Pedoman Penyusunan Dokumen (1) 22222
Pedoman Penyusunan Dokumen (1) 22222
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEMIRI
Desa Kemiri kidul Kec.Kemiri Kode Pos 54262
Telp. (0275) 641047 Email: puskesmaskemiri@yahoo.co.id
I. PENDAHULUAN
Untuk membangun sistem manajemen mutu, penyelenggaraan
program, dan pelayanan perorangan/klinis di Puskesmas perlu
disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang menjadi dasar
dalam pelaksanaan program dan kegiatan pelayanan. Penetapan dan
pemberlakuan regulasi, disusun berdasarkan peraturan perundangan
dan pedoman-pedoman eksternal yang berlaku.
Untuk memudahkan Kepala Puskesmas, penanggungjawab
manajemen mutu Puskesmas, penanggung jawab upaya dan
pelaksanan internal dalam menyusun dokumen berupa Kebijakan,
Pedoman, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen lain
yang merupakan pembakuan sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan yang ada di Puskesmas, maka perlu disusun pedoman
penyusunan dokumen Puskesmas.
II. TUJUAN
Tujuan dari disusunnya pedoman ini adalah tersedianya pedoman
bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan pelaksana upaya
Puskesmas, dalam menyusun dokumen yang merupakan regulasi
internal di Puskesmas.
JUDUL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
MMMMMMMMM
MMM
Pangkat
PUSKESMAS Ttd Ka Puskesmas NIP. ..............
KEMIRI .........
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Langkah-
langkah
6. Diagram alir
7. Hal-hal yang
diperhatikan
8. Unit terkait
9. Dokumen
terkait
JUDUL
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal terbit :
Halaman :
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah :
nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen,
tanggal terbit dan tanda tangan Kepala Puskesmas,
sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/
langkah- langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/
tabel.
Akhir Kegiatan :
Simbol Keputusan : Ya
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
6. REKAM IMPLEMENTASI
Isi dari rekam implementasi diperbolehkan ditulis tangan
ataupun diketik. Untuk dokumen rekam implementasi bisa
ditulis dengan buku tulis ataupun memakai format.Rekam
implementasi yang diketik diperbolehkan memakai kop ataupun
tidak.
7. SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)
Surat perintah perjalanan dinas adalah surat perintah kerja yang
diberikan oleh Kepala Puskesmas kepada bawahan/pegawai
untuk melaksanakan tugas ke instansi atau kantor yang ada di
tempat lain.
Isi surat perintah perjalanan dinas :
a. Nama pejabat yang memberi perintah;
b. Nama pegawai yang diberi perintah;
c. Tanggal berangkat dari tempat bekerja;
d. Tanggal pulang kembali ke tempat bekerja;
e. Tempat tujuan;
f. Keperluan/tugas yang diperintahkan;
g. Lama perjalanan dinas yang ditempuh
h. Kendaraan yang digunakan.
Surat perintah perjalanan dinas ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas lengkap dengan NIP, gelar, dan pangkat. Setelah
pegawai yang ditunjuk melaksanakan perintah, surat perintah
perjalanan dinas ditanda tangani dan dibubuhi stempel oleh
pejabat tempat di mana pegawai tersebut menjalankan perintah,
dan dikembalikan ke bagian tata usaha Puskesmas.
8. SURAT BIASA
a. Pengertian
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis
yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban
atau usul, saran dan sebagainya.
b. Susunan:
1) Surat Biasa terdiri atas:
a) kepala Surat Biasa;
b) isi Surat Biasa;
c) bagian akhir Surat Biasa.
2) Kepala Surat Biasa terdiri atas:
a) nama tempat surat ditetapkan;
b) tanggal, bulan dan tahun penatapan surat;
c) tulisan “Kepada Yth. :” yang diikuti dengan nama
jabatan dan alamat pejabat yang dituju;
d) nomor surat;
e) lampiran surat;
f) perihal surat.
3) Isi Surat Biasa dirumuskan dalam bentuk uraian.
4) Bagian Akhir Surat Biasa terdiri atas:
a) nama Kepala Puskesmas yang menetapkan surat;
b) tanda tangan Kepala Puskesmas yang menetapkan
surat;
c) nama, pangkat dan NIP (bagi PNS) Kepala Puskesmas
yang menetapkan surat;
d) stempel Puskesmas;
5) Tembusan( bila perlu )
c. Penandatanganan dan Penggunaan Kop.
Surat Biasa yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop
Puskesmas.
9. SURAT KETERANGAN
a. Pengertian:
Surat Keterangan adalah Naskah Dinas yang berisi
pernyataan tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti
kebenaran sesuatu hal.
b. Susunan:
1) kepala Surat Keterangan;
2) isi Surat Keterangan;
3) bagian akhir Surat Keterangan.
c. Kepala Surat Keterangan terdiri atas:
1) tulisan “SURAT KETERANGAN” ditempatkan di bagian
tengah lembar Naskah Dinas;
2) nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor panjang
menurut kebutuhan.
d. Isi Surat Keterangan terdiri atas:
1) nama dan jabatan pejabat yang menerangkan;
2) NAMA, NIP, Pangkat/Golongan, Jabatan dan Identitas yang
diperlukan dari pihak yang diterangkan;
3) maksud Surat Keterangan.
e. Bagian Akhir Surat Keterangan terdiri atas:
1) nama tempat Surat Keterangan ditetapkan;
2) tanggal, bulan dan tahun penetapan Surat Keterangan;
3) nama Kepala Puskesmas yang menetapkan Surat
Keterangan;
4) tanda tangan Kepala Puskesmas yang
menetapkan Surat Keterangan;
5) nama lengkap Kepala Puskesmas yang menetapkan Surat
Keterangan;
6) pangkat dan NIP Kepala Puskesmas yang menetapkan
Surat Keterangan (untuk pejabat PNS);
7) stempel Puskesmas;
8) Tembusan( bila perlu)
f. Penandatanganan dan penggunaan Kop:
Surat Keterangan yang ditandatangani oleh dibuat di atas
kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop.
16. PENGUMUMAN
a. Pengertian
Pengumuman adalah Naskah Dinas yang berisi
pemberitahuan yang ditujukan kepada masyarakat umum
atau kelompok masyarakat maupun kepada pegawai yang
sifatnya beraneka ragam dan merupakan penjelasan
pernyataan atau saran dan petunjuk lebih lanjut mengenai
sesuatu urusan.
b. Susunan
1) Pengumuman terdiri atas:
a) kepala Pengumuman;
b) isi Pengumuman;
c) bagian akhir Pengumuman.
2) Kepala Pengumuman terdiri atas:
a) Tulisan “PENGUMUMAN” diletakkan di tengah- tengah
lembar naskah;
b) NOMOR dan TAHUN;
c) tulisan “TENTANG”;
d) judul Pengumuman.
e) Isi Pengumuman dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Pengumuman terdiri atas:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan dan tahun;
c) nama jabatan;
d) tanda tangan pejabat berikut nama lengkap, pangkat
dan NIP;
e) Stempel Jabatan/Stempel Satuan Kerja.
17. LAPORAN DINAS
a. Pengertian
Laporan dinas adalah alat pemberitahuan atau pertanggung
jawaban dari pejabat bawahan kepada atasan atau dari suatu
tim kerja yang disusun secara lengkap, sistematis dan
kronologis.
b. Susunan
1) Laporan dinas terdiri atas:
a) kepala Laporan;
b) isi Laporan;
c) bagian akhir Laporan.
2) Kepala Laporan terdiri atas
a) tulisan “LAPORAN” yang ditempatkan ditengah- tengah
lembar naskah;
b) judul Laporan.
3) Isi Laporan dirumuskan dalam bentuk uraian secara
lengkap, sistematis dan kronologis terdiri atas:
a) Data;
b) Analisa;
c) Evaluasi;
d) Kesimpulan dan saran;
e) Penutup.
4) Bagian Akhir Laporan terdiri atas:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan dan tahun;
c) nama jabatan pembuat laporan;
d) tanda tangan pejabat;
e) nama lengkap, Pangkat dan NIP;
f) Stempel Jabatan/ Stempel Satuan Kerja.
c. Penandatanganan dan penggunaan Kop Naskah Dinas
Naskah Dinas Laporan yang ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas dibuat di atas kertas ukuran folio dengan
menggunakan Kop Naskan Dinas Puskesmas.
18. SURAT PENGANTAR
a. Pengertian
Surat Pengantar adalah Naskah Dinas yang dipergunakan
sebagai pengantar untuk mengirim sesuatu naskah atau
barang dan sebagainya yang pada umumnya tidak
memerlukan penjelasan.
b. Susunan
1) Surat Pengantar terdiri atas:
a) kepala Surat Pengantar;
b) isi Surat Pengantar;
c) bagian akhir Surat Pengantar.
2) Kepala Surat Pengantar terdiri atas:
a) pejabat/alamat yang dituju;
b) tulisan “SURAT PENGANTAR”;
c) NOMOR.
3) Isi Surat Pengantar terdiri atas:
a) kolom nomor urut;
b) kolom jenis yang dikirim;
c) kolom banyaknya naskah/ barang;
d) kolom keterangan.
4) Bagian Akhir Surat Pengantar terdiri atas:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan dan tahun;
c) nama jabatan pembuat pengantar;
d) tanda tangan;
e) nama, Pangkat dan NIP;
f) Stempel Jabatan/ Stempel Satuan Kerja;
g) Penerima.
c. Penandatanganan dan penggunaan Kop Naskah Dinas
Surat Pengantar yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas
dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas Puskesmas.
19. BERITA ACARA
a. Pengertian
Berita Acara adalah Naskah Dinas yang berisi pernyataan
yang bersifat pengesahan atas suatu kejadian, peristiwa,
perubahan status dan lain-lain bagi suatu permasalahan baik
berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian
kebijaksanaan pimpinan.
b. Susunan
1) Berita Acara terdiri atas
a) kepala Berita Acara;
b) isi Berita Acara;
c) bagian akhir Berita Acara.
2) Kepala Berita Acara terdiri atas:
a) tulisan “BERITA ACARA” ditempatkan ditengah- tengah
lembar naskah;
b) nomor Berita Acara;
3) Isi Berita Acara dirumuskan dalam bentuk uraian yang
didalamnya dicantumkan:
a) tempat, hari, tanggal, bulan dan tahun kejadian;
b) nama, NIP, Pangkat/Golongan dan alamat;
c) permasalahan pokoknya.
d) Stempel Puskesmas;
e) Tulisan “Demikian Berita Acara dibuat dalam rangkap”.
c. Penandatanganan dan penggunaan Kop Naskah Dinas
Berita Acara yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas atas
wewenang jabatannya selaku ”Pihak” dalam Berita Acara,
dibuat di atas kertas ukuran folio dengan menggunakan Kop
Puskesmas.
20. NOTULEN
a. Pengertian
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya
kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan,
pembahasan masalah sampai dengan pengambilan keputusan
serta penutup.
b. Susunan
1) Notulen terdiri atas:
a) kepala Notulen;
b) isi Notulen;
c) bagian akhir Notulen.
2) Kepala Notulen terdiri atas tulisan “NOTULEN”.
3) Keterangan tentang Notulen sidang/rapat terdiri atas:
a) nama sidang/rapat;
b) hari, tanggal;
c) jam sidang/rapat;
d) tempat;
e) acara;
f) pimpinan sidang;
g) pencatat;
h) peserta sidang/rapat.
4) Isi Notulen terdiri atas:
a) pembukaan;
b) pembahasan;
c) penutupan.
5) Bagian Akhir Notulen terdiri atas:
a) nama jabatan pimpinan sidang/ rapat;
b) tanda tangan pimpinan sidang/ rapat;
c) nama, pangkat dan NIP pimpinan sidang/ rapat.
d) Tanda tangan notulis.
6) Notulen boleh menggunakan kop dinas ataupun boleh
tidak ( menyesuaikan).
7) Penandatanganan dan penggunaan Kop Naskah Dinas.
a) Notulen yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas,
dibuat di atas kertas folio dengan menggunakan Kop
Naskah Dinas Puskesmas atau boleh tidak
menggunakan kop dinas ;
b) Notulen ditandatanggani oleh salah satu pimpinan
sidang/ rapat.
21. DAFTAR HADIR
a. Pengertian
Daftar Hadir adalah Naskah Dinas yang dipergunakan untuk
mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang.
b. Jenis
Jenis daftar hadir meliputi:
1) Daftar Hadir yang didalamnya sudah dicantumkan nama-
nama orang yang akan hadir;
2) Daftar Hadir yang idalamnya belum dicantumkan nama-
nama orang yang akan hadir.
c. Bentuk
Daftar Hadir dirumuskan dalam dua bentuk:
1) Daftar Hadir Untuk keperluan siding /rapat /pertemuan;
2) Daftar Kehadiran kerja.
d. Susunan
1) Daftar Hadir terdiri atas:
a) kepala Daftar Hadir;
b) isi Daftar Hadir;
c) bagian akhir Daftar Hadir.
2) Kepala Daftar Hadir terdiri atas:
a) tulisan “DAFTAR HADIR“ ditempatkan ditengah- tengah
lembar Naskah Dinas;
b) tempat, hari, tanggal, jam dan acara ditulis dibawah
tulisan Daftar Hadir sebelah kanan.
3) Isi Daftar Hadir terdiri atas:
a) kolom nomor urut;
b) kolom nama;
c) kolom jabatan/ SKPD atau Satuan Kerja;
d) kolom tanda tangan;
e) kolom Keterangan;
f) Khusus untuk Daftar kehadiran kerja dilengkapi dengan
kolom tanggal dalam satu bulan yang terbagi atas kolom
paraf masuk dan pulang.
4) Bagian Akhir Daftar Hadir terdiri atas:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan dan tahun;
c) nama jabatan penanggung jawab (pejabat yang
bertanggung jawab atas kegiatan) dan Kepala
Puskesmas;
d) tanda tangan pejabat penanggung jawab dan Kepala
Puskesmas.
e) nama, Pangkat dan NIP penanggung jawab dan Kepala
Puskesmas.
e. Penandatanganan dan penggunaan Kop Naskah Dinas pada:
1) Daftar Kehadiran kerja dibuat di atas kertas ukuran folio,
dengan menggunakan Kop Puskesmas;
2) Daftar Hadir untuk sidang/rapat/pertemuan dibuat diatas
kertas ukuran folio boleh menggunakan kop dinas atau
tidak menggunakan kop dinas ;
3) Daftar Hadir ditandatangani oleh pejabat penanggung
jawab dan Kepala Puskesmas .
4) Stempel Puskesmas.
V. PENGETIKAN
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut :
1. Kertas yang digunakan adalah HVS 70 gram, untuk SK
menggunakan kertas ukuran HVS 80 gram.
2. Kertas yang digunakan adalah kertas berwarna putih dan kualitas
kertas terbaik/white bond;
3. Kertas yang digunakan adalah folio/F4 (215 X 330 mm);
4. Dokumen diketik pada satu halaman tidak boleh bolak-balik;
5. Pengetikan dengan komputer menggunakan pilihan huruf (font)
Bookman Old Style 12/ Arial 11 ;
6. Untuk surat keputusan/kebijakan :
a) Tulisan KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KEMIRI diketik 2
enter dari garis kop Puskesmas;
b) Kalimat selanjutnya ditulis 1 enter dari kalimat di atasnya;
c) Konsideran diketik 2 enter dari tulisan Kepala Puskesmas Kemiri;
d) ukuran huruf 12 menggunakan pilihan huruf (font) Bookman Old
Style 12;
e) Pengetikan menggunakan ukuran 1 atau 1,5 spasi.
f) Ruang tepi sebelah kanan (right) 2 cm
g) Pengaturan jarak antara tepi pengetikan naskah dengan tepi
halaman kertas (margin),sebagai berikut :
a) Ruang tepi sebelah atas (top) 4 cm;
b) Ruang tepi sebelah bawah (bottom) 2,5 cm;
c) Ruang tepi sebelah kiri (left) 4 cm;
d) Ruang tepi sebelah kanan (right) 2 cm.
7. Dokumen selain SK (Pedoman,Panduan,KAK/KAP ,Laporan )
maka :
a) Judul bab/dokumen ditulis dengan huruf kapital boleh
ditebalkan;
b) Judul sub bab boleh ditulis dengan huruf kapital atau tidak,
boleh ditebalkan;
c) Pengetikan menggunakan ukuran 1 atau 1,5 spasi;
d) Jenis dan Ukuran huruf menyesuaikan ( untuk SK wajib
memakai Bookman Old Man 12 , untuk pengetikan dokumen lain
boleh memakai Arial 11/ Bookman Old Man 11;
e) Layout penulisan untuk Kerangka Acuan
Kegiatan/KAP,Pedoman,Panduan adalah kertas ukuran custom
size dengan margin atas 3 cm, kiri 3 cm, kanan 2,5 cm bawah
2,5 cm, bentuk huruf Arial ukuran 11 spasi 1,5 (bisa
menyesuaikan kebutuhan)
f) Layout penulisan untuk SOP adalah kertas ukuran custom size
dengan margin atas 3 cm, kiri 3 cm, kanan 2,5 cm bawah 2,5
cm, bentuk huruf Arial ukuran 11 spasi 1 .Ukuran huruf dalam
kotak di bagan alir adalah arial 9.
g) Halaman muka
(1). Judul ditulis dengan jenis huruf arial ukuran 20 central
capital semua(cetak tebal), terdapat logo Puskesmas di tengah
halaman muka, bagian bawah ditulis dengan jenis arial ukuran
18 sentral (kapital semua) cetak tebal dengan tulisan UPT
Puskesmas kemiri dan tahun terbit
(2). Kerangka acuan, Pedoman, Panduan tidak menggunakan kop
tanda tangan
h) Penomeran ditulis secara konisten dari awal sampai akhir
naskah.
Cara yang digunakan adalah gabungan antara angka Romawi
dan Arab, seperti contoh berikut :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
JUDUL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman :
MMMMMMMMM
MMM
PUSKESMAS Ttd Ka Puskesmas
KEMIRI Pangkat
NIP. .............
....................
.
14.Kop SOP halaman 2 :
JUDUL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit:
Halaman :
15.Kop Daftar Tilik
JUDUL
No. Dokumen :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal terbit:
Halaman :
VII. PENUTUP
Dalam penyusunan dokumen diperlukan komitmen Kepala Puskesmas
dan semua pelaksana kegiatan.
Pada prinsipnya penyusunan dokumen Puskesmas adalah :
MENULIS APA YANG MAU DIKERJAKAN
MENGERJAKAN APA YANG SUDAH DITULIS
MENULIS APA YANG TELAH DIKERJAKAN
LAMPIRAN