Anda di halaman 1dari 40

BADAN KEAMANAN LAUT

REPUBLIK INDONESIA

DRAF KONTRAK
PEMATANGAN LAHAN DAN PEMBANGUNAN POS JAGA
TANAH HIBAH SULAWESI UTARA
TA 2023

NOMOR : KTR...../PPK.SARPRAS/BAKAMLA/..../2023
TANGGAL : .....AGUSTUS 2023
SUMBER DANA : APBN TAHUN ANGGARAN 2023
NILAI KONTRAK : Rp2.327.448.000,00
TERBILANG : DUA MILIAR TIGA RATUS DUA PULUH TUJUH
JUTA EMPAT RATUS EMPAT PULUH DELAPAN
RIBU RUPIAH
WAKTU PELAKSANAAN : HARI KALENDER.
PENYEDIA : PT
1

BADAN KEAMANAN LAUT


REPUBLIK INDONESIA

DRAF SURAT PERJANJIAN


PEMATANGAN LAHAN DAN PEMBANGUNAN POS JAGA TANAH
HIBAH SULAWESI UTARA
NOMOR: KTR...../PPK.SARPRAS/BAKAMLA/.../2023

SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut sebagai


“Kontrak”), dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari ........ tanggal ....... (...) Bulan
...... Tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (00-00-2023), oleh dan antara:

Nama : Rudi Parulian Simorangkir, S.E.


Pangkat : Laksamana Pertama Bakamla
NRP : 9835/P
Jabatan : Kepala Biro Sarpras Bakamla RI
Alamat : Jl Pemuda Kavling 52 Rawamangun Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Yang bertindak untuk dan atas nama kepentingan Badan Keamanan Laut Republik
Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bakamla RI No.48 Tahun 2023 Tanggal
15 Februari 2023 Tentang Perubahan Keputusan Kepala Badan Keamanan Laut RI
Nomor 249 Tahun 2022 Tentang Penunjukan dan Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) di Lingkungan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia Tahun Anggaran 2023.
Selanjutnya disebut sebagai “Pejabat Penandatangan Kontrak”.

dan

Nama :
Jabatan : Direktur PT
Alamat :

Yang bertindak untuk dan atas nama PT ........, berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan
Nomor ........... yang dikeluarkan oleh Notaris .......... tanggal Bulan Tahun Selanjutnya
disebut sebagai “Penyedia”.

Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia secara bersama-sama selanjutnya


disebut Para Pihak, dalam kedudukan dan jabatan tersebut di atas menerangkan terlebih
dahulu hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Pejabat Penandatangan Kontrak telah meminta Penyedia untuk


melaksanakan Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah
Hibah Sulawesi Utara sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) yang lampiran yang tidak
terpisahkan dari Kontrak ini;

2. Telah diadakan proses pemilihan yang telah sesuai dengan Dokumen Pemilihan.

PPK PENYEDIA
2

3. Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia melalui Surat


Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) nomor : SPPBJ-007/PPK-
SARPRAS/IX/2022 tanggal 27 September 2022, untuk melaksanakan pekerjaan
Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah Sulawesi
Utara Batam sebagaimana diterangkan dalam syarat-syarat Umun Kontrak
selanjutnya disebut “Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga
Tanah Hibah Sulawesi Utara”.
4. Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak bahwa
Penyedia memenuhi persyaratan kualifikasi, memiliki keahlian profesional, personel
dan sumber daya teknis serta menyetujui untuk menyediakan Barang sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan dalam kontrak ini.
5. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan
untuk menandatangani Kontrak ini dan mengikat pihak yang diwakili; dan
6. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
6.1. Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
6.2. Menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut dan cermat;
6.3. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; dan
6.4. Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

Maka oleh karena itu, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pasal 1
OBJEK KONTRAK

Objek Kontrak ini adalah Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah
Sulawesi Utara berdasarkan DIPA Bakamla RI Tahun Anggaran 2023 dengan spesifikasi
teknis dan harga dalam Lampiran Kontrak;

Pasal 2
DOKUMEN KONTRAK

1. Dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut “Dokumen Kontrak”) merupakan


satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
1.1. Addendum (apabila ada);
1.2. Pokok perjanjian, terlampir;
1.3. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), terlampir;
1.4. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK), terlampir;
1.5. Spesifikasi Teknis, terlampir;
1.6. Daftar kuantitas dan harga, terlampir;
1.7. Surat penawaran, beserta penawaran harga, terlampir;
1.8. Berita Acara Penetapan Pemenang, terlampir; dan
1.9. Dokumen lainnya seperti: Jaminan-jaminan, SPPBJ, SPMK, Jadwal Pelaksanaan
dan surat-surat lain yang terkait dengan Kontrak ini, terlampir.

PPK PENYEDIA
3

2. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki pada pasal 2 ayat (1) di atas.

Pasal 3
JENIS DAN NILAI KONTRAK

1. Jenis Kontrak Menggunakan Kontrak Lumpsum.


2. Nilai Kontrak Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah
Hibah Sulawesi Utara berdasarkan Kontrak ini adalah sebesar Rp............. (.................
rupiah) yang dibiayai DIPA Bakamla RI Tahun Anggaran 2023.
3. Nilai Kontrak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) , sudah termasuk:
3.1. Pengeluaran atas pajak sesuai dengan peraturan atau ketentuan perpajakan;
3.2. Biaya-biaya lainnya, bila ada yang dipungut karena pengimporannya;
3.3. Biaya asuransi pelaksanaan pekerjaan; dan
3.4. Biaya pemeriksaan dan penerimaan serta semua biaya yang timbul dalam kaitan
dengan pelaksanaan Kontrak ini.

Pasal 4
MASA BERLAKU KONTRAK

Kontrak ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh Para Pihak sampai dengan
penyelesaian Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah
Sulawesi Utara Tahun Anggaran sesuai dengan spesifikasi teknis, dengan berpedoman
pada Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK) maupun Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) terlampir.

Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanaan Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga
Tanah Hibah Sulawesi Utara sesuai dengan spesifikasi teknis ini adalah selama ........
(sembilan puluh) hari kalender terhitung mulai tanggal bulan 2023 sampai dengan tanggal
tanggal bulan 2023.

Pasal 6
ISTILAH DAN UNGKAPAN

Segala istilah dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti
yang tercantum dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) sehingga tidak ditafsirkan
lain oleh Para Pihak.

Pasal 7

PPK PENYEDIA
4

HAK DAN KEWAJIBAN

Hak dan kewajiban timbal-balik Para Pihak dinyatakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) dan Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK) beserta lampiran Kontrak ini
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak ini.

Pasal 8
LAIN -LAIN

Segala perubahan serta hal-hal lain yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam
kontrak ini akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh Para Pihak dan hasilnya akan
dituangkan kedalam addendum yang ditandatangani oleh Para Pihak yang merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari kontrak ini.

Pasal 9
PENUTUP

Kontrak ini dibuat rangkap 3 (tiga) asli, yang mempunyai kekuatan hukum yang sama,
masing-masing bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Para Pihak, serta digandakan
sebanyak 10 (sepuluh) copy sesuai kebutuhan dan keperluan distribusi di lingkungan
Bakamla RI.

Demikian Para Pihak telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini pada tanggal
tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk dan atas nama


BADAN KEAMANAN LAUT RI
Kepala Biro Sarana dan Prasarana
Selaku PT.
Pejabat Penandatangan Kontrak, Penyedia Barang/Jasa,

Rudi Parulian Simorangkir, S.E.


Laksamana Pertama Bakamla Direktur

PPK PENYEDIA
5

BADAN KEAMANAN LAUT


REPUBLIK INDONESIA

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)


PEMATANGAN LAHAN DAN PEMBANGUNAN POS JAGA TANAH HIBAH SULAWESI
UTARA
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi
1.1. PA di lingkungan Bakamla adalah Kepala Bakamla RI;
1.2. KPA di lingkungan Bakamla adalah Sestama Bakamla RI;
1.3. PPK disebut sebagai “Pejabat Penandatangan Kontrak Sekaligus
Pejabat Pembuat Komitmen”. pada pekerjaan ini adalah Kepala Biro
Sarana dan Prasarana Bakamla RI;
1.4. APIP di lingkungan Bakamla adalah Inspektur Bakamla RI; dan
1.5. Surat Jaminan yang berlaku di lingkungan Bakamla RI adalah surat
jaminan yang dikeluarkan oleh salah satu Bank Pemerintah (BRI, BNI,
BTN dan MANDIRI) yang ditunjuk.

2. Penerapan SSKK diterapkan secara khusus dalam pelaksanaan pekerjaan


pengadaan barang/jasa tetapi tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan
dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki
dalam Kontrak.

3. Bahasa dan Hukum


Diatur di SSUK

4. Keutuhan Kontrak
Diatur di SSUK

5. Pemisahan
Diatur di SSUK

6. Perbuatan yang dilarang dan sanksi


Diatur di SSUK

7. Korespondensi dan Ruang Lingkup Pekerjaan


7.1. Satuan Kerja Pejabat Penandatangan Kontrak:
Nama : Biro Sarana dan Prasarana Bakamla.
Alamat : Jln Pemuda Kav. 52 Kelurahan Rawamangun,
Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Telepon : (021) 29833991
E-mail :pussarpraskamla@gmail.com
Penyedia Barang/Jasa disebut sebagai Penyedia:
PPK PENYEDIA
6

Nama : PT.
Alamat :

Telepon :
Faksimile :
E-mail :
NPWP :
7.2. Ruang Lingkup Pekerjaan. Pengadaan Pematangan Lahan Dan
Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah Sulawesi Utara sesuai dengan
daftar Spesifikasi teknis, kuantitas dan harga yang telah disepakati oleh
Bakamla.

8. Wakil Sah Para Pihak


Wakil Para Pihak sebagai berikut:
Untuk Pejabat Penandatangan Kontrak : Kepala Biro Sarana dan Prasarana
Bakamla RI; dan
Untuk Penyedia : Direktur PT.

9. Perpajakan
Pajak-pajak yang mungkin timbul akibat dilaksanakannya Kontrak ini, akan
diberlakukan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

10. Asal Jasa Konsultasi


Diatur di SSUK

11. Pengalihan dan/atau Subkontrak


Diatur di SSUK

12. Pengabaian
Diatur di SSUK

13. Penyedia Mandiri


Diatur di SSUK

14. Kemitraan
Diatur di SSUK

B. PELAKSANAAN KONTRAK
15. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (RPPK)
Diatur di SSUK

16. Mobilisasi
PPK PENYEDIA
7

Datur di SSUK

17. Jangka Waktu Berlaku Kontrak


17.1. Kontrak mulai berlaku sejak hari Jumat tanggal ... bulan .... tahun Dua
Ribu Dua Puluh Tiga (DD-MM-2023) sampai dengan hari .... tanggal ....
bulan ......tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga (DD-MM-2023); dan
17.2. Kontrak ini akan berakhir bila Para Pihak telah memenuhi kewajiban
dan tanggung jawabnya sesuai yang tercantum dalam Kontrak ini.

18. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)


Diatur di SSUK

19. Lingkup pekerjaan


Diatur di SSUK

20. Standar
Diatur di SSUK

21. Pengawasan/Pengendali Pelaksanaan Pekerjaan


Diatur di SSUK

22. Risiko
Diatur di SSUK

23. Pemeriksaan dan/atau Pengujian


Diatur di SSUK

24. Waktu Penyelesaian Pekerjaan


24.1. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama .... (......) hari
kalender;
24.2. Penyedia harus membuat jadwal pekerjaan yang dimulai dari awal
sampai dengan penyerahan material Kontrak; dan
24.3. Penyedia harus melaporkan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak
bila terjadi kendala dalam pelaksanaan pekerjaan yang akan
mengakibatkan bertambahnya waktu penyelesaian pekerjaan.

25. Peristiwa Kompensasi


Diatur di SSUK

26. Perpanjangan Waktu


Diatur di SSUK

27. Pemberian Kesempatan


Diatur di SSUK

C. PENYELESAIAN KONTRAK
28. Serah Terima Hasil Pekerjaan
PPK PENYEDIA
8

28.1. Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di Jakarta


28.2. Serah terima hasil pekerjaan dituangkan dalam BAST yang
ditandatangani oleh Tim Teknis/Pengawas, Penyedia dan Pejabat
Penandatangan Kontrak sesuai dengan tahapan serah terima hasil
pekerjaan; dan
28.3. Penyedia menyerahkan hasil pekerjaan kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan BAST sesuai dengan tahapan serah
terima hasil pekerjaan.

29. Jaminan
29.1. Jaminan Uang Muka diberikan kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak apabila Penyedia menerima uang muka dan diserahkan
sebelum penagihan uang muka;
29.2. Nilai Jaminan Uang Muka sama dengan besarnya uang muka yang
diterima oleh Penyedia;
29.3. Masa berlaku Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak tanggal
persetujuan pemberian uang muka sampai dengan tanggal serah terima
hasil pekerjaan;

D. PERUBAHAN KONTRAK

30. Perubahan Kontrak


Diatur di SSUK

31. Personel Konsultan dan Subkonsultan


Diatur di SSUK

32. Perubahan Personel


Diatur di SSUK

33. Keadaan Kahar


Diatur di SSUK

E. PERHITUNGAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK.

34. Penghentian Kontrak


Diatur di SSUK

35. Pemutusan Kontrak


35.1. Pemutusan Kontrak oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.
35.1.1. Dengan mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, Pejabat Penandatangan
Kontrak dapat memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-hal sebagai
berikut:

PPK PENYEDIA
9

35.1.1.1. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan


dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
35.1.1.2. Pengaduan terbukti penyimpangan prosedur,
dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh Instansi yang berwenang;
35.1.1.3. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
35.1.1.4. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam
sebelum penandatangan Kontrak;
35.1.1.5. Penyedia gagal memperbaiki kinerja setelah
mendapat surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali;
35.1.1.6. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya
Jaminan Pelaksanaan;
35.1.1.7. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
35.1.1.8. Berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan
Kontrak, Penyedia dianggap tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sesuai jangka waktu yang disepakati;
35.1.1.9. Penyedia menghentikan pekerjaan melebihi waktu
yang ditentukan dan penghentian ini tidak tercantum
dalam program mutu serta tanpa persetujuan
pengawas pekerjaan (apabila ada).
35.1.2. Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak sebagaimana dimaksud
pada klausul 29.1.1. maka:
35.1.2.1. Sisa Uang Muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
dan
35.1.2.2. Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
35.1.3. Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada
Penyedia sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh Pajabat Penandatangan Kontrak sampai
dengan tanggal berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
denda yang harus dibayar Penyedia (apabila ada), serta
Penyedia menyerahkan semua hasil pekerjaan kepada
Pejabat Penandatangan Kontrak dan selanjutnya menjadi
milik Pejabat Penandatangan Kontrak.

35.2. Pemutusan Kontrak oleh Penyedia.


35.2.1. Dengan mengesimpulkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, Penyedia dapat memutuskan Kontrak
melalui pemberitahuan tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak apabila:
PPK PENYEDIA
10

35.2.1.1. Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan


Penyedia secara tertulis untuk menunda
pelaksanaan pekerjaan atau kelanjutan pekerjaan,
dan perintah tidak ditarik selama waktu yang
disepakati; dan
35.2.1.2. Pejabat Penandatangan Kontrak tidak
menerbitkan Surat Perintah pembayaran (SPP)
untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan
jangka waktu disepakati.
35.2.2. Dalam hal pemutusan Kontrak maka Pejabat Penandatangan
Kontrak membayar kepada Penyedia sesuai dalam prestasi
dengan prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak sampai dengan tanggal berlakunya
pemutusan kontrak dikurangi denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia menyerahkan
semua hasil pekerjaan kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak dan selanjutnya menjadi milik Pejabat
Penandatangan Kontrak.

36. Berakhirnya Kontrak


Diatur di SSUK

F. PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK.


37. Hak dan Kewajiban Pejabat Penandatangan Kontrak
Diatur di SSUK

G. PENYEDIA.
38. Hak dan Kewajiban Penyedia:
Diatur di SSUK

39. Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil


Diatur di SSUK

40. Itikad Baik


Diatur di SSUK

41. Tanggung Jawab.


Diatur di SSUK

42. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi


Diatur di SSUK
43. Hak Atas Kekayaan intelektual
Diatur di SSUK

44. Penanggung dan Risiko.


Diatur di SSUK

PPK PENYEDIA
11

45. Pemeliharaan Lingkungan.


Diatur di SSUK

46. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis


Pejabat Penandatangan Kontrak sebelum melakukan tindakan-tindakan
Diatur di SSUK

47. Kerja sama Penyedia dengan Usaha Kecil Sebagai Sub Penyedia.
Diatur di SSUK

48. Sanksi Finansial.


Diatur di SSUK

49. Laporan Hasil Pekerjaan.


49.1. Laporan Pendahuluan Perencanaan Teknis.
49.2. Laporan Antara
49.3. Laporan Akhir.

50. Kepemilikan Dokumen.


Diatur di SSUK

51. Nilai Kontrak.


Diatur di SSUK

52. Sumber Pembiayaan.


Kontrak Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah
Hibah Sulawesi Utara ini didukung APBN Tahun Anggaran 2023 sesuai DIPA
Bakamla Tahun Anggaran 2023 Nomor: DIPA- 119.01.1.119395/2023 tanggal
30 November 2022 dan MAK: 5735.CBM.001.051. B.531115.

53. Cara Pembayaran Pekerjaan.


53.1. Pembayaran untuk harga Kontrak Pengadaan Pematangan Lahan Dan
Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah Sulawesi Utara akan dibayarkan
dengan mata uang rupiah oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
kepada Penyedia;
53.2. Pejabat Penandatangan Kontrak bersedia membayar seluruh harga
Pengadaan Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah
Hibah Sulawesi Utara Batam kepada Penyedia berdasarkan Berita
Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAST);
53.3. Seluruh pembayaran harga Kontrak Pengadaan Pematangan Lahan
Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah Sulawesi Utara dibayarkan
kepada Penyedia dengan rincian sebagai berikut:
Nama Rekening : PT. .......
Nama Bank : ...........
Nomor Rekening : ..............
53.4. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan oleh KPPN Jakarta I atas
dasar penagihan Penyedia sesuai dengan tahap pembayaran yang
tercantum dalam Kontrak; dan
PPK PENYEDIA
12

53.5. Pembayaran dengan cara tersebut dilakukan dengan ketentuan, sebagai


berikut:
53.5.1. Pembayaran Uang Muka 20% (dua puluh persen) dari total nilai
Kontrak atau sebesar ............ (................) sebagai pembayaran
uang muka setelah tanggal berlakunya Kontrak pada saat
penyampaian tanda terima dan jaminan uang muka dengan
nilai yang sama yang dikeluarkan oleh Bank milik Pemerintah
Indonesia (Bank Mandiri, BNI, BRI atau BTN);
53.5.2. Kelengkapan dokumen tagihan uang muka masing-masing
terdiri atas :
53.5.2.1. Surat Permintaan Pembayaran;
53.5.2.2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
bermaterai dari Penyedia dan Pejabat
Penandatangan Kontrak ;
53.5.2.3. Surat Setoran Pajak (SSP) PPN;
53.5.2.4. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22 atau PPh 23;
53.5.2.5. Berita Acara Pembayaran (BAP);
53.5.2.6. Kwitansi;
53.5.2.7. Persetujuan Karwas SPK/Kontrak dari KPPN;
53.5.2.8. Salinan SPK/Kontrak;
53.5.2.9. Salinan Jaminan/Uang Muka;
53.5.2.10. Faktur Pajak;
53.5.2.11. Salinan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ);
53.5.2.12. Fotocopy NPWP Penyedia;
53.5.2.13. Fotocopy Rekening Bank Penyedia;
53.5.2.14. Surat Permohonan Pembayaran;
53.5.2.15. Invoice Tagihan;
53.5.2.16. Rincian Penggunaan Uang Muka;
53.5.2.17. Pakta Integritas Pejabat Penandatangan Kontrak
dan Penyedia; dan
53.5.2.18. Surat kuasa apabila diperlukan.

53.5.3. Pembayaran Termin Akhir sebesar 100% (seratus persen) dari


nilai Kontrak atau sebesar ............. (....................) dikurangi
pengembalian 100% (seratus persen) dari uang muka atau
.................... (.......................) sehingga pembayarannya
menjadi sebesar ................ (........................) akan dibayarkan
setelah kemajuan pekerjaan mencapai 100% (seratus persen)
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan (BAST) yang ditandatangani oleh Penyedia dan
Pejabat Penandatangan Kontrak.

53.5.4. Kelengkapan dokumen tagihan terdiri dari :


53.5.4.1. Surat Permintaan Pembayaran;
53.5.4.2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
bermaterai dari Penyedia dan Pejabat
Penandatangan Kontrak;

PPK PENYEDIA
13

53.5.4.3. Surat Setoran Pajak (SSP) PPN;


53.5.4.4. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 22 atau PPh 23;
53.5.4.5. Berita Acara Serah Terima (BAST);
53.5.4.6. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
(BAPHP);
53.5.4.7. Berita Acara Pembayaran (BAP);
53.5.4.8. Kwitansi;
53.5.4.9. Persetujuan Karwas SPK/Kontrak dari KPPN;
53.5.4.10. Salinan SPK/Kontrak;
53.5.4.11. Salinan Jaminan Uang Muka;
53.5.4.12. Salinan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ);
53.5.4.13. Laporan Akhir Pekerjaan dan dokumentasi;
53.5.4.14. Fotocopy NPWP;
53.5.4.15. Fotocopy Rekening Bank Penyedia;
53.5.4.16. Surat Permohonan Pembayaran;
53.5.4.17. Invoice Tagihan;
53.5.4.18. Surat Permohonan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
dari Penyedia;
53.5.4.19. Pakta Integritas Pejabat Penandatangan Kontrak
dan Penyedia; dan
53.5.4.20. Surat kuasa apabila diperlukan.

54. Perhitungan Akhir.


Diatur di SSUK

55. Penangguhan Pembayaran.


Diatur di SSUK

H. PENGAWASAN MUTU
56. Pengawasan dan pemeriksaan.
Diatur di SSUK

57. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.


Diatur di SSUK

58. Cacat Mutu.


Diatur di SSUK

59. Tanggung Jawab Profesi


Tanggung jawab profesi Hasil Perencanaan Konstruksi Bangunan
direncanakan untuk usia 50 Tahun.

60. Metode Penerimaan atau Penolakan.


60.1. Penyedia membuat Surat Permohonan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan
kepada Pejabat Penandatangan kontrak untuk melaksanakan
pemeriksaan atas objek kontrak.

PPK PENYEDIA
14

60.2. Setelah diadakan pemeriksaan, Penyedia akan memberitahukan


kepada Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis perihal hasil
pemeriksaan. Apabila hasil pemeriksaan sesuai dengan kontrak dan
spesifikasi teknis, maka Pejabat Penandatangan Kontrak dalam waktu
7 (tujuh) hari kerja akan memberikan persetujuan secara tertulis
mengenai penerimaan pekerjaan;
60.3. Namun apabila hasil pemeriksaan atas objek kontrak tidak sesuai
dengan spesifikasi teknis sebagaimana dipersyaratkan dalam Kontrak
maupun lampirannya, maka Penyedia wajib mengambil segala langkah
yang diperlukan untuk memperbaiki ketidaksesuaian tersebut. Setelah
perbaikan dilaksanakan, Pejabat Penandatangan Kontrak berhak
melaksanakan pemeriksaan ulang atau uji ulang atas perbaikan yang
telah dilakukan Penyedia. Setiap langkah yang diambil tersebut, wajib
diberitahukan secara tertulis oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak sehubungan dengan terjadinya tambahan
waktu yang diperlukan. Pemberitahuan dilakukan oleh Penyedia,
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja, terhitung sejak tanggal
diterbitkannya surat penolakan dari Pejabat Penandatangan Kontrak;
60.4. Setelah selesai melakukan perbaikan atas ketidaksesuaian, Penyedia
wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan
Kontrak dan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima
pemberitahuan dari Penyedia, Pejabat Penandatangan Kontrak akan
memberitahukan kepada Penyedia tentang material pekerjaan tersebut
apakah diterima atau ditolak;
60.5. Apabila Pejabat Penandatangan Kontrak menolak objek Kontrak,
Pejabat Penandatangan Kontrak akan menyatakan dalam berita acara
penolakan, atau Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menolak
bagian kontrak atau bagian peralatan yang tidak sesuai dengan Kontrak
dan atau spesifikasi;
60.6. Apabila Pejabat Penandatangan Kontrak tidak menjawab kepada
Penyedia secara tertulis perihal penerimaan atau penolakan objek
Kontrak disertai dengan alasan dalam waktu yang telah ditentukan
seperti pada poin 56.4. maka objek Kontrak dianggap telah diterima oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak; dan
60.7. Hasil penerimaan objek Kontrak seperti tertulis pada poin 56.6 akan
bersifat final dan mengikat sejauh terdapat kesesuaian antara objek
Kontrak dengan Kontrak dan spesifikasinya.

61. Denda.
61.1. Besar denda yang dikenakan kepada Penyedia akibat keterlambatan
dalam menyelesaikan pekerjaan, untuk setiap hari keterlambatannya,
adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu)/hari dari nilai Kontrak apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum berfungsi. Denda
dikenakan setelah berakhirnya jangka waktu penyelesaian pekerjaan
(sesuai dengan SSKK kontrak induk). Denda tersebut harus dibayarkan
sebelum penagihan;
61.2. Besarnya denda sebesar 1/1000 (satu perseribu) per hari dari sisa harga
bagian pekerjaan yang belum dikerjakan apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan sudah dapat berfungsi;

PPK PENYEDIA
15

61.3. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan kesempatan


kepada Penyedia untuk melanjutkan penyelesaian sisa pekerjaan
apabila Penyedia telah membayar denda sebesar sebagaimana diatur
pada poin 57.1 atau 57.2 di atas. Kedua jenis denda tersebut berlaku
sampai dengan penyelesaian pekerjaan Pengadaan Pengadaan
Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah
Sulawesi Utara. Setelah Penyedia membayar denda Pejabat
Penandatangan Kontrak dan Penyedia membuat dan menandatangani
suatu addendum yang mengatur tentang penambahan jangka waktu
penyerahan pekerjaan sesuai kesepakatan Para Pihak sebelumnya,
termasuk perpanjangan mengenai jaminan pelaksanaan;
61.4. Apabila Pejabat Penandatangan Kontrak menolak hasil pekerjaan,
maka Penyedia akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
61.4.1. Pemutusan Kontrak;
61.4.2. Penyedia mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan
oleh Bakamla RI, Material menjadi milik Penyedia;
61.4.3. Penyedia dimasukan dalam daftar hitam; dan
61.4.4. Semua penerimaan berupa uang atau yang dapat dinilai
dengan uang yang berasal dari pengembalian kelebihan harga,
tuntutan ganti rugi, denda, pencairan jaminan pelaksanaan
sebagai akibat terjadinya cidera janji (Wanprestasi) oleh
Penyedia akan disetorkan ke kas Negara sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
61.5. Apabila Penyedia mengundurkan diri dan/atau menyatakan tidak
sanggup (wanprestasi) melaksanakan penyelesaian pekerjaan secara
tertulis atau menurut Pejabat Penandatangan Kontrak bahwa
Penyedia tidak mempunyai itikad baik untuk dapat menyelesaikan
kewajibannya sesuai Kontrak, maka dalam waktu 14 (empat belas) hari
kalender, jaminan pelaksanaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai
Kontrak ini menjadi milik Negara dan dapat dicairkan tanpa syarat.

62. Penyelesaian Perselisihan


Diatur di SSUK

I. PENUTUP.
Demikian Kontrak ini merupakan kesepakatan kedua belah pihak sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sebanyak
rangkap 3 (tiga) asli yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing
bermaterai cukup dan ditandatangani oleh Para Pihak, serta digandakan sebanyak
10 (sepuluh) copy sesuai kebutuhan dan keperluan distribusi di lingkungan Bakamla
RI.
Untuk dan atas nama
BADAN KEAMANAN LAUT RI PT.
Kepala Biro Sarana dan Prasarana Penyedia Barang/Jasa,
Selaku
Pejabat Penandatangan Kontrak,

PPK PENYEDIA

Direktur
Rudi Parulian Simorangkir, S.E.
Laksamana Pertama Bakamla
16

PPK PENYEDIA
17

BADAN KEAMANAN LAUT


REPUBLIK INDONESIA

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


PEMATANGAN LAHAN DAN PEMBANGUNAN POS JAGA TANAH HIBAH SULAWESI
UTARA

A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam SSUK ini harus mempunyai arti
atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1. Jasa Konsultasi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware);
1.2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementrian/Lembaga/
Perangkat Daerah;
1.3. Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagaian Kewenangan dan tanggung jawab
penggunaan anggaran pada Kementrian/Lembaga/Perangkat Daerah;
1.4. Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksan0aan APBN yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Perangkat Negara;
1.5. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah;
1.6. Pejabat Penandatangan Kontrak adalah PA, KPA, atau PPK;
1.7. Aparat Pengawas Intern Pemerintahan atau pengendali internal yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang melakukan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah;
1.8. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PJPHP) adalah pejabat
administrasi/pejabat fungsional/ personel yang bertugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang dibentuk
oleh PA/KPA yang bernilai paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus
juta rupiah) dan Jasa Konsultasi yang bernilai paling sedikit Rp
100.000.000 (seratus juta rupiah);
1.9. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) adalah tim yang bertugas
memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang
dibentuk oleh PA/KPA yang bernilai paling sedikit di atas Rp
200.000.000 (dua ratus juta rupiah) dan Jasa Konsultasi yang bernilai
paling sedikit Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah);
1.10. Tim teknis/pengawas adalah tim yang dibentuk oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk melaksanakan pemeriksaan barang
meliputi jumlah/volume dan spesifikasi teknis material kontrak sebelum
diserahkanterimakan dari Penyedia ke Pejabat Penandatangan
Kontrak;

PPK PENYEDIA
18

1.11. Penyedia Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut Penyedia


adalah Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa berdasarkan
Kontrak;
1.12. Sub Penyedia adalah Penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
dengan Penyedia penanggung jawab kontrak, untuk melaksanakan
sebagian pekerjaan (subkontrak);
1.13. Kemitraan adalah Kerja sama antar Penyedia baik dalam bentuk
konsorsium/kerja sama operasi/bentuk kerja sama lain yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
1.14. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan
tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi/ lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan dibidang lembaga pembiayaan ekspor
Indonesia;
1.15. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara Pejabat Penandatangan Kontrak
dengan Penyedia;
1.16. Bagian Kontrak adalah bagian perkerjaan dari satu pekerjaan yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan. Penyelesaian masing-masing
tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana
fungsi masing-masing bagian kotrak tersebut tidak terkait satu sama
lain;
1.17. Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam pokok perjanjian
Kontrak;
1.18. Hari adalah hari kalender, kecuali disebutkan secara eksplisit sebagai
hari kerja;
1.19. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah
perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak;
1.20. Spesifikasi Teknis (SpekTek) adalah suatu uraian atau ketentuan-
ketentuan yang disusun secara lengkap dan jelas mengenai suatu
barang, metode atau hasil akhir pekerjaan yang dapat dibeli, dibangun
atau dikembangkan oleh Penyedia sehingga dapat memenuhi
keinginan Pejabat Penandatangan Kontrak sesuai dengan lampiran;
1.21. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak diberikan kepada
Penyedia untuk memulai pekerjaan sesuai dokumen Kontrak/Surat
Perjanjian Kontrak;
1.22. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut jaminan adalah jaminan yang
dikeluarkan oleh salah satu Bank Pemerintah yang ditunjuk (BRI, BNI,
BTN, Bank Mandiri) yang diserahkan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
Penyedia;
1.23. Pekerjaan Utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan fungsinya suatu barang sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;

PPK PENYEDIA
19

1.24. Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian pekerjaan


bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan,
yang pelaksanaannya diserahkan kepada Penyedia lain dan disetujui
terlebih dahulu oleh Pejabat Penandatangan Kontrak;
1.25. Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistis dan
dapat dilaksanakan;
1.26. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatanganan Kontrak sampai dengan selesainya
pekerjaan dan terpenuhinya seluruh hak dan kewajiban Para Pihak;
1.27. Tanggal Penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan pekerjan,
yang dinyatakan dalam berita acara serah terima Hasil Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia;
1.28. Tempat Tujuan Akhir adalah lokasi yang tercantum dalam Syarat-
Syarat Khusus kontrak dan merupakan tempat dimana Barang akan
dipergunakan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak;
1.29. Tempat Tujuan Pengiriman adalah tempat dimana kewajiban
pengiriman barang oleh Penyedia berakhir sesuai dengan ketentuan
pengiriman yang digunakan;
1.30. Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah berita acara yang dibuat
setelah pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan material kontrak di
tempat tujuan pengiriman barang yang ditentukan di SSKK;
1.31. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (BAPHP) adalah berita
acara yang dibuat setelah pelaksanaan pemeriksaan;
1.32. Berita Acara Serah Terima (BAST) adalah berita acara yang dibuat
setelah pekerjaan diserahterimakan dari Penyedia ke Pejabat
Penandatangan Kontrak dan ditandatangani oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak dengan Penyedia yang didahului dengan
Penyerahan Jaminan Pemeliharaan oleh Penyedia kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak; dan
1.33. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah surat yang diterbitkan
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak kepada Bendahara Bakamla
dan merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan


pengadaan barang tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan
hierarki dalam Kontrak.

3. Bahasa dan Hukum


3.1. Bahasa kontrak dan bahasa korespondensi harus dalam bahasa
Indonesia; dan
3.2. Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.

4. Keutuhan Kontrak
Keutuhan Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah
disetujui oleh para pihak. Para Pihak tidak diperbolehkan untuk mengikatkan

PPK PENYEDIA
20

diri atau bertanggung jawab atas pernyataan, janji, atau persetujuan yang tidak
tercantum dalam kontrak ini.

5. Pemisahan
Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam kontrak ini berdasarkan hukum
yang berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku, atau tidak dapat dilaksankan
maka ketentuan-ketentuan lain tetap berlaku secara penuh.

6. Perbuatan yang dilarang dan sanksi


6.1. Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak
dilarang untuk:
6.1.1. Menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah atau imbalan apa saja atau melakukan tindakan
lainnnya untuk mempengaruhi siapa pun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
6.1.2. Mendorong terjadinya persaingan tidak sehat; dan
6.1.3. Membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen
dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan Kontrak ini.
6.2. Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua anggota
Kemitraan) dan subpenyedianya (jika ada) tidak akan melakukan tindakan
yang dilarang pada klausul 6.1.
6.3. Penyedia menjamin penilaian Pejabat Penandatangan Kontrak terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif sebagai berikut:
6.3.1. Pemutusan kontrak;
6.3.2. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetor sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
6.3.3. Sisa Uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan; dan
6.3.4. Dikenakan Sanksi Daftar Hitam.
6.4. Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak kepada PA/KPA.
6.5. Pejabat Penandatangan Kontrak yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Korespondensi dan Ruang Lingkup Pekerjaan


Semua pemberitahuan, permohonan, persetujuan dan/atau korespondensi
lainnya berdasarkan Kontrak ini dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia,
dan dianggap telah diberitahukan kepada Para Pihak atau wakil sah Para
Pihak jika telah disampaikan secara langsung, disamping melalui surat
tercatat, e-mail, dan/atau fax-mail sebagaimana tercantum dalam SSKK. Dan
untuk ruang lingkup pekerjaan diatur di SSKK.

8. Wakil sah Para Pihak


Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan, dan
setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh Pejabat Penandatangan Kontrak atau Penyedia
hanya dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebut dalam SSKK.
Khusus untuk Penyedia perorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.
PPK PENYEDIA
21

9. Perpajakan
Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personel yang bersangkutan
berkewajiaban untuk membayar retribusi, dan pungutan lain yang sah
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini, Semua
Pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam nilai Kontrak.

10. Asal Jasa Konsultasi.


10.1. Pekerjaan Jasa Konsultasi ini dikerjakan terutama oleh tenaga Indonesia
pada lokasi-lokasi yang tercantum dalam KAK. Jika lokasi untuk bagian
pekerjaan tertentu tidak tercantum maka lokasi akan ditentukan oleh PPK;
10.2. Jika dalam proses pekerjaan Jasa Konsultasi digunakan komponen
berupa barang, jasa, atau gabungan keduanya yang tidak berasal dari
dalam negeri (impor) maka penggunaan komponen impor harus sesuai
dengan yang dicantumkan dalam Dokumen Penawaran; dan
10.3. Tindakan pencantuman komponen impor yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dapat dipersamakan dengan tindakan penipuan
dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Pengalihan dan/atau Subkontrak


11.1. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam hal Pergantian
nama Penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger), konsolidasi,
atau pemisahan;
11.2. Penyedia dapat bekerja sama dengan pelaku usaha lain antara lain
dengan mensubkontrak sebagian pekerjaan, kecuali pekerjaan utama
dalam kontrak ini;
11.3. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan sebagian pekerjaan dan
dilarang mensubkontrakkan seluruh pekerjaan;
11.4. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan pekerjaan apabila pekerjaan
tersebut sejak awal di dalam Dokumen pemilihan dan dalam Kontrak
diizinkan untuk disubkontrakkan;
11.5. Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan perkerjaan setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak. Penyedia
tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang disubkontrakkan;
dan
11.6. Jika ketentuan diatas dilanggar maka Penyedia dikenakan sanksi yang
diatur dalam SSKK.

12. Pengabaian
Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan ditandatangani oleh
Para Pihak atau Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

13. Penyedia Mandiri


Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab penuh terhadap personel
dan subpenyedia (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh personel dan
subpenyedianya.
PPK PENYEDIA
22

14. Kemitraan
Kemitraan memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut dalam
Surat Perjanjian Kemitraan untuk bertindak untuk dan atas nama Kemitraan
dalam pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap Pejabat Penandatangan
Kontrak berdasarkan Kontrak.

B. PELAKSANAAN KONTRAK

15. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (RPPK).


15.1. PPK bersama Penyedia dapat menyelengarakan rapat persiapan
pelaksanaan kontrak;
15.2. Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan TIM teknis
dan/atau Tim Pendukung;
15.3. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak meliputi :
15.3.1. Program mutu;
15.3.2. Organisasi kerja;
15.3.3. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
15.3.4. Jadwal pengadaan bahan/material mobilisasi peralatan dan
personel (apabila diperlukan); dan
15.3.5. Rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
15.4. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita
Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh
seluruh peserta rapat.

16. Mobilisasi
16.1. Penyedia melakukan mobilisasi setelah tanggal dimulainnya
pelaksanaan pekerjaan;
16.2. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :
16.2.1. Mendatangkan tenaga ahli;
16.2.2. Mendatangkan tenaga pendukung; dan/atau
16.2.3. Menyiapkan peralatan pendukung.
16.3. Mobilisasi peralatan dan personel dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan.

17. Jangka Waktu Berlaku Kontrak


17.1. Kontrak ini berlaku sejak tanggal penandatanganan; dan
17.2. Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam SSKK.

18. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)


18.1. Pejabat Penandatangan Kontrak menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal penandatanganan
Kontrak kecuali apabila anggaran belum berlaku;
18.2. Tanggal penandatanganan SPMK oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak ditetapkan sebagai tanggal mulai berlaku efektif Kontrak;
18.3. SPMK harus sudah disetujui/ditandatangani oleh Penyedia sesuai
dengan yang dipersyaratkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja
sejak tanggal penerbitan SPMK;

PPK PENYEDIA
23

18.4. Apabila setelah 7 (tujuh) hari sejak tanggal penerbitan SPMK Penyedia
tidak menandatangani SPMK maka Penyedia dianggap telah
menyetujui SPMK, dan tanggal awal perhitungan waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah hari ketujuh sejak tanggal penerbitan SPMK; dan
18.5. Tanggal penandatanganan SPMK oleh Penyedia ditetapkan sebagai
tanggal awal perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan sampai
dengan serah terima Hasil Pekerjaan.

19. Lingkup pekerjaan


Pematangan Lahan Dan Pembangunan Pos Jaga Tanah Hibah Sulawesi Utara
20. Standar
Penyedia harus menyediakan barang yang memenuhi spesifikasi dan standar
yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis dan/atau gambar.

21. Pengawasan/Pengendali Pelaksanaan Pekerjaan


21.1. Selama berlangsung pelaksanaan pekerjaan, Pejabat Penandatangan
Kontrak jika dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas
Pelaksanaan Pekerjaan, yang berkewajiban untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan;
21.2. Tim Teknis/Pengawas berasal dari unit kerja, instansi yang terkait,
dan/atau tenaga profesional;
21.3. Tim Teknis/Pengawas berkewajiban untuk menilai pelaksanaan
pekerjaan;
21.4. Dalam melaksanakan kewajibannya, pengawasan pekerjaan selalu
bertindak untuk kepentingan Pejabat Penandatangan Kontrak.
Pengawas Pelaksanaan Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
Pejabat Penandatangan Kontrak; dan
21.5. Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah
pengawasan pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan pengawas
pelaksanaan pekerjaan dalam Kontrak ini dan saran atau rekomendasi
dari Tim Teknis/Pengawas.

22. Risiko
Semua risiko terhadap atau kehilangan barang tetap berada pada Penyedia
dan tidak akan beralih kepada Pejabat Penandatangan Kontrak sampai
dengan Tempat Tujuan Pengiriman/Tempat Penyerahan Hasil Pekerjaan.

23. Pemeriksaan dan/atau Pengujian


23.1. Pejabat Penandatangan Kontrak berhak untuk melakukan
pemeriksaan dan/atau pengujian atas Barang untuk memastikan
kecocokannya dengan spesifikasi dan persyaratan yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
23.2. Pemeriksaan dan/atau Pengujian dapat dilakukan sendiri oleh
Penyedia dan disaksikan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak atau
diwakilkan kepada pihak ketiga sebagaimana diatur dalam SSKK;
23.3. Pemeriksaan dan/atau Pengujian dilaksanakan sebagaimana diatur
dalam SSKK;
23.4. Biaya pemeriksaan dan/atau pengujian telah termasuk pada nilai
Kontrak;

PPK PENYEDIA
24

23.5. Pemeriksaan dan/atau pengujian dilakukan di tempat yang ditentukan


dalam SSKK, dan dihadiri oleh Pejabat Penandatangan Kontrak
dan/atau pihak lain yang terkait. Penyedia berkewajiban untuk
memberikan akses kepada Pejabat Penandatangan Kontrak dan/atau
pihak lain yang terkait tanpa biaya;
23.6. Jika hasil pemeriksaan dan/atau pengujian yang terpisah dari serah
terima hasil pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak berhak untuk
menolak Barang tersebut dan Penyedia atas biaya sendiri
berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti Barang tersebut; dan
23.7. Atas pelaksanaan pemeriksaan dan/atau pengujian yang terpisah dari
serah terima hasil pekerjaan, Pejabat Penandatangan Kontrak dan/
atau pihak lain terkait membuat berita acara pemeriksaan yang
ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dan/atau pihak
lain yang terkait dan Penyedia.

24. Waktu Penyelesaian Pekerjaan


24.1. Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Penyedia berkewajiban
menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada tanggal
penyelesaian yang ditetapkan dalam SSKK;
24.2. Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat
Keadaan Kahar atau bukan Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan; dan
24.3. Tanggal penyelesaian yang dimaksud dalam klausul ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.

25. Peristiwa Kompensasi


Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada Penyedia dalam hal sebagai
berikut:
25.1 Pejabat Penandatangan Kontrak mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
25.2 Keterlambatan pembayaran kepada Penyedia;
25.3 Pejabat Penandatanganan Kontrak menginstruksikan kepada pihak
Penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang setelah
dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
25.4 Pejabat Penandatangan Kontrak tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
25.5 Penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam Kontrak;
atau
25.6 Pejabat Penandatangan Kontrak memerintahkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan.

26. Perpanjangan Waktu


26.1. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan
akan melampaui tanggal penyelesaian maka Penyedia berhak untuk
meminta perpanjangan tanggal penyelesaian berdasarkan data
penunjang. Pejabat Penandatangan Kontak dapat meminta
pertimbangan Pengawas Perkerjaan (apabila ada) dalam memutuskan
perpanjangan Tanggal Penyelesaian Pekerjaan;
PPK PENYEDIA
25

26.2. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan keterlambatan penyelesaian


pekerjaan maka Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban untuk
memberikan perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan;
26.3. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dapat dibuktikan dibutuhkan penambahan
waktu penyelesaian pekerjaan;
26.4. Penyedia tidak berhak atas perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan jika Penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
pemberitahuan dini dalam mengantisipasi/membatasi dampak
Kompensasi;
26.5. Pejabat Penandatangan Kontrak menetapkan ada tidaknya
perpanjangan waktu dan untuk berapa lama, paling lambat dalam
jangka waktu sebagaimana diatur dalam SSKK setelah Penyedia
meminta perpanjangan; dan
26.6. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui
Addendum/Perubahan Kontrak.

27. Pemberian Kesempatan


27.1. Dalam hal Penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa
pelaksanaan Kontrak berakhir, namun Pejabat Penandatangan
Kontrak menilai bahwa Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan,
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memberikan kesempatan
kepada Penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan;
27.2. Pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk menyelesaikan
pekerjaan sebagaimana dimaksud pada klausul 27.1. dimuat dalam
Addendum/Perubahan Kontrak yang di dalamnya mengatur waktu
penyelesaian pekerjaan, pengenaan sanksi denda keterlambatan
kepada Penyedia, dan pepanjangan Jaminan Pelaksanaan; dan
27.3. Jangka waktu pemberian kesempatan kepada Penyedia untuk
menyelesaikan pekerjaan diatur dalam SSKK.

C. PENYELESAIAN KONTRAK
28. Serah Terima Hasil Pekerjaan
28.1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen), Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak untuk serah terima hasil pekerjaan;
28.2. Serah terima hasil pekerjaan dilakukan ditempat sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
28.3. Sebelum dilakukan serah terima, Pejabat Penandatangan Kontrak
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, yang dapat dibantu
oleh Pengawas Pekerjaan, dan/atau tim teknis;
28.4. Pemeriksa barang dilakukan dengan menilai kesesuaian pekerjaan
yang diserahterimakan yang tercantum dalam Kontrak;
28.5. Pejabat Penandatangan Kontrak berkewajiban untuk memeriksa
kebenaran dokumen yang berisi identitas Barang dan membandingkan
kesesuaian dengan Kontrak;
28.6. Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima hasil
pekerjaan jika hasil pemeriksaan pekerjaan tidak sesuai dengan
Kontrak;
PPK PENYEDIA
26

28.7. Atas pelaksanaan serah terima hasil pekerjaan, Pejabat


Penandatangan Kontrak membuat Berita Acara Serah Terima (BAST)
yang ditandatangani bersama dengan Penyedia;
28.8. Dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak menolak serah terima
hasil pekerjaan maka dibuat Berita Acara Penolakan Serah Terima dan
segera memerintahkan kepada Penyedia untuk memperbaiki,
mengganti dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan;
28.9. Jika pengoperasian Barang memerlukan keahlian khusus maka
sebelum pelaksanaan serah terima pekerjaan Penyedia berkewajiban
untuk melakukan pelatihan (jika tercantum dalam kontrak). Biaya
pelatihan termasuk dalam Nilai Kontrak; dan
28.10. Pejabat Penandatangan Kontrak menerima hasil pekerjaan setelah:
28.10.1. Seluruh hasil pekerjaan yang diserahterimakan sesuai
dengan Kontrak; dan
28.10.2. Penyedia menyerahkan sertifikat garansi kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak (apabila diperlukan).
28.11. Jika hasil pekerjaan yang diserahterimakan terlambat melewati batas
waktu akhir kontrak karena kesalahan atau kelalaian Penyedia atau
bukan akibat Keadaan Kahar maka Penyedia dikenakan denda
keterlambatan.

29. Jaminan
29.1. Masa dan nilai Jaminan Uang muka diatur di SSKK;
29.2. Penyedia yang lalai memperbaiki catat mutu dikenakan Sanksi Daftar
Hitam.
29.3. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku selama masa jaminan
pemeliharaan berlaku;
29.4. Pejabat Penandatangan Kontrak menyampaikan pemberitahuan
cacat mutu kepada Penyedia segera setelah ditemukan cacat mutu
tersebut selama masa garansi berlaku;
29.5. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak, Penyedia berkewajiban untuk memperbaiki, mengganti,
dan/atau melengkapi barang dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan tersebut;
29.6. Jika Penyedia tidak memperbaiki, mengganti, dan/atau melengkapi
Barang akibat cacat mutu dalam jangka waktu yang telah ditentukan
maka Pejabat Penandatangan Kontrak akan menghitung biaya
perbaikan yang diperlukan, dan Pejabat Penandatangan Kontrak
secara langsung atau melalui pihak lain yang ditunjuk oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak akan melakukan perbaikan, penggantian,
dan/atau melengkapi barang tersebut. Penyedia berkewajiban untuk
membayar biaya untuk memperbaiki, mengganti, dan/atau melengkapi
barang tersebut sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak. Biaya tersebut dapat dipotongkan
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dari nilai tagihan atau jaminan
pelaksanaan Penyedia; dan
29.7. Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, Penyedia yang lalai
memperbaiki catat mutu dikenakan Sanksi Daftar Hitam.

PPK PENYEDIA
27

D. PERUBAHAN KONTRAK
30. Perubahan Kontrak
30.1. Kontrak hanya dapat diubah melalui Addendum/Perubahan Kontrak;
30.2. Addendum/Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan dalam hal terdapat
perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
Kontrak dan disetujui oleh Para Pihak meliputi:
30.2.1. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
30.2.2. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan; dan
30.2.3. Mengubah jadwal pelaksanaan.
30.3. Selain Addendum/Perubahan Kontrak yang diatur pada klausul 31.2,
Addendum/Perubahan Kontrak dapat dilakukan untuk hal-hal yang
disebabkan masalah administrasi, antara lain pergantian Pejabat
Penandatangan Kontrak, Perubahan rekening Penyedia, dan
sebagainya;
30.4. Pekerjaan tambah paling tinggi 10% (sepuluh persen) dari nilai Kontrak
awal dan harus mempertimbangkan tersedianya anggaran;
30.5. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak secara tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan
dengan negoisasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal;
30.6. Hasil negoisasi teknis dan harga tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan Addendum/Perubahan Kontrak;
30.7. Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
dapat diberikan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak atas
pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
30.7.1. Peristiwa kompensasi; dan/atau
30.7.2. Keadaan Kahar.
30.8. Dalam hal keadaan kahar waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan waktu terhentinya
pelaksanaan Kontrak akibat Keadaan Kahar;
30.9. Dalam hal peristiwa kompensasi, waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang paling lama sama dengan waktu terhentinya/terlambatnya
pelaksanaan Kontrak akibat peristiwa kompensasi;
30.10. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menyetujui secara tertulis
perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian
terhadap usulan yang diajukan oleh Penyedia;
30.11. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menugaskan pengawas
pekerjaan dan/atau tim teknis untuk meneliti kelayakan/kewajaran
perpanjang waktu pelaksanaan; dan
30.12. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak dituangkan
dalam Addendum/Perubahan Kontrak.

31. Personel Konsultan dan Subkonsultan


31.1. Umum
31.1.1. Personel inti yang dipekerjakn harus sesuai dengan kualifikasi
dan pengalaman yang ditawarkan dalam dokumen
Penawaran;

PPK PENYEDIA
28

31.1.2. Penggntian personel inti dan/atau peralatan (apabila ada)


tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK;
31.1.3. Penggntian personel inti dan/atau peralatan dilakukan oleh
Penyedia dengan mengajukan permohonan terlebih dahulu
kepada PPK dengan melampirkan riwayat hidup/pengalaman
kerja personel inti dan/atau spesifikasi peralatan yang
diusulkan beserta alasan penggantian;
31.1.4. PPk dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian
personel inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan;
31.1.5. Jika PPK menilai bahwa personel inti :
31.1.5.1. Tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
31.1.5.2. Berkelakuan tidak baik;
31.1.5.3. Mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin personel inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu
7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.
31.1.6. Jika penggantianersonel inti dan/atau peralatan perlu
dilakukan, maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari
personel inti dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya
tambahan apapun.
31.2. Personel inti
31.2.1. Nama personel dan uraian pekerjaan, kualifikasi minimum,
perkiraan waktu pelaksanaan dilampirkan dalam Lampiran
SSKK;
31.2.2. Penyesuaian terhadap perkiraan waktu pekerjaan personel
akan dibuat oleh penyedia melalui pemberitahuan secara
tertulis kepada PPK; dan
31.2.3. Jika terdapat pekerjaan tambah, mka perkiraan waktu
pelaksanaan harus ditentukan secara tertulis oleh Para
Pihak.
31.3. Persetujuan personel inti dan subkonsultan yang telah disetujui oleh
PPK harus memberikan data dirinya dan surat keterngan tidak mengida
penyakit bahaya/menular (medical certificate) sertabterdaftar atau
tertera dalam daftar personalia Penyedia.
31.4. Waktu kerja dan lembur
31.4.1. Jam kerja dan waktu cuti untuk personel inti ditentukan
dalam lampiran;
31.4.2. Waktu kerja tenaga asing yang dimobilisasi ke Indonesia
dihitung sejak kedatangannya di Indonesia sesuai dengan
surat perintah mobilisasi;
31.4.3. Tenaga kerja tidak berhak untuk dibayar atas pekerjaan
lembur atau sakit atau liburan, karena perhitungan upah
sudah mencakup hal tersebut.

32. Perubahan Personel


32.1. Perubahan personel dan peralatan yang diajukan oleh penyedia.

PPK PENYEDIA
29

32.1.1. Penyedia dapat mengajukan penggantian personel dan/atau


peralatan kepada PPK;
32.1.2. Penyedia tidak dibenarkan melakukan penggantian personel
dan/atau peralatan tanpa persetujuan PPK;
32.1.3. PPK meneliti permohonan perubahan personel dan/atau
peralatan dengan ketentuan :
32.1.3.1. Menyetujui permohonan perubahan personel
dan/atau peralatan bila alasan yang diajukan
dianggap sesuai;
32.1.3.2. Tidak mengurangi kualifikasi tenaga ahli yang
ditawarkan, dan tidak menambah Nilai Kontrak.
Untuk Kontrak biaya satuan (time based), biaya
langsung personel harus disesuaikan dengan gaji
dasar tenaga ahli yang menggantikan; dan
32.1.3.3. Menolak permohonan perubahan personel
dan/atau eralatan bila alasan yang diajukan
dianggap tidak sesuai.
32.1.4. Untuk mengajukan permohonan penggantian personel,
Penyedia wajib melampirkan riwayat hidup/pengalam kerja
personel yang diusulkan dan disertai alasan penggantian
personel yang bersangkutan
32.1.5. Dalam rangka penilaian usulan penggantian personel
dan/atau peralatan, PPK dapat dibantu Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
32.2. Penggantian personel Penyedia atas perintah PPK
32.2.1. Personel dari Penyedia yang dianggap tidak mampu atau tidak
dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau berlakuan tidak
baik, harus segera dilakukan perintah penggantian personel
kepada Penyedia dengan kualifikasi keahlian personel yang
sama atau lebih tinggi; dan
32.2.2. Dalam waktu maksimal 15 (lima belas) hari sejak perintah
penggantian personel, harus sudah menerima personel
pengganti dari Penyedia.

33. Keadaan Kahar


33.1. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi di luar kehendak Para Pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi;
33.2. Yang termasuk Keadaan Kahar tidak terbatas pada:
33.2.1. Bencana alam;
33.2.2. Bencana non alam seperti wabah, pandemi dll;
33.2.3. Bencana sosial;
33.2.4. Pemogokan;
33.2.5. Kebakaran;
33.2.6. Kondisi cuaca ekstrem; dan/atau
33.2.7. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Teknis
terkait.

PPK PENYEDIA
30

33.3. Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Penyedia memberitahukan


kepada Pejabat Penandatangan Kontrak paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender sejak menyadari atau seharusnya menyadari atas
kejadian atau Keadaan Kahar, dengan menyertakan bukti;
33.4. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak;
33.5. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan:
33.5.1. Dengan presentasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan
yang telah dicapai setelah dilakukan pemeriksaan bersama
atau berdasarkan audit; dan
33.5.2. Jika selama masa Keadaan Kahar Pejabat Penandatangan
Kontrak memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia
untuk sedapat mungkin meneruskan pekerjaan maka
Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian.
Penggantian biaya ini harus diatur dalam
Addendum/Perubahan Kontrak. Penyedia berhak untuk
menerima pembayaran sesuai.
33.6. Kegagalan salah satu Pihak untuk memenuhi kewajibannya yang
ditentukan dalam Kontrak bukan merupakan cedera janji atau
wanprestasi jika kegagalan tersebut diakibatkan oleh Keadaan Kahar,
dan Pihak yang ditimpa Keadaan Kahar:
33.6.1. Telah mengambil semua tindakan yang sepatunya untuk
memenuhi kewajiban dalam Kontrak; dan
33.6.2. Telah memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam Kontrak selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
sejak menyadari atas kejadian atau Keadaan Kahar, dengan
menyertakan salinan pernyataan terjadinya peristiwa yang
menyebabkan terhentinya/terlambatnya pelaksanaan
kontrak.
33.7. Keterlambatan pengadaan akibat Keadaan Kahar tidak dikenakan
sanksi.
33.8. Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dituangkan secara tertulis
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak dengan disertai alasan
penghentian pekerjaan;
33.9. Penghentian Kontrak karena keadaan kahar dapat bersifat:
33.9.1. Sementara hingga Keadaan kahar berakhir; atau
33.9.2. Permanen apabila akibat keadaan kahar tidak
memungkinkan dilanjutkan/diselesaikannya pekerjaan.
33.10. Penghentian pekerjaan akibat keadaan kahar tetap mempertimbangkan
efektivitas pekerjaan dan tahun anggaran.

E. PERHITUNGAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK


34. Penghentian Kontrak
Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena terjadi Keadaan Kahar
sebagaimana dimaksud pada klausul 33.
PPK PENYEDIA
31

35. Pemutusan Kontrak.


35.1. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak atau Penyedia;
35.2. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat memutuskan kontrak secara
sepihak apabila Penyedia tidak memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan dalam kontrak;
35.3. Penyedia dapat memutusan kontrak secara sepihak apabila Pejabat
Penandatangan Kontrak tidak memenuhi kewajibannya sesuai
ketentuan dalam Kontrak; dan
35.4. Pemutusan kontrak dilakukan sekurang-kurang 14 (empat belas) hari
setelah Pejabat Penandatangan Kontrak/Penyedia menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
Penyedia/Pejabat Penandatangan Kontrak.

36. Berakhirnya Kontrak


36.1. Kontrak berakhir apabila pekerjaan telah selesai dan hak dan
kewajiban parapihak yang terdapat dalam Kontrak sudah terpenuhi;
dan
36.2. Terpenuhinya hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana dimaksud
pada klausul 35.1 adalah terkait dengan pembayaran yang seharusnya
dilakukan akibat dari pelaksanaan kontrak.

F. PEJABAT PENANDATANGAN KONTRAK.


37. Hak dan Kewajiban Pejabat Penandatangan Kontrak.
37.1. Pejabat Penandatangan Kontrak mempunyai hak:
37.1.1. Mengawasi, memeriksa dan meneliti pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
37.1.2. Meminta laporan-laporan yang tercantum di dalam SSKK
kontrak ini mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh Penyedia;
37.1.3. Memastikan Penyedia melaksankan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab berdasarkan
ketentuan yang berlaku dalam kontrak;
37.1.4. Menerima hasil pengadaan barang sesuai dengan
spesifikasi teknis dan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
37.1.5. Mengenakan sanksi kepada Penyedia bila terjadi
wanprestasi;
37.1.6. Memberikan instruksi kepada Penyedia dalam
melaksanakan pekerjaan;
37.1.7. Mengusulkan penetapan sanksi daftar hitam (apabila ada);
37.1.8. Menyetujui Addendum/Perubahan Kontrak;
37.1.9. Menerima jaminan uang muka, jaminan pelaksanaan, dan
garansi (apabila ada);
37.1.10. Menilai kinerja Penyedia;
37.1.11. Mendapatkan jaminan dan garansi dari Penyedia, bahwa
hasil pengadaan ini beserta peralatan dan perlengkapannya
berfungsi dengan baik sebagaimana fungsinya; dan
PPK PENYEDIA
32

37.1.12. Menerima penyetoran ke kas negara dari Penyedia apabila


ditemukan kelebihan bayar dan/atau selisih kemahalan
harga di luar keuntungan yang wajar.
37.2. Pejabat Penandatangan Kontrak mempunyai kewajiban:
37.2.1. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak dan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;
37.2.2. Membayar uang muka apabila ada;
37.2.3. Memberikan dukungan administrasi yang dibutuhkan
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan kontrak perjanjian ini; dan
37.2.4. Menghindari pertentangan kepentingan (Conflict of Interest).

G. PENYEDIA.
38. Hak dan Kewajiban Penyedia:
38.1. Penyedia mempunyai Hak:
38.1.1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pengadaan
Barang sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam
Kontrak;
38.1.2. Menerima Pembayaran uang muka apabila ada;
38.1.3. Memperoleh fasilitas dari Pejabat Penandatangan Kontrak
untuk kelancaran pelaksanaan pengadaan Barang sesuai
ketentuan Kontrak.
38.1.4. Menghindari pertentangan kepentingan (Conflict of Interest)

38.2. Penyedia mempunyai Kewajiban:


38.2.1. Melaporkan pelaksanaan pengadaan Barang secara periodik
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak;
38.2.2. Melaksanakan dan menyelesaikan pengadaan Barang
sesuai dengan jadwal pelaksanaan pengadaan Barang yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
38.2.3. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab berdasarkan ketentuan
yang berlaku dalam kontrak;
38.2.4. Memberikan keterangan yang diperlukan atas pemeriksaan
pekerjaan yang dilakukan Pejabat Penandatangan
Kontrak;
38.2.5. Menyerahkan hasil pekerjaan dan/atau pengadaan Barang
sesuai dengan jadwal dan tempat penyerahan pekerjaan
yang telah ditetapkan dalam kontrak;
38.2.6. Tidak menggunakan dan menginformasikan dokumen
kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan
kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi
teknis dan gambar kecuali dengan ijin tertulis dari Pejabat
Penandatangan Kontrak;
38.2.7. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi
perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Penyedia; dan

PPK PENYEDIA
33

38.2.8. Apabila ditemukan kelebihan bayar dan/atau selisih


kemahalan harga diluar keuntungan yang wajar, Penyedia
berkewajiban menyetorkan ke kas negara;
38.2.9. Membuat jaminan uang muka, jaminan pelaksnaan, dan
garansi (apabila ada);
38.2.10. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang
telah disepakati;dan
38.2.11. Memberikan jaminan dan garansi kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak, bahwa hasil pengadaan ini
beserta peralatan dan perlengkapannya berfungsi dengan
baik sebagaimana fungsinya.
38.2.12. Apabila ditemukan kelebihan bayar dan/atau selisih
kemahalan harga diluar keuntungan yang wajar, Penyedia
berkewajiban menyetorkan ke kas negara

39. Usaha Miko, Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil


39.1. Apabila Penyedia yang ditunjuk adalah penyedia Usaha Miko, Usaha
Kecil, dan Koperasi Kecil, maka pekerjaan harus dilaksanakan sendiri
oleh Penyedia yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
disubkontrakkan kepada pihak lain;
39.2. Apabila Penyedia yang terpilih adalah penyedia Usaha Miko, Usaha
Kecil, dan Koperasi Kecil, maka :
39.2.1. Wajib bekerja sama dengan Usaha Miko, Usaha Kecil, dan
Koperasi Kecil, antara lain dengan mensubkontrakkan
sebagaian pekerjaannya;
39.2.2. Dalam melaksanakan kewajiban di atas, penyedia terpilih
tetap bertanggung jawab penuh atas keseluruhan pekerjaan
tersebut;
39.2.3. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama; dan
39.2.4. Membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan
diatas.
39.3. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka Penyedia dikenakan
sanksi yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden ini.

40. Itikad Baik


40.1. Para Pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak;
40.2. Para Pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjol kepentingan masing-masing pihak. Jika selama kontrak, salah
satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik
untuk mengatasi keadaan tersebut; dan
40.3. Masing-masing Pihak dalam kontrak berkewajiban untuk bertindak
dengan itikad baik sehubungan dengan hak-hak pihak lain, dan
mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan
terpenuhinya tujuan kontrak ini.

41. Tanggung Jawab

PPK PENYEDIA
34

Penyedia bertanggungjawab dan berkewajiban untuk menyerahkan Barang


sesuai dengan spesifikasi teknis, ketetapan volume, ketetapan waktu
penerimaan dan ketetapan tempat serah terima hasil pekerjaan.

42. Penggunaan Dokumen Kontrak dan Informasi


Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan dokumen
kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, seperti spesifikasi teknis dan/atau gambar-gambar
teknis, kecuali dengan izin tertulis dari Pejabat Penandatangan Kontrak.

43. Hak Atas Kekayaan intelektual


Penyedia berkewajiban untuk melindungi Pejabat Penandatangan Kontrak
dari segala tuntutan atau klaim dari pihak lain atas pelanggaran Hak Atas
Kekayaan Intelektual.

44. Penanggung dan Risiko


44.1. Penyedia menanggung tanpa batas dan berkewajiban untuk
melindungi, serta membebaskan Pejabat Penandatangan Kontrak
beserta instasinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum,
proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap
Pejabat Penandatangan Kontrak berserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan atau kelalaian
berat Pejabat Penandatangan Kontrak) sehubungan dengan klaim
yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak tanggal SPP (Surat
Perintah Pengiriman) ditandatangani oleh Penyedia sampai dengan
tanggal penandatanganan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;
44.2. Terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan tanggal
penandatanganan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, semua
risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko Penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian berat
Pejabat Penandatangan Kontrak;
44.3. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang
menyatu dengan hasil Pekerjaan yang terjadi sejak tanggal SPMK
ditandantangani oleh Penyedia sampai batas akhir garansi
sebagaimana diatur didalam SSKK atau dimulainya masa
berlakukannya garansi, harus diperbaiki, diganti, dan/atau dilengkapi
oleh Penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Penyedia;
dan

44.4. Pertanggungan asuransi yang disiapkan oleh Penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam syarat ini.

45. Pemeliharaan Lingkungan


Penyedia berkewajiban mengambil langkah-langkah yang memadai untuk
melindungi lingkungan, baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak lain dan harta bendanya
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.
PPK PENYEDIA
35

46. Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu persetujuan tertulis


Pejabat Penandatangan Kontrak sebelum melakukan tindakan-tindakan
berikut:
46.1. Mensubkontrakkan sebagian pengadaan Barang; dan/atau
46.2. Tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

47. Kerja sama Penyedia dengan Usaha Kecil Sebagai Sub Penyedia.
47.1. Penyedia dapat bekerja sama dengan usaha kecil dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama;
47.2. Bagian Pekerjaan yang wajib disubkontrakkan oleh Penyedia kepada
usaha kecil sebagaimana Subpenyedia diatur di dalam SSKK;
47.3. Dalam kerja sama di atas, Penyedia bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan hasil pekerjaan tersebut;
47.4. Penyedia membuat laporan pelaksanaan subkontrak kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak.

48. Sanksi Finansial.


48.1. Sanksi finansial bagi Penyedia dapat berupa sanksi ganti rugi, denda
keterlambatan atau pencairan jaminan;
48.2. Sanksi ganti rugi bagi Penyedia dikenakan apabila:
48.2.1. Jaminan tidak dapat dicairkan;
48.2.2. Kesalahan dalam perhitungan volume pekerjaan
berdasarkan hasil audit;
48.2.3. Menyerahkan barang/jasa yang tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang tercantum dalam Kontrak
berdasarkan hasil audit; dan
48.2.4. Besarnya sanksi ganti rugi adalah sebesar nilai kerugian
yang ditimbulkan.
48.3. Sanksi denda keterlambatan bagi Penyedia dikenakan apabila terjadi
keterlambatan penyelesaian pekerjaan dengan cara memotong
pembayaran prestasi pekerjaan Penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia;
48.4. Sanksi pencairan jaminan pelaksanaan bagi Penyedia dikenakan
apabila Penyedia tidak menyelesaikan perkerjaan setelah berakhirnya
masa pekerjaan atau dilakukannya pemutusan kontrak oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak.

49. Laporan Hasil Pekerjaan


49.1. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
menetapkan atas kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran
hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan;
49.2. Untuk kepentingan pengawasan dan pengendalian, dibuat laporan
bulanan realisasi mengenai seluruh aktivitas pekerjaan;
49.3. Laporan dibuat oleh Penyedia dan diperiksa oleh tim teknis/pengawas
untuk disetujui oleh Pejabat Penandatangan Kontrak.

50. Kepemilikan Dokumen

PPK PENYEDIA
36

50.1. Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen beserta


daftar rinciannya pada Pejabat Penandatangan Kontrak paling lambat
pada saat serah terima hasil pekerjaan atau waktu pemutusan Kontrak;
dan
50.2. Seluruh dokumen yang terkait dengan pekerjaan merupakan
kepemilikan dari Pejabat Penandatangan Kontrak, Penyedia dapat
menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen tersebut di atas
dengan batasan penggunaan yang diatur dalam SSKK.

51. Nilai Kontrak


Pejabat Penandatangan Kontrak membayar kepada Penyedia atas prestasi
pekerjaan dalam kontrak sebesar nilai kontrak atau berdasarkan hasil
perhitungan akhir.

52. Sumber Pembiayaan


Diatur di SSKK

53. Cara Pembayaran Pekerjaan


53.1. Uang Muka.
53.1.1. Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia sesuai
ketentuan dalam SSKK untuk:
53.1.1.1. Mobilisasi barang/bahan/material/peralatan dan
tenaga kerja;
53.1.1.2. Pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
barang/bahan/material/peralatan; dan/atau
53.1.1.3. Pekerjaan teknis yang diperlukan untuk persiapan
pelaksanaan perkerjaan.
53.1.2. Besar uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayarkan
setelah Penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai
uang muka yang diberikan;
53.1.3. Dalam hal Pejabat Penandatangan Kontrak menyediakan
uang muka maka Penyedia harus mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai Kontrak dan rencana pengembaliannya;
53.1.4. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Pemerintah yang
ditunjuk (BRI, BNI, BTN, Bank Mandiri); dan
53.1.5. Pengembalian uang muka dapat dilakukan dengan
diperhitungakan berangsur-angsur secara proporsional pada
setiap pembayaran prestasi pekerjaan atau sesuai
kesepakatan yang diatur dalam kontrak dan paling lambat
harus pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100% (seratus
persen).
53.2. Prestasi pekerjaan.
53.2.1. Pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem
termin atau pembayaran secara sekaligus sesuai yang
ditetapkan dalam SSKK;
53.2.2. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan dilakukan dengan
ketentuan:
PPK PENYEDIA
37

53.2.2.1. Penyedia telah mengajukan tagihan disertai


laporan kemajuan hasil pekerjaan;
53.2.2.2. Pengecualian untuk:
53.2.2.2.1. Pengadaan Barang/Jasa yang
karena sifatnya dibayar terlebih
dahulu sebelum Barang/Jasa
diterima;
53.2.2.2.2. Pembayaran bahan/material dan/
atau peralatan yang menjadi bagian
dari hasil pekerjaan yang akan
diserah terimakan yang telah berada
di lokasi pekerjaan dan dicantumkan
dalam Kontrak namun belum
terpasang; atau
53.2.2.2.3. Pembayaran pekerjaan yang belum
selesai 100% (seratus persen) pada
saat batas akhir pengajuan
pembayaran dengan menyerahkan
jaminan atas pembayaran.
53.2.2.3. Pembayaran dipotong angsuran uang muka,
denda (apabila ada) dan pajak; dan
53.2.2.4. Untuk kontrak yang mempunyai subkontrak,
permintaan pembayaran dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh Subpenyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
53.2.3. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan
setelah barang dinyatakan sesuai dalam Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan dan bilamana dipersyaratkan
dilengkapi dengan berita acara hasil uji coba.
53.3. Sanksi Finansial.
Sanksi Finansial dapat berupa sanksi ganti rugi atau denda
keterlambatan.
53.3.1. Ganti Rugi.
Sanksi ganti rugi bagi Penyedia apabila terbukti jaminan
tidak bisa dicairkan, terjadi kesalahan dalam perhitungan
volume pekerjaan berdasarkan hasil audit, menyerahkan
barang/jasa yang kualitasnya tidak sesuai dengan Kontrak
berdasarkan hasil audit. Besarnya sanksi ganti rugi adalah
sebesar nilai kerugian yang ditimbulkan sebagaimana
ditentukan dalam SSKK; dan

53.3.2. Denda keterlambatan.


Besarnya denda yang dikenakan kepada Penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah sebagaimana yang ditetapkan di
dalam SSKK.

54. Perhitungan Akhir

PPK PENYEDIA
38

Pembayaran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai


100% (seratus persen) dan Berita Acara Serah Terima telah ditandatangani
oleh kedua Pihak.

55. Penangguhan Pembayaran


55.1. Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menangguhkan pembayaran
prestasi pekerjaan Penyedia jika Penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajibannya;
55.2. Pejabat Penandatangan Kontrak secara tertulis memberitahukan
kepada Penyedia tentang penangguhan pembayaran, disertai alasan-
alasan yang jelas mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberikan kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu;
55.3. Pembayaran yang ditangguhkan disesuaikan dengan proporsi
kegagalan atau kelalaian Penyedia; dan
55.4. Jika dipandang perlu oleh Pejabat Penandatangan Kontrak,
penangguhan pembayaran akibat keterlambatan penyerahan pekerjaan
dapat dilakukan bersama dengan pengenaan denda kepada Penyedia.

H. PENGAWASAN MUTU
56. Pengawasan dan pemeriksaan
56.1. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
dan
56.2. Apabila diperlukan, Pejabat Penandatangan Kontrak dapat
memerintahkan kepada pihak lain untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Penyedia.

57. Penilaian Pekerjaan Sementara oleh Pejabat Penandatangan Kontrak


57.1. Pejabat Penandatangan Kontrak dalam masa pelaksanaan pekerjaan
melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia;dan
57.2. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan kemajuan
pekerjaan.

58. Cacat Mutu


58.1. Pejabat Penandatangan Kontrak atau Tim pengawas memeriksa
setiap hasil pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis
atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan;
58.2. Pejabat Penandatangan Kontrak atau Tim pengawas memerintahkan
Penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat mutu, serta
menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh Pejabat Penandatangan
Kontrak atau Tim pengawas mengandung Cacat Mutu. Biaya
pengujian dibebankan kepada Penyedia; dan
58.3. Penyedia bertanggung jawab atas penggantian dan/atau perbaikan
Cacat Mutu selama Masa Kontrak dan Masa Garansi.

59. Tanggung Jawab Profesi


Diatur di SSKK

PPK PENYEDIA
39

60. Metode Penerimaan atau Penolakan


Diatur di SSKK

61. Denda
Diatur di SSKK

62. Penyelesaian Perselisihan


62.1. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia berkewajiban untuk
berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan semua perselisihan yang
timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya
selama atau setelah pelaksanaan ini secara musyawarah dan damai;
62.2. Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah
dan damai, penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui mediasi
konsiliasi, arbitrase atau litigasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
62.3. Penyelesaian sengketa dapat dilakukan melalui layanan penyelesaian
sengketa yang diselenggarakan oleh LKPP, Lembaga arbitrase atau
Pengadilan Negeri; dan
62.4. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia bersama-sama
memilih dan menetapkan tempat penyelesaian sengketa dan
dicantumkan dalam SSKK.

I. PENUTUP.
Demikian kontrak ini dibuat dan ditandatangani Para Pihak di Jakarta pada tanggal
tersebut di atas, dan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan bermaterai cukup yang
mempunyai kekuatan hukum yang sama. serta digandakan sebanyak 10 (Sepuluh)
copy sesuai kebutuhan dan keperluan distribusi di lingkungan Bakamla.

Untuk dan atas nama PT.


BADAN KEAMANAN LAUT RI Penyedia Barang/Jasa,
Kepala Biro Sarana dan Prasarana
Selaku
Pejabat Penandatangan Kontrak,

Rudi Parulian Simorangkir, S.E. Direktur


Laksamana Pertama Bakamla

PPK PENYEDIA

Anda mungkin juga menyukai