Tugas Spei - Ade Zaki R - 1179220002 - Ekonomi Syariah A
Tugas Spei - Ade Zaki R - 1179220002 - Ekonomi Syariah A
NIM : 1179220002
Kelas : Ekonomi Syariah A/III
1. Pengertian madzhab historis
Madzhab historis jerman lahir dalam tahun 1840-an, madzhab historis adalah sebutan
untuk suatu alliran pemikiran ekonomi dalam sejarah yang berkembang di negara jerman
pada abad ke 19, kaum toris mengemukaan bahwa konsep konsep ekonomi
seseungguhnya merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi.
Yang khusus tumbuh di suatu negara Karena itu hukum hukum ekonomi itu tidaklah
mutlakmelainkan hanya secara berhubungan dengan perkembangan sosial melalui
dimensi waktu
Eduard heimarin mengatakan dalam bulunys bahwa Mazhab Histoni tidak akan pernah
mencapai formulasi dotkrinnya dengan sangat jelas, Mazhab Historis itu mengritik
teortikus teortikus lasık vatan mereka yang sempit terhadap kehidupan ekonomi, pada
psikologi hedonistik yang mentah, dan secara pendirian mereka bahwa pendekatan ini
menuju pada tarena pendekatan hukum-hukum yang sempurna.umumnya mazhab
evolusi, dan perbaikan hidup.
Dilaporkan oleh Jacob Oser dan Stanley L. Brue (The Evolution of Economic Thought
Harcourt Brace Jovanovich, Publishers, Sandiego 1988, h.194), bahwa karena institus-
institusi ekonomi utama abad 19 di negara Jerman secara substansial berbeda dengan
institus-institusi ekonomi utama di Inggris, tidaklah mengagetkan jika ideologi ekonomi
yang berbeda timbul. Jangan diliupakan bahwa peraturan-peraturan Merkantilis bertahan
di Jerman yang masih agraris itu sedikitnya sampal pembentukan kekaisaran dalam tahun
1871, lama sesudah mereka menghilang dari negara Inggris.
Persaingan dan kebebasan berusaha (liberalisme) yang dibenarkan oleh kaum Klasik,
pada kenyataannya sangat terbatas di negara Jerman. Karena faktor lingkungan, termasuk
perekonomian dan politik, maka yang mengatur kehidupan ekonomi bukan pasar tetapi
perangkat birokras mungkin ini sangat menarik, karena birokrasi yang mengatur pan
ekonomi, maka ilmu administrasi negaralah yang sangat ng di Jerman. Oleh sebab itu
pula, teori-teori Klasik yang paradigma persaingan bebas dan laisser-faire tidak
diharapkan di negara jerman.
Dengan latar-tretakang sejarah sepertı itu dapatiah difaham estoris mempertahankan dan
merasionalisanikan falsafah h dengan mempertanyalan relevansi historis dari doktrin
fundamentainya bagi mazhab Historis adain sekitar universalisme dan kosmopolitanisme
hukum hukum dan kelasik
Perlu ditambahkan pula bahwa Jerman pada waktu itu terpecah, berantakan, lemah, dan
masih agraris (yang berbeda inggns yang sedang mengalami revolusi industri yang
intensit) vane sangat memeriukan intervensi negara. patriotisme, mäiterisme (yang
mengabdi pada tugas dan kerja keras) bersatu unluk merubsh p ntervensi pemerintah
yang masif semuanyo dan mendorong pertunbuhan kenyataan bahwa Jerman pada
pertengahan abad 19 it a memberarkan saran bahwa bantuan pemerintah dibutuhkan
bhan industri awal. Lehih jauh, ndustri, maka ketinggalan Jauh dari Inggris daiam
pembargunan i ekanomny untuk mengejar serba ketertinggalan tersebut
Apabilia dapat disarikan, maka ajaran mazhab Historis itu dapat d dalam empat buah
pokok ajaran yang saling mengukuhkan (Jacoh dkcan dan Stanley L. Brue, op.cit, hh.
194-95):
3. Pendekatan induktif. Daiam abad 19 di Eropah terjadi perjuangan yang panjang untuk
memperoleh jawaban atas pertanyaan, apakah ilmu-ilmu sosial pada umumnya, dan
ilmu ekonomi pada khususnya, harus menempuh metode deduktif atau metode
induktif? Mazhab Klasik, yang menggunakan metode deduktif, merjabarkan sesuatu
yang khusus dari sesuatu yang umum, sedangkan metode induktif (yaitu, metode
berpikir dari sesuatu yang khusus ke sesuatu yang umum), yang di Jerman digunakan
di antaranya oleh Schmoller melakukan hal yang sebailknya. Mazhab Historis
mengecam metodologi yang abstrak, deduktif, statis, tidak realistis, kualitas
metodologi klasikal dan marjinalls yang tidak historis. Mazhab ini melakukan kajian
induktif secara besar-besaran, menggunakan bahan
5. kegiatan ekonomi tetapi juga 'kepantasan moral' (moral merit d tindakan-tindakan dan
akibatnya. Ekonomi politik, berdasarkan etika harus menentukan standar produksi dan
distribusi kesejahteran orang kebanyakan' (common man) yang layak sehingga
tuntuita an moralitas terpenuhi. Kebijaksanaan ini, katanya, memperkokoh loyalitas
kepada negara yang sekaligus dapat m kesehatan, kesejahteraan, dan efisiensi para
pekerja pabrik.
1. para anggota madzhab historis jerman menguntungkan diri mereka sendiri. Mereka
menikmati hubungan yang dekat dan akrab dengan para pejabat pemerintahan dan
menaikan mereka ke posisi yang dominan dalam kehidupan akademis.