Gagal Jantung
Gagal Jantung
GAGAL JANTUNG
Dosen Pengampu:
dr. Dicky Yuswardi Wiratama, M.Kes.
Disusun Oleh:
MEDAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga kelompok 5 dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Gagal Jantung" dan
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Patofisiologi. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kelompok 5 selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dr. Dicky
Yuswardi Wiratama, M.Kes. selaku dosen Mata Kuliah Patofisiologi. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
15 Maret 2023
Penulis
DAFTAR ISI
ii
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang terletak dalam
mediastinum di antara kedua paru-paru. Jantung memiliki fungsi utama sebagai pemompa
darah. Jantung merupakan salah satu organ yang tidak pernah beristirahat dalam keadaan
fisiologis, pembentukan rangsang irama denyut jantung berawal dari nodus sinoatrial (nodus
SA) dan menyebar ke serat otot lainnya sehingga menimbulkan kontraksi jantung. Jika
rangsang irama ini mengalami gangguan dalam pembentukannya dan penghantarannya,
maka dapat terjadi gangguan pada kinerja jantung.
Berbagai macam penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, infark miokard
akut,hipertensi yang semuanya berujung pada gagal jantung. Hal ini sangat membahayakan
bagi kehidupan seseorang, sehingga untuk men'egah komplikasi lebih lanjut harus segera
mendapat perawatan medis di rumah sakit.
2
Bab II
PEMBAHASAN
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik
masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu
ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya
dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah kontraktilitas miokard,
denyut jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal dan beban akhir.
Faktor - faktor penyebab gagal jantung diantaranya adalah kebiasaan merokok,
diabetes, hipertensi, kolestrol, kelebihan berat badan hingga stress. Ada tiga faktor lainnya
yang tidak bisa dihindari oleh manusia yakni faktor keturunan dan latar belakang keluarga,
faktor usia dan jenis kelamin yang banyak ditemui pada kasus kegagalan jantung. Selain
hipertensi, penyebab gagal jantung adalah kelainan otot jantung, ateriosklerosis dan
peradangan pada miokardium.
3
2.2 Etiologi Gagal Jantung
Menurut beberapa penelitian penyakit jantung disebabkan oleh
beberapa hal yaitu:
Usia.
jenis kelamin.
konsumsi garam berlebihan.
Keturunan.
hiperaktivitas system syaraf simpatis.
Stress.
Obesitas.
olahraga tidak teratur.
Merokok.
konsumsi alcohol dan kopi berlebihan.
Hipertensi.
ischaemic heart disease.
konsumsi alkohol.
Hypothyroidsm.
penyakit jantung kongenital (defek septum, atrial septal defek,ventrical septal defek),.
Kardiomiopati (dilatasi, hipertropik, restriktif), dan infeksi juga dapat memicu
timbulnya gagal jantung.
2.3 PATOFOSIOLOGI
Kelainan fungsi otot jantung disebabkan oleh ateroklorosis korener, hipertensi arterial
dan penyakit otot degenerative atau inflamasi. Ateroklorosis coroner mengakibatkan
disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadinya hipoksia
dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik/pulmonal (peningkatan avorload).
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot
jantung. Efek tersebut (hipertrofimiokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi
4
karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alas an tidak jelas, hipertrofi
otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya terjadi gagal jantung.
Peradangan dan penyakit miokarium degenerative berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas
menurun.
Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. gagal ventrikel
kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan.gagal ventrikel kiri murni sinonim
dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan/sinkron, maka kegagalan salah
satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan.
Gagal jantung dapat dimulai dari sisi kiri atau dari sisi kanan jantung. Sebagai contoh,
hipertensi sistemik yang kronis akan menyebabkan ventrikal kiri mengalami hipertrofi dan
melemah. Letak suatu infark miokardium akan menentukan sisi jantung yang pertama kali
terkena setelah terjadinya serangan jantung.
Karena ventrikal kiri yang melemah akan menyebabkan darah Kembali keatrium, lalu
kesirkulasi paru, ventrikal kanan dan atrium kanan, maka jelaslah bahwa gagal jantung kiri
akhirnya akan menyebabkan gagal jantung kanan. Pada kenyataannya penyebab utama gagal
jantung kanan adalah jantung kiri.karena tidak dipompa secara optimum keluar dari sisi
kanan jantung, maka darah mulai terkumpul dari system vena perifer. Hasil akhirnya adalah
semakin berkurang volume darah dalam sirkulasi dan menurunnya tekanan darah serta
perburukan siklus jantung.
5
2.3.1 Perbedaan Antar Jantung Normal dan Gagal Jantung
2.3.2 Klasifikasi
Menurut derajat sakitnya:
a. Derajat 1: tanpa keluhan – Anda masih bisa melakukan aktivitas fisik sehari-
hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas.
b. Derajat 2 : Ringan – aktivitas fisik sedang menyebabakkan kelelahan atau
sesak nafas, tapi jika aktivitas ini diberhentikan maka keluhan pun hilang.
c. Derajat 3 : Sedang – aktivitas fisik ringan dapat menyebakan kelelahan atau
sesak nafas, tetapi keluhan ini akan hilang jika aktifitas dihentikan.
d. Derajat 4: Berat – tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari bahkan
pada saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan
aktifitas walaupun aktifitas ringan
6
didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan gagal jantung
berupa sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas.
7
Tes ini membantu menemukan penyumbatan di arteri jantung. Penyedia layanan
kesehatan yang memasukkan tabung fleksibel panjang dan tipis yang disebut kateter
ke dalam pembuluh darah, biasanya di selangkangan atau pergelangan tangan. Ini
kemudian dibimbing ke hati. Pewarna mengalir melalui kateter ke arteri di jantung.
Pewarna membantu arteri terlihat lebih jelas pada gambar dan video sinar-X
10. Biopsi miokard.
Dalam tes ini, penyedia layanan kesehatan mengeluarkan potongan otot jantung
yang sangat kecil untuk diperiksa. Tes ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis jenis
penyakit otot jantung tertentu yang menyebabkan gagal jantung.
2.7 .PENCEGAHAN
Kunci untuk mencegah gagal jantung adalah mengurangi faktor-faktor resiko anda
dapat mengontrol atau menghilangkan banyak faktor-faktor resiko penyakit jantung/tekanan
8
darah tinggi dan penyakit arteri koroner, misalnya dengan melakukan perubahan gaya hidup
bersama dengan bantuan obat apapun yang diperlukan.
Adapun perubahan gaya hidup dapat anda buat dapat membantu mencegah gagal
jantung meliputi:
1. Tidak merokok.
2. Mengendalikan kondisi tertentu, seperti tekanan darah tinggi, kolestrol tinggi dan
diabetes.
3. Tetap aktif secara fisik.
4. Makan makanan yang sehat.
5. Menjaga berat badan yang sehat.
6. Mengurangi dan mengelola stress.
9
efek vasodilatasi langsung pada arterior perifer dan dapat menyebabkan intoleransi
karbohidrat.
2. Digoksin, pada tahun 1785, William Withering dari Birmingham menemukan
penggunaan ekstrak foxglove (Digitalis purpurea). Glikosida seperti digoksin
meningkatkan kontraksi miokard yang menghasilkan inotropisme positif yaitu
memeperkuat kontraksijantung, hingga volume pukulan, volume menit dan dieresis
diperbesar serta jantung yang membesar menjadi mengecil. Digoksin tidak
meneyebabkan perubahan curah jantung pada subjek normal karena curah jantung
ditentukan tidak hanya oleh kontraktilitas namun juga oleh beban dan denyut jantung.
Pada gagal jantung, digoksin dapat memperbaiki kontraktilitas dan menghilangkan
mekanisme kompensasi sekunder yang dapat menyebabkan gejala.
3. Vasodilator dapat menurunkan afterload jantung dan tegangan dinding ventrikel, yang
merupakan determinan utama kebutuhan oksigen moikard, menurunkan konsumsi
oksigen miokard dan meningkatkan curah jantung. Vasodilator dapat bekerja pada
system vena (nitrat) atau arteri (hidralazin) atau memiliki efek campuran vasodilator
dan dilator arteri (penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin, prazosin dan
nitroprusida).Vasodilator menurukan prelod pada pasien yang memakan diuterik dosis
tinggi, dapat menurunkan curah jantung dan menyebabkan hipotensi postural. Namun
pada gagal jantung kronis, penurunan tekanan pengisian yang menguntungkan
biasanya mengimbangi penurunan curah jantung dan tekanan darah. Pada gagal
jantung sedang atau berat, vasodilator arteri juga dapat menurunkan tekanan darah.
4. Beta Blocker (carvedilol, bisoprolol, metoprolol). Penyekat beta adrenoreseptor
biasanya dihindari pada gagal jantung karena kerja inotropik negatifnya. Namun,
stimulasi simpatik jangka panjang yang terjadi pada gagal jantung menyebabkan
regulasi turun pada reseptor beta jantung. Dengan memblok paling tidak beberapa
aktivitas simpatik, penyekat beta dapat meningkatkan densitas reseptor beta dan
menghasilkan sensitivitas jantung yang lebih tinggi terhadap simulasi inotropik
katekolamin dalam sirkulasi. Juga mengurangi aritmia dan iskemi miokard.
Penggunaan terbaru dari metoprolol dan bisoprolol adalah sebagai obat tambahan dari
diuretic dan ACE-blokers pada dekompensasi tak berat. Obat- obatan tersebut dapat
mencegah memburuknya kondisi serta memeperbaiki gejala dan keadaan fungsional.
Efek ini bertentangan dengan khasiat inotrop negatifnya, sehingga perlu dipergunakan
dengan hati-hati.
10
5. Antikoagolan adalah zat-zat yang dapat mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan fibrin. Antagonis vitamin K ini digunakan pada keadaan
dimana terdapat kecenderungan darah untuk memebeku yang meningkat, misalnya
pada trombosis. Pada trobosis koroner (infark), sebagian obat jantung menjadi mati
karena penyaluran darah kebagian ini terhalang oleh tromus disalah satu cabangnya.
Obat-obatan ini sangat penting untuk meningkatkan harapan hidup penderita.
6. Antiaritmia dapat mencegah atau meniadakan gangguan tersebut dengan jalan
menormalisasi frekuensi dan ritme pukulan jantung. Kerjanya berdasarkan penurunan
frekuensi jantung. Pada umumnya obat-obatn ini sedikit banyak juga mengurangi
daya kontraksinya. Perlu pula diperhatikan bahwa obat-obatan ini juga dapat
memeperparah atau justru menimbulkan aritmia. Obat antiaritmia memepertahankan
irama sinus pada gagal jantung memberikan keuntungan simtomatik, dan amiodaron
merupakan obat yang paling efektif dalam mencegah AF dan memperbaiki
kesempatan keberhasilan kardioversi bila AF tetap ada..
11
BAB III
KESIMPULAN
Gagal jantung merupakan suatu keadaan dimana jantung tidak dapat lagi memompa
darah ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, walaupun darah balik
masih dalam keadaan normal. Dengan kata lain, gagal jantung merupakan suatu ketidak
mampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi
dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau keduanya. Faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya gagal jantung adalah kontraktilitas miokard, denyut
jantung (irama dan kecepatan/ menit) beban awal dan beban akhir. Gagal jantung akut
didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-tanda akibat fungsi jantung
yang abnormal. Dapat terjadi dengan atau tanpa adanya sakit jantung sebelumnya. Gagal
jantung kronis didefinisikan sebagai sindroma klinik yang komplek yang disertai keluhan
gagal jantung berupa sesak, fatique baik dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas. Pada
gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi gangguan pada jantung
(disfungsi sistolik dan diastolik). Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel kiri
yang menyebabkan terjadinya penurunan cardiac output. Disfungsi diastolik merupakan
akibat gangguan relaksasi miokard, dengan kekakuan dinding ventrikel dan berkurangnya
compliance ventrikel kiri menyebabkan gangguan pada pengisian ventrikel saat diastolik.
Penyebab tersering adalah penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel
kiri dan kardiomiopati hipertrofik, Diagnosis Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Penanganan yang diberikan dapat berupa penanganan farmakologis
dan non farmakologis.
12
DAFTAR PUSTAKA
13