Ketika Ibadah Haji Menjadi Ajang Komersialisasi
Ketika Ibadah Haji Menjadi Ajang Komersialisasi
Dan yang terjadi masalah sekarang adalah jemaah haji yang menggunakan Kouta pemerintah baik itu
haji reguler ataupun khusus/ONH Plus seperti yang sudah dibahas sebelumnya untuk masalahnya.
Sebetulnya jawaban kenapa ibadah haji sekarang ini kacau sudah diuraikan oleh pejabat DPR yaitu
bapak Ace yang dimana beliau berhaji pada tahun ini juga yang akan menanyakan pada Menag
bagaimana sistem pemesanan paket untuk jemaah haji Indonesia kepada Mashariq yang ditunjuk
pemerintah pada ibadah haji hari ini tuh, apakah pemesanan segala kebutuhan muslim Indonesia yang
haji itu perkloter atau perorang ? Itulah pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab atau tidak
akan pernah diketahui oleh publik selamanya, namun jika ditelisik lebih jauh bisa jadi ada yang janggal
dari sistem keberangkatan haji pada tahun ini atau tahun - tahun sebelumnya karena ada artikel yang
menjelaskan bahwa rekrutmen buat pengurus ibadah haji itu berasal mayoritas dari orang - orang partai
politik tertentu sehingga tenaga - tenaga profesional yang mendaftar untuk menjadi pengurus haji itu
serba dipersulit dengan segala tes online yang tidak jarang dengan sistem error nya menjadikan mereka
yang mendaftar melalui jalur resmi itu gagal secara sistem namun jika yang daftar dari salah satu partai
tes online hanya sebagai formalitas saja 5. Ditambah pada UU. 34 Tahun 2014 dijelaskan juga bahwa kas
pemasukan untuk ibadah haji yang dimana uang tersebut akan menjadi subsidi pemerintah untuk para
jemaah haji reguler itu terdiri dari Dana Abadi Umat (DAU), keuntungan dari Bank Syariah dan Badan
Usaha yang berada di naungan Kemenag 6 yang memunculkan dugaan bahwa dana tersebut bisa jadi
belum balik modal atau masuk kantong partai politik tertentu bahkan Kemenag beserta jajarannya
dengan contoh Menag sendiri sebelum menjabat mempunyai harta sebesar 900 jt rupiah tapi setelah
menjadi Menag bertambah menjadi 11 M7 dan berimplikasi pada kurangnya dana subsidi buat jemaah
haji reguler. Dan tidak salah juga jika ada dugaan bahwa Kemenag mendaftarkan para jemaah haji
reguler ataupun ONH Plus/Khusus dengan sistem order perkloter karena kurangnya uang dari kas haji
untuk subsidi jemaah haji reguler sehingga memesan jasa ke Mushariq dengan order pelayanan jemaah
haji perkloter dan dibayarnya dengan termin baik 2-5 kali bayar dan "meminjam" uang dari jemaah haji
ONH Plus/Khusus agar gelaran haji 2023 tetap bisa berjalan. Dan pada saat puncak haji di Arafah Mina
Muzdalifah bisa jadi belum ada pembayaran suatu termin atau belum dibayar sama sekali makanya
untuk "menegur" pemerintah Indonesia khususnya Menag maka Mashariq yang ditunjuk mengurangi
pelayanan kepada jemaah haji Indonesia dengan mengurangi jumlah bis yang digunakan. Jadi ketika
kasus di paragraf sebelumnya dimana kekacauan terjadi dan ada juga kemarahan Menag kepada
Mashariq haji yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia karena pelayanan buruknya 8 terkesan percuma
saja toh mereka pun sebetulnya belum melunasi kewajiban mereka.
Sebetulnya ibadah haji itu harusnya bukan menjadi suatu bisnis yang bisa di komersialisasi dengan kasus
yang sudah dibahas sebelumnya dimana ibadah haji baik bagi Arab Saudi ataupun Indonesia
bekerjasama untuk penyelenggaraan haji dengak akad bisnis yang dimana bisnis itu ada profesionalitas
jika dilangar maka ada konsekuensinya tapi harusnya menjadi suatu pelayanan oleh orang Arab
terutama Arab Saudi kepada umat Islam seluruh dunia karena kiblat umat Islam yang ada di Mekah yaitu
Ka'bah. Harusnya pemerintah Arab Saudi itu malah memfasilitasi dengan menggelontorkan uang
sebanyak-banyaknya saat ibadah haji itu berlangsung agar para jemaah haji yang datang ke wilayah
mereka bisa mendapatkan pelayanan haji yang sama dan baik juga cuma - cuma dan akhirnya para
jemaah haji bisa ibadah dengan tenang tanpa khawatir perut mereka lapar dan peluang mereka menjadi
haji mabrur itu membesar, tak usahlah Arab Saudi ikut Cawe - Cawe mengikuti gaya orang barat dengan
membuat kota futuristik seperti Neom dan The Mukaab9 dengan membolehkan para wanita
menggunakan bikini di daérah mereka sementara para ulama pengkritik dipenjara 10 juga membeli
pemain sepakbola dunia macam Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, Riyad Mahrez dll dimana biayanya
pun tinggi hingga puluhan bahkan ratusan jutaan euro 11.
Dan untuk Pemerintah Indonesia terutama Kemenag, berhentilah dalam memainkan jemaah haji dengan
drama - drama seperti marah - marah pada Mashariq di Mekah ketika terjadi kekacauan di tengah -
tengah muslim Indonesia yang susah dalam beribadah karena pelayanan yang kurang, harusnya
Kemenag itu mulai memanfaatkan uang dari saku mereka untuk menjadi wakaf produktif seperti
membuat hotel, investasi bus, membuat restoran dll sehingga keuntungan dari penggunaan wakaf
tersebut bisa diberikan ke jemaah Indonesia yang berkunjung untuk ibadah terutama yang sedang
beribadah haji, hal ini sudah dilakukan oleh masyarakat Aceh dimana mereka selalu mendapatkan bagi
hasil ketika berhaji karena ada wakaf produktif yaitu hotel di Mekah sana 12.
Berbeda di zaman Khilafah dulu ketika ibadah haji adalah suatu kewajiban pemenuhan kebutuhan
akidah dari umat islam sehingga para pemimpin yang memimpin paham bahwa ini adalah ibadah dan
tidak layak menjadikan ibadah sebagai ajang komersialisme sehingga kebijakan untuk jemaah haji akan
dibuat nyaman dan p[elayanan yang terbaik ketika beribadah dan bisa fokus ibadah agar menjadi haji
mabrur, contohnya saat Khilafah Utsmani berkuasa yaitu tepatnya ketika Khalifah Abdul Hamid II
dibuatlah Trans Hijaz yang menghubungkan Istanbul ke Mekah ataupun Zaman Khilafah Abbasiyah saat
Khalifah Harun Ar-Rasyid dimana di seluruh jalur Irak ke Mekah dibuatlah pos layanan yang dikhususkan
agar para jemaah haji agar bisa istirahat dan tidak kekurangan bekal hingga ke Tanah Suci. MUngkin ada
biaya yang harus dibayar oleh jemaah haji namun itu bukan tujuannya komersiali tetapi untuk
mensubsidi negara ketika negara belum bisa memberikan biaya cuma - cuma untuk para jemaah haji
untuk beribadah haji13.
Terakhir bahwa ibadah haji itu adalah suatu ibadah yang termasuk dari rukun islam maka sangat buruk
apabila ibadah seperti ini menjadi ajang komersialisasi dimana ada uang ada barang.
Sumber :
TvOne.”Layanan Haji 2023 jadi Sorotan | AKIP tvOne”.Youtube Video 20:57.Diakses pada 25 Juli
2023.Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=66c3mQUGBPs
Bisniscom.”Karut Marut Penyelenggaraan Ibadah Haji 2023”.Youtube Video 2:41.Diakses pada 25 Juli
2023.Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=66c3mQUGBPs