Anda di halaman 1dari 1

IBU DUNIA

Bu, aku hanya berbicara


Berbicara apa adanya
Berkata dengan hati-hati
Lalu saudaraku mati

Bu, aku hanya tertawa


tertawa melihat tangis
tangis primata dengan jas dan kemeja
Tapi aku ditampar api

Bu,aku hanya menangis


Ketika lidah hanya hasilkan ludah
Bu, aku hanya membaca
Membaca tanda-tanda
Tapi kawanku harus pecah kepala

Aku hanya berkata-kata


Aku bertemu dengan amarah
yang sedang rangkai bunga kematian
Dibalik tangan kejinya
Aku hanya menentang tidak menantang
Tapi Baginya sang penopang hanyalah uang

Bu, kawan kawanku lari


Terbirit hindari bara api
Ketika aku hanya memberitahu mereka

Aku hanya bersuara


Aku hanya bertanya tanya
Aku hanya duduk disamping mereka
Yang coba lindungi kediaman anak istri
Tapi padanya, hantaman dan tebasan tak terhindari

Di hari esok, tanah moyang tersiram hujan


Adik-adik tak lagi punya lahan
Aku hanya bercerita
Tapi aku harus menderita
Tatkala coba berdongeng tentang bara dendam

Kubuka mata dan kulihatnya


Kawanku tersita mata pencahariannya
Tak punya lagi si cemara
diantara jagung - jagung baru
diatas tanah leluhurku

Bu, aku hanya berbisik


Serupa desis-desis sanca
Tapi aku dipenjarakannya

Bu,aku hanya bernyanyi


Serupa kenari dalam sangkar terbuka
Tapi aku harus korbankan hati

Bu, aku hanya berpuisi..!


Kenapa aku harus mati…!

Anda mungkin juga menyukai