Anda di halaman 1dari 5

A.

Informasi Pendukung
1. Teori Kutub Pertumbuhan Peeroux
Teori ini dikembangkan oleh ahli ekonomi Perancis Francois Perroux
pada tahun 1955. Inti dari teori ini menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi di tiap daerah tidak terjadi di sembarang tempat melainkan,
muncul di lokasi tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda
satu sama lain, lokasi inilah yang disebut kutub pertumbuhan.

2. Teori Pusat Pertumbuhan Hirscman


Hirschman (1958) (Mutaa’li: 2014) mengungkapkan pertumbuhan
ekonomi pada pusat pertumbuhan ekonomi pada pusat pertumbuhan akan
berpengaruh pada daerah belakangnya melalui efek polarisasi atau
Polization Effect dan efek penetasan ke bawah (Trickling Down Effect).

3. Teori Pusat Pertumbuhan Fierdman


Pemikiran dasar dari titik pertumbuhan adalah bahwa kegiatan ekonomi
di dalam suatu wilayah cenderung beraglomerasi di sekitar sejumlah titik-
titik lokal. Di dalam suatu wilayah, arus polarisasi akan bergravitasi ke
arah titik-titik lokal dengan kepadatan yang semakin berkurang karena
faktor jarak. Hal ini ditandai dengan adanya distribusi penduduk secara
spasial tersusun dalam sistem pusat hierarki dan hubungan fungsional.
Teori ini menjelaskan prinsip-prinsip konsentrasi dan desentralisasi
pembangunan secara bertolak belakang.

4. Teori Pusat Pertumbuhan Rostow


Menurut Rostow (Muta’ali : 2014) terdapat lima fase pembangunan yang
didasarkan kepada ciri-ciri umum perubahan keadaan: ekonomi, politik,
dan sosial yang berlaku. Pembangunan ekonomi atau transformasi suatu
masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan
suatu proses yang mempunyai dimensi banyak, tidak sekedar ditandai
dengan menurunnya peranan faktor pertanian dan meningkatnya peranan
faktor industri dan jasa
5. Teori Polarisasi Ekonomi Myrdal
Daerah yang memiliki pusat pertumbuhan akan sangat menarik bagi para
pemodal, tenaga kerja, tenaga terampil dan barang-barang dagangan
sehingga dalam waktu yang lama akan memunculkan dua dampak yaitu
postif dan negatif. Dampak positifnya antara lain membuka lowongan
pekerjaan, menaiknya upah buruh, masuknya investasi dan sebagainya.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu adanya ketimpangan wilayah di
sekitarnya sehingga memunculkan kriminalitas, kesenjangan sosial,
kerusakan alam dan sebagainya. Daerah yang mendapatkan dampak
negatif ini merupakan daerah-daerah pinggiran.
6. Teori Pusat Pelayanan Christaller
Walter Christaller (1933) merupakan seorang ahli geografi berkebangsaan
Jerman yang pertama kali mengemukakan teori ini. Teori ini
mengemukakan bahwa tempat sentral atau lokasi pusat kegiatan harus
terletak di suatu wilayah yang memungkinkan adanya peran maksimal
dari penduduknya, baik yang menjadi konsumen ataupun yang jadi
pelayan. Dalam teori tempat sentral ini diperkenalkan dua istilah yaitu
jangkauan (range) dan ambang (treshold). Range atau jangkauan
merupakan jarak yang perlu ditempuh manusia untuk mendapatkan
barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja. Sedangkan treshold
atau ambang merupakan jumlah minimal penduduk yang diperlukan
untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.

Teori ini menjelaskan ukuran dan lokasi permukiman, dimana pola


pemukiman-pemukiman yang kecil, medium dan besar yang saling
tergantung satu sama lain.Christaller merumuskan postulat, kota-kota
kecil akan berfungsi sebagai tempat perdagangan bagi penduduk
sekitarnya sedangkan kota-kota yang lebih besar menyediakan barang-
barang mewah yang mahal yang melayani kota-kota kecilnya. Orang-
orang harus melakukan perjalanan dengan jarak yang dekat untuk
memperoleh barang-barang kebutuhan sehari-hari (misalnya telur, daging
dan sayuran), dan melakukan perjalanan dengan jarak yang lebih jauh
untuk benda-benda-benda yang bukan merupakan pokok (misalnya mobil
mewah). Teori Christaller menunjukkan benar berlaku di daerah-daerah
yang berbeda dalam dunia komersial. Ketika keragaman pendapat,
kebudayaan, lingkungan, sistem transportasi diperhitungkan, teorinya
kurang tepat. Teori ini khusus dapat diterapkan pada daerah-daerah
pertanian, terutama terkait dengan ukuran dan jarak antara kota-kota besar
(city) dan kota-kota kecil (town). Jika kita mengkombinasikan tipe
pendekatan Christaller dengan pemikiran yang membantu kita memahami
konfigurasi (penempatan) lokasi industri dan transportasi kita akan cukup
memahami lokasi sebagian besar kota besar dan kota kecil.
1. Berikut ini adalah ahli yang mengemukakan teori pertumbuhan
penduduk.
Isilah informasi sesuai dengan tokoh yang ada di gambar !

Tokoh Nama Ahli Teori

Anda mungkin juga menyukai