Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PATOFISIOLOGI

GAGAL JANTUNG

Dosen Pengampu:
dr. Dicky Yuswardi Wiratama, M.Kes.

Disusun Oleh:

Alya Izzani 210205169


Arman Arif Gulo 210205171
Armillah 210205172
Betty Manurung 210205174
Desy Fitri Suryani 210205178
Lisa Mariska 210205193
Mesi Novrita Sitio 210205197
Yusnidar Tri Yanti Hutabarat 210205220

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Gagal Jantung" dan
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patofisiologi. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kelompok 5 selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dr. Dicky
Yuswardi Wiratama, M.Kes. selaku dosen Mata Kuliah Patofisiologi. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

15 Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................2

Bab II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3

2.1 Definisi Gagal Jantung ......................................................................................................3

2.2 Etiologi Gagal Jantung ......................................................................................................3


2.3 PATOFOSIOLOGI.............................................................................................................5
2.3.1 KLASIFIKASI ....................................................................................................6
2.4 Macam Gagal Jantung .......................................................................................................6

2.4.1 Gagal Jantung Akut ............................................................................................6


2.4.2 Gagal Jantung Kronik ........................................................................................7
2.5 CARA MENDIANOGSIS .................................................................................................7
2.6 CARA PENANGANAN .....................................................................................................8
2.7 .PENCEGAHAN.................................................................................................................9
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam
mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai pemompa
darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak pernah beristirahat dalam keadaan
fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari nodus sinoatrial (nodus
SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan kontraksi jantung. Jika
rangsang irama ini mengalami gangguan dalam pembentukannya dan penghantarannya,
maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung.

Gagal jantung merupakan kelainan multisitemdimana terjadi gangguan pada jantung,


otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistemsaraf simpatis serta perubahan neurohormonal
yang kompleks.

Gangguan pada sistem kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan utama yang


dialami masyarakat pada umumnya. Hal ini dikarenakan, jantung mempunyai suatu sistem
pembentukan rangsang tersendiri. Pada zaman modern ini,angka kejadian penyakit jantung
semakinmeningkat. Baik di negara maju maupun berkembang, penyebab yang sering
ditemukan adalah gaya hidup misalnya, diet yang salah, stress, kondisi lingkungan yang
buruk, kurang olahraga,kurang istirahat dan lain-lain. Diet yang salah, seperti terlalu banyak
mengkonsumsi junk food yang notabene banyak mengandung kolesterol jahat, yang
berujung pada kegagalan jantung. Apalagi ditambah dengan lingkungan yang memiliki
tingkat stressor tinggi, kurang olahraga, danistirahat, maka resiko untuk terkena penyakit
jantung akan semakin tinggi.

Berbagai macam penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infark miokard
akut,hipertensi yang semuanya berujung pada gagal jantung. Hal ini sangat membahayakan
bagi kehidupan seseorang, sehingga untuk men'egah komplikasi lebih lanjut harus segera
mendapat perawatan medis di rumah sakit.

Faktor - faktor penyebab gagal jantung diantaranya adalah kebiasaan merokok,


diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan hingga stress. Ada tiga faktor lainnya
yang tidak bisa dihindari oleh manusia yakni faktor keturunan dan latar belakang keluarga,
faktor usia dan jenis kelaminyangbanyak ditemui pada kasus kegagalan jantung. Selain
1
hipertensi, penyebabgagal jantung adalah kelainan otot jantung, ateriosklerosis dan
peradanganpada miokardium.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi gagal jantung?
2. Bagaimana Etiologi,Patofosiologi dan klasifikasi gagal jantung?
3. Apa saja macam-macam penyakit jantung?
4. Bagaimana cara mendianogsis penyakit gagal jantung?
5. Bagaimana cara pencegahan penyakit gagal jantung?
6. Bagaimana cara penanganan
7. Bagaimana cara pengobatan penyakit gagal jantung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian gagal jantung.
2. Untuk mengetahui etiologi,patofisiologi gagal jantung.
3. Untuk mengetahui cara mendianogsis,pencegahan,penanganan dan pengobatan
penyakit gagal jantung.
4. Untuk mengetahui resiko berbahaya dari penyakit gagal jantung.

2
Bab II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Gagal Jantung

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik
masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu
ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya
dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah kontraktilitas miokard,
denyut jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal dan beban akhir.
Faktor - faktor penyebab gagal jantung diantaranya adalah kebiasaan merokok,
diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan hingga stress. Ada tiga faktor lainnya
yang tidak bisa dihindari oleh manusia yakni faktor keturunan dan latar belakang keluarga,
faktor usia dan jenis kelamin yang banyak ditemui pada kasus kegagalan jantung. Selain
hipertensi, penyebab gagal jantung adalah kelainan otot jantung, ateriosklerosis dan
peradangan pada miokardium.

3
2.2 Etiologi Gagal Jantung
Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
 Usia.
 jenis kelamin.
 konsumsi garam berlebihan.
 Keturunan.
 hiperaktivitas system syaraf simpatis.
 Stress.
 Obesitas.
 olahraga tidak teratur.
 Merokok.
 konsumsi alcohol dan kopi berlebihan.
 Hipertensi.
 ischaemic heart disease.
 konsumsi alkohol.
 Hypothyroidsm.
 penyakit jantung kongenital (defek septum, atrial septal defek,ventrical septal defek),.
 Kardiomiopati (dilatasi, hipertropik, restriktif), dan infeksi juga dapat memicu
timbulnya gagal jantung.

2.3 PATOFOSIOLOGI

Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh ateroklorosis korener, hipertensi arterial
dan penyakit otot degenerative atau inflamasi. Ateroklorosis coroner mengakibatkan
disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadinya hipoksia
dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik/pulmonal (peningkatan avorload).
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot
jantung. Efek tersebut (hipertrofimiokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi

4
karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alas an tidak jelas, hipertrofi
otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya terjadi gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokarium degenerative berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan.gagal ventrikel kiri murni sinonim
dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan/sinkron, maka kegagalan salah
satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
Gagal jantung dapat dimulai dari sisi kiri atau dari sisi kanan jantung. Sebagai contoh,
hipertensi sistemik yang kronis akan menyebabkan ventrikal kiri mengalami hipertrofi dan
melemah. Letak suatu infark miokardium akan menentukan sisi jantung yang pertama kali
terkena setelah terjadinya serangan jantung.
Karena ventrikal kiri yang melemah akan menyebabkan darah Kembali keatrium, lalu
kesirkulasi paru, ventrikal kanan dan atrium kanan, maka jelaslah bahwa gagal jantung kiri
akhirnya akan menyebabkan gagal jantung kanan. Pada kenyataannya penyebab utama gagal
jantung kanan adalah jantung kiri.karena tidak dipompa secara optimum keluar dari sisi
kanan jantung, maka darah mulai terkumpul dari system vena perifer. Hasil akhirnya adalah
semakin berkurang volume darah dalam sirkulasi dan menurunnya tekanan darah serta
perburukan siklus jantung.

5
2.3.1 Perbedaan Antar Jantung Normal dan Gagal Jantung

2.3.2 Klasifikasi
Menurut derajat sakitnya:
a. Derajat 1: tanpa keluhan – Anda masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari-
hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas.
b. Derajat 2 : Ringan – aktivitas fisik sedang menyebabakkan kelelahan atau
sesak nafas, tapi jika aktivitas ini diberhentikan maka keluhan pun hilang.
c. Derajat 3 : Sedang – aktivitas fisik ringan dapat menyebakan kelelahan atau
sesak nafas, tetapi keluhan ini akan hilang jika aktifitas dihentikan.
d. Derajat 4: Berat – tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari bahkan
pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan
aktifitas walaupun aktifitas ringan

2.4 Macam Gagal Jantung

2.4.1 Gagal Jantung Akut


Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-
tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit
jantung sebelumnya. Disfungsi jantung bisa berupa disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik .
Diagnosis gagal jantung akut ditegakkan berdasarkan gejala dan penilaian klinis, didukung
oleh pemeriksaan penunjang seperti EKG, foto thoraks, biomarker dan ekokardiografi
Doppler. Pasien segera diklasifikasikan apakah disfungsi sistolik atau disfungsi diastolik.

2.4.2 Gagal Jantung Kronik


Gagal jantung adalah suatu kondisi patofisiologi, dimana terdapat kegagalan jantung
memompa darah yang sesuai dengan kebutuhan jaringan. Gagal jantung kronis juga

6
didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung
berupa sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas.

2.5 CARA MENDIANOGSIS


Tes yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung meliputi:
1. Tes darah
Tes darah dapat membantu mendiagnosis penyakit yang dapat mempengaruhi
jantung. Tes darah juga dapat mencari protein spesifik yang dibuat oleh jantung dan
pembuluh darah. Pada gagal jantung, tingkat protein ini naik.
2. Rontgen dada
Gambar sinar-X dapat menunjukkan kondisi paru-paru dan jantung.
3. Elektrokardiogram (ECG atau EKG)
Tes cepat dan tanpa rasa skit ini memancarkan sinyal listrik dijantung. Itu dapat
menunjukkan seberapa cepat atau seberap lambat detak jantung.
4. Ekokardiogram
Gelombang suara membuat gambar jantung yang berdetak tes ini menu jukkan
ukuran atau struktur jantung dan katub jantung serta aliran darah melalui jantung.
5. Fraksi ejeksi
Fraksi ejeksi adalah ukuran porsi darah yang keluar dari jantung setiap kali jantung
berkontraksi pengukuran ini diambil selama ekokardiogram. Hasilnya membantu
mengklasifikasikan gagal jantung dan membantu pengembatan. Pereaksi ejeksi 50%
atau lebih dianggap ideal. Namun anda tetap bisa mengalami gagal jantung meski
banyak dianggap ideal.
6. Tes latihan atau tes stress
Tes-tes ini sering melibatkan berjalan diatas treadmil atau mengendarai sepeda
stasioner sementara jantung dipantau. Tes olahraga dapat menunjukkan bagaimana
jantung merespon aktivitas fisik. Jika anda tidak bisa berolahraga anda mungkin
akan diberi obat-obatan.
7. Ctmemindai jantung.Juga disebut ctscan jantung ,
Tes ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar penampang jantung.
8. Pemindaian mrijantung , disebut jugamrijantung .
Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar
jantung secara detail.
9. Angiogram koroner.

7
Tes ini membantu menemukan penyumbatan di arteri jantung. Penyedia layanan
kesehatan yang memasukkan tabung fleksibel panjang dan tipis yang disebut kateter
ke dalam pembuluh darah, biasanya di selangkangan atau pergelangan tangan. Ini
kemudian dibimbing ke hati. Pewarna mengalir melalui kateter ke arteri di jantung.
Pewarna membantu arteri terlihat lebih jelas pada gambar dan video sinar-X
10. Biopsi miokard.
Dalam tes ini, penyedia layanan kesehatan mengeluarkan potongan otot jantung
yang sangat kecil untuk diperiksa. Tes ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis
penyakit otot jantung tertentu yang menyebabkan gagal jantung.

2.6 CARA PENANGANAN


Untuk mencapai tujuan dalam penanganan gagal jantung dapat dilakukan dengan cara:
1. Membatasi aktivitas fisik. Latihan/aktivitas akan meningkatkan beban jantung dan
juga meningkatkan kebutuhan jaringan terhadap oksigen. Pada pasien yang fungsi
jantungnya mengalami tekanan, latihan dapat menimbulkan kongesti. Karena itu
maka kerja jantung harus diturunkan dengan istirahat atau membatasi aktivitas..
2. Membatasi masukan garam. Pada pasien yang mengalami CHF, aktivitas renin
angiotensi-aldosteron mengalami peningkatan. Hal tersebut akan merangsang ginjal
untuk menahan natrium dan air sehingga ekskresi natrium dan air akan berkurang.
Bila ditambah pakan yang mengandung natrium tinggi maka retensi air dan
peningkatan volume darah akan semakin parah, dan pada gilirannya akan
menimbulkan kongesti dan edema.
3. . Menurunkan preload. Karena adanya retensi garam dan air oleh ginjal pada pasien
CHF, maka preload jantung pada umumnya tinggi. Hal tersebut akan mengakibatkan
kongesti pada sistem sirkulasi. Oleh karena itu, penurunan preload akan menurunkan
kongesti dan edema pulmoner, yang akan memperbaiki pertukaran gas pada paru-paru
pada kasus CHF jantung kiri, dan menurunkan kongesti vena sistemik dan asites pada
CHF jantung kanan. Preload ditentukan oleh volume cairan intravaskular dan tonus
vena sistemik.

2.7 .PENCEGAHAN
Kunci untuk mencegah gagal jantung adalah mengurangi faktor-faktor resiko anda
dapat mengontrol atau menghilangkan banyak faktor-faktor resiko penyakit jantung/tekanan

8
darah tinggi dan penyakit arteri koroner, misalnya dengan melakukan perubahan gaya hidup
bersama dengan bantuan obat apapun yang diperlukan.
Adapun perubahan gaya hidup dapat anda buat dapat membantu mencegah gagal
jantung meliputi:
1. Tidak merokok.
2. Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi dan
diabetes.
3. Tetap aktif secara fisik.
4. Makan makanan yang sehat.
5. Menjaga berat badan yang sehat.
6. Mengurangi dan mengelola stress.

2.8. PENGOBATAN GAGAL JANTUNG


Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman dalam melakukan berbagai
aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu mengobati penyakit penyebab gagal
jantung,menghilangkan faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung dan mengobati
gagal jantung. Tujuan pengobatan gagal jantung adalah untuk mengurangi gejala- gejala
gagal jantung sehingga memperbaiki kualitas hidup penderita. Cara dan golongan obat yang
dapat diberikan antara lain mengurangi penumpukan cairan (dengan pemberian diuretik),
menurunkan resistensi perifer (pemberian vasodilator), memperkuat daya kontraksi miokard
(pemberian inotropik)
1. Diuretik digunakan pada semua keadaan dimana dikehendaki peningkatan
pengeluaran air, khususnya pada hipertensi dan gagal jantung. Diuterik yang sering
digunakan golongan diuterik loop dan thiazide. Diuretik Loop (bumetamid,
furosemid) meningkatkan ekskresi natrium dan cairan ginjal dengan tempat kerja pada
ansa henle asenden, namun efeknya bila diberikan secara oral dapat menghilangkan
pada gagal jantung berat karena absorbs usus. Diuretik ini menyebabkan
hiperurisemia. Diuretik Thiazide (bendroflumetiazid, klorotiazid, hidroklorotiazid,
mefrusid, metolazon). Menghambat reabsorbsi garam di tubulus distal dan membantu
reabsorbsi kalsium. Diuretik ini kurang efektif dibandingkan dengan diuretic loop dan
sangat tidak efektif bila laju filtrasi glomerulus turun dibawah 30%. Penggunaan
kombinasi diuretic loop dengan diuretic thiazude bersifat sinergis. Tiazide memiliki

9
efek vasodilatasi langsung pada arterior perifer dan dapat menyebabkan intoleransi
karbohidrat.
2. Digoksin, pada tahun 1785, William Withering dari Birmingham menemukan
penggunaan ekstrak foxglove (Digitalis purpurea). Glikosida seperti digoksin
meningkatkan kontraksi miokard yang menghasilkan inotropisme positif yaitu
memeperkuat kontraksijantung, hingga volume pukulan, volume menit dan dieresis
diperbesar serta jantung yang membesar menjadi mengecil. Digoksin tidak
meneyebabkan perubahan curah jantung pada subjek normal karena curah jantung
ditentukan tidak hanya oleh kontraktilitas namun juga oleh beban dan denyut jantung.
Pada gagal jantung, digoksin dapat memperbaiki kontraktilitas dan menghilangkan
mekanisme kompensasi sekunder yang dapat menyebabkan gejala.
3. Vasodilator dapat menurunkan afterload jantung dan tegangan dinding ventrikel, yang
merupakan determinan utama kebutuhan oksigen moikard, menurunkan konsumsi
oksigen miokard dan meningkatkan curah jantung. Vasodilator dapat bekerja pada
system vena (nitrat) atau arteri (hidralazin) atau memiliki efek campuran vasodilator
dan dilator arteri (penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin, prazosin dan
nitroprusida).Vasodilator menurukan prelod pada pasien yang memakan diuterik dosis
tinggi, dapat menurunkan curah jantung dan menyebabkan hipotensi postural. Namun
pada gagal jantung kronis, penurunan tekanan pengisian yang menguntungkan
biasanya mengimbangi penurunan curah jantung dan tekanan darah. Pada gagal
jantung sedang atau berat, vasodilator arteri juga dapat menurunkan tekanan darah.
4. Beta Blocker (carvedilol, bisoprolol, metoprolol). Penyekat beta adrenoreseptor
biasanya dihindari pada gagal jantung karena kerja inotropik negatifnya. Namun,
stimulasi simpatik jangka panjang yang terjadi pada gagal jantung menyebabkan
regulasi turun pada reseptor beta jantung. Dengan memblok paling tidak beberapa
aktivitas simpatik, penyekat beta dapat meningkatkan densitas reseptor beta dan
menghasilkan sensitivitas jantung yang lebih tinggi terhadap simulasi inotropik
katekolamin dalam sirkulasi. Juga mengurangi aritmia dan iskemi miokard.
Penggunaan terbaru dari metoprolol dan bisoprolol adalah sebagai obat tambahan dari
diuretic dan ACE-blokers pada dekompensasi tak berat. Obat- obatan tersebut dapat
mencegah memburuknya kondisi serta memeperbaiki gejala dan keadaan fungsional.
Efek ini bertentangan dengan khasiat inotrop negatifnya, sehingga perlu dipergunakan
dengan hati-hati.

10
5. Antikoagolan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan fibrin. Antagonis vitamin K ini digunakan pada keadaan
dimana terdapat kecenderungan darah untuk memebeku yang meningkat, misalnya
pada trombosis. Pada trobosis koroner (infark), sebagian obat jantung menjadi mati
karena penyaluran darah kebagian ini terhalang oleh tromus disalah satu cabangnya.
Obat-obatan ini sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup penderita.
6. Antiaritmia dapat mencegah atau meniadakan gangguan tersebut dengan jalan
menormalisasi frekuensi dan ritme pukulan jantung. Kerjanya berdasarkan penurunan
frekuensi jantung. Pada umumnya obat-obatn ini sedikit banyak juga mengurangi
daya kontraksinya. Perlu pula diperhatikan bahwa obat-obatan ini juga dapat
memeperparah atau justru menimbulkan aritmia. Obat antiaritmia memepertahankan
irama sinus pada gagal jantung memberikan keuntungan simtomatik, dan amiodaron
merupakan obat yang paling efektif dalam mencegah AF dan memperbaiki
kesempatan keberhasilan kardioversi bila AF tetap ada..

11
BAB III
KESIMPULAN

Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik
masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu ketidak
mampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi
dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah kontraktilitas miokard, denyut
jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal dan beban akhir. Gagal jantung akut
didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-tanda akibat fungsi jantung
yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit jantung sebelumnya. Gagal
jantung kronis didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan
gagal jantung berupa sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas. Pada
gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi gangguan pada jantung
(disfungsi sistolik dan diastolik). Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel kiri
yang menyebabkan terjadinya penurunan cardiac output. Disfungsi diastolik merupakan
akibat gangguan relaksasi miokard, dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya
compliance ventrikel kiri menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik.
Penyebab tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel
kiri dan kardiomiopati hipertrofik, Diagnosis Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Penanganan yang diberikan dapat berupa penanganan farmakologis
dan non farmakologis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2008. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2013). Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai