Makalah Tsi Kelompok 7 Berpikir System
Makalah Tsi Kelompok 7 Berpikir System
DOSEN PEMBIMBING
ANTIN RAKHMAWATI, S.SOS., M.AB
DISUSUN OLEH:
Puji syukur saya sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Berpikir
Sistem yang berjudul “Total System Intervention”. Dalam penyusunan
makalah ini, saya menyadari bahwa banyak pihak yang telah meluangkan
waktu dan tenaganya untuk membantu, membimbing, dan memberi
motivasi bagi kami. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Antin Rakhmawati, S.Sos., M.AB
selaku dosen mata kuliah Berpikir Sistem, dan teman-teman Administrasi
Bisnis angkatan 2019.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
Cover makalah................................…………………………………………………………………… i
Kata pengantar................................…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.
2.5. Hubungan Total Sistem Intervention dengan Hard Sistem & Soft
Sistem……………………………………………………………………………………… 6
3.
3.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………... 11
3.2. Saran………………………………………………………………………………............. 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………........................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
2.1 ORGANISASI DAN TEORI SISTEM THINKING
Organisasi adalah sebuah sistem sosial, bersifat multi-dimensional dan
beraneka rupa (multifaceted). Teori sistem menganggap organisasi sebagai sistem
terbuka yang memiliki batasan (boundary) dan melakukan interaksi dengan
lingkungan, serta harus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan untuk
bertahan hidup. Sehingga sangat relevan jika kita mengkaji permasalahan di dalam
organisasi dengan pendekatan cara berfikir sistem (systems thinking).
Maani and Cavana (2000) menjelaskan bahwa dua jenis pendekatan itu
bersifat saling melengkapi dan memperkuat, karena masing-masing memiliki
kelebihannya sendiri. Berikut ini perbedaan antara pendekatan hard
system dan soft system:
Tabel 2
Solusi dan
Tujuan Wawasan dan pembelajaran
optimalisasi
Perkembangan/kemajuan
Produk dan
Hasil melalui pembelajaran
rekomendasi
kelompok
2.5 HUBUNGAN TOTAL SISTEM INTERVENTION DENGAN HARD SISTEM & SOFT
SISTEM
Untuk memilih metodologi sistem yang tepat diantara dua pendekatan
tersebut dapat menggunakan Total System Intervention (TSI). TSI yang
dikembangkan oleh Flood dan Jackson pada tahun 1991merupakan sebuah meta-
methodology, sebuah kerangka kerja bagi metodologi sistem, yang menyatukan
berbagai metafora sistem dan berbagai pendekatan sistem untuk pemecahan
masalah secara kreatif (Mehregen et al, 2011).
Flood dan Jakson menciptakan TSI karena ketika akan menggunakan
metodologi sistem kita dihadapkan pada pendekatan sistem yang sangat banyak,
sehingga sulit untuk memilih sebuah pendekatan yang relevan dengan konteks
permasalahan yang dihadapi. Flood menjelaskan bahwa TSI pada intinya adalah
sebuah proses yang memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai metode
yang berbeda, dengan terlebih dahulu berfikir secara kreatif tentang jenis
permasalahan yang dihadapi organisasi, dan kemudian memilih metode yang
paling tepat untuk memecahkan masalah tersebut secara efektif. Ada tiga tahap
dalam proses TSI, yaitu kreativitas (creativity), pemilihan (choice) dan penerapan
(implementation) (Mehregen et al, 2011).
Untuk memudahkan kita membuat keputusan yang tepat, Flood dan Jackson
membuat sebuah pengelompokan dari situasi konteks masalah dalam sebuah
matriks yang diperlihatkan pada tabel berikut ini:
Tabel 4
(Sumber : Flood and Jackson (1991) dalam Mehregen et. al (2011))
Matriks tersebut terdiri dari dua dimensi; satu dimensi terkait dengan tingkat
kompleksitas permasalahan sistem, dan dimensi yang lain terkait dengan
hubungan dari pihak yang terlibat dalam konteks masalah tersebut. Jackson
menjelaskan hubungan kedua dimensi sebagai berikut: sebuah hubungan kesatuan
(unitary) terjadi jika sekelompok orang mempunyai nilai-nilai dan kepentingan
yang seragam; sebuah hubungan pluralis terjadi jika nilai-nilai dan kepentingan
berbeda tetapi mereka mempunyai kesamaan yang cukup besar untuk tetap
menjadi anggota koalisi yang membentuk organisasi tersebut; dan hubungan
konfliktual atau paksaan (coercive) terjadi jika kepentingan mereka berbeda dan
tidak dapat disatukan, serta melahirkan kekuasaan yang menyebabkan salah satu
kelompok dikorbankan (Mehregen et al, 2011).
Tabel 5
Socio-technical
systems
Contingency
theory
Tabel 6
PENUTUP
3
3.1 KESIMPULAN
Perencanaan strategis dan pengukuran kinerja pada organisasi publik berada
pada konteks kompleks-pluralis, karena jumlah pihak yang terlibat sangat banyak
dengan berbagai cara pandang yang berbeda, serta permasalahan yang dihadapi
sangat kompleks dan sulit untuk didefinisikan. Sehingga metodologi sistem yang
tepat dalam penyusunan rencana strategis dan pengukuran kinerja dapat
menggunakan Total Sistem Intervension
3.2 SARAN
Semua organisasi mempunyai pontensi sebuah permasalahan maka
pendekatan metode berfikir system dan mempraktekan total system intervensi
berulang kali untuk mengetahui titik – titik permasalahan akan mudahkan dalam
melakukan mengurai permasalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Checkland, Peter. and Poulter, John. 2006. Learning for Action: A Short Definitive
Account of Soft Systems Methodology and its use for Practitioners. Chichester: John
Wiley and Sons Limited.
Maani, K. E. & Cavana, R. Y., 2000. Systems Thinking and Modelling. New Zealand:
Pearson Education.
Mehregan, Mohammad Reza, Mohammad Safari Kahreh, dan Homayoun Yousefi. 2011.
“Strategic Planning by use of Total Systems Intervention Towards the Strategic
Alignment”. International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol. 2, No. 2,
April 2011.