551-Article Text-1083-1-10-20190422
551-Article Text-1083-1-10-20190422
Sitti Rabiah
Universitas Muslim Indonesia
ABSTRAK
Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, harus ada keberlanjutan kinerja dan peningkatan
kualitas. Peningkatan kualitas berkelanjutan berfungsi sebagai langkah untuk mengatasi masalah pen-
didikan berkualitas rendah yang mengandalkan pendekatan konvensional. Pendekatan jaminan kualitas
memimpin institusi pendidikan tinggi untuk belajar dan menerapkan Manajemen Kualitas Total (TQM).
TQM adalah manajemen mutu terpadu yang dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan semua unit
dalam sistem organisasi yang bertujuan untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan.
Jadi setiap Pendidikan Tinggi harus mengoptimalkan manajemen untuk meningkatkan kualitas. Ada em-
pat lingkup manajemen pendidikan tinggi yang berhasil, seperti: (1) siswa merasa puas dengan layanan
pendidikan tinggi; (2) pelanggan pendidikan puas dengan layanan kepada siswanya; (3) pemegang sa-
ham merasa puas memiliki lulusan berkualitas tinggi dan memenuhi ekspektasi; (4) dosen dan staf puas
dengan layanan pendidikan tinggi di beberapa bidang: pembagian kerja, hubungan dan komunikasi anta-
ra dosen / pemimpin, karyawan, gaji / honor yang diterima dan layanan.
ABSTRACT
In improving the quality of education, there should be sustainability of performance and quality
improvement. The sustainable quality improvement serves as the measure to overcome the problems of
low quality education which rely on conventional approaches. The quality assurance approach leads high-
er education institutions to learn and implement Total Quality Management (TQM). TQM is an integrated
quality management undertaken by every level of managementand all units within the organizational sys-
tem which aims at providing satisfactory service to the customer. So every Higher Education should opti-
mize management to improve quality. There are four successful scopes of higher educationmanagement,
such as: (1) students are satisfied with the higher education services; (2) educational customersare satisfied
with the service to its students; (3) stake holders are satisfied to have graduates with high quality and meet
theexpectation; (4) lecturers and staff are satisfied with the services of higher education in some areas:
division of labor, relationships and communication between lecturers/leaders, employees, salary/honor
received and service
Sekretariat
Editorial: Kampus Fekon UNISMUH PALU - Palu 94118,
Sulawesi Tengah, Indonesia
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: jsm.fe.umpalu@gmail.com
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/JSM
bagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang yang penting dari hasil yang dicapai sehingga
diperlihatkan, atau kemampuan kerja. mengakibatkan kepuasan walaupun efektif
Kinerja adalah hasil yang diperoleh dinamakan tidak efisien. Sebaliknya, bila aki-
oleh suatu organisasi baik organisasi terse- bat yang dicari-cari tidak penting atau remeh
but bersifat profit oriented dan non profit maka kegiatan tersebut efisien.
oriented yang dihasilkan selama satu peri- 2. Otoritas (Wewenang)
ode waktu. Menurut Indra Bastian kinerja Otoritas adalah suatu komunikasi
adalah gambaran mengenai tingkat pen- atau perintah dalam suatu organisasi formal
capaian pelaksanaan suatu kegiatan/ yang dimiliki seorang anggota organisasi
program/kebijaksanaan dalam kepada anggota lain untuk melakukan suatu
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi kegiatan kerja sesuai dengan kontribusinya.
organisasi yang tertuang dalam perumusan 3. Disiplin
skema strategis (strategic planning) suatu Disiplin adalah taat kepada hukum
organisasi. Berdasarkan pendapat terse- dan peraturan yang berlaku. Jadi, disiplin
but, maka kinerja dapat digolongkan men- karyawan adalah kegiatan karyawan yang
jadi dua yaitu bersifat konkrit dan abstrak: bersangkutan dalam menghormati perjan-
(1) Kinerja yang bersifat konkrit adalah jian kerja dengan organisasi di mana dia
hasil kerja yang mudah dan langsung dapat bekerja.
dilihat, dibuktikan dan diukur. (2) Kinerja 4. Inisiatif
yang bersifat abstrak adalah hasil kerja yang Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya
tidak dapat dilihat dan diperlukan pikir dan kreatifitas dalam membentuk ide
proses yang rumit untuk men- untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan
gukurnya, seperti tanggung jawab, loyalitas dengan tujuan organisasi.
dan lain-lain. Sedangkan menurut Nanang
Fattah mengemukakan bahwa: prestasi ker- KARAKTERISTIK KINERJA KARYAWAN
ja (Performance) adalah sebagai ungkapan Karakteristik orang yang mempunyai
kemampuan yang didasari oleh penge- kinerja tinggi adalah sebagai berikut:
tahuan, sikap dan keterampilan serta moti- 1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang
vasi dalam menghasilkan suatu kerja. tinggi.
Dengan demikian jabatan dosen se- 2. Berani mengambil dan menanggung resi-
bagai suatu profesi menuntut keahlian dan ko yang dihadapi.
keterampilan khusus di bidang pendidikan 3. Memiliki tujuan yang realistis.
dan pengajaran. Jadi, dosen adalah seorang 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
pendidik, maka keberadaan dosen bukan dan berjuang untuk merealisasi tujuann-
hanya kepada kewajiban menyampaikan ya.
materi (Transfer of knowledge) kepada ma- 5. Memanfaatkan umpan balik (Feed back)
hasiswa, akan tetapi juga berkewajiban skill yang konkrit dalam seluruh kegiatan ker-
dan nilai (transfer of skill and transfer of val- ja yang dilakukannya.
ue). Ini berarti bahwa tugas dosen tidak 6. Mencari kesempatan untuk merealisasi-
selesai pada aspek knowledge saja, pandai kan rencana yang telah diprogramkan.
ilmu pengetahuan dan dapat menyam-
paikan kepada mahasiswa, namun juga ha- Selain itu memiliki SDM yang tinggi
rus dapat menjadi teladan bagi maha- dan motivasi kerja yang tinggi juga merupa-
siswanya, perilaku yang dilakukan oleh kan karakteristik kinerja tinggi.
dosen harus menjadi cermin atau contoh
bagi mahasiswanya. INDIKATOR KINERJA KARYAWAN
Indikator untuk mengukur kinerja
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI karyawan secara individu ada enam indi-
KINERJA kator, yaitu:
1. Efektifitas dan efisiensi 1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari per-
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya sepsi karyawan terhadap kualitas peker-
bisa dicapai. Kita boleh mengatakan bahwa jaan yang dihasilkan serta kesempurnaan
kegiatan tersebut efektif tetapi akibat- tugas terhadap keterampilan dan kemam-
akibat yang tidak dicari kegiatan menilai puan karyawan.
Dalam manajemen produksi, ada utama dari sebuah institusi adalah untuk me-
suatu mekanisme penjaminan agar produk menuhi kebutuhan dan keinginan pelang-
yang dihasilkan dapat memenuhi standar gannya. kepada para pelanggan sesuai
mutu. Untuk itu pengendalian mutu harus dengan standar mutu tertentu bukan hanya
dilakukan sejak awal perencanaan. Apabila dalam bentuk kualitas lulusannya. Pendidi-
pengendalian mutu dilakukan setelah kan yang bermutu tidak dapat hanya dilihat
produk dihasilkan bisa menghadapi resiko dari kualitas lulusannya, tetapi juga men-
terjadinya sejumlah produk yang tidak cakup bagaimana pendidikan tinggi mampu
sesuai dengan standar yang diharapkan. Da- memenuhi dan melayani kebutuhan pelang-
lam paradigma demikian, tujuan utama ma- gan sesuai dengan standar mutu yang berla-
najemen mutu adalah untuk mencegah dan ku.
mengurangi resiko terjadinya kesalahan Pelanggan di sini adalah pelanggan
dalam proses produksi, dengan cara mengu- internal, dosen dan karyawan lainnya, dan
sahakan agar setiap langkah yang dil- pelanggan eksternal yaitu mahasiswa dan
aksanakan selama proses produksi dapat pihak-pihak terkait di luar pendidikan tinggi
berjalan sebaik-baiknya sesuai standar. tersebut. Dengan demikian, pendidikan ting-
Dengan demikian, dalam manajemen mutu gi dikatakan bermutu apabila mampu mem-
bukan sekedar berupaya agar produk yang beri layanan sesuai atau bahkan melebihi
dihasilkan memenuhi standar mutu, tetapi harapan dosen, karyawan, mahasiswa dan
lebih difokuskan pada bagaimana proses pihak-pihak lain yang terkait seperti penyan-
produksi bisa terlaksana dengan baik, dang dana, pemerintah atau dunia kerja
sesuai dengan prosedur yang seharusnya pengguna lulusan.
dilakukan. Untuk memberikan jaminan ter-
Dengan proses produksi yang baik, hadap mutu dan kualitas, pendidikan tinggi
tentu akan dapat menghasilkan produk harus mengetahui dengan pasti apa yang
yang baik pula. Pendidikan yang bermutu dibutuhkan oleh pelanggannya. Pendidikan
dan berkualitas merupakan harapan dan tinggi hendaknya selalu berupaya mensiner-
dambaan bagi setiap warga negara. gikan berbagai komponen untuk
Masyarakat, baik yang terorganisir dalam melaksanakan manajemen mutu pendidikan
suatu lembaga pendidikan, sangat berharap yang dikelolanya agar dapat menjalankan
agar mahasiswa dan anak- anak mereka tugas dan fungsi kependidikan. Untuk itu,
mendapatkan pendidikan yang bermutu kerjasama dengan semua komponen pen-
agar kelak dapat bersaing dalam menjalani didikan tinggi dalam manajemen harus men-
kehidupan. Untuk menjawab harapan jadi prioritas. Komponen pendidikan tinggi
masyarakat tersebut, setiap pendidikan dimaksud adalah para dosen, karyawan, ma-
tinggi hendaknya selalu berupaya agar pen- hasiswa maupun masyarakat. Kerjasama
didikan yang dikelolanya dapat dengan komponen pendidikan tinggi dimak-
menghasilkan produk yang berkualitas, yai- sudkan untuk melibatkan dan mem-
tu produk yang dapat memuaskan para berdayakan mereka dalam proses organisasi
pelanggan. Praktek penyelenggaraan pen- baik dalam pembuatan keputusan maupun
didikan dapat dikiyaskan dengan proses pemecahan masalah.
produksi dalam sebuah perusahaan Hal ini merupakan salah satu bentuk
(industri).20 Hanya saja, produk yang pembaharuan pendidikan, yang memberikan
dihasilkan lembaga pendidikan dalam ben- kewenangan penuh kepada pendidikan ting-
tuk jasa. Oleh karena itu, lembaga pendidi- gi untuk menyelenggarakan pendidikan agar
kan dapat dikatakan sebagai perusahaan produk yang dihasilkan sesuai dengan ling-
jasa. kungan. Manajemen mutu menekankan
Dari perspektif ini, mutu dan kuali- keterlibatan maksimal berbagai pihak, se-
tas layanan (jasa) yang dihasilkan merupa- hingga menjamin partisipasi semua kompo-
kan ukuran mutu sebuah pendidikan tinggi, nen pendidikan yang lebih luas dalam peru-
yaitu sejauh mana kepuasan pelanggan ter- musan- perumusan keputusan tentang pen-
hadap jasa yang dihasilkan. Untuk itu dalam didikan. Hal ini dimaksudkan untuk men-
perguruan tinggi bisa dikatakan bermutu dorong komitmen mereka terhadap penye-
jika memang telah memenuhi standar, misi lenggaraan pendidikan. Yang pada akhirnya
akan mendukung efektivitas dalam pen- agar produk yang dihasilkan memenuhi
capaian tujuan pendidikan tinggi. standar mutu, tetapi lebih difokuskan pada
Keberhasilan manajemen mutu da- bagaimana proses produksi bisa terlaksana
lam dunia pendidikan dapat diukur tingkat dengan baik, sesuai dengan prosedur yang
kepuasaan pelanggan. Pendidikan Tinggi seharusnya dilakukan agar dapat
dapat dikatakan berhasil jika mampu mem- menghasilkan produk yang memuaskan
berikan layanan sesuai harapan “pelanggan pelanggan, khususnya masyarakat pengguna
pendidikan”. jasa pendidikan.