Anda di halaman 1dari 13

"ANALISIS IMITASI BUDAYA POP FASHION KOREA DALAM

KOMUNITAS YG DI PALMERAH JAKARTA BARAT’’

Monica Elizabeth Hermawan1, Fajarina2


Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul,
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
elzbthmonica@student.esaunggul.ac.id

Abstrak
Penelitian ini dilakukan karena pengaruh budaya Korea yang dampaknya dirasakan hampir seluruh dunia.
Hal ini juga tentu berdampak kepada Indonesia yang perlahan-perlahan mengimitasi kebudayaan tersebut
kedalam kehidupan sehari-hari. Pengaruh-pengaruh yang kemudian diimitasi ke dalam kehidupan sehari-hari
antara lain cara berpakaian, gaya merias wajah, gaya rambut, aksesoris wanita, kelengkapan alat makan, dan
cara berbicara yang bercampur dengan bahasa Korea. Hal ini juga menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mengetahui seberapa besar imitasi yang telah dilakukan pada objek penelitian yaitu komunitas YG di
Palmerah Jakarta Barat. Komunitas ini adalah komunitas keagamaan yang terletak di Palmerah, Jakarta
Barat. Objek penelitian yang diteliti remaja pada komunitas tersebut. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara dan bersifat sepenuhnya kualitatif. Selain itu penelitian ini dilakukan juga
untuk mengathui faktor-faktor yang mempengaruhi untuk melakukan imitasi. Faktor-faktor tersebut antara
lain faktor psikologis, faktor lingkungan keluarga, faktor media masa. Penelitian ini dapat menyimpulkan
bahwa imitasi budaya Korea di komunitas YG di Jakarta Barat terjadi dan sebagian besar dipengaruhi oleh
faktor psikologis dan media masa. Penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa informasi kepada
pembaca mengenai pengaruh budaya Korea dan faktor apa yang menyebabkan imitasi budaya Korea tersebut
terjadi. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk masyarakat dapat mengantisipasi terjadinya
imitasi budaya Korea lebih lanjut yang akan membawa pengaruh terhadap gaya hidup dalam masyarakat.

Kata Kunci :

Abstract
This research is conducted due to the influence of Korean culture, the effects of which are felt almost
worldwide. This influence also affects Indonesia, which gradually incorporates these cultural elements into
daily life. The influences that are then imitated in daily life include dressing style, makeup, hairstyles,
women's accessories, tableware, and a blend of language with Korean terms. This is also the aim of this
study – to understand the extent of imitation that has taken place within the research object, namely the YG
community in West Palmerah, Jakarta. This community is a religious community located in Palmerah, West
Jakarta. The focus of the research is more on the teenagers within this community. The research is carried
out using qualitative methods, primarily through interviews. Furthermore, this study also aims to identify the
factors influencing the act of imitation. These factors include psychological factors, family environment, and
mass media. This research concludes that the imitation of Korean culture within the YG community in West
Jakarta does occur, and it is largely influenced by psychological factors and mass media. This study
provides valuable information to readers regarding the influence of Korean culture and the factors that drive
the imitation of Korean culture. Additionally, this research can serve as a foundation for society to anticipate
further instances of Korean cultural imitation that will impact lifestyle trends within the community

Keywords:

Pendahuluan

Budaya Popular (dikenal juga sebagai Indonesia seperti Full House, Winter Sonata
Budaya Pop atau Culture Pop) adalah totalitas hingga Dae Jang Geum yang memang amat
ide, perspektif, perilaku, meme, citra, dan popular saat itu. Budaya populer juga sering
fenomena lainnya yang informal di dalam arus kali didekatkan dengan istilah 'mass culture'
utama sebuah budaya, khususnya oleh budaya atau budaya massa, yang diproduksi secara
Korea sejak tahun 2000-an dengan dimulainya masal dan dikonsumsi secara masal juga
penayangan drama Korea di saluran televisi melalui media massa. Dengan itu, budaya
1
massa lahir karena adanya teknologi yang Dengan kata lain imitasi tidak berlangsung
digitalisasi seperti era sekarang. Hebdige terjadi, tetapi ada faktor lain yang ikut
dalam Ibrahim (2011), sebagai contoh berperan sehingga seseorang melakukan
memandang budaya populer sebagai imitasi. YG berdiri pada 21 Desember 2020,
sekumpulan artefak yang ada, seperti film, dengan tujuan untuk memberikan wadah bagi
kaset, acara televisi, alat transportasi, pakaian, anak – anak muda bertumbuh secara rohani.
dan sebagainya. Budaya Pop selalu berubah Diketuai oleh Daniel Sidarta, sudah ada 30
dan muncul secara unik di berbagai tempat dan lebih anak muda yang dimana semuanya aktif
waktu. dalam kegiatan kerohanian. Dalam kegiatan
Budaya populer saat ini banyak banyak ibadah yang dibuat, mengharuskan anak – anak
hubungannya dengan keseharian yang dapat dalam komunitas YG ini untuk aktif dan
dinikmati oleh semua atau sebagian kalangan, kreatif.
seperti konser, gaya hidup mewah, penampilan Budaya Pop Drama Korea membuat
menarik dan sejenisnya. Sebuah budaya yang komunitas YG melakukan imitasi terhadap
identik dengan dunia hiburan, budaya ini Korean Wave. Imitasi yang dilakukan dari
biasanya menempatkan unsur populer sebagai Korean Wave Drama Korea atau K-Pop yaitu
unsur utamanya. Budaya diperkuat di mana fashion berbusana, gaya merias wajah, gaya
media massa digunakan sebagai jembatan rambut, aksesoris wanita, kelengkapan alat
untuk mempengaruhi masyarakat bahkan makan, dan cara berbicara yang sudah sedikit
komunitas secara langsung. Budaya Populer menggunakan Bahasa Korea.
khususnya Fashion Korea menyebar melalui
banyak kategori, seperti melalui musik (biasa Tinjauan Pustaka
dikenal dengan singkatan K-Pop) yang Teori Imitasi
menampilkan outfit yang keren dalam video Imitasi adalah bentuk dari contoh-
klip ataupun busana saat melakukan mencontoh yang dilakukan antara satu indvidu
pertunjukan di atas panggung, KPop juga telah dengan individu lainnya dalam semua
menjadi budaya populer yang dimanfaatkan pergaulan antar manusia (Tarde, 2011). Pada
oleh Korea Selatan tidak hanya untuk umumnya, pengertian imitasi adalah suatu
musiknya tetapi juga untuk tarian yang tindakan atau proses sosial dimana seseorang
dibawakan oleh masing-masing penyanyi meniru orang lain, baik itu penampilan fisik,
Korea Selatan, yang merupakan "barang sikap, tingkah laku, gaya hidup, dan hal-hal
dagangan" mereka sendiri. lain yang dimiliki orang lain tersebut (Sasmita,
Salah satu komunitas keagaaman, yaitu 2008).
YG yang berlokasi di Palmerah, Jakarta Barat Sarsito (2010) mengatakan imitasi adalah
juga tidak sedikit anggotanya melakukan suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan
imitasi karena terdampak oleh Korean Wave maupun aksi seperti yang telah dilakukan oleh
Drama Korea akibat pandemi Covid-19 yang model dengan melibatkan indera sebagai
menuntut banyak kegiatan yang dilakukan dari penerima rangsang dan pemasangan
rumah. Imitasi adalah dorongan untuk kemampuan persepsi untuk mengolah
mengikuti orang lain, proses imitasi tidak informasi dari rangsangan, dengan kemampuan
berlangsung secara otomatis melainkan aksi untuk melakukan gerakan motorik. Pihak
dipengaruhi adanya sikap menerima dan yang melakukan imitasi akan meniru sama
menyukai terhadap hal yang diimitasi. persis tindakan yang dilakukan oleh pihak
Terjadinya imitasi ada faktor psikologis yang yang diimitasi, tanpa fikir panjang tentang
berperan, Sarsito (2010) mengatakan imitasi tujuan peniruannya. Namun peniruan tidak
adalah suatu proses kognisi untuk melakukan terjadi secara langsung, melainkan
tindakan maupun aksi seperti yang telah membutuhkan sikap penerimaan dan
dilakukan oleh model dengan melibatkan kekaguman terhadap yang ditiru. Melalui
indera sebagai penerima rangsang dan peniruan, seseorang mempelajari nilai dan
pemasangan kemampuan persepsi untuk norma dalam masyarakat, atau sebaliknya, dan
mengolah informasi dari rangsangan, dengan anak-anak serta orang dewasa belajar banyak
kemampuan aksi untuk melakukan gerakan dari pengamatan dan peniruan tersebut.
motorik. Pengamatan terhadap orang mengarah pada
perilaku imitatif oleh orang-orang di
2
sekitarnya, menghasilkan perilaku yang dapat Komunikasi Antar Budaya
ditiru. Komunikasi Antar Budaya muncul dengan
1. Tahapan Orang Melakukan Imitasi Menurut adanya perbedaan budaya serta latar belakang
Tarde dalam Gerungan (2010), sebelum orang yang berbeda, akan dapat memunculkan
mengimitasi suatu hal, terlebih dahulu haruslah Komunikasi Antar Budaya yang terjalin antara
terpenuhi beberapa syarat yaitu: komunikator dengan komunikan (Liliweri,
a. Memiliki minat atau perhatian yang cukup 2011: 11). Secara umum Komunikasi Antar
besar akan hal tersebut. Budaya, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
b. Mengagumi hal yang akan diimitasi. antara dua atau lebih orang yang berbeda latar
c. Ingin memperoleh penghargaan sosial belakang dan budaya. Komunikasi Antar
seperti yang ditiru. Budaya terjalin dengan interaksi, dimana
terjadi proses negosiasi atau pertukaran sistem
2. Faktor Melakukan Imitasi Imitasi tidak simbolik antara komunikator dan komunikator.
terjadi secara otomatis, tetapi dipengaruhi oleh Berikut ini merupakan pengertian Komunikasi
sikap yang menganut apa yang diamati. Ada Antar Budaya menurut beberapa ahli:
beberapa faktor seseorang melakukan perilaku 1. Komunikasi antar budaya adalah pengiriman
imitatif sebagai berikut: dan penerimaan pesan-pesan dalam konteks
a. Faktor Psikologis. Yaitu bagaimana cara perbedaan kebudayaan yang menghasilkan
orang berpikir tentang berbagai hal dan efek-efek yang berbeda (Dodd, 2011).
menafsirkan berbagai pengalaman mereka. 2. “Intercultural communication, the art of
Selain itu, aspek ini juga menjelaskan bahwa understandding and being understood by the
perilaku baru dapat tercipta dengan mengamati audience of another culture” (Komunikasi
atau melihat suatu pola yang dilihatnya secara antar budaya adalah seni untuk memahami dan
langsung maupun tidak langsung. Faktor dipahami oleh khalayak yang memiliki
psikologis lainnya juga berperan dalam kebudayaanlain).
peniruan, diantaranya adalah aspek kognitif. 3. “Intercultural communication.
Beginilah cara orang berpikir tentang berbagai Communication which occurs under condition
hal dan menafsirkan pengalaman mereka yang of cultural difference language, values,
berbeda. Selain itu, aspek ini juga menjelaskan costums, and habits”. (Komunikasi
bahwa dengan mengamati atau mengenali antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi
suatu pola yang dilihatnya secara langsung dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya
maupun tidak langsung, maka dapat timbul perbedaan budaya seperti bahasa, nilai nilai,
perilaku baru dan kompleks. adat, kebiasaan) (Stewart & Walsh, 1992).
b. Lingkungan Keluarga. Bagi banyak orang,
lingkungan keluargalah Korean Wave (Gelombang Korea)
yang paling berpengaruh, disusul sekolah, Korean Wave atau gelombang Korea
kemudian masyarakat. Keluarga merupakan merupakan istilah 한류 (Hallyu) dalam arti
lingkungan terkecil yang dibangun oleh orang bahasa Korea adalah “arus Han”, kata han
tua dan anggota keluarga lainnya. yang dimaksud mengacu pada kata Hankuk
Perkembangan watak atau budi pekerti anak atau Korea dan 류 (ryu) mengarah pada “arus”
berkaitan dengan sosialisasi atau penanaman (Amirah, 2020). Saat ini, Indonesia merupakan
nilai dan aturan dari orang tua kepada anak. negara terpadat keempat di dunia dengan
Bagi anak-anak, setelah sekolah, lingkungan jutaan penggemar K-pop dan K-drama.
yang paling berpengaruh adalah lingkungan Gelombang Korea, telah memiliki fondasi kuat
keluarga, kemudian masyarakat. Keluarga melalui budaya populer seperti drama TV dan
adalah lingkungan terkecil yang diciptakan musik, telah menembus batas pengaruhnya
oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya. sejak tahun 2010-an. Karena orang di seluruh
c. Media Massa. Peniruan di masyarakat dunia secara luas mengenali pesona unik
semakin cepat dengan berkembangnya media Budaya Korea melalui platform online global
massa seperti program televisi atau YouTube, seperti YouTube dan jejaring sosial, hasrat
bahkan sudah menyebar melalui sosial media terhadap budaya, makanan, sastra, dan bahasa
seperti Instagram, Tiktok, Netflix, dan lain tradisional Korea telah menyebar, menciptakan
sebagainya. lebih banyak penggemar.
3
Metedeologi Penelitian dengan apa yang saya senangi” (Wawancara
Jenis penelitian yang dipakai peneliti dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023)
dalam penelitian ini adalah tipe penelitian Berdasarkan jawaban kedua key informan
kualitatif dengan pendekatan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kualitatif dengan tujuan deskriptif serta jenis key informan memiliki ketertarikan dan minat
metode studi kasus. Penelitian kualitatif yang tinggi terhadap busana Korea. Hal ini
menurut Strauss dan Corbin, penelitian disebabkan karena kedua key informan
kualitatif ini merupakan penelitian yang dapat menjawab bahwa mereka mengikuti gaya
digunakan untuk meneliti kehidupan fashion dari idola masing-masing. Hal ini
masyarakat, sejarah, tingkah laku, menunjukkan bahwa minat dari kedua key
fungsionalisasi organisasi, gerakan sosial, atau informan sangat tinggi terhadap budaya
hubungan kekerabatan. fashion Korea. Jawaban kedua informan juga
Untuk menentukan keabsahan data dari menunjukkan adanya perhatian yang tinggi
penelitian ini, maka peneliti menggunakan terhadap budaya fashion Korea karena kedua
triangulasi data yaitu menggunakan data key informan merasa terinspirasi.
seperti hasil wawancara dengan key informan
dan informan yang telah peneliti tentukan Pertanyaan kedua yaitu “Kapan anda mulai
sebelumnya, Peneliti memilih triangulasi data menyukai fashion Korea Selatan?”.
dan triangulasi teori karena menggunakan R: “semenjak pandemi 2020, karena banyak
banyak sumber data, seperti wawancara, dirumah jadisering scrolling sosmed. dan di
observasi dan dokumen untuk memastikan data masa itu drakor mulai marak kembali.
yang diperoleh telah sesuai dengan teori-teori Akhirnya, mengikuti salah satu drakor dan
yang telah ada hingga data yang didapatkan tertarik dengan fashion yang mereka pakai”
bisa dikatakan akurat. E: “untuk suka fashion Korea Selatan tentunya
setelah saya gemar dan senang akan drama –
Hasil Penelitian drama korea ya, itu sekitar tahun 2018 saya
Analisis Imitasi Budaya Pop Fashion sudah mulai senang dengan drama – drama
Korea Dalam Komunitas YG di korea, nah dari drama – drama yang saya
Palmerah Jakarta Barat tonton itulah saya lihat banyak fashion -
fashion korea yang unik dan lucu – lucu yang
dimana pastinya sesekali aku coba untuk try on
1. Memiliki Minat atau Perhatian di aku sendiri” (Wawancara dilakukan pada
Ketika seseorang memiliki minat terhadap tanggal 27 Juli 2023)
busana yang digunakan oleh artis atau idol di
Korea Selatan, diyakini bahwa memang Berdasarkan jawaban kedua key informan
busana tersebut menginspirasi serta dianggap diatas maka dapat disimpulkan bahwa key
cocok dengan kepribadian orang tersebut saat informan pertama mulai menyukai fashion
menggunakan busana Fashion Korea Selatan. Korea sejak tahun 2020 dan key informan
Terlebih lagi ternyata busana tersebut dapat kedua sejak tahun 2018. Jawaban dari
menimbulkan rasa percaya diri orang yang pertanyaan ini dapat disimpulkan bahwa minat
suka menggunakan Fashion Korea Selatan. Hal yang dimiliki key informan sangat tinggi
ini dapat diketahui melalui beberapa karena sejak mereka tahu budaya fashion
pertanyaan. Pertanyaan pertama yaitu “Apakah Korea yaitu tahun 2020 dan 2018 sampai
anda mengikuti gaya busana idola anda? Jika dilakukannya wawancara memiliki jangka
Ya, Kenapa?” waktu yang tidak lama. Hal ini menunjukkan
adanya minat yang tinggi karena dengan
R: “karena menginspirasi dan aku suka gaya jangka waktu yang tidak lama, para key
fashionnya cocok dengan karakter yang aku informan sudah mengimitasi budaya fashion
miliki sehingga menambah rasa percaya Korea.
diriku”
E: “karena saya merasa terinspirasi dari gaya Pertanyaan ketiga yaitu “Kapan anda mulai
idola saya dan juga menurut saya mengikuti menggunakan fashion Korea Selatan?”
gaya busana idola yang saya senangi
merupakan salah satu pengekpresian diri R: “semenjak pandemi”
4
E: “untuk kapannya itu seperti yang sudah cenderung fit to body, dan hal ini yang saya
dijelaskan, setelah saya menggemari drama suka dari fashion korea” (Wawancara
korea, setelah itu tertarik untuk mencoba dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023)
menggunakan fashion korea, biasanya saya
gunakan untuk pergi ke kantor atau sekedar Jawaban pertanyaan diatas untuk
nongkrong dengan teman – teman saat menyatakan bahwa kedua key informan
weekend” (Wawancara dilakukan pada tanggal memiliki perhatian yang tinggi terhadap
27 Juli 2023) budaya fashion Korea karena kedua key
Pertanyaan dan jawaban diatas informan mengetahui jenis-jenis fashion
mendukung pertanyaan sebelumnya dimana Korea.
para key informan tidak membutuhkan waktu Ciri khas yang dipilih tanpa sadar
yang lama untuk kemudian mengimitasikan menentukan akan seperti apa Fashion Korea
budaya fashion Korea. yang orang tersebut gunakan. Fashion
memiliki ciri khas tersendiri bagi setiap
Pertanyaan keempat yaitu “Apakah anda penggunanya. Bahkan, berkat fashion, orang
menggunakan fashion Korea Selatan setiap bebas mengeksplorasi gayanya dan
hari?” menyempurnakan penampilannya. Nah kalau
R: “tidak yaa, untuk penggunannya sendiri bicara soal pakaian, tentunya setiap negara
dibilang jarang tidak setiap hari saya memiliki ciri khas dan menariknya masing-
menggunakan fashion korea, tapi dalam masing. Termasuk untuk Fashion Korea
seminggu adalah 2 sampai 3 kali biasanya Selatan itu sendiri.
untuk pergi bekerja. Moment tertentu biasanya Pertanyaan keenam “Kenapa hal diatas
saat berangkat kerja, kumpul dengan teman memengaruhi anda dalam berbusana?”.
saat weekend atau saat nonton konser sih R: “karena menjadi lebih nyaman dan percaya
biasanya itu yang aku pakai Fashion Korea” diri, busana yang baik juga akan
mempengaruhi mood dan kepercayaan diri
E: “hampir setiap hari yaa saya menggunakan kita”
fashion yang identik dengan Korea Selatan” E: “Karena dari segi tone warna itu membuat
(Wawancara dilakukan pada tanggal 27 Juli kesan yang sangat happy dan ceria ya,
2023) sehingga saya merasa bahwa fashionnya jauh
Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh lebih hidup. Hal ini yang membuat saya ingin
key informan diatas maka dapat disimpulkan menggunakan fashion korea karena terlihat
bahwa para key informan tidak semua lebih simple namun elegant serta terdapat
menggunakan budaya fashion Korea dalam aksen cerianya.” (Wawancara dilakukan pada
kesehariannya. Namun demikian, key tanggal 27 Juli 2023)
informan pertama dan kedua menyatakan
bahwa hampir setiap hari mereka Pertanyaan diajukan kepada key informan
menggunakan fashion Korea dalam keseharian. untuk mengetahui seberapa besar minat pada
Maka dapat disimpulkan bahwa minat dan key informan kepada budaya fashion Korea.
perhatian para key informan relatif tinggi. Dapat disimpulkan dari jawaban kedua key
informan bahwa keduanya memiliki minat
Pertanyaan kelima “Apa ciri khas fashion yang tinggi karena budaya fashion Korea
Korea Selatan yang menarik untuk anda memengaruhi para key informan dalam
gunakan?” berbusana. Melalui wawancara yang telah
R: “casual look seperti kulot, dan blouse / dilakukan, dapat disimpulkan bahwa faktor
knitwear ala korea. Fashion mereka cenderung minat atau perharian dari para key informan
simple dan elegan, sehingga cocok digunakan tinggi. Hal ini mendukung bahwa imitasi
seharisehari dalam berbagai situasi” budaya fashion Korea terjadi pada komunitas
E: “ciri khas fashion korea yang sangat YG di Palmerah, Jakarta Barat
menarik saya gunakan itu biasanya bajunya
yang terkenal sangat feminis, selain itu fashion
korea tone warnanya cenderung lebih cerah
jadi menambah kesan ceria dan happy dan
biasanya fashion korea itu ukuran bajunya
5
Mengagumi Hal yang di Imitas Jawaban kedua key informan dapat
Pertanyaan ini bertujuan untuk disimpulkan bahwa keduanya mengagumi hal
mengetahui apakah para key informan yang diimitasi.
mengagumi hal yang diimitasikan. Kesimpulan
apakah fakor atau tahapan imitasi ini terpenuhi Keinginan Memperoleh Penghargaan
dapat disimpulkan dari jawaban masing- Sosial
masing key informan dari pertanyaan- Pertanyaan pada sub sub bab ini bertujuan
pertanyaan yang diajukan. Ada 2 pertanyaan apakah para key informan memiliki keinginan
yang dapat mewakilkan tahapan atau faktor untuk memperoleh penghargaan sosial
mengagumi yang diimitasi. sebagaimana idol mereka masing-masing.
Pertanyaan pertama yaitu “Dimana anda Faktor atau tahapan ini dapat diwakilkan
mencari referensi mengenai busana fashion dengan 3 pertanyaan.
Korea Selatan?”. Pertanyaan pertama “Apa setelah
R: “aku tuh carireferensi lewat Pinterest menggunakan busana fashion Korea selatan,
ataupun Instagram serta tiktok,pastinya lewat ada pujian yang anda terima?”
drama korea atau drakor yang aku tonton.’’ R: “ada, jadi lebih terlihat up to date dan lebih
E: “kalo saya sih biasanya lihat dari drama muda”
korea, itu biasanya banyak referenai fashion E: “Beberapa kali ada sihh, gak selalu tapi
korea dari para pemain yang ada di drama kadang ada orang yang notice kalo baju yang
korea. Selain itu saya biasnya cari referensi aku pakai itu lucu dan kesannya ceria atau
fashion korea di aplikasi Pinterest” kadang juga elegant” (Wawancara dilakukan
(Wawancara dilakukan pada tanggal 27 Juli pada tanggal 27 Juli 2023) .
2023 Berdasarkan jawaban kedua key informan
maka dapat disimpulkan bahwa keduanya
Jawaban setiap key informan menginginkan adanya penghargaan sosial
mencerminkan bahwa kedua nya mengagumi sekitar mereka. Hal ini tersirat ketika
budaya Korea. Hal tersebut ditunjukkan responden menjawab bahwa adanya pujian
keinginan para key informan untuk mencari yang mereka terima ketika berbusana Korea.
referensi mengenai fashion budaya Korea. Bila Bila key informan tidak menginginkan adanya
seseorang tidak mengagumi, maka orang penghargaan sosial sama sekali maka key
tersebut tidak akan mencari tahu lebih lanjut informan tidak akan terlalu peduli dengan
terhadap sesuatu tersebut. penilaian dan pendapat sosial.
Pertanyaan kedua yaitu “Siapa artis,
aktor, atau idol yang anda jadikan panutan Pertanyaan kedua “Bagaimana perasaan
dalam membentuk fashion Korea Selatan yang anda setelah menggunakan busana fashion
cocok dengan diri anda? (yang anda kagumi)”. Korea Selatan?”
R: “yang menjadi panutanku dalam R: “merasa lebih bahagia pastinya karena
menentukan model busanna Korea yaitu menjadi percaya diri dan merasa lebih cantik
Seorina, Jennie Blackpink, Han So Hee, dan serta mendapat banyak pujian ketika
Lisa Blackpink” menggunakan fashion tersebut”
E: “Untuk actor sendiri aku bener bener E: “Seneng banget yaa tentunya, karna aku
suka banget banget banget samaa Lee Min Ho, ngerasa keluar dari zona nyaman aku yang
fashion yang dia pake bener bener simple fashionnya itu – itu aja, selain itu lebih ngerasa
walaupun cowo tapi bisa di gunakan untuk seperti punya kehidupan baru berasa beda
cewe juga simple gak ribet tapi tetap kelihatan vibes aja gitu” (Wawancara dilakukan pada
keren. Kalo untuk aktrisnya sendiri aku suka tanggal 27 Juli 2023)
bangetsama Song Hye Kyo, fashion yang Jawaban key informan pada pertanyaan ini
dipakai tuh simple tapi tetep elegant dan dapat disimpulkan bahwa mereka merasa
berkelas banget” (Wawancara dilakukan pada dengan berbusana Korea mereka merasa lebih
tanggal 27 Juli 2023) senang dan bahagia juga percaya diri. Hal ini
Berdasarkan jawaban dua key informan menunjukkan adanya pengakuan atau
diatas maka dapat disimpulkan bahwa penghargaan sosial yang menyebabkan
keduanya memiliki idola dan mereka sangat meningkatnya kepercayaan diri dari masing-
mengagumi idola mereka masingmasing. masing key informan.
6
Pertanyaan ketiga adalah “Bagaimana Berdasarkan jawaban kedua key informan
respon orang-orang sekitar setelah anda tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan busana fashion Korea Selatan?” keduanya terbiasa dengan kebudayaan Korea
R: “Dinilai cocok sehingga terlihat lebih manis dan memengaruhi psikologis mereka dan
dan elegan. Serta terlihat lebih feminim.” menjadi menyukai dan mengimitasi budaya
E: “Untuk respon sendiri juga pastinya fashion Korea kedalam kehidupan keseharian
bermacam – macam siih ada yang support ada secara perlahan.
juga yang engga, untuk yang support ini malah
biasanya tanya referensi dari mana dan lain Pertanyaan kedua adalah “Apa respon
lain kalo yang gak support biasannya ada aja pertama anda saat pertama kali melihat fashion
bagian – bagian yang di komen” (Wawancara Korea?”
dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023). R: “terlalu girly, padahal tdk semua seperti itu.
Ada beberapa jenis fashion korea yg juga
Jawaban dari pertanyaan ini memperkuat simple dan elegan”
2 pertanyaan sebelumnya bahwa penghargaan E: “bagus, lucu dan unik yaa dan pastinya rasa
sosial terjadi dan berdampak langsung kepada ingin mencoba itu ada yaa” (Wawancara
para key informan. dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023)
Dari jawaban kedua key informan di atas
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi maka dapat disimpulkan bahwa kedua key
Key Informan Melakukan Imitasi informan tidak langsung ingin untuk
Budaya Popular Busana Korea Selatan mengimitasi budaya fashion Korea. Mereka
awalnya hanya sekedar tertarik dan tidak
Pertanyaan yang diajukan memiliki tujuan mengagumi.
untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang
bisa menyebabkan key informan mengimitasi Pertanyaan ketiga adalah “Bagaimana
kebudayaan fashion Korea Selatan. Faktor- anda menghadapi rasa ingin tahu anda saat
faktor yang dipertimbangkan adalah faktor timbul rasa penasaran atas fashion dari Korea
psikologis, faktor lingkungan keluarga dan Selatan.
faktor media masa. R: “ingin mencoba, mulai dari atasan lalu
Faktor Psikologis kemudian coba mix and match berbagai jenis
Faktor psikologi sangat dapat fashionnya”
mempengaruhi seseorang untuk mengimitas E: “Biasanya aku searching searching yaa, atau
Faktor psikologi sangat dapat mempengaruhi aku cari referensi di browser mulai dari fashin
seseorang untuk mengimitasi sesuatu. Pada sub korea yang simple – simple” (Wawancara
sub bab ini dapat diwakilkan dengan 3 dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023)
pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah
“Apakah anda langsung ingin mengikuti Faktor Lingkungan Keluarga
fashion Korea Selatan saat pertama kali Faktor lingkungan keluarga juga secara
melihatnya?” langsung mempengaruhi imitasi budaya
fashion Korea. Faktor lingkungan keluarga ini
R: “tidak, waktu itu masih lebih menyukai dapat diwakilkan 2 pertanyaan.
fashion lain. Namun seiring berjalan waktu Pertanyaan pertama adalah “Apakah di
jadi menyukai nya karena merasa cocok keluarga anda ada yang anggota keluarga yang
dengan karakter saya” mengikuti lebih dulu mengikuti fashion Korea
E: “Nggak langsung yaa, karena sebenernya Selatan?”
awalnya aku gak terlalu suka korea, jadi R: “Belum ada.”
penyesuaian dulu gitu, karna keseringan E: “Kalo keluarga sih gaada ya untuk fashin,
nonton drama korea jadi aku ngerasa banyak paling hanya drakor aja sih” (Wawancara
referensi fashion korea yang memang pas di dilakukan pada tanggal 27 Juli 2023).
karakter aku, jadi dari situ baru coba – coba”
(Wawancara dilakukan pada tanggal 27 Juli
2023). Berdasarkan jawaban kedua key informan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
7
pengaruh dari lingkungan keluarga pada key tanggal 27 Juli 2023).
informan penelitian tidak mempengaruhi Penggunaan media massa sangat
penginisiasian imitasi dari key informan. Bila mempengaruhi adanya proses imitasi pada
belum ada keluarga yang mengikuti lebih dulu kedua key informan. Hal ini ditunjukkan
sebelum key informan maka tidak mungkin dengan jawaban dari masing-masing key
pula key informan terpengaruh oleh informan yang menjawab bahwa media massa
lingkungan keluarga masing-masing. sangat berpengaruh.
Pertanyaan kedua yang dapat mewakilkan
Pertanyaan berikutnya yang dapat adalah “Apa anda cukup sering melihat fashion
mewakilkan adalah “Apakah ada anggota Korea Selatan dalam platform media massa
keluarga anda yang mendukung saat anda yang anda punya?”.
menggunakan fashion Korea Selatan?” R: “sangat sering, mulai dari online shop
R: “tentunya orang tua dan adik mendukung, sampai ke liputan tentang artis / idol korea”
karena merasa ketika menggunakan fashion E: “Sangat sering, dan ini juga sudah menjadi
korea tsb, saya terlihat lebih fun dan up to hal yang wajar” (Wawancara dilakukan pada
date” tanggal 27 Juli 2023).
E: “Ada sih, biasanya mereka akan Jawaban Key informan di atas memperkuat
berkomentar karna beda banget dari fashion kesimpulan bahwa kedua key informan sangat
sehari – hari aku, dan alhamdulillahnya terpengaruh dari faktor media massa. Hal
responnya positif” (Wawancara dilakukan tersebut ditunjukkan oleh kalimat “sangat
pada tanggal 27 Juli 2023) sering” yang disampaikan oleh key informan.
Berdasarkan jawaban dari kedua key
informan maka dapat disimpulkan bahwa Pembahasan
lingknungan keluarga mendukung dan menjadi
faktor pendukung adanya proses imitasi Analisis Syarat-Syarat Terjadinya
budaya fashion Korea saat key informan sudah Imitasi Budaya Pop Fashion Korea
mulai meimitasi kebudayaan fashion Korea. Dalam Komunitas YG di Palmerah
Jakarta Barat
Faktor Media Massa Pada Sub Bab ini akan dilakukan analisis
Penggunaan Media Massa yang sudah apakah terjadinya imitasi dalam Komunitas
meluas, tidak menutup kemungkinan untuk YG berdasarkan 3 syarat yang dikemukakan
mendapatkan referensi terhadap Busana Korea oleh Tarde dalam Gerungan (2010), sebelum
Selatan. Idola atau artis yang dijadikan contoh orang mengimitasi suatu hal: 1. Memiliki
pastinya juga akan membagikan gaya minat atau perhatian yang cukup besar akan
berbusana mereka di platform media massa hal tersebut. 2. Mengagumi hal yang akan
yang mereka punya, sehingga media massa diimitasi. 3. Ingin memperoleh penghargaan
memiliki pengaruh sebagaisalah satu cara yang sosial seperti yang ditiru. Analisis hasil
baik untuk memadukan busana Korea Selatan wawancara berdasarkan syarat-syarat
dengan baik. Faktor media masa ini dapat terjadinya imitasi oleh Tarde dalam Gerungan
diwakilkan dengan beberapa pertanyaan. (2010).
Pertanyaan pertama adalah “Apa media massa
cukup berpengaruh untuk mendorong anda
Memiliki Minat atau Perhatian
semakin ingin berbusana seperti fashion yang
Hal ini dapat disimpulkan karena jawaban
ada di Korea Selatan?”.
yang diberikan oleh key informan pada
pertanyaan pertama yaitu merasa terinspirasi
R: “iya, sangat berpengaruh. Apalagi melalui
fashion yang dikenakan oleh idola masing-
media massa kita bisa melihat idol / artis
masing. Dengan seseorang terinspirasi oleh
panutan menggunakan fashion korea, sehingga
sesuatu menggambarkan adanya minat dan
ada dorongan ingin tampil seperti mereka”
perhatian yang besar terhadap sesuatu tersebut.
E: “Sangat yaa, sangat berpengaruh. Apa lagi
Selain itu, kesimpulan bahwa key informan
di jaman sekarang yang apa apa serba
memiliki minat atau perhatian kepada budaya
gampang dan mau cari tau apa apa juga sudah
fashion Korea juga ditunjukkan dengan
mudah, jadi media massa juga sangat
jawaban yang diberikan pada pertanyaan
berpengaruh yaa” (Wawancara dilakukan pada
8
kedua, dimana jangka waktu para key merasa bahwa idola mereka sangat
informan mulai menyukai budaya fashion mempengaruhi keputusan mereka untuk
Korea dengan waktu wawancara tidak jauh. berbusana.
Hal ini menunjukkan adanya ketertarikan atau
minat atau perhatian key informan kepada Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam
budaya fashion Korea. Bila tidak ada minat Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat
atau perhatian maka jangka waktu yang menyebabkan terjadinya imitasi terhadap
dibutuhkan untuk key informan mengikutin sesuatu adalah mengagumi hal yang diimitasi.
budaya fashion Korea akan lama. Kemudian, Maka dapat disimpulkan bahwa imitasi benar
kesimpulan bahwa key informan memiliki terjadi bila dilihat dari apakah key informan
minat atau perhatian kepada budaya fashion yang mengagumi hal yang mereka imitasi.
Korea juga dapat ditunjukkan dengan jawaban
yang diberikan oleh key informan pada Keinginan Memperoleh Penghargaan
pertanyaan ketiga. Para key informan Sosial
mengatakan bahwa mereka mulai Pada pertanyaan pertama para key
menggunakan budaya fashion Korea disaat informan menjawab bahwa semenjak mereka
yang tidak jauh sejak mereka mengetahui menerapkan budaya fashion Korea ada sedikit
budaya fashion Korea untuk pertama kali. Hal puji-pujian yang diberikan oleh orang sekitar
ini menguatkan bahwa adanya minat atau mereka terhadap gaya busana yang mereka
perhatian yang besar kepada budaya fashion kenakan. Key informan juga menyampaikan
Korea pada key informan. bahwa hal ini membuat mereka senang.
Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam Selanjutnya jawaban dari pertanyaan kedua
Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat juga dapat mendukung bahwa memperoleh
menyebabkan terjadinya imitasi terhadap penghargaan sosial mempengaruhi adanya
sesuatu adalah adanya minat atau perhatian imitasi budaya fashion Korea. Para key
yang besar terhadap sesuatu tersebut. Maka informan merasa senang dan senang sekali
dapat disimpulkan bahwa imitasi benar terjadi ketika mendapatkan penghargaan sosial saat
bila dilihat dari apakah key informan memiliki mereka mengimitasi budaya fashion Korea.
minat atau perhatian kepada budaya fashion Kemudian pada jawaban pertanyaan ketiga
Korea Selatan. juga mendukung bahwa memperoleh
penghargaan sosial mempengaruhi adanya
Mengagumi Hal yang Diimitasi imitasi budaya fashion Korea pada key
Pada pertanyaan pertama, key informan informan yang ada di dalam Komunitas YG.
menjawab bahwa terdapat beberapa referensi
yang dijadikan sumber untuk key informan Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam
dapat mendapatkan referensi tentang budaya Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat
fashion Korea. hal ini menunjukkan adanya menyebabkan terjadinya imitasi terhadap
kekaguman pada key informan. Karena bila sesuatu adalah adanya keinginan memperoleh
tidak ada kekaguman maka referensi yang penghargaan sosial. Maka dapat disimpulkan
digunakan oleh key informan untuk bahwa imitasi benar terjadi bila dilihat dari
mendapatkan referensi budaya fashion Korea apakah key informan memiliki keinginan
tidak banyak. Selain itu, kesimpulan ini juga memperoleh penghargaan sosial.
dapat diperkuat dengan jawaban yang
diberikan oleh key informan pada pertanyaan Berdasarkan analisis yang dilakukan maka
kedua. Pada pertanyaan kedua para key dapat disimpulkan bahwa imitasi terjadi pada
informan memberikan jawaban bahwa Komunitas YG di Palmerah, Jakarta Barat.
keduanya memiliki idola Korea masing-
masing dan mereka mengagumi idola masing- Analisis Faktor – Faktor Melakukan
masing. Hal tersebut dibuktikan dengan Imitas
keputusan mereka yaitu mengikuti gaya Setelah syarat-syarat untuk melakukan
fashion idola masing-masing. Selain itu imitasi, maka selanjutnya dilakukan analisis
kesimpulan ini juga dapat didukung dengan penyebab berdasarkan Tarde dalam Gerungan
jawaban yang diberikan oleh key informan (2010) yaitu terdapat 3 faktor: 1. Faktor
pada pertanyaan ketiga. Para key informan
9
Psikologi 2. Faktor Lingkungan Keluarga 3. informan.
Faktor Media Massa. Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam
Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat
Faktor Psikologi menyebabkan terjadinya imitasi terhadap
Pada pertanyaan pertama jawaban key sesuatu adalah faktor lingkungan keluarga.
informan dapat disimpulkan bahwa mereka Maka dapat disimpulkan bahwa imitasi yang
mengimitasi budaya fashion Korea secara terjadi bukan disebabkan oleh faktor
perlahan dan mereka menyukai dan lingkungan keluarga.
mengimitasi budaya fashion Korea. Pada
pertanyaan kedua mendukung kesimpulan Faktor Media Massa
jawaban pertanyaan pertama yang diberikan Pada pertanyaan pertama jawaban key
oleh key informan bahwa mereka mengimitasi informan menujukkan bahwa mereka sangat
budaya fashion Korea secara perhalan terpengaruh dengan adanya media massa yang
dikarenakan di awal mereka hanya menyukai menyediakan berbagai informasi mengenai
dan tertarik dengan budaya fashion Korea. budaya fashion Korea. Jawaban para key
Pada pertanyaan ketiga, jawaban-jawaban yang informan pada pertanyaan kedua juga dapat
diberikan oleh key informan juga mendukung mendukung kesimpulan pada pertanyaan
kesimpulan pada pertanyaan kedua yaitu pertama karena pada pertanyaan kedua, key
karena key informan pada pertanyaan ketiga informan menyampaikan bahwa mereka sangat
menunjukkan bahwa secara psikologis mereka sering untuk mencari atau melihat budaya
tertarik dengan budaya fashion Korea dan fashion Korea dari media massa.
mencari banyak referensi untuk mendapatkan Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam
ide gaya fashion Korea. Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat
Sesuai dengan penjelasan Tarde dalam menyebabkan terjadinya imitasi terhadap
Gerungan (2010) salah satu faktor yang dapat sesuatu adalah faktor media massa. Maka
menyebabkan terjadinya imitasi terhadap dapat disimpulkan bahwa imitasi yang terjadi
sesuatu adalah faktor psikologis. Maka dapat sangat dipengaruhi oleh faktor media massa.
disimpulkan bahwa imitasi benar terjadi bila
dilihat dari apakah key informan memiliki Kesimpulan
minat atau perhatian kepada budaya fashion Setelah melakukan penelitian ini maka
Korea Selatan, karena berdasarkan jawaban- dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
jawaban key informan terhadap berikut: 1. Imitasi budaya fashion Korea terjadi
pertanyaanpertanyaan yang diberikan pada komunitas YG. 2. Faktor yang
menunjukkan adanya ketertarikan psikologis menyebabkan adanya imitasi pada komunitas
dan melakukan proses imitasi budaya fashion YG adalah Psikologis dan Media massa.
Korea. Saran
Setelah melakukan penelitian ini maka
Faktor Lingkungan Keluarga terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan
Pada pertanyaan pertama dapat untuk penelitian selanjutnya, yaitu sebagai
disimpulkan bahwa jawaban yang diberikan berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat
key informan tidak menunjukkan bahwa faktor memperbanyak jumlah key informan sehingga
lingkungan keluarga menjadi pemicu dimana jawaban yang diberikan dan kesimpulan yang
key informan melakukan imitasi terhadap diambil dapat lebih mewakili keseluruhan
budaya fashion Korea karena tidak satupun objek penelitian. 2. Peneliti selanjutnya dapat
dari key informan yang mengatakan bahwa menjelaskan maksud dari pertanyaan
mereka memiliki keluarga yang mengikuti wawancara kepada key informan agar jawaban
lebih dulu budaya fashion Korea. Pada yang diberikan lebih akurat.
pertanyaan yang kedua dapat disimpulkan
bahwa setelah melakukan imitiasi budaya
fashion Korea, barulah keluarga memberikan
dukungan kepada key informan. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor lingkungan
keluarga tidak menjadi faktor yang
menyebabkan proses imitasi terjadi di key
10
DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, I. S. (2011). Kritik Budaya
Komunikasi: Budaya, Media dan
Abdussamad, Z. (2021). Buku Metode Gaya Hidupdalam Proses
Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Demokratisasi di Indonesia.
Yogyakarta: Jalasutra.
Media Press. Afrizal. (2015). Metode
Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba
Mendukung Penggunaan Penelitian Ada Serba Makna. Jakarta:
Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. KencanaPrenada Media Group.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Moleong, L. J. (2013). Metodologi
Ali, M., & Asrori, M. (2018). Psikologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Remaja: perkembangan Peserta Didik.
Rosdakarya. Mulyana, D. (2013).
Jakarta: Bumi Aksara
Metodologi Penelitian Kualitatif.
Amal, D. (2011). Budaya Pop dan Media Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Massa (Studi Analisis Isi Penampilan Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian
Nilai-Nilai Budaya Pop dalam Berita dan Kuantitatif dalam Penelitian
Artikel di Tabloid Nyata dan Nova edisi PendidikanBahasa. Solo: Cakra Books.
april - september 2011). Skripsi.
Universitas Negeri Semarang. Nurwahidah. (2022). Fenomenologi
Korean Wave pada Mahasiswa
Amirah, I. (2020). Budaya Populer Korea UniversitasIslam Riau (UIR). Skripsi.
Selatan (K-Pop) dan Perilaku Universitas Islam Riau.
Konsumtif Penggemar Grup Musik
Korea Selatan: Studi Kasus EXO-L Restuningtas, F. G. E. (2019). Analisa
Markas LOTTO. Skripsi. Universitas Gaya Hidup Imitasi Remaja dalam
Islam Negri Syarif Hidayatullah. Komunitas Maranatha Youthteen di
Ungaran. Skripsi. Universitas Kristen
Satya Wacana.
Chaniago, R. H., & Basri, F. K. H. (2011).
Budaya Populer dan Komunikasi: Sarsito. (2010). Psikologi Remaja. Jakarta:
Impak Kumpulan Slank Terhadap Bumi Aksara.
Slankers di Indonesia. Jurnal Sasmita, R. D. (2008). Korelasi Intensitas
Komunikasi: Malaysian Journal of Menonton Sinetron
Communication, 27(1), 91–100. Remaja”Cookies" dan Intensitas
Devito, J. A. (2011). Komunikasi Berkomunikasi dengan Orang tua
Antarmanusia. Jakarta: Proffesional Books. Terhadap Perilaku Imitasi Remaja
Putri. Skripsi. Universitas
Dodd, C. H. (2011). Dynamics pf
Muhammadiyah Yogyakarta.
Intercultural Communication. New York:
Stewart, J., & Walsh, K. (1992). Change
McGraw Hill. Efendi, Z. (2021). Budaya in the Managament of Public
Pop dan Persaingan Identitas (Studi Services. Public Administration,
Deskriptif Pada Komunitas Anime Storey, J. (2018). Cultural Theory and
Attack on Titan). Skripsi. Popular Culture An Introduction.
Universitas Muhammadiyah New York: Routledge, Taylor &
Sumatera Utara. Francis Group
Gerungan. (2010). Psikologi Sosial. Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Bandung: Refika Aditama.
Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:
11
CV Alfabeta.
Tarde, G. (2011). Gabriel Tarde On
Communication and Social
Influence: Selected Papers. Chicago:
Chicago Press.
Umami, I. (2019). Psikologi Remaja.
Yogyakarta: Idea Press.
Yin, R. K. (2014). Case Study Research
Design and Methods. Thousand
Oaks, CA:Sage.

12
13

Anda mungkin juga menyukai