Anda di halaman 1dari 15

Kepaniteraan Klinik Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas

Kedokteran Universitas Pelita Harapan

KEKERASAN
TERHADAP ANAK
Devani Kusnandi Puteri - 01073220056
Ditta Amaliah Islamy Hakim - 01073220059
Stevanus Orlando - 01073220167
Sylvina Bella Puspita - 01073220168
Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap Anak yang


berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual,
dan/atau penelantaran, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum.

Pengertian menurut UU Perlindungan Anak pasal 13 yang dimaksud kekerasan terhadap anak adalah:
diskriminasi, eksploitasi baik fisik maupun seksual, penelantaran, kekejaman, penganiayaan,
ketidakadilan dan perlakuan salah lainnya.
Kekerasan Terhadap Anak
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014, yang membahas tentang :
Perlindungan Anak
Menekankan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara
adil, sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta bebas dari kekerasan dan diskriminasi
UU Perlindungan Anak
Data kasus Kekerasan
Terhadap Anak (2022)
Berdasarkan data Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA), ada
21.241 anak yang menjadi korban
kekerasan di dalam negeri pada
2022.
Faktor Pemicu terjadinya
kekerasan terhadap Anak
Berdasarkan laporan yang diterima oleh KOMNAS Perlindungan Anak
Kekerasan dalam rumah tangga dan anak yang menjadi sasaran.
Disfungsi keluarga yaitu peran orang tua tidak sejalan sebagaimana
seharusnya. Pendapat para Ahli-ahli mengenai pemicu terjadinya
Faktor ekonomi yaitu kekerasan timbul karna tekanan ekonomi. kekerasan terhadap anak:
Pandangan keliru tentang posisi anak dalam keluarga,dengan Stress berasal dari anak yaitu kondisi anak yang
anggapan bahwa anak tidak tahu apa-apa. berbeda ,mental yang berbeda atau anak angkat.
Stress keluarga yaitu kemiskinan pengangguran mobilitas,
isolasi, perumahan yang tidak memadai,anak yang tidak
UNICEF mengenai pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak: diharapkan dan lain sebagainya.
Orang tua pernah menjadi korban penganiayaan anak dan Stress berasal dari orang tua rendah diri waktu kecil
terpapar oleh kekerasan dalam rumah,orang tua yang kondisi mendapat perlakuan salah,depresi,harapan pada anak
kehidupannya penuh dengan stress,seperti rumah yang sesak yang tidak realistis kelainan karakter/gangguan jiwa .
,kemiskinan ,orang yang menyalahgunakan NAPZA,orang tua yang
mengalami gangguan jiwa seperti depresi atau psikotik atau
gangguan kepribadian.
Anak yang prematur,anak yang retardasi mental,anak yang cacat
fisik,anak yang suka menangis hebat atau banyak tuntutan.
Bentuk-bentuk Kekerasan
Terhadap Anak
Berdasarkan Consultation On Child Abuse Prevention, terdapat 5 jenis perilaku
kekerasan terhadap anak, yaitu:

Kekerasan Fisik
Kekerasan yang mengakibatkan cedera fisik secara nyata maupun potensial terhadap anak, sebagai akibat
dari interaksi atau tidak adanya interaksi yang layaknya berada dalam kendali orangtua atau orang dalam
posisi hubungan tanggungjawab, kepercayaan atau kekuasaan.

Penelantaran Anak
Kegagalan dalam menyediakan kebutuhan tumbuh kembang anak (kesehatan, pendidikan, perkembangan

Kekerasan Seksual
emosional, nutrisi, rumah, keamanan, pengasuhan) yang mengakibatkan gangguan kesehatan fisik, mental,
moral, spiritual dan sosial, termasuk pula pengawasan dan perlindungannya.

Meliputi : eksploitasi seksual, prostitusi, pornografi, paksaan untuk melihat kegiatan seksual,
memperlihatkan kemaluan kepada anak untuk tujuan kepuasan seksual, stimulasi seksual, perabaan,
memegang kemaluan, hubungan seksual, incest, perkosaan, sodomi.

Eksploitasi Anak
Kekerasan Emosional
Penggunaan anak dalam pekerjaan atau aktifitas lainnya, untuk keuntungan orang lain atau merugikan
kesehatan disik, mental, perkembangan spiritual, moral dan sosial-emosional anak-anak.

Perbuatan terhadap anak yang mengakibatkan gangguan kesehatan atau kelainan perkembangan fisik,
mental, spiritual, moral dan sosial, seperti: membentak, menghardik, berkata-kata kasar kepada anak-
anak.
Ciri-ciri anak yang terkena
kekerasan
Menunjukkan perubahan pada tingkah laku dan kemampuan belajar di
sekolah.
Tidak memperoleh bantuan untuk masalah fisik dan masalah kesehatan
yang seharusnya menjadi perhatian orang tua.
Memiliki gangguan belajar atau sulit berkonsentrasi, yang bukan
merupakan akibat dari masalah fisik atau psikologis tertentu.
Selalu curiga dan siaga, seolah-olah bersiap-siap untuk terjadinya hal
yang buruk.
Kurangnya pengarahan orang dewasa.
Selalu mengeluh, pasif atau menghindar.
Datang ke sekolah atau tempat aktivitas selalu lebih awal dan pulang
terakhir, bahkan sering tak mau pulang ke rumah.
Ciri Umum Orang Tua Yang Melakukan
Kekerasan Pada Anak
Tak ada perhatian pada anak.
Menyangkal adanya masalah pada anak baik di rumah maupun sekolah, dan
menyalahkan anak untuk semua masalahnya.
Meminta guru untuk memberikan hukuman berat dan menerapkan disiplin pada anak.
Menganggap anak sebagai anak yang bandel, tak berharga, dan susah diatur.
Menuntut tingkat kemampuan fisik dan akademik yang tak terjangkau oleh anak.
Hanya memperlakukan anak sebagai pemenuhan kepuasan akan kebutuhan emosional
untuk mendapatkan perhatian dan perawatan.
prinsip pemeriksaan
Anamnesis:
1. Lakukan pemeriksaan sedini mungkin
5W+1H
setelah kejadian
PF:
2. dokter harus didampingi perawat
1. Tingkat kesadaran, KU, TTV
yang sama jenis kelaminnya dengan
2. Afek
korban
3. Pakaian
3. Pemeriksaan harus dilakukan secara
4. Status generalis
sistematis dan menyeluruh (head to toe)
5. Tanda perkembangan seksual
4. Catat dan dokumentasi
sekunder
6. Tanda intoksikasi NAPZA
7. Status lokalis dari luka selain
kemaluan
Dampak Kekerasan Pada Anak
Menurut World Health Organization
(WHO) :
1. Kematian
2. Luka parah
3. Mengganggu perkembangan otak
dan sistem saraf
4. Menghasilkan perilaku negatif
5. Kehamilan yang tidak diinginkan
6. Berdampak pada generasi
selanjutnya
Upaya Pencegahan Kekerasan
Pada Anak
MENURUT WHO : 7 Strategi untuk mengakhiri kekerasan pada
anak (INSPIRE)

1. Menerapkan 2. Perubahan norma 3. Lingkungan 4. Dukungan orang 4. Pendapatan 5. Penyediaan 5. Pendidikan


hukum yang aman terdekat layanan respons dan skill

Menghilangkan dari pemerintah
Melarang alkohol kebiasaan "laki - Mengenalkan
Melarang sajam laki gapapa strategi "parenting"
berantem" dalam mendidik anak
Daftar Pustaka
1. Indonesia D. Sebanyak 21.241 anak indonesia Jadi Korban Kekerasan Pada 2022 [Internet]. [cited 2023 May
9]. Available from: https://dataindonesia.id/ragam/detail/sebanyak-21241-anak-indonesia-jadi-korban-
kekerasan-pada-2022
2. Asy’ari S. Kekerasan Terhadap Anak. J Keislam. 2021;2(2):178–94.
3. Violence against children [Internet]. World Health Organization; [cited 2023 May 9]. Available from:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/violence-against-children
4. https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/mandala/article/download/1833/1537
5. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/194903201974122-
LIUNIR_ZULBACHRI/makalah_Kekerasan_terhadap_Anak.pdf
THANK YOU
For Watching

Anda mungkin juga menyukai