Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA)


SEBAKAU BERSAMA

DESA TELUK KEMUNING


KECAMATAN PULAULAUT KEPULAUAN
KABUPATEN KOTABARU
TAHUN 2020
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………..………...……..………………….. 1
1.1 Latar Belakang …………...………………..…………………………... 1
1.2 Tujuan ...………………………………………..………………………. 2

BAB II PERKEMBANGAN BUMDES “ Sebakau Bersama ” ....………..………… 3


2.1 Organisasi dan Manajemen …………..………….……………….…... 3
2.2 Permodalan …………..…………………………….…......................... 4
2.3 Kegiatan / Produk…………..…………………………….…................. 4

BAB III RENCANA KERJA BUMDESA “ Sebakau Bersama ” ……………...…….. 5


BAB IV LAPORAN KEUANGAN BUMDESA “ Sebakau Bersama ”…......……….. 6
BAB V PEMBAGIAN LABA AKHIR TAHUN ……………………………...…….. 7
BAB VI PENUTUP …………………………………………………………………... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu misi pemerintah adalah membangun daerah pedesaan yang dapat dicapai
melalui pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan keanekaragaman
usaha pedesaan, ketersediaan sarana dan fasilitas untuk mendukung ekonomi pedesaan,
membangun dan memperkuat institusi yang mendukung rantai produksi dan pemasaran, serta
mengoptimalkan sumber daya alam sebagai dasar pertumbuhan ekonomi pedesaan. Sebagai
akibat dari misi diatas, pemerintah juga merubah fungsinya dari penyedia menjadi fasilitator,
regulator dan koordinator untuk pemberdayaan masyarakat.Tujuannya, adalah untuk memberi
peluang bagi kemampuan daerah dan pedesaan sebagai tulang punggung ekonomi regional
dan nasional. Ini akan menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang baik untuk diterapkan di
semua tingkat pembangunan dan keputusan berdasarkan kebutuhan nyata dari masyarakat.

Pembangunan pada hakekatnya bertujuan membangun kemandirian, termasuk


pembangunan pedesaan, sehingga dapat keluar dari kemiskinan dan keterisoliran atas
kekuatan sendiri.Untuk itu, membangun desa mandiri membutuhkan perekonomian yang
mapan sehingga mampu memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok.Desa mandiri juga
dicirikan oleh adanya kerjasama yang baik, tidak tergantung dengan bantuan pemerintah,
sistem administrasi baik, dan pendapatan masyarakat cukup.

Pemberdayaan ekonomi dalam pembangunan pedesaan diharapkan dapat menciptakan


diversifikasi usaha produktif sehingga dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja di
perdesaan, terutama lapangan kerja baru di bidang kegiatan agribisnis off-farm dan industri
serta jasa berskala kecil dan menengah (non-farm) sesuai dengan potensi desa. Dengan
demikian akan berdampak pada berkurangnya angka pengangguran dan kemiskinan serta
meningkatnya produktivitas dan pendapatan masyarakat pedesaan. Pemantapan kelembagaan
masyarakat dan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan juga diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat serta kelembagaan sosial-ekonomi
pedesaan dalam mendorong kemajuan pembangunan pedesaan yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu, pola pengelolaan lembaga ini berbentuk korporasi yang dapat
menangani seluruh kepentingan masyarakat, mulai dari penyediaan modal, penyediaan sarana
produksi, pengelolaan alat dan mesin pertanian, pengolahan hasil, dan pemasaran produksi,
serta mengembangkan usaha lainnya (off farm dan non farm) sesuai dengan potensi dan
perkembangan desa. BUMDes merupakan lembaga ekonomi desa harus berperan mulai dari
sektor hulu (upstream) sampai ke sector hilir (down-stream) dari aktivitas pengembangan
usaha perkebunan dan aktivitas ekonomi produktif lain yang dilakukan oleh masyarakat sesuai
dengan potensi lokal desa. Dengan demikian, BUMDes yang professional, mandiri, dan
memiliki jejaring kerja yang baik dengan berbagai pihak diharapkan sebagai upaya
konsolidasi kekuatan ekonomi pedesaan menuju desa mandiri dan otonom.

Pendirian dan pengembangan BUMDes sebagai upaya konsolidasi perekonomiam


pedesaan berorientasi pada kebutuhan dan potensi desa, dan memprioritaskan usaha dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarkat seperti pemenuhan pasokan barang pokok
masyarakat, fasilitas pemenuhan hajat hidup seperti sarana air bersih, sarana komunikasi, dan
mobilitas agar masyarakat memiliki aksesbilitas yang baik untuk interaksi dengan luar desa.
Potensi desa yang layak dikembangkan dan dikelola memalui BUMDes adalah sumberdaya
pedesaan yang banyak dilakukan oleh masyarakat pedesaan, usaha-usaha masyarakat pedesaan
yang secara parsial belum terakomodasi dan terkendala oleh banyak hal seperti permodalan,
pengolahan hasil (industri pedesaan), pemasaran, dan lain- ain, serta usaha-usaha yang belum
optimal dieskplorasi.

Pendirian dan pengembangan BUMDes di pedesaan dimaksudkan untuk memfasilitasi


desa menjadi desa otonom dan mandiri. Pembentukan BUMDes akan menjadi instrumen
pembentukan dan peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Pembentukan dan
peningkatan PADesa akan menjadi modal pembentukan kegiatan-kegatan pembangunan
melalui prakarsa lokal (desa), sehingga secara bertahap akan mengurangi ketergantungan
terhadap pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah. Hal inilah yang dimaksud
dengan pemberdayaan yang berorientasi pada self sufficient dan kemandirian dengan
tersedianya dana pengelolaan dan pembiayaan pembangunan untuk desa tersebut. Apabila
pembangunan pedesaan dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan berdampak pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan. Dengan tersedianya PADesa maka
pemerintah desa akan memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan
pembangunan pedesaan untuk keluar dari kemiskinan karena telah memiliki kemampuan
untuk penyediaan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas penting lainnya dengan tidak hanya
menunggu pembangunan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.

Selanjutnya dalam rangka evaluasi dan pengendalian BUMDes tentunya perlu disusun
sebuah pelaporan secara berkala yang mencakup laporan pelaksanaan kegiatan sampai dengan
laporan keuangan. Hal itu menjadi penting karena dari laporan tersebut dapat dilihat sejauh
mana perkembangan dan kemajuan BUMDesa dan bahan pertimbangan dalam menyusun
rencana kedepannya. Selain daripada itu tentunya juga menjadi suatu bentuk pertanggung
jawaban pengurus BUMDes kepada pemilik modal yang dalam ini adalah Desa.

BUMDes “ Sebakau Bersama ” didirikan di Teluk Kemuning pada 24 Juli 2020


dengan Unit Usaha Jasa Jual Beli TBS kelapa Sawit.

1.2. Tujuan BUMDes “ Sebakau Bersama”

Tujuan BUMDes “ Sebakau Bersama ” adalah :


a. Memantapkan kelembagaan perekonomian desa;
b. Menciptakan kesempatan berusaha;
c. Mendorong peran pemerintahan desa dalam menanggulangi kemiskinan;
d. Meningkatkan pendapatan asli desa;
e. Mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat desa;
f. Memberikan kesempatan usaha; dan
g. Memberikan kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja.
II. PERKEMBANGAN BUMDESA “ Sebakau Bersama ”

II.1 Organisasi dan Manajemen

BUMDesa “ Sebakau Bersama ” didirikan berdasarkan Peraturan Desa Nomor 06 Tahun 2020
yang beralamat di teluk Kemuning.

Kepengurusan BUMDesa “ Sebakau Bersama ” terdiri dari :


Penasehat : BURHANUDDIN, S.Pd, M.M
Ketua : HUSAENI
Sekretaris : AHMAD TEPU, S.Pd.I
Bendahara : MUSTAR

II.2 Permodalan

Modal BUMDesa “ Sebakau Bersama” berasal dari Penyertaan Modal dari Pemerintah Desa
sebesar Rp.50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah).

II.3 Kegiatan/Produk

BUMDesa “Sebakau Bersama” memiliki beberapa Unit Usaha, yaitu :


1. Unit Usaha Jual Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit (sudah berjalan)
2. Unit Usaha Pertamina Desa (Pertades) (belum berjalan)
3. Unit Usaha Jual Beli Hasil Perkebunan Cengkeh (belum berjalan)
4. Unit Usaha Jual Beli Hasil Perikanan (belum berjalan)

III. RENCANA KERJA BUMDES “Sebakau Bersama”

Rencana Kerja BUMDes “Sebakau Bersama” untuk tahun yang akan datang dengan
mempertimbangkan hasil evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Unit Usaha Jual Beli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit
2. Unit Usaha Pertamina Desa (Pertades)
3. Unit Usaha Jual Beli Hasil Perkebunan Cengkeh
4. Unit Usaha Jual Beli Hasil Perikanan
IV. LAPORAN KEUANGAN BUMDESA “Sebakau Bersama”

Laporan keuangan adalah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang dapat
digunakan untuk dapat melihat bagaimana kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Berkaitan dengan itu berikut kami sampaikan laporan keuangan BUMDes “Sebakau Bersama”
untuk periode bulan September s/d Desember tahun 2020. Harapannya dengan adanya laporan
keuangan ini dapat memberikan gambaran kondisi keuangan BUMDes berdasarkan data-data
aktual mengenai kondisi BUMDes bagi pengurus sendiri sebagai bahan evaluasi maupun
pemilik modal dalam hal ini desa.

Adapun laporan keuangan yang kami sajikan terdiri atas :

a. Laporan Rugi Laba


.............................

b. Neraca
.............................

c. Laporan Perubahan Modal


..............................
V. PEMBAGIAN HASIL USAHA AKHIR TAHUN

Dengan mengacu pada ketentuan Hasil Usaha Bab. VIII pasal 25 nomor 4 dalam Anggaran
dasar dan Anggaran Rumah tangga BUMDesa “Sebakau Bersama” yang merupakan Peraturan
Kepala Desa Teluk Kemuning Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BumDesa ”Sebakau Bersama” serta laporan keuangan yang tersusun, maka
berikut adalah pembagian hasil usaha yang diperoleh untuk periode tahun 2020 :

Total Hasil Usaha BUMDesa : Rp.182.147398,00

1. 20% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.36.429.480,00 untuk penambahan
modal BUMDes
2. 20% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.36.429.480,00 untuk disetorkan
kepada Pemerintah Desa sebagai PADes
3. 20% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.36.429.480,00 untuk
tunjangan/honorarium pengurus BUMDes
4. 30% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.54.644.219,00 untuk biaya
operasional
5. 5% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.9.107.370,00 untuk peningkatan SDM
pengurus/pengelola Bum Desa
6. 5% dari (jumlah hasil usaha) yaitu sebesar : Rp.9.107.370,00 untuk dana kegiatan
sosial
VI. PENUTUP

Segenap pengurus sangat berterima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah
diberikan oleh pemilik modal dan masyarakat kepada kami, Tentunya kami akan berupaya
semaksimal mungkin untuk berbuat yang terbaik demi memajukan BUMDes “Sebakau
Bersama” Desa Teluk Kemuning, Dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada
berbagai pihak yang telah turut bekerjasama dalam menjalankan unit usaha-unit usaha yang
ada. Semoga kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat lebih ditingkatkan
untuk masa yang akan datang.

Demikian Laporan Pertanggungjawaban Tahunan BUMDes “Sebakau Bersama” Desa Teluk


Kemuning Tahun 2020. Semoga usaha kita diberikan Ridho dan mendapat Hidayah dari Allah
SWT, Amin ya robal’alamin.

Teluk Kemuning, 31 Desember 2020


Hormat kami,
Pengurus BUMDes “Sebakau Bersama”
Desa Teluk Kemuning
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN BUMDESA “SEBAKAU BERSAMA”

1. Unit Usaha Jual Beli Tandan Buah Segar Kelapa Sawit

2. Unit Usaha Perdagangan

Foto calon gudang penyimpanan gabah

3. Unit Usaha Peternakan

Foto calon kandang penggemukan sapi

4. Unit Usaha Pertanian


FOTO KEGIATAN BUMDESA “SEBAKAU BERSAMA”
Foto
kegiatan budidaya
tanaman sayuran

Anda mungkin juga menyukai