Modul Ajar Pondasi Lengkap
Modul Ajar Pondasi Lengkap
PEKERJAAN PONDASI
DISUSUN OLEH :
Donny Pietersz
KATA PENGANTAR
Selamat datang pada modul pekerjaan batu, sebuah materi yang membahas teknik-
teknik dasar dalam pekerjaan batu untuk konstruksi dan bangunan. Dalam modul ini,
kami akan membahas berbagai informasi tentang pemilihan jenis batu yang tepat,
pengolahan batu, dan tahap pemasangan batu pada dinding atau lantai.
Dalam modul ini, Anda akan menemukan berbagai informasi mengenai jenis-jenis
batu, alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan batu, teknik memotong dan
menghaluskan batu, serta proses pemasangan batu pada dinding atau lantai. Kami
juga menyediakan gambar dan video tutorial yang akan memudahkan Anda dalam
memahami setiap tahap dalam pekerjaan batu.
Semoga modul pekerjaan batu ini dapat memberikan manfaat dan menjadi panduan
yang berguna bagi Anda dalam mengembangkan keterampilan dalam pekerjaan
batu. Selamat belajar!
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ...............................................................................................
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi ............................................................................................................
Peta Kedudukan Modul .....................................................................................
Glosarium ..........................................................................................................
I PENDAHULUAN ......................................................................................
II PEMBELAJARAN ....................................................................................
a. Rencana Belajar Peserta Didik ...........................................................
b. Tujuan .................................................................................................
c. Uraian Materi ......................................................................................
d. Skema pembelajaran pola Talking Learning to tasks .........................
1. Tahap Telaah (T1) .......................................................................
2. Tahap Teliti (T2) ...........................................................................
3. Tahap Tata (T3) ...........................................................................
4. Tahap Tutur (T4) ..........................................................................
e. Rangkuman .........................................................................................
f. Tugas ..................................................................................................
g. Tes Formatif ........................................................................................
h. Kunci Jawaban Tes Formatif ..............................................................
i. Lembar Kerja Praktik ..........................................................................
4. Tujuan pembelajaran
a. Peserta didik mampu memilih jenis pondasi yang sesuai kriteria tanah
b. Peserta didik mampu mendimensikan pondasi sesuai beban dan daya dukung
c. Peserta didik mampu melaksanakan pekerjaan pondasi
5. TARGET PESERTA DIDIK
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar di Kelas XI Program Keahlian
Teknik Konstruksi dan perumahan untuk siswa reguler/tipikal dengan jumlah Siswa : 24
peserta didik
6. MODA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN
Paduan antara tatap muka dan 4t
9. KATA KUNCI
a. Pondasi batu kali
b. Peralatan tukang batu
c. Pondasi rumah
d. Pondasi menerus
10. Prasyarat
Sebelum mempelajari mata pelajaran pelaksanaan pondasi rumah, beberapa
pengetahuan yang perlu dipahami oleh instruktur antara lain:
1. Lulus modul 1
1. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengidentifikasi peralatan pekerjaan batu
b. Persiapan pekerjaan pondasi
c. Tahapan pelaksanaan pekerjaan beton
d. Pengendalian kualitas
2. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Apakah kamu ingin kaya?
b. Apakah kamu ingin maa tua Bahagia?
Peserta didik akan mempelajari materi tentang Pekerjaan pondasi rumah. Pondasi merupakan
proses pembangunan struktur yang bertujuan untuk menopang berat bangunan rumah
dan menjaga stabilitasnya. Pondasi rumah umumnya terdiri dari material beton atau batu
bata yang diletakkan di bawah tanah dengan kedalaman tertentu. Proses pembangunan
yang kuat dan kokoh sangat penting untuk memastikan keselamatan dan ketahanan
rumah terhadap gempa bumi, kelembapan, dan kondisi lingkungan lainnya
PERSIAPAN
Pertemuan 1
Alokasi
Tahapan Kegiatan
Waktu
Persiapan
bahan Pengerjaan
Persiapan
alat Gambar
rencana
Pembersihan
lokasi
pematokan
Tujuan Pembelajaran:
Langkah-langkah Pembelajaran:
Tujuan:
Langkah-langkah:
Jawaban:
Kegiatan Belajar 3
Lembar Kerja 3.
A = (Aksi Nyata)
• Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di
sekitar yang berkaitan dengan materi
• Guru memberikan motivasi
• Guru menutup dengan memberikan salam
Tes Formatif
jawablah pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar
1. Apa yang dimaksud dengan pondasi menerus batu kali? Jawaban: Pondasi
menerus batu kali adalah pondasi yang dibangun dengan menempatkan batu
kali secara berkelompok pada bagian bawah pondasi, kemudian dihubungkan
dengan beton.
2. Apa keuntungan dari menggunakan pondasi menerus batu kali? Jawaban:
Keuntungan menggunakan pondasi menerus batu kali adalah bahwa batu-
batu tersebut membantu untuk menyebar beban berat dari bangunan ke
tanah di bawahnya, sehingga membuat pondasi lebih stabil.
3. Apa saja faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat membangun pondasi
menerus batu kali? Jawaban: Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
saat membangun pondasi menerus batu kali adalah jenis batu yang
digunakan, kekuatan tanah di bawahnya, dimensi pondasi, serta ketinggian
bangunan.
4. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kekuatan pondasi menerus batu
kali? Jawaban: Untuk menjaga kekuatan pondasi menerus batu kali, perlu
dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala, termasuk pembersihan
dari tanah atau material yang menempel pada batu, serta perbaikan jika
ditemukan kerusakan.
5. Apa saja jenis-jenis pondasi lain selain pondasi menerus batu kali? Jawaban:
Beberapa jenis pondasi lain yang sering digunakan antara lain pondasi tiang
pancang, pondasi sumuran, dan pondasi slop footing. Pondasi tiang pancang
digunakan untuk bangunan yang memiliki beban berat dan tanah yang tidak
stabil, sedangkan pondasi sumuran cocok untuk bangunan yang berukuran
kecil. Pondasi slop footing digunakan untuk tanah yang stabil dan bangunan
yang lebih ringan
1.1.1. Asessmen
b. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Sikap
Petunjuk Penskoran :
Nilai Score
2) Penilaian Pengetahuan
a. Penugasan Kelompok
3
1.1.1. Remedial dan Pengayaan
1.1.2. Referensi
Buku konstruksi bangunan Penulis : Rifana S.S.I. Kawet
1.1.3. Glosarium
01 02
Pelajari dan pahami secara utuh konten dari materi Perngertian dan fungsi
alat pada gardu induk diatas serta sumber-sumber lain yang relevan.
Berdasarkan hasil telaahan anda pada buku-buku sumber, internet dan
reveferensi lain yang relevan sesuai topik, kemukakan pendapat anda dari
materi yang telah dipelajari dengan menjawab beberapa pertanyaan pada
lembar kerja berikut
Kegiatan Belajar 1.
PENGERTIAN GARDU INDUK
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi
untuk :
Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang
lainnya atau tegangan menengah.
Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem
tenaga listrik.
Pengaturan daya ke Gardu-Gardu Induk lain melalui tegangan tinggi dan
Gardu-Gardu Distribusi melalui gawai tegangan menengah.
1. Perhatikan gambar penyuplain system tenaga listrik dengan cermat dan teliti.hasil
pengamatan dapat dicantumkan dalam lembar kerja
PEMBANGKIT
TRANSMISI
DISTRIBUSI
KEGIATAN BELAJAR II
Klasifikasi Gardu Listrik.
Klasifikasi gardu listrik dapat dibedakan menurut empat hal hal :
1. Menurut lokasi dan fungsi.
Merurut lokasinya di dalam sistem tenaga listrik, fungsi dan
tegangannya (tinggi,menengah atau rendah) maka gardu listrik dapat
dibagi :
a. Gardu Induk.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari satuan
transmisi atau sub-transmisi suatu sistem tenaga listrik untuk
kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota dan
sebagainya) melalui saluran distribusi primer.
b. Gardu Distribusi.
Adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari saluran
distribusi primer yang menyalurkan tenaga listrik ke pemakai
dengan tegangan rendah.
2. Menurut penempatan peralatannya.
Menurut penempatannya, gardu listrik dapat dibagi :
a. Gardu Induk pemasangan dalam.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator
dansebagainya) di pasang di dalam gedung/ruangan tertutup.
b. Gardu Induk pemasangan luar.
Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator
dansebagainya) di tempatkan di udara terbuka.
3. Menurut isolasi yang digunakan.
a. Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara
bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang
bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk
konvensional memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.
b. Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara
bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang
bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan
bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas
Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang
memerlukan tempat yang sempit
4. Menurut sistem rel (busbar).
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara
transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya,
untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem
rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, sebagaimana
tersebut di bawah ini :
a. Gardu Induk sistem ring busbar :
Adalah gardu induk yang busbarnya berbentuk ring.
pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada,
tersambung (terhubung) satu dengan lainnya dan membentuk
ring (cincin).
b. Gardu Induk sistem single busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.
Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk
yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi.