Pedoman Ukm Usila 2022
Pedoman Ukm Usila 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya acuan dalam melaksanakan pelayanan Usila di Puskesmas dan jaringannya.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya acuan tentang jenis pelayanan Usila, peran dan fungsi ketenagaan,
sarana dan prasarana di Puskesmas dan jaringannya.
b. Tersedianya acuan untuk melaksanakan pelayanan Usila yang bermutu di Puskesmas
dan jaringannya.
c. Tersedianya acuan bagi tenaga pelayanan Usila puskesmas untuk bekerja secara
profesionalisme memberikan pelayanan yang bermutu kepada pasien/ klien di
Puskesmas dan jaringannya.
C. SASARAN PEDOMAN
Tenaga pelayanan Usila di Puskesmas dan Tenaga Kesehatan lainnya di Puskesmas dan
jaringannya.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang dibahas dalam buku pedoman ini adalah Penyelenggaraan Pelayanan
kesehatan Usila di dalam gedung maupun luar gedung di Puskesmas Mlandingan
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (Usila) merupakan salah satu bagian dari unit
pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
1|Page
Pedoman Program USILA 2023
kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan
berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.
Beberapa batasan pengertian yang dapat memberikan kemudahan dalam memahami
beberapa istilah dalam Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019,
sebagai berikut:
1. Pra lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 45-59 tahun.
2. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60-69 tahun, dan lanjut usia
risiko tinggi adalah lanjut usia dengan usia >70 tahun atau usia >= 60 tahun dengan
masalah kesehatan
3. Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang berkenaan dengan diagnosis dan
pengobatan atau hanya pengobatan kondisi dan gangguan yang terjadi pada lanjut usia.
4. Pasien Geriatri adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan multidisiplin yang
bekerja secara interdisiplin.
5. Perawatan Jangka Panjang (Long Term Care/LTC) bagi lanjut usia menurut WHO
adalah kegiatan yang dilakukan oleh care giver (pengasuh/pelaku rawat) informal atau
profesional untuk memastikan bahwa lanjut usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat
diri sendiri, dapat menjaga kualitas tertinggi kehidupannya, sesuai dengan keinginannya,
dan dengan kemungkinan memiliki kebebasan, otonomi, partisipasi, pemenuhan
kebutuhan pribadi serta kemanusiaan.
6. Perawatan di rumah (home care) bagi lanjut usia adalah perawatan yang diberikan
kepada lanjut usia yang tidak sepenuhnya mampu merawat dirinya sendiri, hidup sendiri
atau bersama keluarga namun tidak ada yang mengasuh. Perawatan diberikan oleh care
giver (pengasuh/pelaku rawat) informal atau profesional, dengan home nursing
(kunjungan rumah) oleh perawat profesional.L
7. Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun lanjut usia adalah
Puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada pra lanjut usia dan lanjut usia
meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat.
8. Kelompok Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat,
yang proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah,
swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan
pada upaya promotif dan preventif.L
9. Lanjut usia berkualitas adalah lanjut usia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif.
2|Page
Pedoman Program USILA 2023
10. Lanjut usia sehat adalah lanjut usia yang tidak menderita penyakit atau walaupun
menderita penyakit tetapi dalam kondisi yang terkontrol.
11. Lanjut usia mandiri adalah lanjut usia yang memiliki kemampuan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari secara mandiri
12. Lanjut usia aktif adalah lanjut usia yang masih mampu bergerak dan melakukan
pekerjaan sehari-hari tanpa bantuan orang lain dan beraktifitas dalam kehidupan
sosialnya seperti mengikuti pengajian, arisan, mengajar dan sebagainya.
13. Lanjut usia produktif adalah lanjut usia yang mempunyai kemampuan untuk berdaya
guna bagi dirinya dan atau orang lain.
14. Pembinaan kesehatan lanjut usia adalah bimbingan atau arahan terkait program
kesehatan lanjut usia yang dilakukan oleh tingkatan yang lebih tinggi agar dapat
terlaksana sesuai kebijakan dan standar yang ada.
15. Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan sendiri
atau secara bersama-sama dalam suatu wadah dan merupakan upaya preventif, promotif,
kuratif, serta rehabilitatif bagi lanjut usia.
16. Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya.
17. Perilaku CERDIK adalah perilaku yang bertujuan untuk pencegahan penyakit tidak
menular berupa C : Cek kesehatan secara berkala, E : Enyahkan asap rokok, R : Rajin
aktifitas fisik, D : Diet sehat dengan kalori seimbang, I : Istirahat yang cukup, dan K :
Kelola stress
18. Perilaku gizi seimbang adalah empat pilar gizi seimbang yang meliputi mengonsumsi
pangan beraneka ragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik,
mempertahankan dan memantau berat badan normal.
S : Subjectif. Pengumpulan data klien melalui anamnese tanda gejala subjektif yang
diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, atau keluarga meliputi data : identitas
umum, keluhan, penyakit, riwayat penyakit, riwayat penyakit keturunan, riwayat
psikososial, pola hidup
O : Objectif. Pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil lab, dan test
diagnostic lain yang dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment
yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (tanda KU dan fital sign)
A : Assesment. Diagnosa sementara atau diagnosa lanjutan yang ditegakkan
berdasarkan data atau informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau
disimpulkan.
P : Perencanaan. Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang
3|Page
Pedoman Program USILA 2023
F. LANDASAN HUKUM
Sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan Usila di puskesmas diperlukan peraturan
perundang-undangan pendukung ( legal aspect ). Beberapa ketentuan perundang-undangan
yang digunakan adalah sebagi berikut :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standart Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahaun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut di Pusat Kesehatan Masyarakat.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2019 tentang Standart Pelayanan Minimal
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2016 tentang Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019
b. Pemeriksaan Jasmani
Pemeriksaan jasmani dilakukan menurut sistematika sistem organ mulai dari sistem
kardiovaskular, sistem pernapasan, sistem gastrointestinal, sistem genitourinarius, sistem
muskuloskeletal, sistem hematologi, sistem metabolikendokrinologi dan pemeriksaan
neurologik.
4|Page
Pedoman Program USILA 2023
Penilaian status gizi diawali dengan deteksi dini menggunakan MNA, dilanjutkan
dengan catatan asupan gizi, pengukuran IMT (jika masih dapat berdiri tegak), atau
mengukur panjang depa, tinggi lutut, atau tinggi duduk (jika pasien tidak dapat berdiri
tegak).
59
d. Pemeriksaan Status fungsional
Pemeriksaan status fungsional diartikan sebagai kemampuan seseorang melakukan aktivitas
hidup sehari – hari secara mandiri. Contoh, bangun dari posisi berbaring, duduk, berjalan,
mandi, berkemih, berpakaian, bersolek, makan, naik-turun tangga dan buang air besar.
Karena penyakit akut yang menyerang, biasanya pasien geriatri akan mengalami penurunan
status fungsional, misalnya dari mandiri menjadi ketergantungan ringan atau sedang, dari
ketergantungan ringan menjadi ketergantungan sedang sampai berat bahkan ketergantungan
total. Dalam menetapkan derajat ketergantungan seseorang maka perlu dicatat bahwa data
yang diperoleh dari keterangan langsung harus disesuaikan dengan data dari keluarga yang
tinggal bersama pasien serta dari pengamatan langsung oleh tenaga kesehatan. Penentuan
status fungsional ini harus dilakukan dengan cermat, seyogyanya dengan mengikut sertakan
keluarga dan diamati sendiri. Penentuannya perlu dilakukan beberapa kali untuk
mengevaluasi kemajuan maupun kemunduran yang mungkin terjadi. Status fungsional
diperiksa dengan menggunakan indeks ADL’s Barthel, Test Up and Go
5|Page
Pedoman Program USILA 2023
1) Metode 2 menit
Tahap 1: keluhan utama pasien (disampaikan secara
spontan)1
a) Mengalami sukar tidur
b) Sering merasa gelisah
c) Sering murung/menangis sendiri
d) Sering was-was/khawatir
Bila jawaban > 1 YA, lanjutkan ke pertanyaan tahap 2
6|Page
Pedoman Program USILA 2023
7|Page
Pedoman Program USILA 2023
8|Page
Pedoman Program USILA 2023
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
1. Bikor adalah seorang bidan yang berkedudukan di Puskesmas, bertanggung jawab
terhadap pengelola dan penanggung jawab program USILA di wilayah Puskesmas
2. Bidan Desa adalah seorang bidan yang ditempat kan di Desa , Pustu / Polindes /
Ponkesdes yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan program USILA
3. Selain ditempatkan di desa, bidan juga ditemptkan di Puskesmas untuk melaksanakan
kegiatan program USILA di Puskesmas
C. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
- Pemeriksaan kesehatan USILA di tingkat layanan puskesmas
- Pelayanan kesehatan USILA di posyandu
- Pembinaan Posyandu USILA
- Prolanis
- Senam Usila
- Refreshing kader Usila
- Pencatatan dan pelaporan
9|Page
Pedoman Program USILA 2023
BAB III
STANDART FASILITAS
Pembinaan klinis dan manajemen secara terarah dan sistematis dilakukan oleh Bidan
Koordinator (Bikor) dan dilaksanakan dengan memaksimalkan kegiatan penyeliaan (supervisi)
fasilitatif yang dilakukan secara berkesinambungan dan tepat sasaran. Hal ini merupakan kata
kunci dan upaya peningkatan standart fasilitas pelaksanaan Program USILA dan mencakup
acuan dalam menerapkan standar klinis profesi bidan dan manajemen program USILA serta
acuan untuk melaksanakan pemantauan (monitoring) dan evaluasi program.
Dalam pelaksanaannya dilengkapi dengan buku paket pelatihan dan daftar tilik untuk
penyeliaan fasilitatif program USILA, yaitu:
1. Buku Acuan Penyeliaan Fasilitatif Program USILA.
2. Buku Panduan Sistem Informasi Manajemen (piranti lunak pengolahan data USILA).
3. Buku Daftar Tilik Tingkat Puskesmas Perawatan Penyeliaan Fasilitatif Pelayanan
USILA
10 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB IV
TATA LAKSANA KEGIATAN PELAYANAN USILA
pelayanan kesehatan dikelompok usia lanjut meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional. Kartu menuju sehat (KMS) Usia Lanjut sebagai alat pencatat dan
pemantau untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (Deteksi Dini)/ ancaman
masalah kesehatan yang dihadapi.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada usia lanjut di kelompok sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari( activity of daily living) meliputi kegiatan
dasar dalam kehidupan, seperti makanan/ minuman, berjalan, mandi, berpakaian ,
naikturun tempat tidur, buang air kecil/ besar dan sebagainya
b. Pemeriksaan status mental, pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosiaonal,
dengan mengguanakan pedoman metode 2menit (lihat KMS Usia Lanjut)
c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukurantinggi badan
dan di catat pada grafik Indeks Masa Tubuh (IMT)
11 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
12 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan Lansia di Puskesmas
dibuat dalam rencana usulan kegiatan ( RUK ) yang selanjutnya dibahas pada pertemuan
Lokakarya Mini lintas program di Puskesmas , kemudian di hasilkan kesepakatan dalam bentuk
rencana pelaksanaan kegiatan ( RPK ).
13 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
14 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
15 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
16 | P a g e
Pedoman Program USILA 2023
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini di gunakan sebagai acuan bagi pengelolah lansia di Puskesmas dan lintas
sektor terkait dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan lansia di Puskesmas. Untuk
meningkatkan efektifitas pemanfaatan pedoman pelayanan lansia di Puskesmas ini,
hendaknya pengelola lansia Puskesmas dapat menjabarkannya dalam protap ( prosedur
tetap ) yang berisi langkah-langkah dari setiap kegiatan sesuai kondisi Puskesmas. Selain itu
dengan pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar advokasi bagi pemegang
kebijakan untuk peningkatan mutu pelayanan lansia di Puskesmas
17 | P a g e