Contoh Penulisan Jurnal
Contoh Penulisan Jurnal
MATERI 1
Vidio Sambutan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia tengah berbenah menyongsong era baru Indonesia emas 2045. Kita harus
cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi di era revolusi industry 4.0. salah satu
usaha untuk menghadapinya yaitu dengan mempersiapkan sumberdaya manusia khususnya
ASN melalui latsar sebagai pondasi penting untuk mewujudkan smart ASN agar mampu
menghadapi era disrupsi dan juga tantangan dunia. Melalui platform MOOC para ASN dapat
melakukan pembelajaran mandiri dengan berbagai variasi materi pembelajaran yang telah
tersedia tanpa harus interaksi secara fisik. Berharap melalui MOOC ini dapat mencetak ASN
unggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju Indonesia emas
2045.
MATERI II
Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
Vidio Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI
Dr. Muhammad Taufiq DEA
Penguasaan core value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan
BerAKHLAK Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif Selamat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang
unggul dan mendukung daya saing bangsa.
MATERI II
Manajemen Penyelenggaraan PPPK
Vidio Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm.
Peserta PPPK sebagai peserta pelatihan yang tergabung dalam pembelajaran dalam bentuk
MOOC dituntut untuk belajar secara mandiri mempelajari semua materi yang ada di
dalammnya yang nantinya di akhiri dengan mengerjakan Evaluasi untuk meyakinkan bahwa
peserta sudah memahami semua materinya. Pembelajaran di bagi menjadi 3 bagian :
1. Sikap perilaku Bela Negara
2. Nilai – nilai rol value dalam penyelenggaraan Pemerintah
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan Pemerintah
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara
Indonesia.)
Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Nilai Dasar Bela Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta
menanamkan nilai dasar Bela Negara. Pembinaan Kesadaran Bela Negara
diselenggarakan di lingkup : pendidikan, masyarakat, dan pekerjaan.
Indikator nilai dasar Bela Negara :
1. Indikator cinta tanah air
2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara
3. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara
5. Indikator kemampuan awal Bela Negara
Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN sikap dan perilaku meliputi :
1. Cinta tanah air bagi ASN
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN
3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN
5. Kemampuan awal Bela negara bagi ASN
terjadi bukannya sesuatu yang “berbeda” saja, namun lebih dari pada itu, perubahan yang
diharapkan terjadi adalah perubahan ke arah yang lebih baik untuk memuliakan
manusia/humanity (memberikan manfaat bagi umat manusia).
B. Perubahan Lingkungan Strategis
Ada empat level lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam
melakukan pekerjaannya sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga
(family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional (Society),
dan Dunia (Global).
C. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan,
gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja.
Ada enam komponen dari modal manusia (Ancok, 2002), yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal ketabahan (adversity)
5. Modal Etika / Moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani
terdakwa tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana Penjara, dan Pidana
Tambahan.
2. Narkoba
Narkotika dan Obat Berbahaya, serta napza (istilah yang biasa digunakan oleh
Kemenkes) yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(Kemenkes, 2010). Dunia internasional (UNODC) menyebutnya dengan istilah
narkotika yang mengandung arti obatobatan jenis narkotika, psikotropika dan zat
adiktif lainnya. Sehingga dengan menggunakan istilah narkotika berarti telah meliputi
narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya.
Penggolongan Narkoba
Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika membedakan narkotika ke
dalam tiga golongan yaitu (RI, 2009):
Golongan I yang ditujukan untuk ilmu pengetahuan dan bukan untuk pengobatan
dan sangat berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh 1. Opiat:
morfin, heroin, petidin, candu. 2. Ganja atau kanabis, marijuana, hashis. 3.
Kokain: serbuk kokain, pasta kokain, daun koka;
Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan dan
berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Contoh morfin dan petidin; serta
Golongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh kodein.
Psikotropika
Dibedakan ke dalam empat golongan, yaitu (RI, 2009):
Golongan I hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak
untuk terapi serta sangat berpotensi mengakibatkan ketergantungan. Contoh
ekstasi, LSD;
Golongan II berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta
berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh amfetamin, shabu,
metilfenidat atau
43 ritalin;
Golongan III berkhasiat pengobatan dan pelayanan Kesehatan serta berpotensi
sedang mengakibatkan ketergantungan. Contoh pentobarbital, flunitrazepam;
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
Sedangkan media sosial, baik pemberi informasi maupun penerimanya seperti bisa
memiliki media sendiri. Media social merupakan situs di mana setiap orang bisa
membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan kolega atau publik untuk
berbagi informasi dan berkomunikasi.
Cyber crime
Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan yang terjadi dan
beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan
internet. Pelakunya pada umumnya harus menguasai teknik komputer, algoritma,
pemrograman dan sebagainya, sehingga mereka mampu menganalisa sebuah sistem
dan mencari celah agar bisa masuk, merusak atau mencuri data atau aktivitas kejahatan
lainnya.
Hate speech
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau hasutan yang
disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum atau di ruang publik
merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam komunikasi massa.
Hoax
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung jawabkan atau
bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Sifatnya lebih banyak mengadu
domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan isi pemberitaan yang tidak
benar.
B. Teknik-Teknik Analisis
Isu Teknik Tapisan Isu
Alat bantu penetapan kriteria isuyang berkualitas banyak jenisnya, misalnya
menggunakan Teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria;
Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar-
benar terjadi dan sedang hangatdibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu
tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya
secara komperehensif, dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai sangat USG
atau tidak sangat USG. Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Teknik Analisis Isu
Beberapa alat bantu menganalisis isu disajikan sebagai
berikut:
a. Mind Mapping
Mind mapping merupakan cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak
secara natural.
b. Fishbone Diagram
Mirip dengan mind mapping, pendekatan fishbone diagram juga berupaya memahami
persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Namun
demikian fishbone diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan pada
hubungan sebab akibat, sehingga seringkali juga disebut sebagai Cause-and-Effect
Diagram atau Ishikawa
c. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk menentukan dan
mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi perencanaan yang telah disusun,
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
kegiatan ini sebagai sarana untuk mendisiplinkan diri termasuk dalam menghadapi
perubahan lingkungan
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
A. KESEHATAN JASMANI DAN MENTAL
1. Kesehatan Jasmani
Anda dikatakan sehat salah satunya adalah dengan melihat bahwa jasmani atau
fisik Anda sehat. Kesehatan jasmani mempunyai fungsi yang penting dalam
menjalani aktifitas sehari-hari. Semakin tinggi kesehatan jasmani seseorang,
semakin meningkat daya tahan tubuh sehingga mampu untuk mengatasi beban
kerja yang diberikan
Sebagai Aparatur Sipi Negara, anda tidak hanya membutuhkan jasmani yang
sehat, tetapi juga memerlukan jasmani yang bugar. Kebugaran jasmani ini
diperlukan agar dapat menjalankan setiap tugas jabatan Anda dengan baik tanpa
keluhan.
Kebugaran jasmani seseorang dipengaruhi juga oleh pola hidup sehat. Pola
hidup sehat meliputi : makan sehat, aktifitas sehat, berfikir sehat, lingkungan sehat,
istirahan sehat.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
2. Kesehatan Mental
Sistem kendali diri yang bagus sebagai wujud dari kinerja sistem limbik
(cenderung ke emosi) dan system cortex prefrontalis (cenderung rasional) yang
tepat Kesehatan Berfikir
kesehatan mental berkaitan dengan salah satunya kemampuan berpikir.
Berpikir yang sehat berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan logika
dan timbangan-timbangan rasional dalam memahami dan mengatasi berbagai hal
dalam kehidupan. Dalam memahami pelbagai hal dalam kehidupan seseorang tidak
saja dituntut berpikir logis, tetapi juga kritis dan kreatif.
3. Kecerdasan Emosional
Adalah kemampuan emosional yang meliputi : sadar akan kemampuan emosi
diri sendiri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri,
kemampuan empati terhadap perasaan orang lain, dan pandai menjalin
hubungan dengan orang lain.
Dimensi Kecerdasan Emosional :
Kesadaran Diri Sendiri (pengendalian emosi)
Pengelolaan Diri Sendiri (Mempin & Menguasai Diri)
Kesadaran Sosial
Pengelolaan Hubungan Sosial
Bela Negara merupakan tekad, sikap dan perilaku serta Tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yang di jiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan
negara dalam berbagai amcaman.
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara
guna mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan
berlandaskan pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil,
dan makmur.
1. Tahap Pertama.
Tahapan ini dilakukan pada saat On Campus, dimana masing-masing peserta
Latsar CPNS dapat menyusun Rencana Aksi-nya yang terkait dengan seluruh
rangkaian kegiatan dan tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari- hari sesuai dengan siklus yang dialami selama pembelajaran di
dalam lingkungan penyelenggaraan diklat (On Campus) selama 21 Hari sejak hari
pertama memasuki lembaga diklat (tempat penyelenggaraan Latsar CPNS).
2. Tahap Kedua.
Tahapan ini dilakukan pada saat Off Campus, dimana masing-masing peserta
Latsar CPNS saat kembali ke instansinya masing-masing dalam kurun waktu dan
tempat sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan kerja masing- masing selama
30 Hari, terhitung sejak Off Campus sampai On Campus kembali kedua kalinya.
Dalam penyusunan Rencana Aksi ini tidak terlepas dari Nilai-nilai Dasar Bela Negara
dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta Latsar CPNS.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
AGENDA II
NILAI NILAI DASAR PNS
1. BERORIENTASI PELAYANAN
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan public.
Prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, Aksesible, Akuntabel, Berkeadilan.
Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan kepuasan
pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam melayani masyarakat,
pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction adalah wujud pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan sebutan pelayanan prima. Pelayanan prima
didasarkan pada implementasi standar pelayanan yang dimiliki oleh penyelenggara.
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
2. AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada
atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.
Terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi
landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017).
Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam
memberikan layanang kepada masyarakat.
Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan
kerja ASN yang akuntabel.
3. KOMPETEN
Setiap ASN perlu berlandaskan pada aspek merit, sesuai dengan latar belakang
kualifikasi (antara lain pendidikan, pengalaman, dan pelatihan), kompeten (sesuai dengan
kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural) dan memiliki bukti kinerja yang sesuai
serta memiliki kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai Dasar ASN, dan kode etik ASN).
Perilaku kompeten yang perlu ASN Lakukan antara lain : Mengembangkan
kompetensi diri, Membantu orang lain belajar, Melaksanakan tugas terbaik. Perilaku ini
diharapkan menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai
instansi pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan
yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan
kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.
Tentu saja untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, antara lain, perlu didukung
profesionalisme ASN, dengan tatanan nilai yang mendukungnya. Sesuai dengan Surat
Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN branding, yakni: Bangga Melayani Bangsa,
dengan nilai-nilai dasar operasional BerAkhlak meliputi:
1. Berorietnasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelaynan
prima demi kepuasaan masyarakat;
2. Akuntabel, yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang
diberikan;
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas;
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
4. HARMONIS
Keanekaragaman Bangsa
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau.
Nama alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi mencapai
270.203.917 jiwa pada tahun 2020, Indonesia menjadi negara berpenduduk terbesar
keempat di dunia.
Indonesia juga dikenal karena kekayaan sumber daya alam, hayati, suku bangsa dan
budaya nya. Kekayaan sumber daya alam berupa mineral dan tambang, kekayaan hutan
tropis dan kekayaan dari lautan diseluruh Indonesia.
Nasionalisme Kebangsaan mempunyai konsep nasionalisme seperti :
Perspektif modernis melihat bahwa bangsa merupakan hasil dari modernisasi dan
rasionalisasi seperti di contohkan dalam Negara Birokratis, ekonomi industry, dan
konsep sekuler tentang otonomi manusia.
Aliran Primordialis dengan tokohnya Clifford Geertz (1963) melihat bahwa bangs
merupakan sebuah pemberian historis, yang terus hadir dalam sejarah manusia dan
memperlihatkan kekuatan inheren pada masa lalu dan generasi masa kini.
Perspektif perenialis dengan tokohnya Adrian Hastings (1997) melihat bahwa
bangsa bisa ditemukan di pelbagai zaman sebelum periode modern. Dengan
demikian, dalam perspektif primordialis dan perspektif modernis, bangsa modern
bukanlah sesuatu yang baru, karena dia muncul sebagai kelanjutan dari periode
sebelumnya.
Aliran etnosimbolis, seperti ditunjukkan dalam karya John Amstrong (1982) dan
Anthony Smith (1986)‘ aliran ini mencoba menggabung ketiga pendekatan tersebut
diatas. Aliran etnosimbolis melihat bahwa kelahiran bangsa pasca abad ke-18,
merupakan sebuah spesies baru dari kelompok etnis yang pembentukannya harus
dimengerti dalam jangka panjang.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikianrupa hingga
faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja
sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada pelanggan.
ASN Harmonis. Secara umum, menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
tentang ASN, tugas pegawai ASN adalah sebagai berikut.
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
5. LOYAL
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat
diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh
pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku,
karena ASN merupakan bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,
paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Loyalitas dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi
tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
a. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
b. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
6. ADAPTIF
Adaptasi adalah suatu proses yang menempatkanmanusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi sosial yang
berubah-ubah agar tetap bertahan (Robbins, 2003).
Memiliki sumberdaya
Selalu berpikir ke depan
Tidak mudah mengeluh
Tidak menyalahkan
Tidak mencari popularitas
Memiliki rasa ingin tahu
Memperhatikan system
Membuka pikiran
Memamhami apa yang sedang diperjuangkan
7. KOLABORATIF
Konsep Kolaboratif
Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi
adalah
“ value generated from an alliance between two or more firms aiming to become more
competitive by developing shared routines”.
Collaboration is a process though which parties with different expertise, who see
different aspects of a problem, can constructively explore differences and find novel
solutions to problems that would have been more difficult to solve without the other’s
perspective (Gray, 1989).
Kolaborasi pemerintah
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah
proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar aktor
governance . Kolaborasi pemerintah mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk
pelayanan public. Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif,
serangkaian aktivitas bersama di mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya.
Proses yang harus di lalui dalam menjalin kolaborasi:
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
AGENDA III
KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAN NKRI
1. SMART ASN
Literasi Digital
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan
literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga
mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media
digital (digital skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis
menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital
safety).
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka
kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics,
dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode
pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi
digital.
Implementasi Literasi Digital
Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture,
digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai
metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
Pilar Literasi Digital
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Indonesia. Bukan hanya jumlah dan aksesnya yang bertambah, durasi penggunaannya
pun meningkat drastic
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media
digital. Karakter media digital yang serba cepat dan serba instan, menyediakan
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
kesempatan tak terbatas dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam
segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi. Situasi pandemi COVID-19
yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi,
sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi
ketika semua orang berkumpul di media guna melaksanakan segala aktivitasnya, tanpa
batas.
Implementasi Literasi Digital dan Implikasinya
Lanskap Digital – Internet dan Dunia Maya
Lanskap digital merupakan sebutan kolektif untuk jaringan sosial, surel, situs
daring, perangkat seluler, dan lain sebagainya.
Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling berkaitan sehingga tidak bisa
lepas satu sama lain. Kita tidak bisa mengakses dunia digital tanpa fungsi dari
keduanya.
Komputer yang paling dekat dengan kehidupan kita adalah komputer pribadi.
Komputer merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut komputer yang
didesain untuk penggunaan individu (Wempen, 2015)
Pengetahuan Dasar Berinteraksi, Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang Digital yang
Sesuai dengan Kaidah Etika Digital dan Peraturan yang Berlaku
Partisipasi
Partisipasi merupakan proses terlibat aktif dalam berbagi data dan informasi yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Proses ini berakhir pada menciptakan konten
kreatif dan positif untuk menggerakkan lingkungan sekitar.
Kolaborasi
Kolaborasi merupakan proses kerjasama antar pengguna untuk memecahkan masalah
Bersama (Monggilo, 2020). Kompetensi ini mengajak peserta untuk berinisiatif dan
mendistribusikan informasi yang jujur, akurat, dan etis dengan bekerja sama dengan
kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya (Kurnia, 2020).
Pengguna media digital harus bijak dan waspada dalam bertransaksi, karena dapat
berdampak negatif bagi kita Ketika melakukan transaksi daring di sosial media. Media
sosial memiliki lima karakteristik yakni (Banyumurti, 2019):
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
a. terbuka. Siapapun dapat memiliki akun media sosial dengan batasan tertentu,
seperti usia.
b. Memiliki halaman profil pengguna. Tersedia menu profil yang memungkinkan
setiap pengguna menyajikan informasi tentang dirinya sebagai pemilik akun.
c. User Generated Content. Terdapat fitur bagi setiap pengguna untuk bisa membuat
konten dan menyebarkannya melalui platform media sosial.
d. Tanda waktu di setiap unggahan. Sehingga bisa diketahui kapan unggahan tersebut
dibuat.
e. Interaksi dengan pengguna lain. Media sosial menyediakan fitur agar kita dapat
berinteraksi dengan pengguna lainnya.
2. MANAJEMEN ASN
A. KEDUDUKAN & PERAN; HAK & KEWAJIBAN; 1 DAN KODE ETIK ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik KKN.
Kedudukan ASN Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 :
1. PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2. PPPK merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
dan ketentuan perundang-undangan
Fungsi dan tugas ASN :
1. Pelaksana kebijakan public
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan”
2. Pelayan Publik
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas”.
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
Kewajiban ASN :
1. setia dan taat pada Pancasila, UUD’45, NKRI
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang- undangan
5. Melaksanakan Tugas Kedinasan dengan Penuh Pengabdian, Kejujuran,
Kesadaran, dan Tanggung Jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku, Ucapan Dan
Tindakan Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia Jabatan
Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
B. SISTEM MERIT
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
Manfaat system merit bagi pegawai adalah Menjamin Keadilan dan ruang
keterbukaan dlm perjalanan karir seorang pegawai, dan Memiliki Kesempatan yang
sama untuk meningkatkan kualitas diri
C. MEKANISME PENGELOLAAN ASN
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.Dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dengan rincian per 1 (satu) tahun.
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah kebijakan dan praktek
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam organisasi
termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan, mutasi, promosi,
pengembangan, penilaian dan penghargaan. UU No 5 tentang ASN secara detail
Jurnal/Resum Latsar MOOC PPPK 2023
Afriyanti, S. Pd. / 198809232023212033
menyebutkan pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun PPPK seperti
disebutkan pada bagian Merit sistem
Pengadaan PNS
Merencanakan pelaksanaan pengadaan PNS
Mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat
Setiap WNI mempunyai kesempatan yg sama untuk melamar menjadi PNS
setelah memenuhi persyaratan
Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS terdiri dari 3 (tiga) tahap
Manajemen PPPK meliputi:
Penetapan Kebutuhan, Pengadaan, Penilaian Kinerja, penggajian dan
pengembangan kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan
perjanjian kerja, perlindungan.
Organisasi
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Tujuan Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia :
menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu
bangsa Fungsi Korps
memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi
ASN
pembinaan dan pengembangan profesi ASN
memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah
terhadap pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profess
menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps
profesi ASN