Anda di halaman 1dari 4

Rancang Bangun Shaking Water Bath

Berbasis Mikrokontroler ATmega16


link : http://jfu.fmipa.unand.ac.id/index.php/jfu/article/viewFile/260/222
NAMA : ZULFIKAR

NIM : P322070

KELAS : B

I. PENJELASAN ALAT SHAKING WATER BATH


Shaking water bath merupakan suatu alat yang digunakan untuk keperluan laboratorium
dan industri, seperti pencampuran zat kimia, pembentukan suatu organisme baru bahkan
digunakan untuk pencairan dan inkubasi sampel darah. Salah satu contoh penggunaan alat
shaking water bath dalam skala laboratorium yaitu untuk menganalisis bahan pakan ternak di
laboratorium peternakan. Shaking water bath memiliki dua buah sistem yaitu shaking dan water
bath. Alat shaking water bath ini dapat mempertahankan temperatur serta laju putaran motor
pada kondisi tertentu. Sistem shaking yang bekerja pada alat ini menggunakan sebuah motor
untuk mengaduk sampel dan sistem water bath menggunakan suatu sensor temperatur untuk
memepertahankan temperatur yang diinginkan.
Alat shaking water bath tidak banyak diproduksi di Indonesia, sehingga untuk keperluan
laboratorium di Indonesia alat shaking water bath dibeli ke luar negeri (Jerman, Amerika dan
China) dengan harga yang mahal yaitu Rp. 30.000.000 (Thermoscientific, 2014). Harga yang
mahal ini mengakibatkan ketersediaan alat di beberapa laboratorium Indonesia sangat minim.
Ketersediaan alat yang minim mengakibatkan penggunaan alat dipaksakan sehingga sering
mengalami kerusakan pada bagian motor.

II. METODE
2.1 Perancangan Diagram Blok Sistem
Dalam perancangan alat shaker water bath dibutuhkan beberapa rangkaian blok sistem
seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Masing-masing perancangan blok sistem terdiri dari
rangkaian sensor temperatur, dua sistem keypad, dua sistem minimum mikrokontroler, dua
rangkaian relai, kontrol kecepatan motor dan dua LCD.

Gambar 1 Diagram blok sistem


2.2 Perancangan Wiring Rangkaian
Perancangan rangkaian sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 2.
Perancangan sistem secara keseluruhan terdiri dari sistem minimum mikrokontroler, LCD,
sistem sensor LM35, sistem keypad, sistem relai, dan sistem pengaturan laju motor. Untuk sistem
minimum mikrokontroller, relai, LCD dan keypad masing-masing ada dua sistem dan
rangkaiannya sama dengan Gambar 2.

Gambar 2 Wiring rangkaian

PENJELASAN WIRING SHAKING WATER BATH


pertama yaitu sensor LM35 yang terhubung pada kaki 40 MIKROKONTROLER ATMEGA16
dan keypad yang terhubung pada kaki 1 sampai dengan kaki 8 MIKROKONTROLER
ATMEGA16,
Setelah itu pada kaki 23 MIKROKONTROLER ATMEGA16 terhubung pada transistor NPN,
sebelum tegangan positif masuk ke Base transistor NPN terdapat RESISTOR 100K ohm,
gunanya agar transistor NPN tidak jebol, dan kaki EMITTER terhubung pada ground, sesuai
dengan prinsip kerja TRANSISTOR NPN yaitu "jika basis dipicu tegangan positif maka kaki
EMITTER dan COLLECTOR akan saturasi"
setelah kaki EMITTER dan COLLECTOR saturasi maka tegangan akan mengalir ke DIODA
(penyearah arus/tegangan) fungsinya untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC,
setelah itu tegangan akan masuk ke RELAY maka posisi relay yang sebelumnya NO (normally
open) akan tertutup atau NC (normally close) sehingga tegangan akan mengalir masuk ke hetter
sehingga hetter akan memanas.
Selanjutnya pada kaki 22 MIKROKONTROLER yang terhubung pada kaki BASE transistor
NPN sebelum itu dipasang resistor 100k ohm agar tidak jebol, sesuai dengan prinsip kerja dari
transistor NPN yaitu "jika kaki basis dipicu tegangan positif maka kaki emitter dan collector
akan saturasi" setelah kaki emitter dan collector saturasi maka tegangan akan mengalir dan
masuk pada dioda guna untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC , setelah tegangan
masuk ke relay maka relay yang sebelumnya pada posisi NO (normally open) akan menjadi NC
(normally close) sehingga tegangan masuk ke motor agar dapat bergerak

KAKI MIKROKONTROLER YANG TERHUBUNG PADA LCD :


1. kaki 14 terhubung pada D7 LCD
2. kaki 15 terhubung pada D6 LCD
3. kaki 16 terhubung pada D5 LCD
4. kaki 17 terhubung pada D4 LCD
5. kaki 19 terhubung pada E LCD
6. kaki 20 terhubung pada RB LCD
7. kaki 30 dan 32 terhubung pada VCC
8. VCC LCD terhubung dengan VCC rangkaian
9. RW LCD terhubung pada ground
Dan LCD yang telah di program oleh MIKROKONTROLER ATMEGA16 akan otomatis
menampulkan hasil pada layar displlay/LCD,

2.3 Perancangan Flowchart Rangkaian


Bentuk perancangan diagram alir sistem dapat dilihat pada Gambar 3. Temperatur dan
waktu penggunaan alat yang diinginkan dimasukan melalui keypad. Keluaran dari keypad akan
diproses oleh mikrokontroler. Sistem akan hidup ketika tombol start pada keypad ditekan dan
sensor LM35 akan mendeteksi nilai temperatur air. Apabila masukan temperatur lebih kecil dari
temperatur awal, maka elemen pemanas air aktif dan memanaskan air, jika temperatur yang
dideteksi lebih besar dari temperatur air yang diinginkan, maka elemen pemanas mati. Apabila
temperatur yang dideteksi oleh LM35 sudah sama dengan masukan yang diinginkan, maka
proses pemanasan akan berhenti. Jika belum, elemen pemanas akan terus melakukan proses
pemanasan. Selama alat digunakan, nilai temperatur dan lama penggunaan alat akan ditampilkan
di LCD

Gambar 3 Flowchart rangkaian

Anda mungkin juga menyukai