Anda di halaman 1dari 2

Nama:

Adistya Febriana Rachim


NIM: B011211068

Soal Evaluasi Materi – Relasi HAM dan Konstitusi
Hukum Tata Negara (Kelas E)

1. Jelaskan keterkaitan “HAM” dan “Konstitusi”?
Jawaban: Hak asasi manusia diatur didalam konstitusi, jadi HAM berkaitan dengan konstitusi
karena jika HAM tidak diatur dalam konstitusi maka pada pelaksanaan HAM sendiri mungkin
akan banyak pelanggaran atau HAM tidak diakui karena tidak ada yang mengatur.
Untuk melinduing dan memastikan berjalannya HAM dalam negara, harus ada hukum yang
menjadi pengawasan atau pembatasan kepada otoritas publik atau negara agar tidak terjadi
abuse of power. Konstitusi berkaitan erat dengan pembatasan-pembatasan kekuasaan.
Menurut Hamdan Zoelva, konstitusionalisme merupakan faham pembatasan kekuasaan negara
dalam tingkat yang lebih nyata dan operasionalis yang diimplementasikan dalam kehidupan
bernegara.

2. Uraikan ruang lingkup dari ketiga generasi dalam pengaturan Hak Asasi Manusia?
Jawaban: a. Generasi hak pertama
Hak-hak sipil dan politik merupakan generasi hak pertama. Hak-hak yang tercakup didalam
generasi ini adalah hak hidup, keutuhan jasmani, hak kebebasan bergerak, hak suaka dari
penindasan, perlindungan terhadap hak milik, kebebasan berpikir, beragama, dan
berkeyakinan, kebebasan untuk berkumpul dan menyatakan pikiran, hak bebas dari
penyiksaan, hak bebas dari hukum yang berlaku surut, dan hak mendapatkan proses peradilan
yang adil.
b. Generasi hak kedua
Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya merupakan generasi hak kedua. Hak-hak yang termasuk
dalam generasi ini diantaranya, hak atas pekerjaan dan upah yang layak, hak atas jaminan
sosial, hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pangan, hak atas perumahan, hak ayas
tanah, dan hak atas lingkungan yang sehat.
c. Generasi hak ketiga
Generasi hak ketiga mewakili hak persamaan, yang termasuk dalam generasi ini yaitu, hak atas
pembangunan, hak atas perdamaian, hak atas sumber daya alam sendiri, hak atas lingkungan
hidup yang baik, dan hak atas warisan budaya sendiri.

3. Apa yang Anda pahami mengenai perbedaan konsep antara “rechtstaat” dan “rule of law”?
Uraikan secara mendalam!
Jawaban: Konsep rechtstaat Lair dari tradisi hukum negara-negara Eropa Kontinental yang
berdasarkan pada Civil Law Systemdan Legisme yang menganggap bahwa Hukum adalah sama
dengan Undang -undang dan didasari pada kepastian hukum. Dari sisi pelembagaan, Rechstaat
memiliki karakter Administratif. Dari sisi titik berat pengoperasian rechtsataat lebih
mengutamakan prinsip Wetmatigheid yang kemudian disamakan dengan Rechtmatigheid.
Sedangkan konsep rule of law Lahr dari tradisi hukum negara-negara Anglo Saxon yang
berdasarkan pada common Law System. Kebenarannya tidak semata-mata pada hukum tertulis,
keputusan Hakim lebih dianggap sebagai hukum yang sesungguhnya
daripada hukum tertulis. Oleh karena itu dituntut untuk membuat hukum-hukum sendiri
melalui Yurisprudensi. Dari sisi titik berat pengoperasian Rule of Law lebih mengutamakan
Equality before the Law. Dan dari sisi pelembagaan, Rule of Law memiliki karakter Yudisial.

4. HAM disebut juga bahwa “Human rights are incontrovertible”. Apa makna dari kalimat
tersebut?
Jawaban: Human rights are incontrovertible, yaitu mutlak dan bawaan. Itu bukan hibah dari
negara bagian dan karenanya tidak dapat dihapus atau ditolak oleh otoritas politik mana pun,
dan mereka tidak memerlukan dinegasikan oleh tidak adanya setiap tugas yang sesuai.

5. Apa yang menyebabkan terjadinya anomali kekuasaan dan HAM dalam UUD 1945 di era
Orde Baru?
Jawaban: Pada awal kepemimpinan Soeharto yang dimulai tahun 1966 mash dibayangi berbagai
persoalan politik, keamanan dan ekonomi dalam negeri. Dalam praktik bernegara,
terlaksananya HAM secara baik dan bertanggung jawab sangat bergantung kepada political
will, political commitmen dan political action dari pelanggaran Negara. Pada saat itu
perkembangan HAM yang tidak terlalu pesat sangat diakui karena pengaruh konfigurasi politik
yang represif. Sehingga, mengenai HAM tidak saja tidak dilakukan penegakan bahkan adanya
pelanggaran HAM.

6. Bagaimana perkembangan pengaturan HAM pasca lengsernya rezim Orde Baru hingga kini?
Jawaban: Gelombang reformasi yang terjadi di Indonesia memicu perubahan yang signifikan
mengenai HAM. Diantaranya perubahan UUD 1945 secara bertahap dan melakukan
constitusional reform yang sebelumnya hanya memuat 71 butir menjadi 199 butir ketentuan.
Terlihat pada perubahan kedua dan ketiga dalam Sidang MPR tahun 2000 yang meliputi HAM
dalam Pasal 28A-28J. Pengaturan HAM dalam UUD 1945 merupakan komitmen negara untuk
memenuhi syarat keberadaan Indonesia sebagai negara
Hukum. Dampak dari amandemen menegaskan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan
dan pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara, meskipun pada tahun pertama reformasi
ditandai
oleh konflik horizontal, antara lain di Ambon, Poso, dan Kalimantan, dimana pelanggaran hak
asasi dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat sendiri.

Anda mungkin juga menyukai