Anda di halaman 1dari 31

MODUL 1

PEKERJAAN PONDASI

DISUSUN OLEH :
Donny Pietersz
KATA PENGANTAR

Selamat datang pada modul pekerjaan batu, sebuah materi yang membahas teknik-
teknik dasar dalam pekerjaan batu untuk konstruksi dan bangunan. Dalam modul ini,
kami akan membahas berbagai informasi tentang pemilihan jenis batu yang tepat,
pengolahan batu, dan tahap pemasangan batu pada dinding atau lantai.

Pekerjaan batu membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang baik dalam


memilih, memotong, dan menghaluskan batu, serta menggabungkan batu-batu
menjadi satu kesatuan yang kokoh. Oleh karena itu, modul ini sangat berguna bagi
siapa saja yang ingin belajar atau meningkatkan keterampilan dalam pekerjaan batu.

Dalam modul ini, Anda akan menemukan berbagai informasi mengenai jenis-jenis
batu, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan batu, teknik memotong dan
menghaluskan batu, serta proses pemasangan batu pada dinding atau lantai. Kami
juga menyediakan gambar dan video tutorial yang akan memudahkan Anda dalam
memahami setiap tahap dalam pekerjaan batu.

Semoga modul pekerjaan batu ini dapat memberikan manfaat dan menjadi panduan
yang berguna bagi Anda dalam mengembangkan keterampilan dalam pekerjaan
batu. Selamat belajar!
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ...............................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................
Peta Kedudukan Modul .....................................................................................
Glosarium ..........................................................................................................
I PENDAHULUAN ......................................................................................
II PEMBELAJARAN ....................................................................................
a. Rencana Belajar Peserta Didik ...........................................................
b. Tujuan .................................................................................................
c. Uraian Materi ......................................................................................
d. Skema pembelajaran pola Talking Learning to tasks .........................
1. Tahap Telaah (T1) .......................................................................
2. Tahap Teliti (T2) ...........................................................................
3. Tahap Tata (T3) ...........................................................................
4. Tahap Tutur (T4) ..........................................................................
e. Rangkuman .........................................................................................
f. Tugas ..................................................................................................
g. Tes Formatif ........................................................................................
h. Kunci Jawaban Tes Formatif ..............................................................
i. Lembar Kerja Praktik ..........................................................................

III EVALUASI ...............................................................................................


A. Tes kognitif ..........................................................................................
B. Tes Psikomotor ...................................................................................
C. Penilaian Sikap ...................................................................................
D. Penutup ...............................................................................................
E. Kunci Jawaban ....................................................................................
Daftar Pustaka .........................................................................................
GLOSARIUM
INFORMASI UMUM
A
1. IDENTITAS MODUL
Satuan Pendidikan /Jenjang : SMK
Mata Pelajaran : Teknik konstruki dan perumahan
Elemen : Pelaksanaan Konstruksi dan perumahan
Judul Modul : Pekerjaan pondasi
Kelas : XI (sebelas)
Pertemuan : 4 X 4 JP
Alokasi Waktu : 15 X 45 Menit

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Tujuan akhir dari mata pelajaran ini diharapkan siswa dapat mandiri, bernalar kreatif,
gotong royong dan
3. SARANA /PRASARANA
Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain :
Buku diigital, Smart Phone, Internet, LKPD, alat tulis

4. Tujuan pembelajaran
a. Peserta didik mampu memilih jenis pondasi yang sesuai kriteria tanah
b. Peserta didik mampu mendimensikan pondasi sesuai beban dan daya dukung
c. Peserta didik mampu melaksanakan pekerjaan pondasi
5. TARGET PESERTA DIDIK
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI Program Keahlian
Teknik Konstruksi dan perumahan untuk siswa reguler/tipikal dengan jumlah Siswa : 24
peserta didik
6. MODA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Paduan antara tatap muka dan 4t

7. Peta kedudukan modul


8. KETERSEDIAAN MATERI :
Materi disajikan dalam bentuk aktivitas pembelajaran (mengamati, menyimak,
membaca, bertanya, mencoba, berlatih, berdiskusi, presentasi, menulis, atau lainnya)
sehingga menghasilkan proses kognitif, afektif dan psikomotorik yang membentuk
karakter tediri:
a. Membaca buku atau dokumen atau materi di internet dan
menuliskan hasilnya secara mandiri melalui proses daring atau luring
b. Penugasan proyek sederhana secara mandiri
c. Materi disajikan tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dalam gambar

9. KATA KUNCI
a. Pondasi batu kali
b. Peralatan tukang batu
c. Pondasi rumah
d. Pondasi menerus
10. Prasyarat
Sebelum mempelajari mata pelajaran pelaksanaan pondasi rumah, beberapa
pengetahuan yang perlu dipahami oleh instruktur antara lain:
1. Lulus modul 1

11. PERSIAPAN PEMBELAJARAN


a. Guru menyiapkan perangkat ajar, materi, dan LKPD.
b. Guru menyiapkan rubrik penilaian dan lembar observasi.
c. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran
KOMPONEN INTI
B

1. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengidentifikasi peralatan pekerjaan batu
b. Persiapan pekerjaan pondasi
c. Tahapan pelaksanaan pekerjaan beton
d. Pengendalian kualitas

2. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Apakah kamu ingin kaya?
b. Apakah kamu ingin maa tua Bahagia?

3. KEGIATAN PEMBELAJARAN PEKERJAAN PONDASI


DESKRIPSI UMUM

Peserta didik akan mempelajari materi tentang Pekerjaan pondasi rumah. Pondasi merupakan
proses pembangunan struktur yang bertujuan untuk menopang berat bangunan rumah

dan menjaga stabilitasnya. Pondasi rumah umumnya terdiri dari material beton atau batu
bata yang diletakkan di bawah tanah dengan kedalaman tertentu. Proses pembangunan

pondasi rumah meliputi pengukuran, penggalian tanah, penempatan bekisting,


pengecoran beton, pemasangan besi tulangan, dan pengeringan beton. Pondasi rumah

yang kuat dan kokoh sangat penting untuk memastikan keselamatan dan ketahanan
rumah terhadap gempa bumi, kelembapan, dan kondisi lingkungan lainnya

CATATAN UNTUK GURU


Modul ajar ini akan menjadi prasyarat dan berlanjut pada materi berikutnya, dengan menerapkan
pembelajaran berbasis 4t

PERSIAPAN

1. Memposting Materi dan Video pembelajaran tentang pekerjaan pondasi


2. Mempersiapkan LKPD dan Perangkat Asesmen
Kegiatan Pembelajaran :

Pertemuan 1

Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu

Pendahuluan Orientasi 45’


1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan
peserta didik menjawab salam dari guru
2. Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum
pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan
mengirimkan link daftar hadir ( tatap muka / daring ).
Apersepsi
4. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan
awal peserta didik terkait :
 Mengidentifikasi peralatan tukang batu
 Pondasi menerus batu kali
5. Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari materi yang akan dipelajari
Pemberian Acuan
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang akan berlangsung
Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection 180’
M = (Mulai Diri)
Guru memberikan pertanyaan pemantik
Guru memberikan materi pembelajaran berupa video atau bahan
bacaan
E = (Eksplorasi Konsep )
Peserta didik diberikan masalah pada materi pembelajaran
Peserta didik menggali konsep tentang materi pembelajaran
(P3 bernalar kritis)
Fase 2 : Research
R = (Ruang Kolaborasi) T1
Tahap Telaah (T1).........................60 menit

Persiapan
bahan Pengerjaan

Persiapan
alat Gambar
rencana
Pembersihan
lokasi
pematokan

Alur pelaksanaan pekerjaan pondasi menerus batu kali


 Pelajari buku Teknik Pondasi, buku pondasi dangkal
hal……….. serta telusuri google dan youtube dengan link
https://youtu.be/8UKBLePEco,
https://youtu.be/RyGMPWQMEUk,
https://youtu.be/jwdtakPMRmg.

 Pelajari dan pahami materi pondasi rumah di atas serta


sumber-sumber lain yang relevan.
 Berdasarkan hasil telaah anda pada buku-buku sumber,
internet dan reveferensi lain yang relevan sesuai topik,
kemukakan pendapat anda dari materi yang telah dipelajari
dengan menjawab beberapa pertanyaan pada lembar kerja
berikut
LK 1
Hasil telaah calon instruktur pada sumber-sumber belajar yang
elevan sesuai kompetensi yang ingin dicapai
No. Pertanyaan Jawaban C-I Keterangan
1 Jelaskan manfaat dari
pondasi
2 1. Jelaskan mengapa pondasi
rumah sangat penting
untuk sebuah bangunan?
3 2. Apa yang menjadi bahan
utama untuk membuat
pondasi rumah biasa?
4 3. Bagaimana Anda
menentukan jenis pondasi
rumah yang tepat untuk
rumah Anda?
5 4. Apa yang harus
dipertimbangkan saat
merencanakan pondasi
rumah?
6 5. Apa dampak dari tanah
yang lembek terhadap
pondasi rumah?
7 6. Apa yang harus dilakukan
jika pondasi rumah
bermasalah?
8 7. Apa yang harus dilakukan
untuk memastikan pondasi
rumah terlindungi dari air?
9 8. Apa jenis pondasi rumah
yang cocok untuk
bangunan yang lebih
tinggi?
109. Apa pengaruh cuaca
terhadap pembangunan
pondasi rumah biasa?
1110. Apakah pondasi rumah
biasa cocok untuk jenis
tanah yang berbeda?

Tahap Teliti (T2)....................180 menit


Pelajari dengan seksama dan teliti buku panduan, video
pada youtube dan pekerjaan pondasi dilingkungan sekitar
persiapan alat dan bahan saat pematokan.
Berdasarkan buku, video dan obervasi langsung pada
pemasangan patok, anda di minta :

Kegiatan Belajar 1. Jenis pondasi dan menghitung


kekuatan pondasi

LK 1. Jenis pondasi dan menghitung kekuatan pondasi

Nama Proyek: Pembangunan Rumah

Materi: Pondasi Rumah

Tujuan Pembelajaran:

 Memahami jenis-jenis pondasi rumah


 Mengerti perhitungan kekuatan pondasi yang tepat untuk
rumah
 Mampu membuat desain pondasi rumah yang tepat

Langkah-langkah Pembelajaran:

1. Penjelasan tentang jenis-jenis pondasi rumah, antara lain:


 Pondasi Batu Kali
 Pondasi Tiang Pancang
 Pondasi Footing Kolom
 Pondasi Sloof
 Pondasi Telapak
2. Penjelasan tentang perhitungan kekuatan pondasi rumah,
antara lain:
 Menentukan beban yang akan ditopang oleh pondasi
 Menentukan jenis tanah pada lokasi bangunan
 Menentukan kedalaman pondasi yang tepat
 Menentukan dimensi pondasi yang tepat
 Menentukan jarak antar pondasi
3. Praktik membuat desain pondasi rumah, dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
 Mengukur dan memetakan lokasi bangunan
 Menganalisis kondisi tanah pada lokasi bangunan
 Membuat desain pondasi yang sesuai dengan jenis tanah
dan beban bangunan
 Menentukan kedalaman dan dimensi pondasi yang tepat
 Menentukan jarak antar pondasi
4. Evaluasi hasil desain pondasi rumah yang dibuat peserta
dengan diskusi kelas.
Instruksi Tugas:

1. Carilah dari buku, google, youtube dan refereni lainnya tentang


jenis-jenis pondasi rumah yang ada .

Jawaban: Saya telah memperhatikan penjelasan dari pengajar


mengenai jenis-jenis pondasi rumah, yaitu Pondasi Batu Kali,
Pondasi Tiang Pancang, Pondasi Footing Kolom, Pondasi Sloof,
dan Pondasi Telapak. (perkiran jawaban)

2. Lakukan perhitungan kekuatan pondasi rumah berdasarkan


contoh kasus yang diberikan oleh pengajar.

Jawaban: sebagai berikut:

 Beban bangunan = 120 ton


 Jenis tanah = tanah liat
 Kedalaman pondasi = 1,5 meter
 Dimensi pondasi = 1 meter x 1 meter
 Jarak antar pondasi = 3 meter

Maka, perhitungan kekuatan pondasi rumah adalah sebagai


berikut:

 Berat jenis tanah liat = 18 kN/m³


 Berat bangunan = 120 ton x 1000 kg/ton = 120000 kg
 Berat pondasi = 18 kN/m³ x 1 meter x 1 meter x 1,5 meter =
27 kN
 Tekanan total pada pondasi = (120000 kg + 27 kN) / (1 meter
x 1 meter) = 120027 kPa
 Tekanan pada tanah = 120027 kPa / 2 = 60013,5 kPa

Maka, perhitungan kekuatan pondasi rumah telah selesai


dilakukan.

Kegiatan Belajar 2 persiapan pekerjaan pondasi


Carilah informasi langkah langkah persiapan sebelum
pekerjaan pondasi.

Jobsheet: Identifikasi Langkah-Langkah Persiapan Sebelum


Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

Tujuan:

1. Mengetahui langkah-langkah persiapan sebelum


melaksanakan pekerjaan pondasi.
2. Memahami pentingnya persiapan sebelum melaksanakan
pekerjaan pondasi.
Alat dan Bahan:

 Kertas dan pensil

Langkah-langkah:

1. Periksa gambar rencana pondasi yang telah disediakan oleh


arsitek atau insinyur sipil.
2. Tentukan jenis pondasi yang akan digunakan (pondasi
tiang, pondasi menerus, atau pondasi telapak).
3. Tentukan kedalaman pondasi yang akan dibuat sesuai
dengan kondisi tanah di lokasi.
4. Lakukan survei tanah untuk mengetahui kondisi dan
karakteristik tanah di lokasi. Hasil survei tanah akan
menentukan tipe pondasi dan dimensi pondasi yang tepat.
5. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti alat
penggali, mixer beton, pasir, batu, dan semen.
6. Pastikan bahwa tanah di lokasi telah dibersihkan dari
sampah dan benda-benda yang dapat menghambat proses
pekerjaan.
7. Tentukan titik awal penggalian pondasi dan tandai dengan
tali dan paku.
8. Tentukan dimensi pondasi dan tandai dengan cat pada
tanah.
9. Lakukan penggalian sesuai dengan dimensi pondasi yang
telah ditentukan. Pastikan kedalaman dan ukuran pondasi
sesuai dengan rencana.
10.Buat cetakan pondasi dari kayu atau besi sesuai dengan
dimensi yang telah ditentukan.
11.Campurkan bahan-bahan beton dengan perbandingan yang
telah ditentukan.
12.Tuangkan campuran beton ke dalam cetakan pondasi dan
ratakan permukaannya.
13.Tunggu hingga beton mengering dan mengeras.

Jawaban:

1. Apa yang harus dilakukan sebelum melaksanakan


pekerjaan pondasi? Jawaban: Sebelum melaksanakan
pekerjaan pondasi, langkah-langkah persiapan yang harus
dilakukan antara lain: memeriksa gambar rencana pondasi,
menentukan jenis pondasi, menentukan kedalaman
pondasi, melakukan survei tanah, menyiapkan alat dan
bahan, membersihkan lokasi, menandai titik awal
penggalian, menandai dimensi pondasi, melakukan
penggalian, membuat cetakan pondasi, dan menyiapkan
campuran beton.
2. Mengapa penting untuk melakukan survei tanah sebelum
membuat pondasi? Jawaban: Survei tanah diperlukan
untuk mengetahui kondisi dan karakteristik tanah di lokasi.
Hasil survei tanah akan menentukan tipe pondasi dan
dimensi pondasi yang tepat. Jika kondisi tanah tidak
diperhatikan dengan baik, pondasi dapat menjadi tidak
stabil dan tidak dapat menahan beban bangunan dengan
baik. Oleh karena itu, survei tanah sangat penting untuk
memastikan bahwa pondasi yang dibuat kuat dan stabil

Kegiatan Belajar 3

Lembar Kerja 3.

JOBSHEET: MEMBUAT TAHAPAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN PONDASI

Nama Proyek : .......................................


Nama Pekerjaan : .......................................
Lokasi : .......................................
Tahun Anggaran : .............................................

A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari


jobsheet ini, peserta didik diharapkan dapat:

1. Menjelaskan tahapan pelaksanaan pekerjaan


pondasi.
2. Melakukan pengukuran dan persiapan lahan
untuk pekerjaan pondasi.
3. Membuat cetakan pondasi dengan baik.
4. Menyiapkan dan melakukan pengecoran
pondasi dengan benar.
5. Melakukan pengawasan dan perawatan
pondasi setelah pengecoran.

B. Alat dan Bahan

1. Alat: a. Penggaris b. Pita ukur c. Waterpass d.


Palu e. Sabuk pengukur f. Sekop g. Gerobak h.
Pencampur semen i. Mixer j. Pemadat tanah k.
Pemadat beton l. Bendera m. Tang n. Kikir o.
Alat pelindung diri (APD)
2. Bahan: a. Semen b. Pasir c. Batu kali d. Besi
tulangan e. Air

C. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi

1. Pengukuran dan Persiapan Lahan a. Mengukur


luas lahan dan menentukan posisi pondasi
sesuai dengan gambar rencana. b.
Membersihkan lahan dari sampah, reruntuhan
bangunan, atau benda-benda lain yang
menghalangi. c. Menyediakan dan
menempatkan cetakan pondasi sesuai dengan
ukuran dan posisi yang ditentukan. d.
Menyediakan pasir dan batu kali untuk
campuran beton.
2. Pembuatan Cetakan Pondasi a. Membuat
cetakan pondasi dari kayu atau besi sesuai
dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan. b.
Menyediakan kawat beton dan mengikatnya
di dalam cetakan pondasi. c. Menyediakan dan
memasang bekisting pada tepi cetakan
pondasi agar beton tidak menyebar.
3. Pengecoran Pondasi a. Mencampurkan semen,
pasir, batu kali, dan air dalam jumlah yang
tepat untuk membuat adonan beton. b.
Memasukkan adonan beton ke dalam cetakan
pondasi hingga penuh. c. Memadatkan beton
menggunakan alat pemadat beton agar tidak
terdapat rongga atau gelembung di dalamnya.
4. Pengawasan dan Perawatan Pondasi a.
Memantau proses pengeringan beton secara
teratur. b. Melakukan penyiraman air secara
teratur pada beton yang masih dalam proses
pengeringan. c. Memeriksa kekuatan dan
kualitas beton setelah pengeringan untuk
memastikan pondasi dapat menopang beban
bangunan.

D. Pertanyaan dan Tugas

1. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan


untuk pekerjaan pondasi?
2. Jelaskan tahapan pengukuran dan persiapan
lahan untuk pekerjaan pondasi.
3. Bagaimana cara membuat cetakan pondasi?
4. Jelaskan langkah-langkah pengecoran pondasi
yang benar

TAHAP TATA (T3) ..........................225 menit


Setelah melewati tahap Telaah (T1) dan Teliti (T2),
jelaskan/terangkan secara lengkap dan benar
tentang konten (Isi) dari Kompetensi Dasar/Topik
berikut. Penjelasan yang disampaikan adalah hasil
konstruksi Anda terhadap materi yang telah
dipelajari
Pada tahap ini saudara diminta untuk
mengembangkan materi yang telah dipelajari dan
secara mandiri tentang fakto -faktor yang perlu
diperhatikaan dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi.
LK. 3. Pengembangan Materi secara Mandiri
Pelaksanaan pekerjaan pondasi merupakan bagian
yang sangat penting dalam konstruksi sebuah
bangunan. Pondasi yang baik dan kokoh dapat
menjamin keamanan dan stabilitas bangunan pada
jangka waktu yang panjang. Berikut adalah faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
pekerjaan pondasi:

1. Karakteristik tanah Sebelum membangun


pondasi, perlu dilakukan pengecekan terhadap
karakteristik tanah di lokasi konstruksi. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui jenis tanah, kondisi
kelembapan, kekuatan, dan seberapa dalam
lapisan tanah yang stabil. Informasi ini sangat
penting dalam menentukan jenis pondasi yang
tepat dan menjamin stabilitas pondasi serta
bangunan.
2. Beban struktur Beban struktur merupakan faktor
yang penting dalam menentukan dimensi dan
tipe pondasi. Semakin besar beban struktur,
semakin besar pula dimensi dan kekuatan
pondasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan perhitungan yang tepat dan cermat
terhadap beban struktur yang akan didukung
oleh pondasi.
3. Kondisi cuaca Kondisi cuaca juga perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan
pondasi. Pekerjaan pondasi sebaiknya dilakukan
pada saat cuaca yang baik dan stabil, sehingga
tidak terjadi kendala dalam pelaksanaan
pekerjaan. Jika pekerjaan dilakukan pada saat
cuaca buruk, seperti hujan atau banjir, dapat
mempengaruhi kualitas pekerjaan dan stabilitas
pondasi.
4. Bahan pondasi Bahan pondasi yang digunakan
juga perlu diperhatikan. Bahan pondasi yang
digunakan harus berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan. Misalnya, untuk pondasi yang
dibangun di lahan berpasir, dapat menggunakan
pondasi batu kali atau pondasi tiang pancang.
Sedangkan, untuk pondasi yang dibangun di
lahan yang lebih stabil, dapat menggunakan
pondasi sumuran atau pondasi balok.
5. Kedalaman pondasi Kedalaman pondasi juga
perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan
pondasi. Kedalaman pondasi harus mencapai
lapisan tanah yang stabil dan kuat sehingga dapat
menjamin stabilitas bangunan. Selain itu, perlu
juga memperhatikan kondisi air tanah atau muka
air tanah karena dapat mempengaruhi kedalaman
pondasi yang dibangun.
6. Pelaksanaan pekerjaan Pelaksanaan pekerjaan
pondasi harus dilakukan dengan baik dan teliti.
Pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan
perencanaan dan perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Selain itu, pekerjaan harus
dilakukan dengan alat dan bahan yang tepat serta
memperhatikan keselamatan kerja.
7. Perawatan dan pemeliharaan Setelah pekerjaan
pondasi selesai dilakukan, perlu dilakukan
perawatan dan pemeliharaan terhadap pondasi.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kekuatan dan
stabilitas pondasi serta menghindari kerusakan
akibat perubahan lingkungan dan waktu.

TAHAP TUTUR T4 ............................4 jam


Berdasarkan tugas dari LK1 sampai LK3.
Rencanakan pondasi menerus batu kali untuk
rumah dengan kondisi tanah yang ada dirumah
anda masing masing. Hitung kekuatan pondasi
yang direncanakan jika beban rumah 50 ton.
Rangkuman
Pondasi rumah adalah struktur yang berfungsi untuk
menopang berat bangunan dan menyalurkan beban
dari bangunan ke tanah di bawahnya. Berikut adalah
rangkuman materi pondasi rumah:
1. Jenis-jenis pondasi: terdapat beberapa jenis
pondasi yang biasa digunakan, yaitu pondasi
dangkal (footing), pondasi tiang pancang, dan
pondasi sumuran.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis pondasi
yang dipilih: jenis tanah, beban bangunan, lokasi,
dan biaya pembangunan.
3. Persiapan pondasi: persiapan pondasi meliputi
pembersihan dan penggalian tanah hingga
mencapai kedalaman yang cukup.
4. Konstruksi pondasi: konstruksi pondasi terdiri dari
pemasangan bekisting, pengecoran beton, dan
pemasangan tulangan baja.
5. Perawatan pondasi: perawatan pondasi dilakukan
dengan menghindari beban berlebih pada
pondasi, menjaga kelembapan tanah di sekitar
pondasi, dan melakukan perbaikan jika ditemukan
kerusakan pada pondasi.
6. Perencanaan dan desain pondasi: perencanaan
dan desain pondasi harus dilakukan oleh ahli
terkait untuk memastikan keamanan dan
kekuatan pondasi serta sesuai dengan aturan dan
regulasi yang berlaku.
Penutup K = (Koneksi Antar Materi Peserta didik bersama) 45’
• Peserta didik dapat menanyakan hal-hal yang belum
dipahami melalui forum tanya jawab

A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam

Tes Formatif
jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar

1. Apa yang dimaksud dengan pondasi menerus batu kali? Jawaban: Pondasi
menerus batu kali adalah pondasi yang dibangun dengan menempatkan batu
kali secara berkelompok pada bagian bawah pondasi, kemudian dihubungkan
dengan beton.
2. Apa keuntungan dari menggunakan pondasi menerus batu kali? Jawaban:
Keuntungan menggunakan pondasi menerus batu kali adalah bahwa batu-
batu tersebut membantu untuk menyebar beban berat dari bangunan ke
tanah di bawahnya, sehingga membuat pondasi lebih stabil.
3. Apa saja faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat membangun pondasi
menerus batu kali? Jawaban: Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
saat membangun pondasi menerus batu kali adalah jenis batu yang
digunakan, kekuatan tanah di bawahnya, dimensi pondasi, serta ketinggian
bangunan.
4. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kekuatan pondasi menerus batu
kali? Jawaban: Untuk menjaga kekuatan pondasi menerus batu kali, perlu
dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala, termasuk pembersihan
dari tanah atau material yang menempel pada batu, serta perbaikan jika
ditemukan kerusakan.
5. Apa saja jenis-jenis pondasi lain selain pondasi menerus batu kali? Jawaban:
Beberapa jenis pondasi lain yang sering digunakan antara lain pondasi tiang
pancang, pondasi sumuran, dan pondasi slop footing. Pondasi tiang pancang
digunakan untuk bangunan yang memiliki beban berat dan tanah yang tidak
stabil, sedangkan pondasi sumuran cocok untuk bangunan yang berukuran
kecil. Pondasi slop footing digunakan untuk tanah yang stabil dan bangunan
yang lebih ringan
1.1.1. Asessmen

a. Teknik dan Bentuk Penilaian

No Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

1. Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2. Pengetahuan Penugasan Penugasan

3. Keterampilan Praktik Lembar Penilaian Kerja /


Praktik

b. Kriteria Penilaian

1) Penilaian Sikap

No Aspek Skor Keterangan

1. Berpikir Peserta didik tidak dapat bernalar kritis


Kritis 1 dalam mengemukakan pendapat /
gagasan

Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis


2 dalam mengemukakan pendapat /
gagasan (50% tepat)

Peserta didik dapat bernalar kritis dalam


3 mengemukakan pendapat / gagasan (75%
tepat)

Peserta didik dapat bernalar kritis dalam


4 mengemukakan pendapat / gagasan
dengan tepat

2. Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam


1
peluang bisnis konstruksi

2 Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas


dalam peluang bisnis konstruksi
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas
3 dalam peliuang bisnis konstruksi dengan
kurang kreatif

Peserta didik sangat kreatif dalam


4
peluang bisnis konstruksi dengan kreatif

3. Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam


1
peluang bisnis konstruksi

Peserta didik ikut berperan aktif dalam


2 peluang bisnis konstruksi (aktif dalam
50% kegiatan)

Peserta didik berperan aktif dalam


3
peluang bisnis (aktif dalam 75% kegiatan)

Peserta didik berperan aktif dalam


4
peluang bisnis konstruksi

Petunjuk Penskoran :

1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4


2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Total Skor
Nilai = x 4
Skor Maksimal

3. Peserta Didik memperoleh nilai :

Nilai Score

Sangat Baik 3.20 – 4,00 (80 – 100)

Baik 2.8 – 3.19 (70 – 79)

Cukup 2.4 – 2.79 (60 – 69)

kurang Kurang dari 2.4 (60)

2) Penilaian Pengetahuan
a. Penugasan Kelompok

(2) Kisi – Kisi

Tujuan Indikator Bentuk No


No
Pembelajaran Soal Soal Soal

1. Memberikan ▪ Peserta didik dapat Uraian 1


contoh apa saja mengetahui peluang
peluang usaha di bisnis di pekejraan
pekerjaan konstruksi
konstruksi ▪ Peserta didik dapat
mengetahui peluang
bisnis 3 spesifikasi
pekerjaan yang
menghasilkan uang 2
▪ Peserta didik dapat
menyimpulkan
peluang bisnis pada
pekerjaan konstruksi

3
1.1.1. Remedial dan Pengayaan

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi


sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat peta konsep
terkait materi Dasar dasar konstruksi dan Perumahan dalam berbagai bidang.
Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

1.1.2. Referensi
Buku konstruksi bangunan Penulis : Rifana S.S.I. Kawet

Buku modul pembelajaran SMK Teknik konstruksi

1.1.3. Glosarium

1.1.4. Pesan Pedagogi Perancang Modul untuk Guru


Mohon diperhatikan pada saat pembagian tugas untuk mengelompokan siswa,
sesuai dengan potensi dan keberagaman kemampuan peserta didik.

1.1.5. Lembar Refleksi Guru

Aspek Refleksi Guru

01 02

Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi


dan aktifitas pembelajaran ini?

Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup


baik kepada peserta didik?

Umpan Balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai


penguasaan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
II.PEMBELAJARAN

a. Rencana Belajar Peserta Didik


Standar kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini adalah dengan
tahapan-tahapan :
1. Mengidentifikasi fungsi dan komponen-komponen system pengisian
2. Memeriksaan dan memperbaiki system pengisian
b. Tujuan
Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian gardu induk
2. Memahami penempatan gardu induk berdasarkan kalsifikasi gardu listrik
3. Melakukan pemasangan peralatan dan fasilitas yang ada pada gardu induk
4. Memahami fungsi dari peralatan yang terpasang pada gardu induk
c. Uraian Materi

Materi pada pengertian dan fungsi gardu induk :

PENGERTIAN GARDU INDUK PERALATAN DAN


FASILITAS GARDU
INDUK

KLASIFIAKSI GARDU FUNGSI DARI PERALATAN


INDUK GARDU INDUK

d. Skema Pembelajaran pola Talking Learning to tasks

Tahap Telaah (T1)


 Pelajari Buku sistem Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga
Listrik, PT. PLN (Persero) Tahun 2010., serta telusuri google dan youtube Dengan
kata kuni pengertian dan fungsi gardu induk

 Pelajari dan pahami secara utuh konten dari materi Perngertian dan fungsi
alat pada gardu induk diatas serta sumber-sumber lain yang relevan.
 Berdasarkan hasil telaahan anda pada buku-buku sumber, internet dan
reveferensi lain yang relevan sesuai topik, kemukakan pendapat anda dari
materi yang telah dipelajari dengan menjawab beberapa pertanyaan pada
lembar kerja berikut

 Hasil telaahan peserta didik/calon trainer pada sumber-sumber belajar yang


elevan sesuai kompetensi yang ingin dicapai

No Pertanyaan Jawaban Peserta Keterangan


. didik
1 Jelaskan pengertian gardu induk
2 Jelaskan macam macam
klasifikasi gardu induk
3 Jelaskan pengertian gardu listrik
4 Jelaskan jenis-jenis gardu listrik
5 Jelaskan komponen-komponen
peralatan pada gardu induk

Tahap Teliti (T2)


a. Pelajari dengan saksama dan teliti tentang pengertian gardu induk
b. Buatlah langkah kerja penempatan peralatan gardu induk berdasarkan
klasifikasi gardu listrik
c. Pelajari buku pedoman gardu induk atau modul-modul, internet,youtube
yang sesuai dengan langkah kerja penempatan serta fungsi dari peralatan
gardu induk

Kegiatan Belajar 1.
PENGERTIAN GARDU INDUK
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi
untuk :
 Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang
lainnya atau tegangan menengah.
 Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem
tenaga listrik.
 Pengaturan daya ke Gardu-Gardu Induk lain melalui tegangan tinggi dan
Gardu-Gardu Distribusi melalui gawai tegangan menengah.
1. Perhatikan gambar penyuplain system tenaga listrik dengan cermat dan teliti.hasil
pengamatan dapat dicantumkan dalam lembar kerja

GAMBAR 1. SISTEM TENAGA LISTRIK

LK1.1 Identifikasi nama komponen pada system tenaga listrik


Nama komponen hasil identifikasi

PEMBANGKIT

TRANSMISI
DISTRIBUSI

KEGIATAN BELAJAR II
Klasifikasi Gardu Listrik.
Klasifikasi gardu listrik dapat dibedakan menurut empat hal hal :
1. Menurut lokasi dan fungsi.
Merurut lokasinya di dalam sistem tenaga listrik, fungsi dan
tegangannya (tinggi,menengah atau rendah) maka gardu listrik dapat
dibagi :
a. Gardu Induk.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari satuan
transmisi atau sub-transmisi suatu sistem tenaga listrik untuk
kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota dan
sebagainya) melalui saluran distribusi primer.
b. Gardu Distribusi.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari saluran
distribusi primer yang menyalurkan tenaga listrik ke pemakai
dengan tegangan rendah.
2. Menurut penempatan peralatannya.
Menurut penempatannya, gardu listrik dapat dibagi :
a. Gardu Induk pemasangan dalam.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator
dansebagainya) di pasang di dalam gedung/ruangan tertutup.
b. Gardu Induk pemasangan luar.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator
dansebagainya) di tempatkan di udara terbuka.
3. Menurut isolasi yang digunakan.
a. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara
bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang
bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk
konvensional memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
b. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara
bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang
bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas
Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang
memerlukan tempat yang sempit
4. Menurut sistem rel (busbar).
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara
transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya,
untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem
rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana
tersebut di bawah ini :
a. Gardu Induk sistem ring busbar :
Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.
pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada,
tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk
ring (cincin).
b. Gardu Induk sistem single busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.
Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk
yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi.

c. Gardu Induk sistem double busbar :


Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar.
Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan
perubahan sistem (manuver sistem). Jenis gardu induk ini pada
umumnya yang banyak digunakan.
Perhatikan gambar gardu induk konbvensional dan gardu induk
menggunakan gas SF6 diawah ini.cermatilah gambar tersebut dengan
teliti tuliskan perbedaan antara gardu konvensional dan gardu induk yang
menggunakan gas SF6 (GIS) pada table lembar kerja dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai