Laporan Akhir Refleksi Diri
Laporan Akhir Refleksi Diri
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH:
AFIFI AL HAFNAH
NIM : 210406025
2022
DAFTAR ISI
1
ABSTRAK
Adanya keberagaman tersebut bisa menjadi modal untuk membuat negara yang
satu. Banyaknya suku, budaya, adat, Bahasa daerah dan agama di Indonesia
peduli sosial yang merupakan jati diri bangsa Indonesia kini mengalami penurunan.
sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu pendidikan.
Rendahnya sikap toleransi dan peduli sosial terhadap sesama ternyata juga
berimbas pada berbagai sendi kehidupan. Toleransi itu cukup mensyaratkan adanya
sikap membiarkan dan tidak menyakiti orang atau kelompok lain baik yang berbeda
maupun yang sama. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa toleransi
dan menjamin hubungan baik antara sesama warga Negara Indonesia. Rendahnya
selama ini. Toleransi adalah sikap saling menghormati antar sesama manusia sesuai
norma yang berlaku. Dengan toleri, kita bisa menjadi warga negara yang rukun.
Hidup rukun karena perbedaan yang ada bisa membuat kita sadar bahwa hidup
2
BAB I
PENDAHULUAN
budaya, dan Bahasa daerah, yang terdiri dari 17.504 pulau yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, yang disatukan dengan Bahasa Indonesia dan berasaskan
membuat negara yang satu. Banyaknya suku, budaya, adat, bahasa daerah, dan
Sebagaimana yang telah kita ketahui, toleransi merupakan syarat mutlak untuk
hubungan baik antara sesama warga negara Indonesia. Namun, sikap toleransi dan
peduli sosial yang merupakan jati diri bangsa Indonesia kini mengalami penurunan.
Rendahnya sikap toleransi dan peduli sosial terhadap sesama ternyata juga
berimbas pada berbagai sendi kehidupan. Kasus intoleransi menjadi masalah serius
dan dapat berdampak negatif bagi berbagai kalangan jika tidak segera disadari dan
dicari jalan keluarnya. Hal ini yang menjadi latar belakang penulisan laporan akhir
ini.
1.2 Tujuan
3
3. Mengidentifikasi sikap intoleransi apa saja yang sudah dilakukan oleh
masyarakat.
4. Mengetahui cara agar sikap intoleransi tidak makin melekat dan menjadi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah toleransi berasal dari kata “toleran” (Inggris: tolerance; Arab: tasamuh)
yang berarti ambang batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih
dan kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah, toleransi berarti bersifat atau
(pendapat pandangan, kepercayaan, kebiasaan dsb) yang berbeda dan atau yang
Lawan kata toleransi adalah intoleransi atau tidak toleran. Pengertian intoleransi
adalah sikap-sikap yang tidak menghargai pendirian pihak lain yang berbeda. Sikap
intoleransi dapat mengarah pada perilaku kekerasan, baik fisik maupun non fisik
5
intoleransi ini secara teoritik dapat menjadi salah satu factor yang dapat melahirkan
konflik di masyarakat.
Hasil studi yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa
warganya.
Status Pekerjaan
keterampilan kerja yang minim, serta tenaga kerja yang murah dapat
2. Demografi
Usia
6
Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang berusia lanjut umumnya
Pendidikan
berpendidikan rendah. Namun, hal ini tidak berlaku untuk setiap negara
Selain itu, status sosial ekonomi yang rendah juga dapat meningkatkan
3. Sosial Politik
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli juga menunjukkan
Orientasi Publik
7
Peraturan Yang Berlaku Dimasyarakat
perilaku intoleransi.
4. Budaya
Hasil studi juga menunjukkan bahwa beberapa faktor budaya seperti tingkat
kepercayaan sosial dan kontak dengan kaum minoritas yang intens dapat
semakin rendah. Namun para ahli berpendapat bahwa hasil studi ini
tidaklah berlaku setiap waktu. Hal ini didukung oleh beberapa hasil studi
Interaksi Sosial
intoleransi. Hal ini berlaku juga pada interaksi sosial yang dilakukan
8
2.4 Kasus-Kasus Intoleransi di Indonesia
internal
Indonesia. Konflik Poso yang terjadi pada akhir tahun 1998 merupakan
Konflik Poso tertitik berat pada konflik agama, karena suku yang
b. Konflik Tolikara pada 17 Juli 2015 yang terjadi karena umat Gereja Injil
suara jemaah mengganggu acara yang juga tengah digelar umat GIDI
9
(KomnasHAM). Peristiwa tersebut menyebabkan kurang lebih 400
ke daerah asal, 1 mushola dan 63 unit ruko terbakar. Selain itu, 1 (satu)
luka-luka.
c. Serangan Aceh Singkil 2015 adalah sebuah serangan yang terjadi pada
satu gereja dan undung undung (tempat ibadah yang kecil) dibakar,satu
lebih kurang 600 orang. Serangan ini dipicu oleh peristiwa penyerangan
warga yang menolak rumah ibadah tanpa izin. Mereka dianggap pelaku
10
a. Pada Desember 2019, SD inpres 22 Manokwari mempunyai aturan
larangan memakai jilbab pada siswi saat jam belajar di kelas. Kepala
kepala sekolah sebelumnya” hal ini menimbulkan protes dari orang tua
siswi.
sosial.
Intoleransi bisa diredam dimulai dari diri kita sendiri, yaitu dengan:
Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku
11
BAB III
HASIL REFLEKSI
3.1 Pengetahuan
intoleransi harus di hindari, karena sikap ini dapat membuat konflik antar
kelompok yang dimana terjadinya konflik ras, antarsuku, dan agama. Sikap ini
Dari sudut pandang saya sikap intoleransi itu tidak di benarkan untuk
dilakukan. Kita seharusnya tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang
lain. Kita harus peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak mementingkan suku
bangsa kita sendiri atau sikap yang mengganggap suku bangsa kita lebih baik.
Serta tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan maupun budaya tertentu.
perbedaan agama, suku, ras, serta golongan yang ada di Indonesia ini. Dan saya
lebih bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak merendahkan orang lain.
12
BAB IV
4.1 Simpulan
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah mufakat, dan nilai keadilan, harus
pemerintah agar diserap dan dijiwai oleh semua komponen bangsa. Nilai-nilai
berperilaku intoleran.
4.2 Saran
budaya, ada baiknya kita hidup saling menghargai dan berperilaku santun.
Meningkatkan kembali toleransi yang ada agar hidup bisa tentram dan rukun
dengan sesama.
13
DAFTAR PUSTAKA
Tim Peneliti Puslitbang Penda. 2011, Penelitian Tentang Paham Keagamaan GPAI
Ismail Hasani, et al. 2011. Radikalisme Agama di Jabodetabek dan Jawa Barat:
Setara Institute. Tim Survey. 2011. Laporan Penelitian, Ancaman bagi ideologi
of Human Rights, Law, and Interfaith Harmony, Jakarta: Badan Litbang dan
Imam Tholkhah. 2010. Ahlak Pendidikan Islam, Jakarta, Titian Pena, h. 116.
2020.
14