Anda di halaman 1dari 18

METODE PENGUMPULAN DATA

Dr. Sugiatmi, SP, MKM


POKOK BAHASAN
• PENGUKURAN
• PENGAMATAN
• WAWANCARA
• ANGKET
• TEKNIK WAWANCARA
Pengumpulan Data
Instrumen Akurat

Penelitian Akurat

Data Akurat

Pegumpulan Data:
Pengkuruan
Pengamatan
Wawancara
Angket
PENGUKURAN
• Contoh pengukuran: ukur tekanan darah, hb,
kadar gula, dsb
• Keuntungan:
– Objektive
– Akurat
– Sensitif
 Gunakan alat ukur terkalibrasi
PENGAMATAN
• Umum digunakan dlm meneliti perilaku
• Perilaku yg diukur:
– Keterampilan menggunakan suatu alat
– Perilaku pasien stlh treatmen
– Implementasi kebijakan

• Utk penelitian observasi hrs spesifik  uji


validitas dan reliabilitas
PENGAMATAN
• Keuntungan :
– Eliminasi unsur subyektivitas
– Mampu mengukur dan melihat apa yg terjadi
– Respon responden independen terkait kesulitan
respon verbalrasa
• Kelemahan
– Cukup mahal
– Informasi terbatas hrs tepat apa yg diobservasi dan
tepat mencatat
– Muncul faktor tdk terduga selama pengamatan
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
WAWANCARA
SITUASI WAWANCARA
 WAKTU
 ORANG KETIGA
 SIKAP MASYARAKAT

PEWAWANCARA: RESPONDEN:
 KARAK. SOSIAL  KARAK. SOSIAL
 KETRAMPILAN  KEMAMPUAN MENGERTI
 MOTIVASI  KEMAMPUAN MENJAWAB
 RASA AMAN

ISI KUESIONER:
 KEPEKAAN
 KESUKARAN
Warwick, 1975  TK. MINAT
 SUMBER KEKHAWATIRAN
ISI KUESIONER

I. Pertanyaan yg berkaitan dengan VARIABEL yg diteliti


II. Lainnya:
2.1 Informasi identifikasi responden
2.2 Informasi jalannya proses wawancara
2.3 Informasi tentang studi untuk responden

Tujuan

• Memperoleh informasi yg berkaitan dg tujuan studi


• Terkumpul informasi yang absah & terpercaya
PENGGUNAAN KUESIONER

1. Sebagai pedoman wawancara


tatap-muka
2. Kuesioner diisi sendiri oleh
responden
3. Sebagai pedoman wawancara
per telepon
4. Kuesioner diposkan

JENIS PERTANYAAN

• Terbuka
• Semi-terbuka
• Tertutup
PEDOMAN MEMBUAT PERTANYAAN-2

Apakah anak ibu sudah di vaksinasi anti


penyakit Tuberculosis paru?
Apakah Andi, anak ibu sudah di imunisasi
BCG dibagian lengan-atas?
• Gunakan kata-kata sederhana &
dapat dimengerti
• Pertanyaan jelas dan spesifik
Bagaimana pendapat Sdr ttg AIDS & PIN?
Bagaimana pendapat Sdr ttg AIDS?
• Hindari pertanyaan yg
berpengertian lebih dari satu
Apakah Sdr cuci-tangan sebelum makan?
Apa saja yg Sdr lakukan sebelum makan?
• Hindari pertanyaan sugestif
UJI KUESIONER
Pretest berguna untuk mengetahui, apakah:
1. Tiap pertanyaan dapat dimengerti
2. Ada pertanyaan yang terlewatkan atau tidak perlu
3. Ada pertanyaan yang “terlalu” sensitif
4. Urutan pertanyaan logis dan efisien
5. Lama waktu wawancara
5.1 Dalam batas yang dpt diterima oleh responden
5.2 Perencanaan di lapangan
6. Pertanyaan terbuka dapat dibuat tertutup/semi-terbuka

Berapa banyak Responden Pretest?


•Tergantung homogenitas percontoh

Dimana Pretest sebaiknya dilakukan?


•Diluar & jauh dari tempat studi akan dilakukan
PROSES WAWANCARA

• Tahap persiapan wawancara

1. Nama & alamat responden sesuai dg cara “sampling” yg


dipilih
2. Nama & alamat responden pengganti
3. Kuesioner sudah siap-pakai
4. Rekrutmen calon pewawancara yang baik & “committed”
5. Pelatihan telah dilakukan seksama (akan dirinci lebih lanjut)
6. Izin sudah ada ditangan masing-masing pewawancara (Pusat
s/d lokasi)
7. Pengorganisasian sudah jelas (akan dirinci lebih lanjut)
8. Memilih waktu wawancara yang tepat
9. Melakukan perjanjian pertemuan dengan responden
PROSES WAWANCARA (lanjutan)
• Saat wawancara
1. Proses pencairan suasana (ice-breaking points)
2. Komunikasi awal untuk merebut simpatik responden
3. Maksud dan tujuan penelitian ~ menentramkan responden
4. Pertanyaan kuesioner dimulai setelah responden “siap”
membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan
5. Sikap dasar seorang pewawancara:
 Berpakaian rapih dan sesuai
 Rendah hati dan hormat terhadap responden
 Ramah tetapi “to-the-point”
 Penuh pengertian dan memahami “sikap” responden
 Menganggap responden ramah & menarik
 Pendengar yang baik
6. Wawancara dilakukan oleh dan kepada yang diperlukan saja
PROSES WAWANCARA (lanjutan)

• Pasca wawancara
1. Ucapan terima-kasih dan perjanjian kembali bila masih
diperlukan
2. Mencatat proses wawancara
 Lama wawancara
 Sikap dan penerimaan/penolakan responden
3. Merapihkan kembali hasil wawancara selengkapnya
4. Melaporkan hasil pada Supervisor lapangan hari itu juga
5. Mendiskusikan hasil-hasil dengan sesama pewawancara
6. Menetapkan cara “baru” dalam wawancara agar lebih efektif &
efisien
7. Melaporkan pada yang berwenang di lokasi studi bila terjadi
hal yang tidak diinginkan
PELATIHAN WAWANCARA

• TUJUAN
1. Membekali pewawancara ketrampilan dlm mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan

2. Menyamakan persepsi antar pewawancara ttg tujuan, cara


mengumpulkan, dan jenis informasi yang dicari dalam studi
ini
• HAL-HAL YANG DIBERIKAN
1. Misi dan tujuan studi serta responden sebagai target
2. Tugas dan fungsi pewawancara
3. Penjelasan tiap nomor & arti setiap tanda didalam
kuesioner
4. Penjelasan cara mencatat hasil wawancara
5. Penjelasan mengenai probing
6. Penjelasan tentang apa dan bagaimana menggunakan
pedoman kuesioner
7. Penjelasan ttg prosedur wawancara
8. Orientasi ttg masalah-2 yang mungkin timbul
9. Latihan wawancara didalam kelas dan di lapangan
10. Diskusi ttg masalah-2 yang timbul dalam latihan
ANGKET
• Pengisian kuesioner yang dilakukan sendiri oleh responden
• Bentuk: Form atau kuesioner
• Kelebihan
– Biaya relatif murah
– Bebas dari interviewer bias
– Mencakup sasaran lebih luas
• Kelemahan
– Respon rate rendah
– Hanya digunakan untuk responden educated dan
coopeative
– Kemungkinan jawaban ambigu sulit diketahui apakah
jawaban responden mewakili apa yang ada di responden
SUMBER
• Materi Kuliah Metodologi Penelitian UI
• Swarjana, IK. 2015. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Andi Offset. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai