Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH

PESANTREN FITHRAH INSANI

DISUSUN OLEH:
Muhammad Rizqi Abdurrahman
Muhammad Azhar Maulana
Dimas Abi Fadlika
Ilzam abda robbi

SMA FIBBIS KAB. BANDUNG


TAHUN AJARAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya kami mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang


SEJARAH PESANTREN FITHRAH INSANI, yang kami sampaikan berdasarkan dari
berbagai sumber. Buku dan website internet yang mendukung, Dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………..2

Daftar isi…………………………………………………………..3

Bab 1………………………………………………………………4

Bab 2………………………………………………………………5

Bab 3………………………………………………………………7

Bab 4………………………………………………………………9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Latar belakang kami dalam membuat makalah ini adalah
tugas dan keingintahuan. Dan kami penasaran pada tempat yang kami
tempati setiap hari tempat kami makan, minum, tidur, mandi, dan belajar.
Dan kadang kami sering mengejek pesantren ini karena tidak tau asal usul
dari pesantren tahfidz yang kita lumayan banggakan.
1.2 Tujuan
a. Agar para siswa lebih mensyukuri sekolah ini
b. Agar memuaskan keingintahuan dari para siswa
c. Dapat mengetahui awal mula dari pesantren ini
d. Para siswa dapat mengetahui proses pembangunan pesantren
1.3 Rumusan masalah
- Bagaimana proses berdiri nya pesantren ini?
1.4 Manfaat
Siswa-siswi SMA FIBBIS Kab. Bandung dapat mengenali lebih lanjut tentang
pesantren ini dan juga menambah rasa bangga terhadap sekolah kita
tersendiri.

4
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian tentang pesantren Fithrah insani
Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam yang ada untuk
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam (tafaqquh
fiddin) dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup
bermasyarakat sehari hari.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki
kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga ini layak
diperhitungkan dalam pembangunan bangsa Indonesia dalam bidang
pendidikan, keagamaan, dan moral.
Dilihat secara historis, pesantren memiliki pengalaman luar biasa dalam
membina, mencerdaskan dan mengembangkan masyakat di sekelilingnya.
Pesantren telah lama menyadari bahwa pembangunan sumber daya manusia
(SDM) tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua
komponen masyarakat, termasuk dunia pesantren. Karena itu sudah
semestinya pesantren yang telah memiliki nilai historis dalam membina dan
mengembangkan sumber daya manusia ini terus didorong dan dikembangkan
kualitasnya.
Pondok pesantren pada umumnya membahas keilmuan, mulai dari tata bahasa
arab, nahwu dan sharaf, tafsir, dan membaca al-quran (qiraat), tauhid, fiqih
empat mazhab, umumnya imam syafii, akhlaq, mantiq, sejarah, hingga
tasawwuf. Selain itu, aksara jawi, yaitu huruf arab dengan bahasa melayu, kian
memanipulasi pesantren sebagai pusat transfer ilmu yang menghubungkan
corak khas nusantara di tenga tengah dunia islam.

2.2 Cir-ciri Pesantren


Pondok pesantren pada umumnya membahas keilmuan, mulai dari tata bahasa
arab, nahwu dan sharaf, tafsir, dan membaca al-quran (qiraat), tauhid, fiqih
empat mazhab, umumnya imam syafii, akhlaq, mantiq, sejarah, hingga

5
tasawwuf. Selain itu, aksara jawi, yaitu huruf arab dengan bahasa melayu, kian
memanipulasi pesantren sebagai pusat transfer ilmu yang menghubungkan
corak khas nusantara di tenga tengah dunia islam.

2.3 Sifat pesantren


Karakteristik dan corak pesantren di Indonesia sebagai lembaga pendidikan
Islam antara lain :
1) Memakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibanding
dengan sekolah modern sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri
dengan kiyai,
2) Kehidupan di pesantren menampilkan semangat demokrasi karena mereka
praktis bekerja sama mengatasi problem non kurikuler mereka,
3) Sistem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme,
persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri dan keberanian.
Di samping itu, adanya pondok tempat kiyai bersama santrinya, adanya masjid
tempat kegiatan belajar mengajar, adanya santri dan kiyai merupakan tokoh
sentral dalam pesantren yang memberi pengajaran dan kitab-kitab Islam klasik.
Pondok pesantren tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam
masyarakat karena berhadapan dengan implikasi politis dan kultural yang
menggambarkan sikap ulama-ulama Islam sepanjang sejarah.

6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 kualitatif
Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian yang
menggunakan data deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari
orang dan pelaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif ini dilakukan
untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena individu atau kelompok,
peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi. Oleh karena
itu, proses penelitian pendekatan kualitatif dimulai dengan
pengembangan asumsi-asumsi dasar. Kemudian dikaitkan dengan
kaidah-kaidah pemikiran yang digunakan dalam penelitian. Data yang
dikumpulkan dalam survei kemudian diinterpretasikan.

3.2 teknik penelitian


1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa wawancara (interview) adalah suatukejadian atau suatu proses
interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasiatau
orang yang di wawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung
(yusuf, 2014). Metode wawancara/interview juga merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuanpenelitian dengan cara Tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara denganresponden/
orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
(guide)wawancara. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara
individu maupun dalam bentukkelompok, sehingga di dapat data
informatik yang orientik. Wawancara bertujuan mencatat opini,
perasaan, emosi, dan hal lain berkaitan denganindividu yang ada dalam
organisasi. Dengan melakukan interview, peneliti dapat
memperolehdata yang lebih banyak sehingga peneliti dapat memahami
budaya melalui bahasa dan ekspresipi hak yang diinterview; dan dapat
melakukan klarifikasi atas hal‐ hal yang tidak diketahui. Pertanyaan

7
pertama yang perlu diperhatikan dalam interview adalah Siapa yang
harus diinterview ? Untuk memperoleh data yang kredibel makain
terview harus dilakukan dengan Know ledgeable Respondent yang
mampu menceritakan dengan akurat fenomena yang diteliti.
2. Metode Observasi (pengamatan)
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik dalam
pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.
Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti
mengumpulkan data langsung dari lapangan (Semiawan, 2010).
Sedangkan menurut Zainal Arifin dalam buku (Kristanto, 2018) observasi
adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan kemudian
pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan rasional
terhadap berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya,
maupun situasi buatan.
3. Metode Dokumentasi
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa diperoleh
lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip
foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data
berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali infromasi yang
terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk
memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar barang yang
tidak bermakna.
4. Metode Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi terpusat
(Focus Group Discussion), yaitu upaya menemukan makna sebuah isu
oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan
yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya, sekelompok peneliti
mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa pada
matapelajaran bahasa
Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara subjektif oleh
seorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa
orang peneliti. Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan
akan diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif. Metode FGD banyak
digunakan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi suatu rentang
fenomena pengalaman hidup sepanjang siklus hidup manusia melalui
interaksi sosial dirinya dalam kelompoknya (Brajtman 2005, Oluwatosin
2005, van Teijlingen & Pitchforth 2006)

8
BAB IV

ISI
1.1 Pembahasan proses berdirinya pesantren fithrah insani
Pesantren fithrah insani didirikan pada tahun 2015 dan mulai beroperasi
pada tahun 2016 bulan juni.
Berawal dari kegiatan fine camp yang diikuti oleh para murid SDIT Fithrah
insani 01 dan dengan usulan para orang tua murid khawatir jika anak – anak
mereka lulus dari SD maka anak mereka tidak akan menghafal Al - Quran
maka para orang tua mengusulkan kepada para pimpinan Yayasan fithrah
insani untuk membuat sebuah fasilitas menghafal Al Quran akhirnya
Yayasan membuat sebuah pesantren.
Lokasi awal pesantren fithrah berada di lembang lalu pindah pangandaran
dan akhirnya dari online shope menemukan sebuah villa di cimaung.
Dengan bantuan dari Pak Tohar yang menjadi perantara pihak Yayasan
dengan warga. Dengan negosiasi akhirnya warga tersebut bersedia menjual
villa tersebut dengan diskon lima puluh persen (50%)
Lalu terciptalah smp Fibs mulai dari Angkatan pertama corazon yang
berjumlah kurang dari 20 orang lalu Angkatan kedua SMA FIBBIS d’actfab
yang berjumlah lebih dari 30 orang.

9
BAB V
PENUTUP
Setelah meneliti sejarah pesantren tahfidz fithrah insani dapat di Tarik
kesimpulanya bahwa tekanan dari orang tua ke Yayasan sangatlah menekan
mental harus sampai mencari tanah ke online shop
Pendirian pesantren meliputi tanah dan niat.
Saran
Berdasarkan penelitian tersebut penulis menyarankan:
1. Untuk membuat sejarah ke website
2. Memperbagus fasilitas dalam belajar dan mengajar
3. Mempermudah akses keluar untuk tugas
4. Menurunkan harga kantin di fi
5. Memperbagus kekuatan sinyal

10
Daftar Pustaka
Sumber internet
https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
sumber pustaka
Wawancara : 1. Ust. Devi Nur Muhammad Siddiq S.Pd.I
2. Toha Fi

11

Anda mungkin juga menyukai