RKS Pulau Seribu
RKS Pulau Seribu
PEKERJAAN:
DIBUAT OLEH:
KONSULTAN PERENCANA
PT. MIRANDA PRIMA KONSULTAN
i
Pasal 5 Pekerjaan Bekisting ………………………………………………………………. 24
Pasal 6 Pengujian Bahan …………………………………………………………………… 25
BAB V SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1 Pekerjaan Beton Non Struktur……….. …………………………………….... 33
Pasal 2 Pekerjaan Pasangan Batu Bata …… …………………………………….... 35
Pasal 3 Pekerjaan Plesteran ………………………………………………………………. 39
Pasal 4 Pekerjaan Acian Dengan Semen Instan MU-200 ……………………… 42
Pasal 5 Pekerjaan Lantai Kerja ..………………………………………………………… 43
Pasal 6 Pekerjaan Lantai Floor Hardener ………………………………………….. 44
Pasal 7 Pekerjaank Wood Plan Camposite Ppanel ………………………………. 46
Pasal 8 Pekerjaan Atap Membran …………………………………………………..…. 48
Pasal 9 Pekerjaan Pengecatan …………………..…………................................ 49
Pasal 10 Pekerjaan Sgnage Eksterior…………………………………………..……….. 51
Pasal 11 Pekerjaan Paving Block ……….…………………………………………….. 52
Pasal 12 Pekerjaan Area Bermain Anak dan CPG Set . ………………………….. 53
Pasal 13 Pekerjaan Landscape ……………………………………………………………. 54
BAB VI SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL
Pasal 1 Pekerjaan Instalasi Listrik ……………………………………...................... 57
ii
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB I
KETENTUAN ADMINISTRASI UMUM
1. Pemberi Tugas adalah Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu selaku Pejabat
Pembuat Komitmen.
2. Perencana dalam kegiatan tersebut adalah h Suku Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu
1
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB II
RENCANA KERJA PELAKSANAAN
3. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) bersama-sama dengan Penyedia Jasa Konstruksi dan
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan melakukan pemeriksaan
bersama.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, Pengguna Barang/Jasa dapat
membentuk panitia peneliti pelaksanaan proyek.
4
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
5
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
b. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki.
Setiap pekerja perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam
atau kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu
harus cukup kerja supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari
atas.
c. Sarung Tangan
Sarung tangan sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan.
Tujuan utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan
dari benda-benda keras dan mengangkat barang berbahaya.
d. Helm
Helm sangat penting digunakan sebagai pelindung kepala dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja untuk menggunakannya
dengan benar sesuai peraturan.
e. Masker
Masker sangat penting digunakan sebagai upaya mencegah penularan
virus Covid-19. Setiap pekerja wajib memakai masker kain 3 lapis atau
masker medis.
f. Kacamata
Kacamata sangat penting digunakan sebagai pelindung mata dan
sudah merupakan keharusan bagi setiap pekerja untuk menggunkan
ketika sedang melakukan pekerjaan pengelasan
6
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Pasal 7 Mobilisasi
1. Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
2. Mobilisasi peralatan terkait dan personil Penyedia Jasa Konstruksi dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
3. Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 10
(sepuluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.
4. Biaya angkutan kapal adalah biaya angkutan material, mobilisasi dan
demobilisasi semua peralatan kerja kontraktor/sub kontraktor ke lokasi
pekerjaan.
7
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat
didalam buku harian lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan
berupa rencanan dan realisasi pekerjaan harian.
b. Buku harian lapangan (BHL) berisi :
(1) Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan
(2) Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya
(3) Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan
(4) Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan
(5) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya
yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan
(6) Catatan – catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan
c. Buku harian lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh Penyedia Jasa
Konstruksi, dan diperiksa oleh Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
dan dilengkapi catatan instruksi – instruksi dan petunjuk pelaksanaan
yang dianggap perlu dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
d. Penyedia Jasa Konstruksi harus mentaati dan melaksanakan selaku
pelaksana proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang
diberikan Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan dalam Buku harian
lapangan (BHL).
8
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
e.
Jika Penyedia Jasa Konstruksi tidak dapat menerima/menyetujui
pendapat/perintah Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan, maka
Penyedia Jasa Konstruksi harus mengajukan keberatan – keberatan
secara tertulis dalam jangka waktu 3 x 24 jam.
f. Penyedia Jasa Konstruksi harus memperbaiki atas beban biaya sendiri
terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna
dalam pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang
diperintahkan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan maupun
Kepala Unit/Satuan Kerja.
2. Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu
minggu, serta hal – hal penting yang perlu dilaporkan.
3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal – hal penting yang perlu dilaporkan.
1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran
yang ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang
ditulis dengan angka.
2. Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan atau Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) atau yang didelegasikan.
3. Jika terdapat perbedaan antara Gambar dengan RAB, maka yang dipakai
adalah yang tercantum dalam RAB.
1. Pada dasarnya volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak
harus dilaksanakan. Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item
pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi dengan
pertimbangan yang bisa dipertanggungjawabkan, maka terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari Penyedia Jasa Konsultansi
Pengawasanmaupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan
yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi yang didasarkan atas Berita
Acara Peninjauan Lapangan yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
serta Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan. Adapun Berita Acara
Perubahan tersebut ditanda tangani bersama Penyedia Jasa Konstruksi,
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasandan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK).
9
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Pasal 12 Pengawasan
10
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB III
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PEMERINTAH PROVINSI
Logo Pemda DKI JAKARTA
SUKU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN Logo Unit
DKI
KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULAUAN SERIBU
Nama
240 cm
11
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Bobot
Tahap III 50% - 75 % Pekerjaan konstruksi
3. Foto proyek tiap tahapan tersebut diatas dibuat 3 (tiga) set dilampirkan
pada saat pembayaran prestasi pekerjaan, yang masing – masing adalah
untuk
a. Satu set untuk Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
b. Satu set untuk Penyedia Jasa Konstruksi
c. Satu set untuk Peneydia Jasa Konsultansi Pengawasan
4. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama
sesuai dengan petunjuk Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan atau
Kepala Unit/Satuan Kerja.
5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan
singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh Kepala Unit /
Satuan Kerja, untuk teknis penempelan / penempatan dalam album
ditentukan oleh Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan.
6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force
majeure diambil 3 (tiga) kali.
12
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
13
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
14
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan Pembongkaran
1) Kontraktor harus menggali dan memindahkan dari lokasi semua
sisa bangunan dan lain-lainnya yang ada, baik diatas maupun
dibawah tanah.
2) Semua benda-benda yang ditemukan menjadi milik Proyek.
3) Bila benda-benda tersebut diizinkan untuk dibuang, maka
Kontraktor harus membuang semua benda-benda tersebut sesuai
dengan peraturan setempat.
b. Pekerjaan Tanah Halaman dan Tanah Untuk Struktur
1) Melengkapi dan menyediakan tenaga kerja yang terlatih, peralatan
yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
2) Menyusun rencana kerja secara grafis disertai penjelasan-
penjelasan tentang jenis, kualitas dan kapasitas perkakas yang
akan digunakan pada metoda kerja, cara pengangkatan dan
distribusi ke tempat-tempat penimbunan dan penyimpanan, lokasi
gudang-gudang, los kerja, dan sebagainya serta jumlah tenaga
kerja yang digolongkan tingkatan keterampilan.
3) Memperbaiki saluran dan drainase sementara untuk menjaga
erosi, memperbaiki keadaan tanah bangunan (bila perlu)
membentuk permukaan tanah (granding) menurut garis-garis
kedalaman, ketinggian dan kemiringan sesuai dengan gambar
rencana.
4) Sisa-sisa kayu, akar, batu-batuan dan lain-lain harus dibuang
sebelum dilakukan pengupasan lapisan teratas (top soil) pada
daerah yang akan dibangun, pengupasan tersebut minimal 3 m
diluar garis bangunan. Untuk tanah bekas ladang, pengupasan
tersebut sedalam 20 cm sedangkan untuk tanah bekas sawah,
minimal sedalam 30 cm. Tanah hasil kupasan ini hanya boleh untuk
mengurug daerah-daerah di luar bangunan.
5) Bila kondisi tanah sangat jelek atau labil, maka lapisan atas ini
harus digali sampai kedalaman tertentu dan diganti dengan tanah
yang baik atau sirtu (pasir dan batu gunung) atau mengadakan
usaha perbaikan tanah.
c. Penggalian
1) Lapisan humus harus dibersikan sedalam 30 cm atau apabila
lapisan humus harus dibersikan sedalam 30 cm atau apabila
lapisan humus tersebut lebih dari 30 cm maka pembuangan humus
16
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
19
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Spesifikasi Bahan :
Spesifikasi bahan yang digunakan terdiri dari besi, beton instan dan air
yang harus sesuai dengan yang telah disyaratkan dalam pasal
pekerjaan beton bertulang.
2. Syarat-syarat pelaksanaan :
Pemasangan Pondasi Strausspall yang terbuat dari beton bertulang
dilakukan melalui berapa tahap :
a) Tentukan titik/patok yang sesuai dengan yang diinginkan oleh
perencana untuk penempatan beton strausspal atau kolom dengan
bambu/dolken.
b) Boring tanah sesuai dengan ukuran dan dalamnya.
c) Menyetel pembesian, setelah selesai disetel pembesian itu
dimasukkan kedalam tanah yang sudah dibor, kemudian barulah
dicor menggunakan beton instan K-250
d) Membuat adukan beton instan K-250 dan dimasukkan kedalam
buis beton.
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan beton bertulang menggunakan meliputi :
- Pekerjaan pondasi : Beton instan mutu K-300
20
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
b. Spesifikasi Bahan
Semua bahan yang dipergunakan jenis kualitas yang baik.
- Beton Instan
Mutu beton instan yang digunakan harus sesuai dengan RAB dan gambar
kerja, serta telah disetujui oleh pengawas.
- Air
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan di
lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-
bahan kimia (asam alkali), tidak mengandung organisme yang dapat
memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syarat-
syarat Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak
dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan dituangkan.
Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan tebal selimut
beton terhadap ukuran yang ditentukan.
2. Tulangan untuk beton harus menggunakan besi / tulangan yang baru,
bersih dari segala kotoran termasuk karat-karat yang ada harus
dibersihkan terlebih dahulu.
3. Pengadukan harus rata dan sama kentalnya setiap kali membuat
adukan kembali. Sedangkan adukan yang sudah mengalami perubahan
kekerasan tidak diperkenankan dipakai lagi.
4. Sebelum pengecoran dilaksanakan, bekisting harus dicek terhadap
kelurusan, baik arah vertikal maupun horisontal.
5. Penyedia Jasa Konstruksi tidak diperkenankan mengecor beton
sebelum bekisting dan pasangan besi beton diperiksa dan disetujui
Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan.
6. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama
3 x 24 jam setelah pengecoran.
7. Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan- pekerjaan lain.
8. Bila terjadi kerusakan Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi.
21
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Jenis penulangan.
Batang tulangan besi beton harus terdiri dari baja lunak dan baja sedang
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2. Bahan tersebut dalam segala hal
harus memenuhi ketentuan-ketentuan SNI 07-2052-2002, PBI - 1971.
Standard Jepang klas SR-24 atau British Standard No. 785 - 1938. Grade
yang dipergunakan adalah ST-37 dengan katagori U-39 yang sesuai dengan
tabel 3.7.1. PBI – 1971 dan mengandung unsur vanadium 0.03 – 0.08
sesuai persyaratan ASTM A 706.
22
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Dengan toleransi berat untuk tulangan polos dan sirip adalah sebagai
berikut:
a. Penyambungan tulangan.
Panjang penyambungan harus dilakukan sebagai berikut :
1. Kolom struktur :
- Batang polos minimal 40 D
- Batang ulir minimal 40 D
2. Balok struktur :
- Tulangan tarik batang polos minimal 180 cm.
- Tulangan tarik batang ulir minimal 90 cm.
- Tulangan tekan batang polos minimal 120 cm.
- Tulangan tekan batang ulir minimal 60 cm.
Kecuali yang tidak ditentukan di atas dan yang tercantum di dalam
gambar, dalam segala hal tidak boleh kurang dari 60 cm.
b. Penyimpanan.
Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah
dan tidak boleh disimpan di udara terbuka untuk jangka waktu yang
panjang.
23
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
c. Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak,
kotoran, cat, karat lepas, kulit giling, adukan beton yang melekat atau
bahan-bahan lain yang merusak harus dihilangkan dan dibersihkan
dengan kompressor sebelum pengecoran. Semua tulangan harus
dipasang dengan posisi yang tepat hingga tidak dapat berubah atau
bergeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan.
Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat.
d. Pengujian (testing).
Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton harus sesuai
dengan PBI - 1971 yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimal 2400
kg/cm2. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat dan Syarat-
syarat Pengujian, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat
itu tidak boleh dipakai, dan Kontraktor harus menyingkirkannya dari
tempat pekerjaan.
e. Selimut beton.
Ukuran minimal selimut beton harus sesuai dengan SNI 03-2847-2002
pasal 9.7 yaitu :
Pasal 5 Bekisting
1. B a h a n.
Bekisting harus dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bekisting harus cukup
mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan gaya lain yang
24
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Konstruksi.
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat
menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan
beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa
hingga mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan
pengecoran tanpa merusak konstruksi.
4. Ukuran.
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di
semua tempat untuk bentuk dan ukuran yang diinginkan sama.
5. Steiger.
Steiger cetakan dibuat dari kayu dolken dengan diameter minimum 7 cm.
Pemakaian bahan lain harus seijin Pengawas Lapangan.
6. Pelapis cetakan.
Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetakan dari merk
yang telah disetujui dapat dipergunakan Minyak pelumas, yang
sudah/belum dipakai, tidak boleh digunakan .
1. Umum
a. Kontraktor harus melakukan segala pengujian termasuk membuat
contoh benda uji sesuai dengan yang disyaratkan. Metoda, cara dan
tempat pengujian diusulkan oleh kontraktor untuk persetujuan
pengawas.
b. Kontraktor harus melakukan pengujian sesuai dengan metoda, cara dan
tempat pengujian yang sudah disetujui oleh konsultan pengawas.
Pelaksanaan pengujian yang tidak memenuhi syarat tidak akan diterima
dan kontraktor harusmelaksanakan pengujian ulang, selanjutnya
mengevaluasi hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
25
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Laboratorium Pengujian
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, kontraktor wajib mengusulkan
suatu laboratorium penguji untuk melaksanakan pengujian material yang
akan digunakan pada proyek ini. Laboratorium ini bertanggung jawab
untuk melakukan semua pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan berikut
dengan tenaga ahli yang menguasai bidangnya.
1) Alat penguji agregat kasar dan agregat halus.
2) Alat pengukur kadar air (moisture content) dari agregat
3) kelacakan beton (slump)
4) Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawat
benda uji pada temperatur normal dan terhindar dari sengatan
matahari
3. Pengujian Beton
a. Pengujian (testing). Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan
PBI 1971 Bab 4.8 atau ASTM. termasuk pengujian-pengujian susut
(slump) dan pengujian-pengujian tekanan.
Benda uji harus berbentuk kubus berukuran sisi 15 cm. benda uji
bentuk lainnya dapat digunakan jika disetujui oleh pengawas.
Selanjutnya pengambila benda uji sebanyak 2 buah dilakukan setiap
7m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan secara acak oleh pengawas
dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
b. Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang
digunakan setiap 7m3 harus diambil minimal satu kali. Pada setiapkali
pengambilan contoh beton harus dibuat dari dua buah specimen kubus.
Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua
specimen ini yang diuji pada umur beton yang ditentukan, yaitu umur 7
hari dan 28 hari.
S=
( f c − f cr )
N −1
27
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
ii. Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji)
mempuyai nilai dibawah 0,85 fc '
Bila salah satu dari kedua syarat diatas tidak dipenuhi, maka harus
diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan
berikutnya rekomendasi pengawas.
b. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh pengawas. Contoh besi beton yang diambil untuk
pengujian tanpa disaksikan pengawas tidak diperkenankan dan hasil
uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya tanggung
jawab kontraktor.
c. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukan tanggal
pengiriman, lokasi terpasang, bagian struktur yang bersangkutan dan
lain-lain data yang perlu dicatat.
d. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji kurang memuaskan, maka
pengawas berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih
besar dari yang ditentukan diatas, dengan beban biaya ditanggung oleh
kontraktor.
8. Syarat-syarat pelaksanaan.
c. Metode pelaksanaan
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengusulkan metode
pelaksanaan yang berkaitan dengan pekerjaan ini untuk disetujui oleh
pengawas. Jika dipandang perlu, maka pengawas berhak untuk
menunjuk tenaga ahli diluar yang ditunjuk kontraktor untuk membantu
mengevaluasi semua usulan kontrator, dan semua biaya yang timbul
menjadi beban kontraktor. Sebelum semua tahap pelaksanaan
berikutnya timbul menjadi beban kontraktor. Sebelum semua tahap
pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, kontraktor harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari pengawas.
d. Sloof pondasi.
1) Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi
sesuai dengan gambar rencana.
2) Stek-stek tulangan kolom harus distel setepat-tepatnya sebelum
pengecoran beton dilaksanakan
29
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
f. Toleransi.
Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas
toleransi 1 cm, toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah
(cumulative). Ukuran masing-masing bagian harus seksama dalam -
0,50 dan + 0,50 cm.
h. Pengangkutan adukan.
Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa hingga dapat
dihindarkan adanya pemisahan dari bagian-bagian bahan. Adukan
tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 2 meter.
j. Pengecoran.
Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai
mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30
menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus
dilanjutkan tanpa berhenti. Tidak boleh mengecor beton pada waktu
hujan, kecuali jika Pemborong mengambil tindakan-tindakan
mencegah kerusakan.
30
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
k. Pemadatan beton.
Adukan harus dipadatkan dengan memakai alat penggetar (vibrator)
yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran dalam 1
menit. Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan
dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal,
vibrator harus dekat ke cetakan tapi tidak menyentuhnya sehingga
dihasilkan suatu permukaan beton yang baik. Tidak boleh
menggetarkan suatu bagian adukan lebih dari 24 detik.
Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan ke
bagian-bagian adukan yang sudah mengeras.
l. Perawatan.
Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin
dan hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik, dan untuk
mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakan-tindakan
sebagai berikut:
1) Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi
terus menerus sampai cetakan dibongkar.
2) Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama
14 hari berturut-turut menggunakan karung goni.
m. Pembongkaran cetakan.
Pembongkaran cetakan dapat dilakukan setelah waktu minimal yang
dicantumkan di bawah ini :
▪ Sloof minimum 7 hari
▪ Kolom dan balok (cetakan tepi) minimum 14 hari
▪ Pelat minimum 21 hari
31
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
n. Pembulatan pinggiran.
Pinggiran dari plat beton pada jalan corridor/pavement dan lain-lain
harus dibulatkan dengan alat-alat yang cocok dengan lingkaran
perbulatan kira-kira 0,5 cm.
32
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB V
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Lingkup Pekerjaan.
a) Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat‐alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan
hasil yang baik dan sempurna.
b) Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, beton ring balok
untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan
pekerjaan bekisting/acuan, dan semua pekerjaan beton yang bukan
struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.
2. Persyaratan Bahan.
a) Beton Instan K-250
Mutu beton instan yang digunakan harus sesuai dengan RAB dan
gambar kerja, serta telah disetujui oleh pengawas
b) Air.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan‐bahan organis/bahan lain yang dapat
merusak beton dan harus memenuhi NI‐3 pasal 10. Apabila dipandang
perlu Direksi Pekerjaan / Konsultan Manajemen Konstruksi dapat
minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
c) Besi Beton.
Digunakan mutu U 24 )16,U39 = 016. Besi harus bersih dari lapisan
minyak/lemak dan bebas dari cacat seperti serpih‐serpih. Penampang
besi harus bulat serta memenuhi persyaratan NI‐2 (PBI 1971). Bila
dipandang perlu Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa mutu besi
beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya Kontraktor.
a) Mutu beton.
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang
adalah K-250 dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam
PBI‐1971.
b) Pembesian.
- Pembuatan tulangan‐tulangan untuk batang lurus atau yang
dibengkokkan, sambungan kait‐kait dan pembuatan sengkang (ring),
persyaratannya harus sesuai PBI‐1971.
33
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Lingkup Pekerjaan
Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan
pasangan dinding/sekat ruang yang menggunakan bata merah, kolom
praktis, balok praktis, lintel dan ring balok praktis sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
35
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Ketentuan
a. Pelaksanaan
1) Pasangan berapen (Pasangan bata di bawah permukaan tanah)
memakai adukan semen pasir 1: 3.
2) Pasangan bata kedap air (1 : 3) dipasang pada dinding-dinding
dapur, pantry, kamar mandi dan daerah lembab/basah.
b. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 5.
1) Jika tidak ditentukan lain, sistim ikatan pasangan bata 1/2 batu
adalah "Ikatan Silang" dimana lapisan satu dengan lapisan di
bawahnya harus berbeda setengah panjang bata.
2) Pada pasangan satu batu dan pasangan lebih tebal harus disusun
secara ikatan Vlaams.
c. Kualifikasi Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor harus menggunakan
atau mempekerjakan tenaga kerja yang benar-benar ahli di dalam
teknik pemasangan batu dan bata.
d. Peralatan
Pasangan bata harus tegak dan siku sesuai yang direncanakan, maka
di dalam pelaksanaannya Kontraktor harus menggunakan peralatan
kerja yang memadai dan men-cukupi seperti alat ukur teodolit,
waterpass, selang dan benang ukur serta memasang Patok-
patok/Papan Pedoman.
e. Standarad dan Peraturan yang berlaku adalah :
1) PUBBI
2) Peraturan Umum Bangunan Nasional
3) SNI
f. Penyerahan
Sebelum di laksanaan, Kontraktor harus menyerahkan :
a. Contoh-contoh bahan yang akan dipakai di dalam Pelaksanaan.
b. Contoh pasangan Bata.
g. Contoh-contoh tersebut diperlukan untuk persetujuan pemakaian dan
pelaksanaannya.
3. Bahan
Pasangan Bata
a) Bata ringan 1/2 batu ukuran 10x20x60cm dan 1batu ukuran
20x20x60cm dari produk/merk Setara dengan ex. Power Block, Celcon,
dan Hebel.
b) Spesifikasi Bata Ringan :
Panjang : 600 mm
Tinggi : 200 mm
Tebal : 100 mm
Berat Jenis Normal : 600 Kg/ m3
Berat Jenis Kering : 550 Kg/ m3
Daya Tekan : 4.25 Kg/cm2
36
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
c)
Bahan spesi/perekat dengan semen khusus/instant produk/merk
Setara dengan Mortar Utama / Prime Mortar, antara lain:
- Perekat Bata ringan : Setara dengan MU-380 / PRO-889 / PM
100
- Plesteran Dinding bata / bata ringan : Setara dengan MU-301 / PRO-
879 / PM 200
- Acian Permukaan Plesteran : Setara dengan MU-200/PRO-
869/PM210
4. Pelaksanaan
a. Umum
1) Pasangan bata dilaksanakan diatas permukaan pondasi/sloof
betonsesuai elevasi dan jalur yang ditentukan dalam gambar
rencana, permukaan bidang pasangan harus dalam keadaan
bersih dari segala macam kotoran yang dapat menghambat
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2) Pasangan bata biasa adukan semen pasir 1 : 3 atau 1 : 5
penggunaannya menurut ketentuan yang telah ditetapkan dalam
gambar rencana, dengan siar pemasangan 1cm.
b. Pasangan bata ringan
1) Pasangan bata ringan menggunakan spesi khusus dari produk
seperti tersebut diatas dikemas dalam zak dengan berat tertentu.
2) Penggunaannya cukup dengan menambahkan air pada tempat
adukan, kemudian diaduk hingga merata dan mencapai kekentalan
tertentu/plastis.
3) Pasangan bata ringan diperkuat dengan angkur besi dia. 8mm,
tertanam dalam pasangan bata ringan 30cm dan pada kolom
praktis atau ring balok tertanam 10 cm dipasang tiap jarak 60cm.
4) Tebal spesi atau perekat untuk pasangan bata ringan maximal 1 cm
(10mm), untuk siar tegak dan siar horizontal.
c. Pasangan bata biasa (bata merah)
1) Pasangan bata harus rapat adukan ( diantara pasangan bata satu
dengan lainnya tidak berongga (terisi adukan ).
2) Untuk pedoman kedataran atau waterpas pasangan bata, tiap-tiap
kali pemasangan benang pedoman tidak boleh lebih dari 20cm di
atas pasangan.
3) Tebalnya siar Pasangan bata biasa + 1cm (10mm), maximal
15mm.
4) Untuk pasangan bata harus dilindungi dari pengaruh langsung sinar
atau panas matahari, serta harus dijaga kondisi kelembabannya
dengan membasahi permukaan pasangan selama 1 minggu.
5) Jika terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-lain
lubang/bukaan harus dibuatkan kolom praktis atau lintel, hingga
pasangan bata tidak mengganggu kusen.
6) Untuk melanjutkan pekerjaan pasangan bata di tempat tersebut
diatas, semua rangka kosen harus terpasang lebih dahulu.
7) Semua siar antara rangka kayu/kosen harus diisi dengan adukan
sekurang-kurangnya tebal 1cm.
d. Lubang untuk instalasi dan alat-alat listrik
37
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
38
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
5. Syarat Pemeliharaan
a. Perbaikan
1) Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang cacat, perbaikan
dilaksanakan secara hati-hati dan benar hingga tidak mengganggu
pekerjaan finishing lainnya.
2) Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada
waktu Pelaksanaan, maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki
sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas Pekerjaan. Biaya
yang ditimbulkan oleh pekerjaan perbaikan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
3) Pengamanan
Kontraktor harus melakukan perlindungan terhadp pekerjaan yang
telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan. Biaya
yang ditimbulkan oleh pengamanan pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
6. Syarat Penerimaan
Apabila pekerjaan setelah diterima terjadi kerusakan/cacat atau lainnya,
wajib diperbaiki oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
1. U M U M
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan yang disebutkan
dalam gambar.
2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan persyaratan dalam :
NI - 2 - 1971.
NI - 3 - 1970.
NI - 8 - 1972.
3. MATERIAL
Semua bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan kebutuhan
persyaratan yang tercantum di- bawah ini :
3.1. P a s i r
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari tanah liat,
lumpur atau campuran-campuran lainnya sesuai dengan:
NI - 3 Pasal. 14.
NI - 2 Bab. 3.3.
3.2. S e m e n
Semen yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membatu dan dalam zak yang tertutup seperti diisyaratkan dalam NI -
8.
Hanya sebuah merek dari satu jenis semen yang boleh digunakan
dalam pekerjaan.
39
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
3.3. A i r
Harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak
seperti, minyak, asam dan unsur organik. Kecuali dinyatakan lain,
Kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
4. PERENCANAAN
Penggunaan :
Semua dinding beton maupun bata dan dinding - dinding lain
yang diharuskan memakai plester kedap air. Seperti terdapat
dalam gambar.
Penggunaan :
Semua dinding-dinding beton maupun batu bata yang akan
diplester yang tidak termasuk kelompok 1.1.
4.2. A c i a n
5. PELAKSANAAN
5.1. U m u m.
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan per- alatan yang
memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang
akan diplester, dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat
merusak plesteran.
Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaannya
yang buruk harus diganti dengan baik.
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini
harus disingkirkan dari pekerjaan. Pekerjaan plesteran harus rata
pada bidang pemasangannya. Pekerjaan yang tidak rata harus
diperbaiki mengikuti petunjuk Direksi Pengawas. Tebal plesteran
yang dimaksudkan, kecuali bila lain adalah 20 mm dengan toleransi
minimum tebal 15 mm dan maximum tebal 25 mm. Bilamana
ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi
permukaan dinding, maka permukaan dinding harus diperbaiki.
40
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
5.2. Pencampuran
a. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam
waktu 45 menit. Adukan / plesteran dapat dipakai sampai
sebatas adukan/plester tersebut tidak dapat lagi diolah (lebih
kurang 90 menit setelah adukan jadi).
b. Plesteran.
b.1. Plesteran ke dinding bata biasa.
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu,
minyak, cat dan bahan-bahan lain Yang dapat mengurangi
daya ikat plester.
Pasang lapisan plester setebal yang di syaratkan (20 mm).
Ratakan dengan roskam kayu. Basahkan selama lebih
kurang tiga hari.
6. KESIMPULAN
41
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan acian pada plesteran dinding bata dan
atau dinding beton , baik internal maupun ekternal (termasuk dinding dalam
shaft), dan lain-lain seperti yang dijelaskan dalam gambar pelaksanaan.
2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI dan sesuai
dengan standar acuan produk
1. SNI - 2 - 1971
2. SNI - 3 - 1970
3. SNI - 8 - 1974
4. DIN 18550
3. Bahan-bahan
Semen instan MU-200 (untuk acian pada plesteran dinding bata) ini
merupakan campuran semen, filler dan aditif. Semen instan ini harus
dengan mutu yang baik dan bebas dari ketidak-murnian/kotoran supaya
menghasilkan acian dengan kekuatan yang dibutuhkan, daya tahan yang
tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke
Arsitek untuk persetujuan sebelum pemakaian dimulai. Semen instan MU-
MU-200 siap digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan
memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang harus tercapai
untuk pekerjaan beton.
4. Metode Pelaksanaan
a. Alat kerja : Roskam baja, jidar panjang dari baja atau alumunium, hand
mixer, bak adukan.
b. Persiapan dan Pelaksanaan :
1) Siapkan tempat kerja & permukaan yang hendak diaci.
2) Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan
acian.
3) Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran
& minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
4) Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan
air.
5) Pekerjaan acian harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
6) Jika acian menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak
rata, tidak tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau
retak, maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk
diperbaiki atas biaya Kontraktor.
c. Pengadukan Bahan :
1) Tuang air ke dalam bak adukan sebanyak 14,0 – 14,5 liter untuk
tiap kantong MU-250 dan 12,0 – 13 liter untuk tiap kantong MU-
200 (40 kg).
2) Masukan adukan kering MU-250/MU-200 kedalam bak adukan.
Aduk campuran di atas hingga rata.
42
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
3) Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci
dahulu sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan.
d. Aplikasi untuk acian :
1) Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya yang
kemudian diratakan dengan jidar panjang.
2) Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung
kerataan dasar permukaannya.
5. Pelaksanaan Pekerjaan
Semua permukaan yang akan menerima acian harus cukup keras untuk
menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari debu-
debu dan barang-barang/materi yang lepas. Perhatian yang baik harus ada
selama pelaksanaan untuk menghindari acian yang masih basah jatuh atau
bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti pada lantai-lantai,
pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa mengakibatkan
timbulnya noda/kotor.
6. Catatan
Untuk finishing akhir acian cukup menarik roskam searah (horizontal atau
vertikal) dan tidak dianjurkan untuk menekan, memutar atau bahkan
menggosok dengan sobekan kertas semen atau bahan lain yang meresap
air.
1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan‐bahan peralatan
dan alat‐alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini hingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b) Pekerjaan lantai screed dilakukan meliputi bawah finishing lantai
keramik, penutup dan lapisan dasar waterpoofing dan untuk seluruh
detail seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a) Semen Portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type dari satu
hasil produk yang disetujui Direksi Pengawab serta memenuhi syarat‐
syarat dalam NI‐8 SII 0013‐8± dan ASTM C150‐78A.
b) Pasir harus memenuhi syarat‐syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 11 dan SII 0404‐80.
c) Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR
P18‐303 dan NZS 3121/1974.
d) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam NI‐2, NI‐8 dan PUBI 1982.
43
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a) Bahan‐bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh‐contohnya kepada Konsultan MK
dan atau Pemberi Tugas/Pemilik untuk mendapatkan persetujuan.
b) Apabila dianggap perlu Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas/Pemilik
dapat meminta untuk mengadakan tes‐tes laboratorium yang dilakukan
terhadap contoh‐contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung
jawab Kontraktor/Pemborong sepenuhnya.
c) Lantai screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton
tumbuk atau plat beton telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan
bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
d) Setelah dibersihkan alas lapisan dibasahi (semalam dan setelah kering
dilapis cairan semen calbond (air semen maksimum 20 menit,
selanjutnya screed dicor).
e) Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC (semen) dan
pasir yang memenuhi syarat‐syarat seperti yang telah ditentukan.
f) Lapisan atas/finish lantai screed adalah acian PC (semen) tanpa
campuran bahan lain yang dilapiskan keseluruh permukaan lantai dan
diratakan tebal acian minimal 2 mm setelah diratakan dan dilicinkan.
g) Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 4 cm atau
sesuai yang ditentukan oleh Konsultan MK dan atau Pemberi
Tugas/Pemilik dari adukan 1 pc : 5 pasir. Permukaan lantai screed
harus betul‐betul rata kecuali bila disyaratkan lain beban cacat (retak‐
retak).
h) Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan alas lantai screed
harus dibersihkan dengan sikat kawat dan air supaya agregat muncul
dan memberi ikatan yang baik dengan screed. Cara lain adalah
membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Konsultan MK dan atau Pemberi Tugas/Pemilik.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan floor hardener meliputi pekerjaan pada Lantai yang dinyatakan
dalam Gambar Kerja.
2. Spesifikasi Bahan
Bahan floor hardener bersifat non metallic, anti slip, anti gores, tahan
terhadap minyak, lemak, bahan kimia dan berfungsi sebagai lapisan
permukaan akhir / finishing lantai.
Jika bahan/material floor hardener dan primernya terdiri dari dua komponen
atau lebih, maka perbandingan antara komponen komponen tersebut
dalam sebuah campuran harus mengikuti spesifikasi pabrik. Pengadukan
harus mengikuti spesifikasi pabrik, dilakukan dengan alat pengaduk
mekanis sampai campuran tersebut homogen, bebas dari gumpalan
gumpalan dan berbentuk bubur yang halus.
44
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Persyaratan Pelaksanaan
1.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan floor hardener, permukaan lantai
harus bersih dan bebas debu, minyak, air dan noda maupun kotoran
lainnya. Peil atau elevasi permukaan tersebut harus sesuai gambar
pelaksanaan dan sudah disetujui oleh Direksi/Pengawas. Apabila
dari bahan material yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar
yang beracun atau membahayakan keselamatan manusia, maka
Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung misalnya
Masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada
waktu pelaksanaan pekerjaan.
45
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
46
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Untuk Aplikator
a. Gunakan ukuran rangka yang sesuai dengan aplikasi dan standar yang
disarankan.
b. Jarak sekrup dari ujung panel (tepian) minimal 2.5 cm, hal ini untuk
menghindari retak
c. Penting untuk menambahkan rangka untuk area sambungan. Dimana
berfungsi agar dapat disekrup lebih dari 2.5cm
d. Penggunaan rangka kayu disarankan menggunakan paku berbentuk
“T” (T-Head)
e. Penggunaan rangka :
• Berikan lapisan anti karat (Coating) sebelum melakuka
pemasangan Wood Plank.
• Penggunaan rangka kayu, disarankan kayu sudah kering
sepenuhnya dan sudah bebas rayap.
f. Pemotongan dapat menggunakan gergaji tangan atau gergaji mesin
dengan menggunakan mata pisau untuk keramik/beton.
g. Gunakan alat-alat perlindungan seperti masker dan sarung tangan pada
saat pemotongan.
h. Area sambungan hanya ditutupi dengan Sealant PU
i. Dilarang menggunakan bahan dasar Gipsum untuk area sambungan
dan lubang sekurp.
j. Angkat dan pindahkan material di posisi yang aman dengan tenaga
kerja yang cukup untuk menghindari kecelakaan.
k. Konsultasikan kepada team Teknikal Conwood untuk pemasangan
dengan fungsi yang berbeda, guna menghindari kerusakan pada saat
pemasangan.
❖ Peringatan
1. Gunakan Wood Plank Composite Panel hanya sebagai material
dekorasi seperti plafon, dinding, lantai dan dekoratif.
2. Ikuti panduan instalasi dan gunakan peralatan dan perlengkapan
yang standard.
3. Dilarang memakan atau memasukan ke dalam mulut dan jangan
menghirup debu pada saat melakukan pekerjaan pemasangan
Wood Plank Composite Panel..
47
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
4. Jika debu masuk ke mata, segera cuci dengan air. Jika kondisi
memburuk silahkan hubungi dokter.
5. Periksa dan Gunakan Selalu Panduan Instalasi Terbaru.
6. Buku Panduan Pemasangan Wood Plank Composite Panel ini
diperbarui secara berkala, untuk informasi terbaru dan
pemasangan yang efektif. Pelaku pemasangan, desain, pengawas
dan lain lain harus memahami Panduan Pemasangan Conwood ini.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Bersihkan area yang akan dipasang, pastikan kering dan sudah diaci
dengan level yang baik. Beton lantai sudah kering sepenuhnya.
b. Untuk pemasangan eksterior, dibuat kemiringan (sloop) untuk meng-
hindari air menggenang.
c. Untuk pemasangan interior, semen lantai harus rata dan halus (diaci).
Dipastikan tidak ada area yang bergelombang.
d. Susun Wood Plank Decorative Deck pada lantai, untuk pemasangan
eksterior buat arah kemiringan (sloop) untuk buangan air.
e. Gunakan bor kayu atau beton ukuran 3mm dan buat lubang dengan
jarak 2.5cm dari pinggiran dan setiap jarak 50cm untuk selanjutnya.
Pengeboran ini hanya sebagai penanda posisi plug sekrup (fischer).
f. Angkat papan dan tandanya akan terlihat. Lalu gunakan bor semen no
6mm untuk membuat lubang sedalam 3 cm di lantai semen.
g. Masukkan plustic plug (paku fischer) S6 pada setiap titik yangsudah
dibor.
h. Susun kembali Wood Plank Decorative Deck. Lalu buat lubang
oversink dengan bor 8.5mm sedalam 5mm. Lalu pasang sekrup dan
tutup bekas oversink tersebut dengan Oaker (semen grout).
i. Untuk pemasangan eksterior, pada area sambungan diberi jarak jarak
3-5mm. Sekrup harus dipasang sejarak 2.5cm dari pinggiran pada
posisi tengah saja.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
ini, sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Melaksanakan pekerjaan pemasangan membrane, sehingga diperoleh
hasil yang baik dan memuaskan.
c. Tahapan pekerjaan meliputi:
1) Persiapan bahan membrane sesuai spesifikasi
2) Pemasangan membrane pada area kanopi yang telah ditentukan
dan sesuai dengan petunjuk Pemberi Tugas/ pengawas lapangan.
1. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta "Finishing" pada
semua permukaan sesuai dengan gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
2. Referensi
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut :
• Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
• NI - 3 – 1970
• NI - 4
3. Materail
Jenis-jenis cat yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
a) Cat untuk tembok :
Plamur, wall sealer, cat dasar, cat akhir.
b) Cat untuk kayu : kwalitas setara Glotek
Menie, Plamur, cat dasar, cat akhir.
c) Cat untuk besi hitam dan besi galvanis.
Cat Dasar : cat Epoxy, Zinkcromate
d) Cat tahan air.
e) Cat tahan oli.
4. Pelaksanaan
• Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng- kaleng yang masih
disegel, tidak pecah atau bocor dan mendapat persetujuan
perencana/Pengawas, Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna-
warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan
persetujuan Pengawas.
• Kontraktor sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat
yang akan digunakan disertai Surat Jaminan Kwalitas dari Pabrik
pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik tersebut
untuk disetujui Pengawas.
• Sebelum penggunaan dari cat ini kontraktor harus sudah mengerti
betul tentang cara-cara penggunaannya sesuai rekomendasi Pabrik
yang bersangkutan.
• Pekerjaan Pengecatan tidak boleh dimulai :
49
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
❖ Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan
disetujui oleh Pengawas.
❖ Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah diperbaiki atau
kotoran-kotoran dibersihkan.
❖ Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah,
lembab atau berdebu.
❖ Sebelum didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada
dinding atau bagian - bagian yang akan dicat.
❖ Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan
harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-
urutan pekerjaan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar (under
oats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
❖ Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam
pengecatan.
❖ Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk
dari Pabrik pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan
Pengawas.
4.1. Cat Tembok Dalam
• Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu
mengering. Setelah permukaan tembok kering maka persiapan
dilakukan dengan membersihkan permukaan tersebut terhadap
pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat
pada tembok baru, dengan ampelas (emerald paper)
kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
• Sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrik pembuat.
• Untuk lapisan plamur dipakai produk Danapaint atau setara
pada bagian-bagian dimana reaksi dengan alkali sedangkan
untuk dinding yang lembab/basah diberi Lapisan Wall Sealer.
• Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan
campuran kira-kira 15% air.
• Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plammur lagi,
dan diamplas bila setelah kering.
• Pengecatan akhir dengan Kwalitas setara produk VINILEX,
berulang kali (2 atau 3 kali) sampai mencapai warna yang
dikehendaki.
• Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
• Warna akan ditentukan kemudian.
50
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pelengkap tambahan ornament dan signage meliputi pengadaan,
pemasangan semua bahan perlengkapan ornament-ornament
dipergunakan di dalam pekerjaan yang terdiri dari:
• Pekerjaan ornament cutting.
• Pekerjaan signage luar.
2. Spesifikasi Bahan
Semua bahan dasar yang digunakan sebagai ornamen dan signage harus
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi ini.
Apabila tejadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan
merk, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK untuk
mendapatkan persetujuan.
Bahan dasar dari Akrilik dengan ukuran huruf yang cukup besar dengan
ketebalan 8 mm denga dibungkus oleh plat aluminium 1 mm, dengan
rangka dalam. Dudukan serta rangka harus dalam kondisi baik dan presisi.
Dibagian dalam ada instalasi lampu led sesuai kebutuhan standar sebuah
signage. Apabila tejadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari
pemilihan bahan , Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK
untuk mendapatkan persetujuan.
3. Persyaratan Pelaksanaan
Pekerjaan Cutting Signage Dan Ornamen.
a. Sawing.
Sawing adalah proses pengerjaan pemotongan benda kerja dengan
mengggunakan pisau bulat bergerigi yang berputar, proses ini
digunakan hampir untuk semua jenis bahan termasuk non logam,
seperti kayu plastik .
b. Drilling.
Proses pengerjaan manufacturing pemotongan benda kerja untuk
pembuatan lubang / penampang buat melingkar pada benda padat,
pisau yang digunakan matabor yang berputar dan menusuk memasuki
benda kerja. Mata bor berputar dengan kecepatan tertentu yang
disesuaikan tetapi benda kerja diam.
c. Turning
Proses bubut permesinan dengan pahat potong tidak berputar . biasa
disebut sebagi pekerjaan multi fungsi sebagai mesin bubut. Sabagi
perataanpermukaan, membuat poros lurus, membuat poros tirus,
eksentrik, dan bor.
51
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
d. Planning
Shaping , mesin ketam untuk proses pekerjaan bidang rata, cembung,
atau cekung. Dengan letak poisisi datar, tegak atau miring. Dimana
mesin perkakas mempuntai gerakan lurus bolak balik secara horisontal,
ada juga yang vertikal. Prinsip kerja mesin perkakas ini adalah benda
kerja di jepit dalam keadaan diam, pahat bergerak lurus bolak balik
unutuk melakukan penyayatan.
e. Milling
Mesin perkakas yang menghasilkan bidang datar dimana pisau
berputar dan benda kerja bergerak melakukan langkah
pemakanan.umumnya menghasilkan bentuk bidang datar kerena
pergerakan dari meja mesin perkakas khusus. Pekerjaan yang dapat
dihasilkan adalah permuaan datar, alur, rodagigi.
Semua jenis pekerjaan cutting harus mlkukan langkah2 yang baik dan
benar, untuk menghasilkan hasil cutting yang berkualitas. Untuk bentuk
perakitan seperti proses pengecatan, pengeleman setan pencetakan
bisa dilihat di standar kerja di atas.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan paving block ini meliputi seluruh pekerjaan paving block
seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alatalat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini sehinggadiperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
c. Pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan “sub
grade” danlantai kerja sesuai dengan seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.
d. Kemiringan lantai dibuat ke arah pembuangan air seperti yang
ditunjukkan dalam
2. Persayaratan Bahan
a. Semua material yang akan digunakan harus memenuhi standar SII,
terutama pada hal-hal kekuatan, ukuran, perubahan warna.
b. Material paving blok yang digunakan setara dengan merek Conblock
Indonesia atau lainnya,
c. ditentukan dengan test laboratorium atau sertifikat
1. Lingkup pekerjaan ini adalah pemasangan struktur area bermain anak dan
pemasangan alat bermain anak (Children Playground Set). Pekerjaan ini
harus dilaksanakan oleh Sub Penyedia barang dan jasa Spesialis dan harus
dijamin dengan garansi minimal 5 tahun dan asuransi tanggung gugat
produk (product liability insurance) selama masa alat terpasang.
2. Luasan area playground disesuaikan dengan area aman bermain peralatan
yang dipasang.
53
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
1. Meliputi :
semua pekerja, bahan-bahan dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk
pekerjaan landscaping sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Secara lebih
terperinci pekerjaan ini antara lain ialah :
a. Penyediaan dan penanaman tanaman.
b. Perawatan tanaman
2. Syarat-syarat :
a. Kontraktor harus mengunjungi lapangan dan memperhatikan pekerjaan
saluran pekerjaan untuk syarat-syarat pekerjaan tanaman.
b. Pengawasan : semua bahan-bahan dan pekerjaan harus diawasi
sampai mendapat persetujuan dan Konsultan Pengawas.
3. Bahan-bahan
Contoh dari semua bahan dan tanaman harus diberikan kepada Konsultan
Pengawas dan approval material dari PPTK guna mendapatkan persetujuan
sebelum pekerjaan ini dimulai.
4. Tata Kerja
a. Pekerjaan media tanah/tanam :
1) Sebelum diberi pupuk dan ditanami, tanah dalam pot harus diolah
hingga lapisan atas setebal 15 cm menjadi gembur.
2) Tanaman hias diberi pupuk pupuk kandang dan pupuk buatan
sesuai konsistensi atau petunjuk pada kemasan.
3) Pada saat menanam taburkanlah campuran pupuk kandang,
tanah asli dan pupuk buatan dengan kositensi sesuai kemasan,
disekitar akar sampai rata dengan tanah.
b. Cara menanam :
1) Umum : penanaman baru boleh dimulai setelah
pekerjaan perataan, peninggian dan penurunan tanah selesai
dan disetujui Konsultan Pengawas.
54
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
5. Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan yang bersangkutan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya
b. Pemasangan bahan-bahan yang ada harus mengikuti gambar
pelaksanaan dan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
6. Perawatan :
a. Perawatan dimulai sesaat sesudah penanaman harus terus menerus
dilakukan sampai akhirnya masa pemeliharaan dari bangunan atau
sampai penyerahan berakhir.
b. Tanaman wajib dirawat dengan menyiram air, menyemprot anti hama
dan lain-lain yang diperlukan. Tanaman yang mati harus diganti.
55
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
56
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB V
SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Bahan.
a. Bahan dan Pengerjaan
Seluruh peralatan, bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
baru dan bahan harus tahan terhadap iklim tropis. Seluruh pekerjaan
harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai ketrampilan yang memuaskan.
b. Contoh bahan.
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh bahan
untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana, Seluruh
biaya ditanggung Pemborong.
c. Proteksi bahan dan peralatan
Seluruh bahan dan peralatan harus diproteksi secara memadai oleh
Pemborong, sebelum, selama pengerjaan dan sesudah selesai instalasi
(dalam masa garansi). Bahan dan peralatan yang mengalami kerusakan
akibat pemasangan yang ceroboh dan proteksi yang tidak memadai
ditolak untuk instalasi dalam proyek.
d. Peralatan yang disebutkan dengan produk pabriknya adalah :
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture accessories dan lain-lain
yang dianggap perlu dan dipersyaratkan dengan nama dalam
persyaratan ini maka Pemborong wajib menyediakan sesuai dengan
peralatan yang disebutkan dengan produknya seperti tersebut di atas.
Untuk peralatan yang tidak disebutkan/ dipersyaratkan nama
pabriknya, maka pemborong harus menyediakan dan menyerahkan
lengkap dengan keterangan-keterangan dan katalognya atau tetap
berpegang pada standard-standard negara/Internasional lainnya.
e. Lampu.
• Lampu TL.
Tegangan nominal disesuaikan dengan tegangan setempat,
dengan wattage sesuai gambar kerja.
• Lampu TL 1x18, 2 x 18, 1x36, 2x36 watt lengkap balast elektronik.
f. Armature lampu/Fixture
Armature TL 1x 18, 2 x 18, 1x36, 2x36 watt lengkap balast elektronik.
• Finishing : terdiri dari prime coating, finishing coating, warna putih,
oven
• Dilengkapi dengan capasitor .
57
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
2. Syarat/Cara pelaksanaan
a. Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus
dikerjakan oleh perusahaan pemborong yang dapat dipercaya,
berpengalaman dalam bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar
sebagai instalatir.
b. Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Peraturan
Umum Instalasi Listrik” di Indonesia, peraturan PLN edisi yang berlaku
sebagai petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah
setempat dan standard-standard/kode-kode lain yang diakui. (VDE, DIN,
PUIL).
c. Shop drawing.
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi bahan
pemborong diharuskan menyerahkan shop drawings harus termasuk
katalog data dari pabriknya. Literatur mengenai uraian-uraian diagram
pengkabelan, data ukuran dimensi, data pembuatan dari nama serta
58
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
59
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
60
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
61
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
62
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB VII
SPESIFIKASI TEKNIS
67
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
68
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
69
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
70
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
• Tebal : 2.5 cm
• Lebar : 10 cm
• Panjang : 305 cm
• Berat : 9.76 kg/buah
6 Rubber Floor 50x50x2,5 cm (merah dan Happy Play, SipRubber
biru)
7 Cat Exterior Jenis : Dulux Weathershield,
Acrylic emulsion Jotun Jotashield, Propan
Weathershield untuk exterior
8 Saluran/ Gorong- Box Culvert uk. 80 x 80 x 100 Asiacon, SCG, Adimix
gorong
Pekerjaan Lain-lain
1 Jungkat-jungkit 1 HDPE dan LLDPE anti UV food PT. Inovasi Wahana Anak
kursi grade, kombinasi besi galvanis
dan powder coating
2 Integrated set HDPE dan LLDPE anti UV food PT. Inovasi Wahana Anak
playground grade, kombinasi besi galvanis
dan powder coating
C. PEKERJAAN LAPANGAN BASKET
Struktur
1 Cerucuk/ Dolken Dia. 8-10 cm Kayu Gelam
2 Besi Beton ukuran sesuai gambar rencana Full SNI, KS, Mastersteel,
BSB
3 Wiremesh ukuran sesuai gambar rencana Full SNI, KS, Mastersteel,
BSB
4 Beton Instan Mutu Beton K-300 Dunia Mortar, Decon,
Mutu Beton K-250 Jayamix
Arsitektur
1 Beton Decorative • Lapisan pasir 5 cm • PT CRP KIMIA
• Lantai kerja K-B0 5 cm KONSTRUKSI
• Beton K 250 • BRICKFORM TEXMURA
Besi Wiremesh M8 PT. NIAGA ARTHA
CHEMCONS
71
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
Spesifikasi :
- Kemasan : 25 Kg
- Bentuk : Bubuk
- Warna : Natural
- Konsumsi : 3 kg to 6 kg per
m2
- Curing Time
> Foot traffic : 1 – 2 hari
> light vehicle traffic : 7 –
10 hari
> Fully cured after : 28 hari
72
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
E. PEKERJAAN GAZEBO
STRUKTUR
1 Cerucuk/ Dolken Dia. 8-10 cm Kayu Gelam
2 Besi Beton ukuran sesuai gambar Full SNI, KS, Mastersteel,
rencana BSB
3 Wiremesh ukuran sesuai gambar Full SNI, KS, Mastersteel,
rencana BSB
4 Beton Instan Mutu Beton K-300 Dunia Mortar, Decon,
Jayamix
ARSITEKTUR
1 Aci MU-200 Dunia mortar, Mortar
Utama, Global Union
2 Wood Plank • Tebal: 1.1 cm Conwood
Composite Panel • Lebar: 20 cm
Type sliding • Panjang: 305 cm
• Berat: 9.04 kg/buah
• Tebal : 2.5 cm
• Lebar : 10 cm
• Panjang : 305 cm
Berat : 9.76 kg/buah
3 Acrillic Tebal 10mm Lokal
MEP
1 Lampu Strip LED Philips
2 Lampu Outdoor 20 Watt Philips
74
Pekerjaan Peningkatan Sarana, Prasarana Dan Utilitas Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu – Pembangunan Fasilitas
Umum (Jasa Konsultansi Perencanaan)
BAB VIII
PENUTUP
A. Perubahan ‐ Perubahan
Apabila ada perubahan dari ketentuan‐ketentuan tersebut diatas, karena sesuatu hal
harus seijin Konsultan MK dan Pemberi Tugas.
B. PENUTUP
75