Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

“Budaya dalam Lingkup Kerja Perawat dalam Peningkatan Keselamatan Pasien dan
Peran Kerja Tim untuk Keselamatan Pasien”

Di susun Oleh
RAHMADONI SAPUTRA
2011311012

Dosen Pengampu

Ns. Esthika Ariany Maisa, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
Budaya dalam Lingkup Perawat dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien

Penyedia layanan keperawatan yang bereputasi baik dan aman adalah komitmen yang
diberikan oleh individu maupun kelompok terhadap layanan keperawatan yang diberikan.
Keselamatan pasien merupakan hasil dari interaksi komponen struktur dan proses, artinya
proses pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan standar dan didukung dengan struktur
terstandarisasi serta kondisi lingkungan yang optimal yang menghasilkan pelayanan yang
aman bagi pasien.Pelayanan keperawatan berperan penting dalam penyelenggaraan upaya
menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Perawat memiliki peran dalam menjaga
mutu pelayanan rumah sakit pada keselamatan pasien. Perawat memiliki peran yang dominan
dalam mencegah terjadinya kesalahan pengobatan, diantaranya pelaporan kejadian, mendidik
diri sendiri dan sesama perawat, memberikan rekomendasi tentang perubahan dalam prosedur
dan kebijakan, dan keterlibatan dalam identifikasi masalah.

Keselamatan pasien merupakan transformasi budaya, seorang pemimpin dengan


kepemimpinannya dapat melakukan perubahan budaya menuju keberhasilan program
keselamatan pasien. Hal ini perlu mendapat perhatian karena kepemimpinan merupakan
elemen penting untuk menciptakan budaya yang kuat dalam menerapkan keselamatan pasien.
Peran perawat dalam isu keselamatan pasien adalah menciptakan budaya organisasi dengan
komunikasi dan alur informasi yang jelas dan tepat. Tujuan keselamatan pasien antara lain
terciptanya budaya keselamatan pasien, menurunnya kejadian yang tidak aman bagi pasien,
memberikan kepuasan bagi pasien maupun pihak internal rumah sakit, dan mutu pelayanan
kesehatan menjadi lebih baik. Tujuan keselamatan pasien sebagai arah dalam mencapai visi
ke depan yaitu terciptanya penerapan budaya keselamatan pasien. Budaya keselamatan pasien
merupakan komponen yang penting dan mendasar karena memb a n g u n budaya
keselamatan pasien merupakan suatu cara untuk membangun program keselamatan pasien
secara keseluruhan.

Menurut Walshe & Boaden, Budaya keselamatan pasien merupakan konsep yang
menarik, dan umumnya menjadi penting dan mendasar untuk suatu organisasi dalam
mengatur operasional keselamatan pasien. Budaya keselamatan dalam implementasi sistem
manajemen keselamatan yang kuat mencakup: mendorong setiap orang bertanggung jawab
akan keselamatan terhadap diri sendiri, rekan kerja, pasien, dan pengunjung; mengutamakan
keselamatan di atas keuntungan dan tujuan organisasi; mendorong dan memberikan
penghargaan terhadap identifikasi, pelaporan, dan penyelesaian isu keselamatan; memberi
kesempatan pembelajaran dari kejadian celaka; mengalokasikan sumber daya, struktur, serta
tanggung jawab yang sesuai untuk memelihara sistem keselamatan yang efektif. Saat ini
penerapan budaya keselamatan pasien, terutama non blaming culture dan budaya belajar dari
insiden belum diterapkan secara optimal. Budaya patient safety merupakan produk dari nilai,
sikap, komperensi dan pola perilaku individu dan kelompok yang menentukan komitmen,
gaya dan kemampuan suatu organisasi pelayanan kesehatan terhadap program patient safety.
Membangun budaya keselamatan pasien di rumah sakit merupakan kewajiban dan tanggung
jawab seluruh staf terutama yang berhubungan langsung dengan pasien yaitu dokter dan
perawat.

Peran Kerja Tim Untuk Keselamatan Pasien

1. Kerjasama Tim
Kerja tim merupakan aspek penting dari sistem keperawatan. Kerja tim menentukan
kualitas dan mutu pelayanan. Kerja tim adalah bagian penting dari struktur organisasi
layanan kesehatan yang harus disediakan untuk memberikan perawatan yang
berkualitas khususnya, komunikasi, kepercayaan, dan kepemimpinan dianggap
sebagai fondasi tim yang efektif. Rumah sakit yang baik adalah rumah sakityang
memiliki organisasi dan pembagian kelompok yang baik, tempat bekerja dalam
kelompok sendiri tidak lepas dari peran pemimpin. Untuk menciptakan semangat tim
efektivitas harus didasarkan pada persepsi masing-masing anggota tim dalam bekerja,
mempunyai seorang pemimpin yang dapat menjadi role model atau panutan bagi
anggota timnya
dan memberikan tugas kepada setiap anggota tim.

2. Penerapan Budaya Keselamatan Pasien


Budaya keselamatan pasien yang baik akan menjamin praktik keselamatan pasien
yang baik. Budaya keselamatan pasien merupakan landasan keselamatan pasien.
Membangun budaya keselamatan pasien adalah kunci pelayanan yang aman dan
berkualitas. Organisasi dengan budaya positif ditandai dengan komunikasi yang
dilandasi rasa saling percaya, kesadaran akan pentingnya keselamatan dan efektivitas
tindakan pencegahan. Penerapan budaya keselamatan pasien yang baik adalah hal
yang penting. Dan akan lebih baik jika perawat menyadari pentingnya keselamatan
pasien, pengetahuan, kerjasama tim yang baik, dan motivasi untuk meningkatkan
keselamatan pasien dengan menerapkan budaya keselamatan pasien.

3. Hubungan Kerjasama Tim Dengan Penerapan Budaya Keselamatan Pasien


Budaya keselamatan pasien akan dibentuk oleh sejumlah faktor. Salah satu faktor
yang mempengaruhi penerapan budaya keselamatan pasien adalah kerjasama tim.
Kinerja tim sangat penting untuk memberikan perawatan pasien yang aman. Oleh
karena itu, kerja sama tim merupakan inti dari intervensi sistemik untuk
meningkatkan keselamatan pasien dan standar pendidikan medis. Kerja sama tim
yang efektif dapat dicapai melalui kesadaran individu akan pentingnya kerja sama
untuk mencapai tujuan, komunikasi yang terbuka, saling menghargai, saling
mendukung dan memberi dorongan antar anggota dalam kelompok, saling membantu
dan menggantikan ketika rekan satu tim berhalangan atau merasa lelah baik fisik
maupun mental untuk membentuk kerjasama tim yang efektif dan efisien dalam
menerapkan budaya keselamatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

Arini, T.P, Yulia, S & Romiko. 2018. HUBUNGAN KERJASAMA TIM DENGAN
PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2018. Volume 6, Nomor 2.

Hadi, I. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien (Cetakan 2). Yogyakarta: Deepublish.

Logan, T. R. (2016). Influence of Teamwork Behaviors on Workplace Incivility as It Applies


to Nurses. Creighton Journal of Interdisciplinary Leadership, 2(1), 47–53.

Nuryanti. A. PENGETAHUAN MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG SASARAN


KESELAMATAN PASIEN
Simamora, R. H. (2018). Buku ajar keselamatan pasien melalui timbang terima pasien
berbasis komunikasi efektif: SBAR. Medan: USUpress.

Simamora, R. H. (2020). Learning of Patient Identification in Patient Safety Programs


Through Clinical Preceptor Models. Medico Legal Update, 20(3), 553-556.

Anda mungkin juga menyukai