Anda di halaman 1dari 2

MATERI (ISU JEPANG)

Berbicara tentang Isu sosial yang berada di dunia Internasional, Isu Demografi merupakan
salah satu isu yang juga dapat berdampak kepada sosial Masyarakat yang ada disuatu negara.
Dimana tantangan dari Isu tersebut tidak hanya dihadapi oleh negara-negara kecil saja,
namun juga dihadapi oleh negara-negara besar, seperti Jepang yang menjadi salah satu negara
dalam menghadapi isu ini secara serius karena perubahan dari demografi ini yang bergerak
dengan cepat. Dalam hal ini Demografi yang dihadapi oleh jepang adalah penuruanan
populasi, permasalahan ini kemudian nantinya akan dikaitkan dengan perilaku dan nilai-nilai
didalam Masyarakat. Dimana, karena penurunan populasi atau rendahnya angka kelahiran
yang pada akhirnya Jepang akan menghadapi masalah kependudukan, yang artinya
kependudukan di Jepang sangat rendah jika harus dibandingkan dengan negara-negara maju
yang ada di dunia.

Di negara Jepang, isu ini juga dikenal dengan Shoushika yang mereka definisikan ketika
berada pada situasi turunnya jumlah angka kelahiran yang dibutuhkan guna mempertahankan
populasi kependudukan. Hal ini dari masa ke masa semakin dipicu karena bertambahkanya
wanita yang bekerja dan mengalami banyak kesulitan dalam mengatur jam kerja dan
mengurus anak disaat yang bersamaan. Sehingga hal ini juga mengapa mereka memilih untuk
menunda atau memutuskan untuk tidak menjalin hubungan rumah tangga. Ancaman dari isu
ini tentu merupakan masalah yang kompleks, salah satunya dapat mengancam pada
keamanan Masyarakat di Jepang. Karena, secara tidak langsung Jepang kemudian menyeret
tenaga kerja asing yang bisa memberikan ancaman terhadap kestabilan sosial. Ancaman juga
terjadi terhadap budaya masyarakatnya yang merubah gaya hidup menjadi individualistik,
karena dipicu oleh tingginya biaya hidup yang akan mereka hadapi kedepannya, belum lagi
ditambah hadirnya keturunan yang menjadi beban karena banyaknya norma-norma yang
berlaku di Masyarakat Jepang,

Menurut International Monetary Fund (IMF) yang dilakukan oleh Jepang, IMF memaparkan
populasi Jepang pada tahun 2016 menyusut hingga ke angka 308.000 manusia. Karena
rendahnya tingkat angka kelahiran tersebut, tentu secara jelas juga berpengaruh pada
rendahnya populasi anak-anak dan meningkatnya populasi lansia yang akan berpengaruh
pada piramida penduduk Jepang. Jepang mempersentasekan lansia di tahun 2016 memasuki
total populasi mencapai 27,3%. Karena rendahnya populasi anak-anak memberikan fakta
bahwa Jepang merupakan negara yang akan kesulitan dalam melakukan regenerasi.
Dampak Fenomena Penurunan Angka Kelahiran di Jepang

Karena adanya penurunan angka kelahiran yang terjadi di Jepang, tentu akan berpengaruh
dan memberikan dampak nyata jika dilihat dari berbagai aspek :

EKONOMI : Adanya Penurunan Angka Kelahiran di Jepang tentu akan berpengaruh


langsung terhadap ekonomi di negara tersebut, karena akan berdampak pada kekurangan
tenaga kerja yang membuat banyak Perusahaan di Jepang yang dihadapi oleh kesulitan dalam
menghadapi tekanan produktivitas mereka dalam memenuhi produk Perusahaan.

KESEJAHTERAAN SOSIAL : Dalam hal ini berpengaruh karena meningkatnya beban di


bidang kesehatan hingga berdampak pada pensiunan masyrakat disana. Banyak rumah sakit
pula yang merasakan kesulitan karena kurangnya tenaga medis dan perawat.

PERTAHANAN DAN KEAMANAN : Dalam skala yang panjang, isu ini akan berdampak
pada sulitnya mempertahankan personal militer yang akan mengalami kekurangan setiap
tahunnya.

KEBIJAKAN PUBLIK : Dampak dari isu ini kemudian juga akan berpengaruh pada
kebijakan publik, dimana pemerintah akan memberikan program-program untuk
meningkatkan populasi.

Anda mungkin juga menyukai