Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN MASYARAKAT

DOSEN TETAP UNSRIT

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ARTRITIS GOUT


PADA LANSIA DI RT 001 RW 001 BOROKO
BOLAANG MONGONDOW UTARA

Ns. B. Latuminase, S. Kep., M. Kep


NIDK : 8945720021
Ns. Vivi M. Berhimpong, M. Kep
NIDK : 8955720021
Estuari Sembel (NiM.19061013)
Dheanita Unthu (NIM. 19061012)
Merlin Lapandi (NIM. 19061016)

Dibiayai oleh:

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN AKADEMIK 2021/2022 GENAP

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SURAT TUGAS
No: /ST/PKM/LPPM/V/2022

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ns. Baithesda Suba, M. Kep., Ph.D
NIDN : 09222027202
Jabatan : Ketua LPPM
Unit Kerja : Lembaga Penelitian dan Pengabdian UNSRIT

Menugaskan kepada
Nama : Ns. Benhard Latuminase, M. Kep
NIDK : 8945720021
Unit Kerja : Program Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan UNSRIT

Untuk melakukan Pengabdian masyarakat dengan judul “Pendidikan Kesehatan


Tentang Artritis Gout pada Lansia di RT 001 RW 001 Boroko Bolaang Mongondow
Utara” pada Tanggal 26 Februari 2022.
Demikian surat tugas ini di buat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Tomohon, 21 Februari 2022
Ketua LPPM.
Ns. Baithesda Suba, M. Kep., Ph.D
NIDN. 09222027202
LEMBARAN PENGESAHAN

Judul penelitian : Pendidikan Kesehatan Tentang Artritis Gout pada Lansia


di RT 001 RW 001 Boroko Bolaang Mongondow Utara
Pelaksana :
Nama : Benhard R. Latuminase, M. Kep
NIDK : 894572001
Universitas : Sari Putra Indonesia Tomohon
Anggota
1. Vivi. M. Berhimpong, M. Kep NIDK. 8955720021
2. Estuari Sembel (NiM.19061013)
3. Dheanita Unthu (NIM. 19061012)
4. Merlin Lapandi (NIM. 19061016)

Mengetahui, Boroko, September 2022


Dekan Fakultas Keperawatan Ketua [elaksana

Ns. Baithesda Suba, M.Kep., Ph.D. Ns. B. Latuminase, M. Kep


NIDN. 0922027202 NIDK.8955720021
Menyetujui
PLT Ketua PPPM

Ns. Baithesda Suba, M.Kep., Ph.D.


NIDN. 0922027202
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................... ii
RINGKASAN.............................................................................. iii
PRAKATA................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR.. ................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
A. Analisis Situasi........................................................ 1
B. Permasalahan Mitra................................................. 6
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN............................. 8
A. Solusi ...................................................................... 8
B. Target Luaran.......................................................... 9
BAB III METODE PELAKSANAAN....................................... 12
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI.................... 14
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI.................... 16
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 18
LAMPIRAN................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Setiap manusia di dunia akan mengalami proses menua dan menjadi lanjut usia.
MenurutWHO (World Health Organization) lanjut usia adalah Mereka yang berusia
60-74 tahun danmenurut UU RI No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia bahwa
lanjut usia adalahseseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. (Pambudi,
Dwidiyanti, & Wijayanti, 2020). Gout Athritis merupakan penyakit di mana terjadi
penumpukan asam urat (uric acid) dalam tubuh yang berlebihan (Sustrani, Alam &
Hadibroto, 2007). Penyakit ini bisa akibatproduksi asam urat memang meningkat, atau
proses pembuangannya melalui ginjal menurun atau akibat peningkatan asupan
makanan yang kaya purin. Wortman, (2005). Menjelaskanbahwa tubuh sebagai
penyedia utama senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari mampu
menyediakan sekitar 85 persen, sedangkan kebutuhan purin dari makanan hanya
sekitar 15persen. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah
menjadi asam urat dan dapat beredar di sirkulasi darah (Hiperurisemia). Hal ini dapat
berdampak pada menurunnya fungsi fisik terutama pada ekstremitas bawah,
menurunnya kualitas hidup dan produktifitas kerja serta memiliki resiko tinggi adanya
penyakit jantung, ginjal dan kematian (Limetal., 2013).
Di Indonesia,asam urat (gout arthritis) menduduki urutan ke dua setelah
osteoarthritis. Prevelensi ini meningkat seiring dengan meningkatnya umur
(Dalimartha, 2008). Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit sendi pada
usia 55 - 64 tahun 45,0%, usia 65 – 74 tahun 51,9% usia ≥ 75 tahun 54,8%. Provinsi
Sulawesi utara memiliki prevalensi 10,3% diagnosis. penyakit sendi dan ditambah
gejala klinik memiliki prevalensi 19,1%. Penyakit sendi tertinggi di Kabupaten
Minahasa 34,1% atau sekitar satu di antaranya (Tomoohon, 2017).
Berdasarkan hasil wawancara siangkat dengan 3 orang lansia di RT 001 RW 002
Desa Boroko Bolaang Mongondow Utara diperoleh data bahwa 3 lansia tersebut
pernah mengalami nyeri pada sendi jari kaki dan tangan, lutut
pergelangan kaki. Dimana gejala tersebut merujuk pada tanda dan gejala gout arthritis.
Hasil wawancara mengenai pola makan juga diperoleh Pola makan yang tidak teratur
dengan frekuensi makanan yang banyak dan sering mengkonsumsi makanan seperti
kacang-kacangan, kangkung, daging, ikan garam dan mengkonsumsi alkohol. Hal ini
disebabkan karena kurang pengetahuan lansia tentang arthritis gout sehingga
berdampak pada kondisi kesehatannya. Beberapa lansia juga mengatakan mereka
belum mengerti tentang apa itu arthritis gout.

1.2 Permasalahan Mitra


Berdasarkan fenomena di atas, maka permasalahan yang dihadapi oleh orang
lansia di RT 001 RW 002 Desa Boroko Bolaang Mongondow Utara adalah masih
kurangnya pengetahuan lansia tentang arthritis gout.
Tabel 1.1 Kondisi permasalahan mitra

Permasalahan Proses penyelesaian mitra Mitra


Masih kurangnya Memberikan pendidikan kesehatan Lansia di RT 001
pengetahuan pengetahuan tentang arthritis gout pada lansia di RW 002 Desa
RT 001 RW 002 Desa Boroko Boroko Bolaang
lansia tentang arthritis gout. Bolaang Mongondow Utara Mongondow Utara.

1.3 Tujuan Kegiatan


Tujuan pelaksaan pengabdian masyarakat ini dengan judul pendidikan kesehatan
tentang arthritis gout pada lansia di RT 001 RW 002 Desa Boroko Bolaang
Mongondow Utara adalah untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang pengertian
arthritis gout, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan dan pencegahan arthritis
gout. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerja sama dengan Ketua RT dan para
kansia 001 Boroko Bolaang mongondow utara.
1.4 Target / Sasaran Program / Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, target dan
sasaran kegiatan sebagai berikut :
a. Target
Lansia dapat memahami tentang lansia tentang pengertian arthritis gout,
penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan dan pencegahan arthritis gout sehingga
dapat mengurangi gejala arthritis gout secara maksimal.
b. Sasaran program
Semua lansia di RT 001 RW 001 Desa Boroko Bolaang Mongondow Utara.
c. Kegiatan
Pendidikan Kesehatan kepada lnasia yang dilaksanakan pada hari Rabu 26
Februari 2022 pada jam 15.00 Wita yang bertempat di Rumah ketua RT 001 RW
001 Desa Boroko Bolaang Mongondow Utara.
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1 Solusi yang Ditawarkan Untuk Menyelesaikan masalah


Dengan dampak nyeri gout artritis yang dapat ditimbulkan ke lansia berupa
menurunnya kualitas hidup lansia karena nyeri yang sangat mengganggu
aktivitas sehari-hari. Muncul keluhan pada sendi dimulai dengan rasa kaku atau pegal
pada pagi hari kemudiaan timbul rasa nyeri pada sendi dimalam hari nyeri tersebut
terjadi secara terusmenerus sehingga sangat mengganggu lansia. Metode yang
ditawarkan untuk kegiatan PKM adalah dengan metode pendekatan dengan
mengadakan pendidikan kesehatan kepadalansia. Dalam proses pelaksaan kegiatan
PKM yang menjadi khalayak sasaran adalah lansia di RT 001 RW 001 Desa Boroko
Bolaang Mongondow Utara.
Kegiatan ini juga melibatkan ketua RT dan para di RT 001 RW 001 Desa Boroko
Bolaang Mongondow Utara dan staf puskesmas sebagai pendamping sekaligus untuk
memberikan pengalaman belajar realita yang ada bagi petugas kesehatan. Untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh mitra maka metode pendekatan yang dilakukan
adalah :
a. Pendidikan langsung kepada lansia di RT 001 RW 001 Desa Boroko Bolaang
Mongondow Utara dengan metode ceramah dan pelaksanaan tanya jawab.
b. Membagikan leaflet tentang materi yang diberikan.
Tabel 2.1 Solusi pada mitra

Permasalahan Solusi
Masih kurangnya pengetahuan Memberikan pendidikan kesehatan
pengetahuan lansia tentang arthritis tentang arthritis gout pada lansia di RT
001 RW 002 Desa Boroko Bolaang
gout. Mongondow Utara
2.2 Luaran yang dihasilkan
Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan target
luaran seperti tabel dibawah ini:
Tabel 2.2 Rencana luaran kegiatan PKM

Rencana Luaran Mitra Keluarga pasien


Memberikan pendidikan kesehatan Para lansia dapat memahami tentang
tentang arthritis gout pada lansia di RT pengertian arthritis gout, penyebab, tanda
001 RW 002 Desa Boroko Bolaang dan gejala, penatalaksanaan dan
Mongondow Utara pencegahan arthritis gout.sehingga dapat
membawa pasien ke pelayanan kesehatan
dengan cepat dan efektif.

2.3 Rencana Target Capaian Luaran


Tabel 2.3 Rencana target capaian luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran wajib
1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding Draft
2 Publikasi pada media masacetak/elektronik/repocitory Ada
PT
3 Peningkatan penerapan Iptek di masyarakat (mekanisasi, Ada
IT dan manajemen)
4 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial Ada
politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan)
Luaran tambahan
1 Hak kekayaan inteletual (paten, paten sederhana, hak Draf
cipta, merek dagang, rahasia dagang, desaian produk
industri, perlindungan tanaman, perlindungan topografi)
2 Buku ber ISBN Draf
3 Publikasi di Jurnal Internasional Draf

Evaluasi awal program ; diarahkan pada kegiatan survey dalam rangka mengamati
dan mempelajari potensi sumberdaya yang dilibatkan berdasarkan kriteria kelompok
sasaran. Kemudian penguasaan materi dasar, kesiapan mental, animo yang antusias
dalam mengikuti program PKM.
Evaluasi berjalan : lebih diefektifkan program berjalan langsung mulai kegiatan awal,
partisipasi aktif peserta, penguasaan materi, pelaksanaan kegiatan, dan antusias
mengikuti program PKM sampai pada program penyuluhan berjalan dengan baik.
Evaluasi luaran ; pengkajian serta perbandingan sebelum dan sesudah dilaksanakan
program. Berhasil jika hasil akhir menunjukkan adanya peningkatan signifikan (70%).
Di bawah itu dinyatakan kurang berhasil.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

Ketua pelaksana telah melakukan pertemuan dengan ketua RT 001 dan para lansia
serta staf puskesmas Boroko untuk membicarakan rencana pelaksanaan kegiatan PKM.
Dari hasil diskusi didapatkan kesepakatan kegiatan PKM dilaksanakan pada Rabu 26
Februari 2022 pukul 15.00 Wita sampai selesai dengan target lansia yang ada di ruangan
HCU RSUD Bolaang Mongondow Utara lansia di RT 001 RW 002 Desa Boroko Bolaang
Mongondow Utara.
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi mitra, maka metode yang dilakukan adalah
metode pendekatan yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Pelaksanan kegiatan
pengabdian masyarakat ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan
penyelesaian. Pada tahap persiapan, kegiatan pengabdian ini dimulai dengan proses
koordinasi dengan Ketua RT, para lansia dan salah seorang staf puskesmas. Dari
permasalahan yang telah di kemukakan diatas dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
3.1 Metode pendekatan untuk menyelesaikan persoalan mitra
a. Pendidikan Kesehatan dengan curah pendapat (brainstorming), diskusi, ceramah
dan tanya jawab
b. Pemberian materi penyuluhan berupa leaflet.
3.2 Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program
Untuk mengatasi masalah maka mitra yang digunakan untuk kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah ketua RT 001 dan para lansia serta staf puskesmas
Boroko dengan protokol kesehatan dimana keluarga memakai masker dan menjaga
jarak tempat duduk. Rencana kegiatan ini meliputi langkah langkah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Partisipasi Mitra

Metode
No Aplikasi Kegiatan Target Partisipasi Mitra
Pendekatan
1. Pendidikan kesehatan ceramah dan Para lansia dapat memahami 1. Pelaksana kegiatan
tentang arthritis gout Tanya jawab tentang pengertian arthritis mempersiapkan
pada lansia di RT 001 gout, penyebab, tanda dan tempat untuk
RW 002 Desa Boroko gejala, penatalaksanaan dan pelaksanaan
Bolaang Mongondow pencegahan arthritis
kegiatan
Utara gout.sehingga dapat
membawa pasien ke
2. Lansia mengikuti
pelayanan kesehatan dengan kegiatan
cepat dan efektif. pendidikan
kesehatan
3. Adanya
pemahaman
tentang gout artritis
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Sariputra Indonesia Tomohon (UNSRIT) sebagai lembaga pendidikan


tinggi berkewajiban untuk mengembangkan kompetensi akademik dan/atau profesional
tersebut. Unsritmemiliki 6 Fakultas dengan 11 jurusan yaitu:
1. Fakultas Teknik
- Program Studi Informatika
- Program Studi Komputer
- Program Studi Teknik Arsitektur
- Teknik Sipil
2. Fakultas Ilmu Sosial
- Program Studi Ilmu Komunikasi
3. Fakultas Pertanian
- Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian
4. Fakultas Fakultas Perikanan
- Program Studi Budidaya Perairan
5. Fakultas Ekonomi
- Program Studi Manajemen
- Program Studi Akuntansi
6. Fakultas Keperawatan
- Program Studi Ilmu Keperawatan
- Program Studi Profesi Ners
Berdasarkan gambaran di atas maka masyarakat kampus antara lain; Dosen,
Mahasiswa dan pegawai sering melaksanakan aktivitas kampus mulai jam 08.00 – 14.00
wita. Namun apabila ada praktikum mahasiswa maka waktu mereka berada di kampus
Unsrit sampai malam baik mahasiswa, dosen maupun teknisi dan pegawai. Laboratorium
khususnya laboratorium keperawatan selalu menyediakan praktikum yang update sesuai
perkembangan dan kemajuan bidang keperawatan.
Universitas Sariputra Indonesia Tomohon (Unsrit) memiliki lembaga antara lain
lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (LP2M). Salah satu fakultas ada
adalah Fakultas Keperawatan dengan program studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners.
Tim PKM tahun ini melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi antara lain yaitu Pengabdian.
Berdasarkan alasan tersebut di atas, maka sebagai tim pelaksana dari Jurusan
Keperawatan merasa layak dan memiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan
pengabdian melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Tabel 4.1 Partisipasi Mitra

No Nama Pelaksana Penugasan Instansi Asal Ketersediaan


dalam Tim Waktu/Jamminggu
1. Ns. B. Latuminase, M. Kep Ketua Fakultas 2,5 Jam
Keperawatan

Tim pelaksana terdiri dari disiplin ilmu di bidang Keperawatan dan tim Pelaksana
mempunyai pengetahuan di bidang keperawatan dan telah mampu melaksanakan kegiatan
PKM.
BAB V

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

Tim pelaksana telah melaksanakan kegiatan PKM pada tanggal 26 Februari 2022 dan
kegiatan ini disambut oleh Ketua RT, para lansia dan staf puskesmas Boroko, di Bolaang
Mongondow Utara dengan baik. Secara umum kegiatan pendidikan kesehatan ini berjalan
dengan lancar tanpa hambatan dengan hasil sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pendidikan kesehatan diikuti oleh ketua RT, Para lansia dan staf
puskesmas Boroko dengan mengikuti protokol kesehatan (daftar hadir terlampir).
2. Adanya antusias lnasia dalam mengikuti pendidikan kesehatan dilihat serius dan aktif
bertanya seputaran materi yang diberikan.
3. Para lansia dapat memahami tentang pengertian arthritis gout, penyebab, tanda dan
gejala, penatalaksanaan dan pencegahan arthritis gout sehingga dapat membawa pasien
ke pelayanan kesehatan dengan cepat dan efektif.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Kegiatan PKM ini berjalan dengan lancar tanpa halangan suatu apapun. Pihak
ketua RT, lnasia da staf puskesmas sangat antusias dan memberikan apresiasi yang
baik pelaksanaan kegiatan ini sehingga dapat disimpulkan kegiatan juga sesuai target
yang diharapkan.
6.2 Saran
1. Bagi keluarga pasien
Untuk dapat menambah pengetahuan tentang cedera kepala dari sumber
informasi lain seperti media cetak dan elektronik.
2. Petugas kesehatan
Menambah pengetahuan tentang cedera kepala sehingga dapat
mengaplikasikan dalam penanganan pasien sehari-hari di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Asrizal, M. T., Berawi, K. N., Profesi, M.,. (2019). Penatalaksanaan Gout Arthtritis pada
Seorang Lansia Usia 63 Tahun dengan Pola Makan yang Tidak Teratur Treatment of
Gout Arthtritis in An Elderly Age 63 Years with Irregular Dietary. 6, 194–201.
Bruno, L. (2019).N. The Relationship Between Knowledge Level And Attitude Of The
Lands In Prevention Of Uric Acid Disease. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9),1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Hastuti, M. D. (2010). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Lansia Dalam
Upaya Pencegahan Penyakit Asam Urat Di Posyandu Lansia Desa Ganten Kerjo
Karanganyar. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/10437/3/J210060085.PDF
Minggawati, Z. A., Fauziah, S. N., Rusmita, E., & Arthritis, G. (2018). Pengetahuan
Penderita
Gout Arthritis Tentang Penyakit Gout Arthritis Di Puskesmas Pasirlayung Kota
Bandung.
4–5.
Pambudi, H. A., Dwidiyanti, M., & Wijayanti, D. Y. (2020). Pandangan Lansia tentang
Seksualitas pada Lanjut Usia. 9(April 2018), 154–159. Retrieved from
http://ejurnal.poltekes-tjk.ac.id/index.php/JK
Lampiran Foto Dokumentasi
Lampiran Leaflet
Lampiran : Daftar Hadir

Anda mungkin juga menyukai