Anda di halaman 1dari 7

No Dokumen : K3-03

JURUSAN TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 1 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Daftar Isi
1. Tujuan
2. Ruang Lingkup
3. Acuan
4. Tanggung Jawab
5. Tahapan Prosedur
6. Indikator Keberhasilan
7. Rekaman
8. Lampiran

DOKUMEN TERKENDALI
Kebijakan : 1. Dokumen ini tidak diperkenankan untuk diubah, diperbanyak, dikutip,
atau disalin secara keseluruhan maupun sebagian tanpa persetujuan
tertulis dari Pengendali Dokumen;
2. Apabila untuk keperluan tertentu dan dengan persetujuan Pengendali
Dokumen, dokumen ini dapat di photocopy untuk diberikan kepada
pihak lain dengan status Dokumen Tidak Terkendali.

Disiapkan Oleh : Rizka Dikaji ulang Oleh : Disahkan Oleh :


Mulyawan, BS.,MadvEng Dr. Ir. Rozanna Dewi, S.T., Dr. Lukman Hakim, S.T.,
dan Fadhli, S.T M.Sc M.Eng

Pengendali Dokumen Kordinator Program Studi Ketua Jurusan

1. TUJUAN
Prosedur pelaksanaan ini ditetapkan dan dipelihara untuk memberikan pedoman
melakukan pengendalian bahan kimia berbahaya untuk mencegah dan atau mengurangi
risiko akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap personil, alat-
alat kerja dan lingkungan

2. RUANG LINGKUP
Prosedur pelaksanaan ini diterapkan oleh seluruh personil di semua tingkatan organisasi
sehingga mampu mengolah, menyimpan, memindahkan, dan mempergunakan bahan-

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 2 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

bahan kimia berbahaya secara aman dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja.

3. ACUAN
3.1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 187 Tahun 1999, tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
3.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001, tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun.
3.3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2008, tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun.
3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012, tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, butir 9.2 Sistem
pengangkutan, penyimpanan dan pembuangan.
3.5. KAN-G-16 Nomor Terbit : 1 – Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Untuk Akreditasi laboratorium Lingkungan

4. TANGGUNG JAWAB
Seluruh personil di semua tingkatan organisasi bertanggung jawab dan berwenang untuk
menerapkan prosedur pelaksanaan ini.

5. TAHAPAN PROSEDUR
5.1. Umum
Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya dan diperlakukan dengan hati-hati
dan hanya ditangani dengan memakai APD yang sesuai. Beberapa peraturan dasar
tambahan K3LL dalam menangani bahan kimia diantaranya :
a. Dilarang merokok, makan dan minum.
b. Pastikan bahwa semua bahan kimia dipisahkan menurut tipenya dan sudah
diberi simbol bahaya dan label dengan benar.
c. Gunakan hanya wadah dan bahan yang diketahui sesuai untuk bahan kimia.
d. Jangan melakukan suatu reaksi kimia terhadap bahan kimia yang bukan menjadi
tanggung jawabnya.
e. Sisa sampel dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air
permukaan.
f. Bersihkan tempat kerja dan segera perhatikan kebersihan diri setelah menangani
bahan kimia

5.2. Penanganan bahan kimia


a. Penanganan bahan kimia berbahaya harus dilakukan oleh personil yang
kompeten.
b. Dalam menangani bahan kimia perlu memahami material safety data sheet
(MSDS) sehingga mengetahui karakteristik bahan kimia yang digunakan.

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 3 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

c. Semua bahan kimia di dalam laboratorium dianggap berbahaya. Hindari


penanganan bahan kimia dengan tangan. Selalu gunakan pinset. Jangan mencium
bahan kimia apapun.
d. Periksa simbol pada semua botol bahan kimia sebelum memindahkan isi botol
tersebut. Ambil bahan kimia secukupnya.
e. Jangan pernah mengembalikan bahan kimia yang tidak terpakai ke dalam botol
penyimpanan.
f. Jangan pernah memindahkan bahan kimia atau material lainnya dari daerah
laboratorium.

5.3. Penanganan pelarut organik


a. Isolasikan pelarut dari bahan kimia reaktif (bahan oksidator).
b. Penanganan bahan pelarut organik dilakukan di lemari asam (fume hood).
c. Simpan pelarut dalam ruangan yang sejuk (temperatur maksimum 21oC)
d. Simpan dan gunakan pelarut dalam wadah logam atau wadah kaca.
e. Personil dan rekan kerja harus mengenali dengan pasti pelarut dari material
safety data sheet (MSDS).
f. Siapkan alat pemadam api dan pahami cara penggunaannya
g. Hindari jangan sampai kulit tersentuh atau tersiram pelarut.

5.4. Penyimpanan bahan kimia mencegah kebocoran dan kerusakan.


a. Simpan bahan kimia sesuai dengan sifat dan karakteristik bahan pada suhu
ruangan dingin dan berventilasi baik serta aman dari gangguan biologis (tikus,
rayap, dan lainnya).
b. Simpan bahan kimia berdasarkan sistem FIFO (First In First Out) yaitu barang yang
dikeluarkan terlebih dahulu adalah yang terlebih dahulu masuk. Hal ini
dimaksudkan untuk mencegah penumpukan atau kerusakan bahan karena proses
penyimpanan yang terlalu lama.
c. Wadah/kemasan bahan kimia harus dalam kondisi baik, tidak rusak dan selalu
tertutup dan mempunyai label yang jelas.
d. Rak penyimpanan bahan korosif sebaiknya bukan dari bahan logam untuk
mencegah rak menjadi keropos akibat uap korosif. Bahan korosif sebaiknya
diletakan pada pada lemari tertutup.
e. Lakukan inspeksi tempat penyimpanan bahan kimia secara rutin untuk melihat
adanya kebocoran atau kerusakan wadah.
f. Semua bahan kimia yang rusak atau kadaluarsa harus segera dipisahkan dari
tempat penyimpanannya dan diletakan pada tempat penyimpanan limbah B3
untuk mencegah kontaminasi dua bahan kimia bercampur.

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 4 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Tabel 1. Penyimpanan bahan kimia secara umum.


No Karakter Syarat Penyimpanan
1 Bahan mudah terbakar  Suhu ruangan dingin (< 21oC) dan
dan meledak berventilasi
 Jauhkan dari sumber api dan sumber
panas
 Hindarkan dari gesekan/tumbukan
mekanis
 Tersedia alat pemadam kebakaran
2 Bahan oksidator  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api dan panas
 Jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah
terbakar/reduktor terutama yang
mempunyai flash point rendah
3 Bahan reaktif terhadap  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
asam  Jauhkan dari sumber api dan panas
 Ruangan penyimpanan perlu didesain dan
disesuaikan dengan bahan reaktif yang
disimpan
4 Bahan reaktif terhadap  Suhu ruangan dingin, kering dan
air berventilasi
 Jauhkan dari sumber api dan panas
 Ruangan penyimpanan harus kedap air
 Penyimpanan harus diatas permukaan
tanah
5 Gas bertekanan  Tabung gas disimpan dalam keadaan
tegak berdiri dan terikat
 Diluar ruangan dan tidak terkena
langsung sinar matahari atau didalam
ruangan dengan ventilasi yang baik dan
terpisah dari ruang kerja
 Jauhkan dari sumber api atau panas
 Jauhkan dari bahan korosif
6 Bahan beracun  Suhu ruangan dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari bahaya kebakaran
 Dipisahkan dari bahan-bahan yang
mungkin bereaksi
 Sediakan alat pelindung diri (APD) seperti
jas laboratorium, masker, kacamata
keselamatan, sarung tangan.

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 5 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

7 Bahan korosif  Suhu ruangan dingin dan berventilasi


 Wadah tertutup
 Dipisahkan dari zat-zat beracun
 Sediakan alat pelindung diri (APD) seperti
jas laboratorium, masker, kacamata
keselamatan, sarung tangan.
Sumber : KAN-G-16 Nomor Terbit : 1 – Pedoman Teknis Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Untuk Akreditasi laboratorium Lingkungan

5.5. Pemberian label dan simbol


5.5.1. Pemberian simbol dan label pada setiap kemasan B3 dimaksudkan untuk
mengetahui klasifikasi B3 sehingga pengelolaannya dapat dilakukan dengan
baik guna mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan oleh B3.
5.5.2. Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan
Lembar Data Keselamatan Bahan (Material Safety Data Sheet).

Tabel 1. Karakteristik bahan dan simbol yang terdapat pada label


Karakteristik Bahan Simbol
Bahan mudah meledak (explosive)
Bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760
mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan
atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan di sekitarnya.
Bahan bersifat pengoksidasi (oxidizing)
Bahan yang dapat melepaskan banyak panas atau
menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan kimia
lainnya, terutama bahan-bahan yang sifatnya mudah
terbakar meskipun dalam keadaan hampa udara.
Bahan mudah menyala (flammable substances)
Bahan yang dapat menjadi panas atau meningkat
suhunya dan mudah terbakar pada suhu dan tekanan
normal, bila kontak dengan udara pada temperatur
ambien, kontak dengan air atau udara lembab, serta
kontak dengan sumber nyala api.

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 6 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Bahan beracun (toxic)


Bersifat racun bagi manusia yang dapat menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.

Bahan berbahaya (harmful)


Bahan padatan maupun cairan ataupun gas yang jika
terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai
tingkat tertentu.
Bahan bersifat korosif (corrosive)
Bahan yang dapat menyebabkan iritasi (terbakar) pada
kulit, selain itu juga bahan dapat menyebabkan proses
pengkaratan pada lempeng baja.

Bahan bersifat iritasi (irritant)


Bahan padatan atau cairan yang apabila terjadi kontak
secara langsung dan terus menerus dengan kulit atau
selaput lendir, dapat menyebabkan peradangan.

Bahan berbahaya bagi lingkungan


Bahan kimia yang dapat merusak atau menyebabkan
kematian pada ikan atau organisme aquatic lainnya
atau bahaya lain yang dapat ditimbulkan, seperti
merusak lapisan ozon, persistent di lingkungan.

Bahan bersifat karsinogenik, teratogenik, dan


mutagenik
Bahan dapat menyebabkan efek kesehatan seperti :
 Karsinogenik, yaitu penyebab sel kanker
 Teratogenik, yaitu sifat bahan yang dapat
mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan
embrio
 Mutagenik, yaitu sifat bahan yang menyebabkan
perubahan kromosom yang dapat merubah genetika.

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


No Dokumen : K3-03
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 11 Juli 2023
PROSEDUR PELAKSANAAN
Halaman : 7 dari 7
PENANGANAN, PENYIMPANAN, DAN PEMINDAHAN
BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Bahan bersifat gas bertekanan


Bahan bertekanan tinggi dan dapat meledak bila
tabung dipanaskan/terkena panas atau pecah dan
isinya dapat menyebabkan kebakaran.

Sumber : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2008, tentang
Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun

5.6. Pemindahan bahan berbahaya


a. Pemindahan bahan kimia berbahaya harus dilakukan oleh personil yang
kompeten.
b. Sebelum melakukan pemindahan bahan kimia berbahaya harus mengetahui
karakteristik bahan kimia berbahaya.
c. Bahan kimia berbahaya yang akan dipindahkan diberi wadah dan kemasan dengan
baik serta aman.
d. Pada wadah atau kemasan harus dicantumkan penandaan yang meliputi nama
sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi/berat/netto, kalimat peringatan
dan tanda atau simbol bahaya, tanggal dibuat dan tanggal kadarluarsa.
e. Penandaan harus mudah dilihat, dibaca, dimengerti, tidak mudah lepas dan luntur
baik karena pengaruh sinar maupun cahaya.

6. INDIKATOR KEBERHASILAN
Tidak ada kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja ataupun pencemaran lingkungan akibat
penanganan, penyimpanan, pemindahan bahan kimia yang salah.

7. REKAMAN
Seluruh rekaman terkait prosedur pelaksanaan ini dipelihara oleh personil yang
berwenang selama. Rekaman yang telah dinyatakan kadaluarsa atau sudah tidak berlaku
dapat dimusnahkan oleh personil yang berwenang.

8. LAMPIRAN
Prosedur pelaksanaan ini disimpan dalam bentuk berkas dan/atau file dalam komputer
dengan status legalitas yang sama. Adapun formulir/dokumen terkait yang digunakan
dalam prosedur pelaksanaan ini adalah :
8.1 Riwayat perubahan prosedur pelaksanaan

------- SELESAI -------

Dokumen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Anda mungkin juga menyukai