Anda di halaman 1dari 2

Judul Buku : Sabtu Bersama Bapak

Kategori : Novel
Penulis : Adhitiya Mulya
Penerbit : Gagas Media
Cetakan : ke-25, 2016
Tebal : 277 halaman

Ini adalah sebuah cerita tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta. Tentang
seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang
membesarkan mereka dengan penuh kasih, dan tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan
dan berjanji selalu ada bersama mereka.
Gunawan Garnida, pria berumur 38 tahun asal Bandung yang telah mengetahui akan
penyakit kanker yang dialaminya sehingga menyimpan banyak pesan untuk kedua anaknya, Cakra
yang berumur 5 tahun dan Satya yang berumur 8 tahun dan seorang istrinya Itje Garnida yang
berumur 35 tahun yang berasal dari kota Kembang.
Banyak masalah dalam hidup mereka, mulai dari pertengkaran dalam keluarga Satya sang
anak sulung, Cakra yang tak kunjung mendapatkan pasangan hidup, hingga sang ibu yang harus
melewati 2 kali operasi karena mengidap penyakit kanker payudara stadium. Penyakit tersebut
membuat tangannya menghitam dari ujung kuku sampai pergelangan tangan dan rambut yang dulu
panjang dan lurus menjadi botak. Walaupun demikian, masalah yang mereka hadapi semua dapat di
temukan solusi dan jalan keluarnya karena kepintaran sang bapak yang meninggalkan pesan hidup
kepada mereka semua. Untuk menjawab segala pertanyaan akan hidup mereka, sang bapak telah
menyiapkannya dalam videoplayer yang dulunya direkam menggunakan handycam miliknya.
Sang bapak memang telah lama meninggalkan mereka semua, tapi jati dirinya masih
bersama mereka.
Berikut salah satu pesan yang ditayangkan di videoplayer

“ hai satya, hai cakra.” Sang bapak melambaikan tangan.


“ini bapak. Iya, benar ini bapak. Bapak Cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah, berkat
satya dan cakra. Mungkin bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian. Ingin tetap
dapat bercerita kepada kalian. Bapak sudah siapkan semua yang kalian perlukan.
Ketika kalian punya pertanyaan, kalian tidak perlu bingung ke mana harus mencari jawaban.
I dont let death take these, away from us. I dont give death, a chance. Bapak ada di sini. Di samping
kalian. Bapak sayang kalian.”

Jika di telaah lebih dalam, ada kekurangan dan kelebihan daam buku ini. Diantaranya ialah
buku ini tidak memiliki daftar isi, sehingga jika ingin mencari halaman yang di tuju, sedikit sulit.
Kelebihan dari buku ini sangat banyak, yakni cerita yang di kisahkan sangat menarik dan menyentuh
hati. Bahkan jika sang pembaca terhanyut dalam cerita ini dapat membuat air mata ikut menetes.
Tak monoton hanya pada kesedihan, cerita ini juga ada leluconnya yang membuat kita tertawa.
Bahasa yang di gunakan juga cocok untuk anak remaja, tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk
di mengerti. Banyak juga kumpulan kata-kata bijak yang bisa kita pelajari dari buku ini.

Pesan-pesan yang disampaikan pak Gunawan sangat menarik. Disini, pembaca seakan
diingatkan kembali mengenai hal yang harus diperhatikan dalam menjalani kehidupan. Kehadiran
pak Gunawan menjadi kekuatan utama dalam novel yang menjadikan rasa ketertarikan semakin kuat
untuk dibaca.

Novel ini sangat menarik tentunya, juga novel ini telah di filmkan di layar televisi indonesia
dan sudah dipastikan bahwa novel ini sangat menarik dan terkenal. Kisah yang di ceritakan tak hanya
satu orang tapi mengisahkan perjalanan hidup keluarga mereka. Banyak hikmah yang dapat di ambil
dari buku ini. Diantaranya ialah mengajarkan kita semua untuk memanfaatkan waku dengan sebaik-
baiknya, karena waktu tak dapat diulang. Merancang sesuatu untuk kedepan yang lebih baik dan
masih banyak lagi pelajaran-pelajaran hidup yang dapat di ambil.

Anda mungkin juga menyukai