2. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DUTH)
» DITH dipelopori oleh SM.
Kartosuwiryo. Hal tersebut disebabkan oleh
penolakannya terhadap Perjanjian Renville,
cawal ia bereita-cita mendirikan
1 Indonesia (NID). Ditanda-
anganinya Perjanjian Renville membuat pa-
sukan TNI harus hijrah dari Jawa Barat menuju.
Jawa Tengah, Kepindahan tersebut tidak
diikuti oleh pasukan Hisbullah dan Sabilillah
pimpinan 8. M. Kartosuwiryo.
a Go
ech
ELS
eed ile
Fambar 821 Gerombolan DUTH
Sumber: Sarono, K. kk (1975)
S. M. Kartosuwiryo kemudian memproklamasikan ber-
dirinya Negara Islam Indonesia (NII) pada tanggal 7 Agustus
1949. Kelompok ini menamakan dirinya Gerakan Darul Islam.
dan mereka membentuk Tentara Islam Indonesia dengan
anggotanya terdiri atas Laskar Hisbullah dan Sabilillah dengan
markas besarnya di Gunung Geber. NIL berbentuk republik
dengan kepala negaranya adalah Imam Kartosuwiryo.
Kembalinya pasukan TNI dari Jawa Tengah menimbulkan
bentrokan hebat dengan TII. Untuk menumpas gerakan ini,
mulai tanggal 27 Agustus 1959, pemerintah melakukan operasi_ —_ Gambar 322
militer di bawah pimpinan Ibrahim Ajie, Pangdam Siliwangi. S.-M. Kartosuwiryo
Operasi militer ini disebut dengan Operasi Pagar Betis. Operasi_“'"°*".N!NPSt's
‘JARAH untuk SMA/MA Kelas X11 IPS ep
Dipindai dengan CamScanneriyo pada tanggal 4 Juni 1962 di Gunung
ini berhasit mena
Geber, Majaaya, Jawa Bara
rengah, Acch, Sulawesi
Gakan DUT ergata beckoning mls Ke Jae Te Se eal dey
Seat. dn Klint Sean, Grskan D/H di own Tengah kev Son
nama Majetis Islam. Kelompok ini dipimpin oleh Ami cn Maahivan
‘erakan ini dikenal dengan nama Angkatan Umat Islam yang. dipimpin ol
Abdul Rahman (Kyai Soemolangoe).
. intah membentuk
Dalam upaya menumpas gerakan DV/THI Jawa Tengah, pemeri oe
Pasukan “Banteng Raiders” dan melancarkan Operasi Gerakan Banteng os
Operasitersebut berhasil menumpas gerakan ini pada tahun 1954
Gerakan DY/TH di Aceh dipimpin oleh Tengku Daud Beureueh. Ia aa
Pemimpin Persatuan Ulam Seluruh Acch (PUSA). Pada tanggal 21 September 1953,
ja menyatakan maklumat bahwa Aceh menjadi bagian NII pimpinan Kartosuwiryo.
Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan terhadap penurunan status Daerah
Istimewa Aceh menjadi keresidenan, bagian dari Provinsi Sumatra Utara. Atas
inisiatif Kolonel Jasin, tanggal 17 sampai 28 Desember 1962 diadakan Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh. Musyawarah ini bethasil ‘mengakhiri pemberontakan.
Di Kalimantan Selatan, pemberontakan DITII dipimpin oleh seorang mantan
Letnan Dua TNI bernama Ibnu Hajar. Gerakan ini terkenal dengan sebutan Kesatuan
Rakyat Jang Tertindas (KRJT). Pemerintah melancarkan operasi militer untuk
‘menumpasnya dan pada tahun 1963 pemberontakan ini dapat diakhiri, Pada tahun
1965, Ibnu Hajar dihukum mati.
‘Tokoh gerakan DI/TIL yang juga ingin mendirikan NII
adalah Kahar Muzakar, di Sulawesi Selatan, Gerakan ini
dilatarbelakangi oleh kekecewaannya terhadap kebijakan
Pemerintah dalam reorganisasi bekas anggota Komando
Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). Ia mengusulkan agar
v
iY
! seluruh anggotanya dimasukkan dalam TN1, namun usulan
Rae ete. ini ditolak oleh pemerintah,
=
Gambar 3.23 Kahar Kekecewaan tersebutt mendorong ia memproklamasikan
b ena e NII pada tahun 1952. Untuk menumpas gerakan ini,
nes Merdeia, _eernfah melancarkan ‘operasi milter dan Pada bulan
Indonesia Merdeka,
Februari 1956, Kahar Muzakar berhasil ditembak mat,
Dipindai dengan CamScanner