Anda di halaman 1dari 12

‫‪5 Karakter Orang Bertaqwa dan‬‬

‫‪Keutamaannya‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫َّشُروِرَّأَنح ُف ِسنَ َّاَّ‬ ‫ََّنم ُدهَّونَستعِينهَّونَست حغ ِفرهَّونَعوَّذَُّ ِِب ِ‬


‫َلِل َِّم حن ُ‬ ‫َ‬ ‫إِنََّّا حْلم َد ِ ِ‬
‫ََّلِل‬
‫َ‬
‫َ ُ َ ح ُ َ ح ُُ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َح‬
‫الََّ‬‫ضلِ حلَّ فَ َّ‬‫َّوَم حنَّيُ ح‬
‫َّمضلَّ لَهُ َ‬
‫ات َّأ حَعمالِنَاَّ‪َّ.‬منَّي ه ِد ِهَّاَلِلَّ فَالَ ِ‬
‫ُ ُ‬ ‫َ ح َح‬
‫وِمن ِ ِ‬
‫َّسيِّئَ َّ َ‬ ‫َ ح َ‬
‫َّوأَ حش َه ُدَّأَنَّ‬ ‫َّش ِر ََّ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫يكَّلَهُ َ‬ ‫َّو حح َدهَُّالَ َ‬ ‫ىَّلََّهَُّ ‪َ .‬وأَ حش َه ُدَّأَ حنَّالََّإلَهََّإالَّاَلِلُ َ‬‫َهاد َ‬
‫اَُّمَم ٍد ََّو َعلَىَّ‬ ‫ىَّنَبِيِِّنَ ُ‬
‫َّعلَ َّ‬ ‫ِ‬
‫َّص َِِّّلَّ َو َسلِّ حم ََّوَِب ِرحك َ‬
‫اَّعحب ُدهُ ََّوَر ُسولُهَُّ‪َّ.‬اَلل ُهم َ‬
‫ُُمَم ًد َ‬
‫انَّإِ ََلَّي وِم ِِّ‬
‫َّالديح َِّن‬ ‫أَلِِهَّوأَصحابَِِّهَّومنَّتَبِعهمَِّبِِحس ٍ‬
‫َح‬ ‫َ ح َ ََ ح َُ ح ح َ‬
‫َّم حسلِ ُمو َنَّ‬ ‫م‬
‫َ حُ‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫َن‬
‫ح‬ ‫أ‬‫َّو‬ ‫ال‬‫ِ‬‫إ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫ت‬
‫ُ‬‫و‬‫ُ‬‫َت‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ال‬
‫و‬
‫َ‬‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َيَّأَيُّهاَّال ِذينَّآَمنُواَّات ُقواَّاَلِلَّحقَّتُ َقاتِِ‬
‫َّ‬
‫ه‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫اح َد ٍة ََّو َخلَ َق َِّمحن َه َّاَّ‬
‫سَّو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَّخلَ َق ُك حمَّم حَّنَّنَ حف ٍ َ‬ ‫اَّرب ُك ُمَّالذ َ‬ ‫اسَّات ُقو َ‬ ‫ََيَّأَيُّ َهاَّالن ُ‬
‫َّوات ُقواَّاَلِلََّال ِذيَّتَ َساءَلُو َنَّبِِهَّ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اَّوبَثَّمحن ُه َماَّر َج ًاالَّ َكث ًرياَّ َون َساءً َ‬ ‫َزحو َج َه َ‬
‫َّعلَحي ُك حم ََّرقِيبًَّا‬
‫َو حاْل حَر َح َامَّإِنََّّاَلِلََّ َكا َن َ‬
‫صلِ ححَّلَ ُك حمَّأ حَع َمالَ ُك حمَّ‬ ‫ِ‬
‫ينَّآَ َمنُواَّات ُقواَّاَلِلَ ََّوقُولُواَّقَ حوًَّالَّ َسد ًيداَّيُ ح‬ ‫َ‬
‫َيَّأَيُّهاَّال ِ‬
‫ذ‬ ‫َ َ‬
‫يمَّا‬ ‫ظ‬‫وي حغ ِفرَّلَ ُكمَّذُنُوب ُكمَّوم َّنَّي ِط ِعَّاَلِلَّورسولَهَّفَ َق حدَّفَ َازَّفَوًزاَّع ِ‬
‫ح َ ً‬ ‫َ ََ ُ ُ‬ ‫ََ ح ح َ ح ََ ح ُ‬
Jamaah Jum’at rahimani wa Rahimakumullah,

Hari ini kita telah memasuki bulan Syawal setelah sebulan penuh di
bulan Ramadhan berpuasa yang tujuannya adalah membentuk taqwa.
Sebagaimana firman-Nya:

ِ ‫َّالصيامَّ َكماَّ ُكتِبَّعلَىَّال ِذين‬


َّ‫َّم حن‬ ِ ِ ِ
َ َ َ َ ُ َِّ ‫َّعلَحي ُك ُم‬ َ ‫ب‬
َ ‫ينَّ آَ َمنُواَّ ُكت‬
َ ‫ََيَّ أَيُّ َهاَّالذ‬
‫قَ حبلِ ُك حمَّلَ َعل ُك حمَّتَت ُقو ََّن‬
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kalian menjadi orang yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah: 183)

Apa itu taqwa? Para ulama biasa mendefinisikan singkat tetapi lengkap.
Taqwa adalah mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi
segala larangan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan karakter orang bertaqwa


dalam banyak ayat Al-Qur’an. Di antaranya dalam Surat Ali Imran ayat
133-135. Rangkaian ayat ini menjelaskan lima karakter orang bertaqwa.
Kita bisa bermuhasabah apakah lima karakter ini ada dalam diri kita,
sekaligus menjadi alat ukur apakah puasa Ramadhan kita berhasil atau
tidak.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ِ َّ ‫اْلَر‬ ٍ ِ ِ ََّ ِ‫وسا ِرعواَّإ‬


َّ‫ت‬‫ضَّأُعد ح‬ ُ ‫ات ََّو حَّ ح‬ُ ‫ض َهاَّالس َم َو‬ َ ‫َلََّم حغفَرٍةَّم حن ََّربِِّ ُك حم ََّو َجنة‬
ُ ‫َّع حر‬ ُ ََ
ِ َ ‫اظ ِمنيَّالحغَي‬ ِ ِ ِ ِ ‫َّال ِذ‬.َّ‫لِحلمت ِقني‬
َّ‫ني‬
َ ‫ظ ََّوالح َعاف‬ ‫ينَّيُحنف ُقو َن َِِّفَّالسر َّاءََّوالضراء ََّوالح َك َ ح‬ َ َ ُ
ِ َ‫َّوال ِذينَّإِذَاَّفَعلُواَّف‬.َّ‫بَّالحمح ِسنِني‬ ُِ ‫اسَّواَلِل‬
َّ‫اح َش َّةًَّأ حَوَّظَلَ ُموا‬ َ َ َ َ ‫ح‬ ُ ُّ ‫َُّي‬ُ َ َِّ ‫َع ِنَّالن‬
َّ‫َّوََلح‬ ‫َّاَلِل‬ ‫ال‬ِ‫وبَّإ‬‫ن‬
ُ ُّ
‫َّالذ‬ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫أَنح ُفسهمَّذَ َكرواَّاَلِلََّّفَاست حغ َفرواَّلِ ُذنُوِبِِمَّومنَّي حغ‬
َُ َ ُ َ ‫ح ََ ح‬ ُ َ‫َ ُ ح ُ َ ح‬
‫اَّو ُه حمَّيَ حعلَ ُمو ََّن‬
‫و‬ ‫ل‬
ُ ‫ع‬ ‫اَّف‬
َ ‫ىَّم‬َ‫ل‬‫ع‬ َّ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬
ُّ ِ‫ي‬
‫ص‬
َ َ َ َ ُ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 133-135)

1. Gemar berinfaq

Karakter pertama orang bertaqwa adalah gemar berinfaq baik dalam


kondisi lapang maupun sempit.

‫ينَّيُحن ِف ُقو َن َِِّفَّالسر ِاء ََّوالضر َِّاء‬


َ
ِ ‫ال‬
‫ذ‬
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit … (QS. Ali Imran: 134)

Bulan Ramadhan yang memiliki nama lain syahrul infaq telah melatih
kita untuk banyak berinfaq. Rasulullah juga mencontohkan, beliau yang
sangat dermawan menjadi jauh lebih dermawan pada bulan Ramadhan.

Infaq dan sedekah yang telah terlatih di bulan Ramadhan itu, hendaknya
menjadi karakter kita karena itulah karakter orang bertaqwa; berinfaq
baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Berinfaq baik dalam
keadaan kaya atau miskin. Berinfaq baik di tanggal muda maupun
tanggal tua. Tentu besarannya disesuaikan dengan kemampuan.

Para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum telah mencontohkan gemar


berinfaq dalam segala kondisi. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam mengumumkan Perang Tabuk, dan waktu itu kondisinya
paceklik, para sahabat berbondong-bondong untuk berinfaq.

Umar Al Faruq radhiyallahu ‘anhu datang membawa harta yang banyak.


Beliau menginfakkan harta itu untuk jihad fi sabilillah yakni Perang
Tabuk. Ketika ditanya Rasulullah, “Apa yang engkau sisakan untuk
keluargamu?” Umar menjawab, “Aku menginfakkan separuh hartaku
dan untuk keluargaku masih ada separuh hartaku.”

Setelah itu datang Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Beliau menginfakkan


harta yang lebih banyak daripada infaq Umar. “Ya Rasulullah, aku
infakkan seluruh hartaku.” Ketika ditanya Rasulullah, apa yang ia
tinggalkan untuk keluarganya, Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan
untuk mereka, Allah dan Rasul-Nya.”

Umar yang awalnya ingin mengungguli amal Abu Bakar, saat itu
tersadar, “Aku tidak pernah bisa mengungguli Abu Bakar.”

Selain Abu Bakar dan Umar, para sahabat lainnya juga berbondong-
bondong untuk berinfaq. Ada pula sahabat yang karena keterbatasan
ekonomi, hanya berinfaq segenggam kurma.

Orang-orang munafik mengejek, “Allah tidak membutuhkan infaq yang


sangat sedikit seperti itu.” Namun Rasulullah justru memuji sahabat
yang infaq meskipun segenggam kurma karena kemampuannya
memang hanya sebesar itu.

Dan tidak ada ceritanya Umar jatuh miskin setelah menginfakkan


separuh hartanya. Juga tidak ada ceritanya Abu Bakar jatuh bangkrut
setelah menginfakkan seluruh hartanya. Yang ada, justru kekayaan
mereka di kemudian hari bertambah dan semakin berkah. Persis seperti
sabda Nabi:

َّ‫َّم ٍال‬ ِ
َ ‫َّص َدقَةٌَّم حن‬
َ ‫ت‬ ‫صح‬
َ ‫َماَّنَ َق‬
Sedekah tidak mengurangi harta. (HR. Muslim)

Maka mari kita miliki karakter orang bertaqwa ini. Jangan menunggu
kaya baru sedekah, sedekahlah! Insya Allah kita akan dijadikan kaya
oleh Allah.

2. Menahan marah

Karakter orang bertaqwa yang kedua adalah menahan marah, mampu


mengelola emosi.

َّ‫ظ‬
َ ‫نيَّالحغَحي‬ ِِ
َ ‫َوالح َكاظم‬
… dan orang-orang yang menahan amarahnya … (QS. Ali Imran: 134)

Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk mampu mengelola emosi


dengan baik. Puasa Ramadhan telah mendidik kita untuk bersabar,
menahan diri dan tidak marah. Bahkan sekalipun ada orang-orang yang
memprovokasi atau mengajak kita berkelahi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ِ َّ ‫ََّيهل‬ ِ
َّ‫َّشاََتَهَُّفَ حليَ ُق حل‬ ‫َّوإِن ح‬،َّ
َ ‫َّامُرٌؤَّقَاتَلَهَُّأ حَو‬ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ َ ‫ال‬
َ ‫َّو‬
َ ‫ح‬‫ث‬‫ح‬ ‫ف‬
ُ‫ر‬َ‫َّي‬‫ال‬
َ َ‫ف‬َّ،ٌَّ‫ة‬ ‫ن‬ ‫َّج‬
ُ ‫ام‬
ُ َ‫ي‬ ‫الص‬
ِّ
‫َّصائٌَِّم‬
َ ‫إِِِِّن‬
Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah
berkata keji dan mengumpat. Jika seseorang mencela atau mengajaknya
bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq
’alaih)

Marah sering kali membuat orang hilang akal sehat, kata-kata tidak
terkontrol, keputusan tidak bijak dan emosi tak terkendali. Puasa
Ramadhan telah melatih kita untuk bisa menahan marah dan
hendaknya itu terus menjadi karakter kita.

Secara medis, banyak penyakit yang muncul akibat dipicu oleh


kemarahan. Mulai dari darah tinggi, kolestreol, hingga diabet. Sebab
marah memicu hormon kortisol.

Rasulullah menyebutkan bahwa orang-orang yang mampu mengelola


emosinya, mampu menahan marah, itulah orang-orang yang sejatinya
benar-benar kuat.

َِّ ‫ض‬
‫ب‬ ِ ِ ِ ُ ‫َّإَِّنَاَّالش ِد‬،َّ‫لصرع ِة‬ ِ ‫يد‬ُ ‫سَّالش ِد‬
َ َ‫كَّنَ حف َسهَُّعحن َدَّالحغ‬
ُ ‫يدَّالذىََّيَحل‬ َ َ ُّ ‫َِّب‬ َ ‫لَحي‬
Orang yang kuat bukanlah orang (menang dalam) gulat, tetapi orang
kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya
ketika marah. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Memafkan manusia

Karakter orang bertaqwa yang ketiga adalah adalah suka memaafkan.

َِّ ‫َّع ِنَّالن‬


‫اس‬ ِ
َ ‫ني‬َ ‫َوالح َعاف‬
… dan memaafkan manusia … (QS. Ali Imran: 134)

Tak hanya mampu menahan marah, orang bertaqwa juga pandai


memaafkan kesalahan orang lain. Dan memaafkan tidak akan
menurunkan harga diri seseorang, ia justru menambah kemuliaan.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
ِ ‫وماَّزادَّاَلِلَّعب ًداَّبِع حف ٍوَّإِال‬
‫َّعًّزَّا‬ َ ‫َ َ َ َ ُ َح‬
Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf
melainkan akan semakin memuliakan dirinya. (HR. Muslim)

Memaafkan juga membuat hati lapang, penuh kedamaian dan mudah


bahagia. Sebaliknya, tidak memaafkan alias mendendam akan memicu
hormon kortisol yang mengakibatkan berbagai penyakit termasuk
jantung, kanker dan stroke.

4. Suka berbuat baik

Karakter keempat dari orang bertaqwa adalah suka berbuat baik; ia


menjadi muhsinin.

َّ‫ني‬ِِ ُِ ‫واَلِل‬
َ ‫بَّالح ُم ححسن‬
ُّ ‫َُّي‬ُ َ
Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik (QS. Ali Imran: 134)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa


muhsinin adalah orang yang membalas kejelekan dengan kebaikan.

Orang mencela kita, kita tidak marah, justru memaafkannya dan


menyambung silaturahmi dengannya, ini adalah contoh muhsinin. Ada
orang menyakiti kita, kita justru memaafkan dan menolongnya saat
membutuhkan, juga contoh muhsinin.

Ramadhan telah mendidik kita untuk berbuat baik kepada siapa pun.
Dan sudah seharusnya karakter itu kita teruskan sepanjang tahun
karena itulah karakter orang bertaqwa.

5. Segera bertaubat

Karakter kelima dari orang bertaqwa adalah segera ingat Allah dan
bertaubat kepada-Nya ketika melakukan dosa dan kemaksiatan.
َّ‫استَ حغ َفُروا‬ ‫ف‬
َ َّ
َّ َّ
‫اَلِل‬ َّ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬‫ك‬َ ‫ذ‬
َ َّ ‫م‬‫ه‬ ‫س‬ ‫ف‬
ُ ‫َن‬
‫ح‬ ‫أ‬ َّ‫ا‬
‫و‬ ‫م‬ ‫ل‬
ََ‫ظ‬ َّ ‫َو‬
‫أ‬ ًَّ‫ة‬ ‫ش‬
َ ِ َ‫وال ِذينَّ إِ َذاََّّفَعلُواَّ ف‬
‫اح‬
‫َُح ُ َ ح‬ ُ ‫ح‬ َ َ َ
َّ‫صُّرواَّ َعلَىَّ َماَّ فَ َعلُواَّ َوُه حم‬ ِ ‫اَلِلََّّوَََّل ي‬
ُ ‫وبَّ إالَّ َُّ َ ح‬
ِ َ ُ‫الذن‬ َُّّ َّ‫لِ ُذنُوِبِِ حمَّ َوَم حنَّ يَ حغ ِفُر‬
َّ‫يَ حعلَ ُمو َن‬
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya
itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Ali Imran: 135)

Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa kecuali Rasulullah
yang ma’shum. Setiap orang bisa salah, setiap orang bisa terperosok ke
dalam dosa, setiap orang bisa berbuat maksiat. Yang paling penting
adalah segera bertaubat; ingat Allah, memohon ampun kepadaNya dan
tidak mengulanginya lagi.

Demikianlah karakter kelima dari orang bertaqwa, sekaligus


mengakhiri khutbah pertama dari khutbah Jumat bulan Syawal ini.

َّ‫ورَّالرِح ُيم‬‫ف‬ُ ‫غ‬


َ ‫ل‬
‫ح‬ ‫َّا‬ ‫و‬ ‫َّه‬ ‫ه‬ ‫ن‬ِ‫إ‬ َّ ِ
‫م‬ ‫ي‬ ِ ‫أَقُو ُلَّقَوَِّلَّه َذاَّواستَ حغ ِفرواَلِلَّالحع‬
‫ظ‬
ُ َ ُ ُ ‫ح ح َ َ ح ُح َ َ ح‬
Khutbah Kedua

ِِّ َّ‫َِّب حْل َدىَّوِدي ِنَّا حْل ِقَّلِيظح ِهرَّهَّعلَى‬


َّ‫الدي ِن‬ ِ ِ ِِ
َ ُ َ ُ ِّ َ َ ُ ُ‫ا حْلَ حم َُّدََّلِلَّالذيَّأ حَر َس َل ََّر ُسولَه‬
ِ
َ ُ‫َّأَ حش َه ُدَّأ حنَّالَّإلَهََّإالَّهللاُ ََّو حح َده‬.َّ‫ُكلِّ ِه ََّولَ حوَّ َك ِرَهَّالح ُم حش ِرُكو َن‬
َ ‫َّالَّش ِر‬
َّ‫يك‬
ِ
َّ‫َّعلَى‬ َ ‫َّص ِِّل ََّو َسلِّ حم ََّوَِب ِرحك‬
َ ‫َّاَلل ُهم‬.‫هَّور ُسولُه‬ َ ‫اَّعب ُد‬‫َُّمَم ًد ح‬ ُ ‫أشهدَّأن‬ ُ ‫َّو‬،ُ‫لَه‬
ِِّ ‫َلَّي وِم‬
‫َّالديح َِّن‬ ِ ٍ ِِ ِ ِِ ‫نَبِيِنَاَّ ُُمم ٍدَّوعلَىَّأَلِِهَّوأ‬
‫َص َحابه ََّوَم حنَّتَب َع َُّه حمَِّب حح َسانَّإ ََّ َ ح‬ ‫َ ح‬ َ َ َ ِّ
‫َّم حسلِ ُمو ََّن‬ ‫م‬
ُ‫َ ح‬ ‫ت‬
ُ ‫َن‬
‫ح‬ ‫أ‬
‫َّو‬ ‫ال‬ ِ
‫إ‬ َّ ‫ن‬ُ‫ت‬ ‫و‬ ‫َت‬
َُ َّ ‫ال‬
‫و‬
ََ َّ ِِ‫َيَّأَيُّهاَّال ِذينَّآَمنُواَّات ُقواَّاَلِلَّحقَّتُ َقات‬
َّ
‫ه‬ َ َ َ َ َ َ
َََّّ‫تَّلِغَ ٍد ََّوات ُقواَّاَلِل‬ ‫َّماَّقَد َم ح‬ َ‫س‬ ٌ ‫ف‬‫ح‬ ‫ن‬
َ َّ َّ
‫ر‬‫ح‬ ‫ظ‬
ُ ‫ن‬
‫ح‬ ‫ت‬
َ‫ح‬‫ل‬‫َّو‬
َ َ‫اَّاَلِل‬
‫و‬ ‫ق‬
ُ ‫اَّات‬‫و‬ ‫ن‬
ُ ‫م‬
َ ‫آ‬
َ َّ ‫ين‬
َ
ِ ‫َيَّأَيُّهاَّال‬
‫ذ‬ َ َ
‫َّخبِريٌ َِِّبَاَّتَ حع َملُو ََّن‬
َ َ‫إِنَّاَلِل‬
Jamaah Jum’at rahimani wa Rahimakumullah,

Ketika kita bertaqwa kepada Allah, di antaranya dengan memenuhi lima


karakter tadi, Allah menjanjikan banyak keutamaan kepada kita, antara
lain:

1. Bimbingan

Allah akan membimbing kita untuk bisa membedakan yang benar dan
yang salah lalu mengikuti kebenaran tersebut.

ِ ‫َيَّأَيُّهاَّال‬
‫ان‬ ‫ينَّآَ َمنُواَّإِ حنَّتَت ُقواَّاَلِلَ َح‬
ًَّ َ‫ََّي َع حلَّلَ ُك حمَّفُ حرق‬ َ ‫ذ‬ َ َ
Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan. (QS. Al-Anfal: 29)

2. Ampunan

Orang yang bertaqwa akan mendapatkan ampunan dari segala dosa.


Sebagaimana lanjutan ayat tersebut:
‫َّسيِِّئَاتِ ُك حم ََّويَ حغ ِف حرَّلَ ُك حم ََّواَلِلَُّذُوَّالح َف ح‬
َّ‫ض ِلَّالح َع ِظي ِم‬ َ ‫ح‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ن‬
‫ح‬ ‫َّع‬
َ ‫ر‬‫ف‬ِ ‫وي َك‬
ِّ
‫َُ ح‬
Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan
mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
(QS. Al-Anfal: 29)

3. Solusi dan rezeki

Allah menjamin solusi orang yang bertaqwa atas permasalahan yang dia
hadapi. Juga menjamin rezeki, bahkan dari arah tak terduga.

َُّ ‫َُّيتَ ِس‬


‫ب‬ ‫ث ََّال َح‬
ُ ‫َّححي‬ ‫ن‬ ِ ‫َّوي رزقحه‬.َّ‫ََّيعلَّلَهََّمَحرجا‬
َ ‫َوَم حنَّيَت ِقَّاَلِلَ َح َ ح ُ َ ً َ َ ح ُ ُ ح‬
‫َّم‬
… Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya … (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

4. Masuk surga

Ini keutamaan yang paling kita nantikan. Allah memasukkan orang


bertaqwa ke dalam surga-Nya. Sebagaimana ayat yang telah kita
dengarkan bersama di khutbah pertama:

َّ‫ت‬ ِ ‫وسا ِرعواَّإِ ََلَّم حغ ِفرٍة َِّمنَّربِ ُكمَّوجن ٍةَّعرضهاَّالسمواتَّو حاْلَر‬


‫ضَّأُعد ح‬
ُ ‫َ َ ح َِّ ح َ َ َ ح ُ َ َ َ ُ َ ح‬ ُ ََ
َّ‫ني‬‫ق‬ِ ‫لِحلمت‬
َ ُ
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-
orang yang bertaqwa, (QS. Ali Imran: 133)
‫اَّعلَحي ِهَّ‬ ‫َّاَلِل َّوم َالئِ َكتهَّيصلُّو َنَّعلَىَّالنِ ِبََّيَّ أَيُّهاَّال ِ‬
‫اَّصلُّو َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫و‬ ‫ُ‬‫ن‬ ‫م‬‫َ‬‫آ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ين‬ ‫ذ‬ ‫ِّ َ َ‬ ‫إِن ََّ َ َ َ ُ ُ َ َ‬
‫يما‬ ‫وسلِِّمواَّتَسلِ‬
‫ََ ُ ح ً‬
‫لىَّإِبح َر ِاهحي َمَّ‬
‫َّع ََّ‬‫ت َ‬ ‫َح َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫َّص‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َُّمم ٍ‬
‫د‬ ‫َ‬‫ُ‬ ‫ِ‬
‫َّآل‬ ‫لى‬
‫لى َُ َ َ‬
‫ع‬
‫َ‬ ‫َّو‬ ‫َُّمم ٍ‬
‫د‬ ‫اَلل ُهم َ ِ‬
‫َّص َِّّلَّ َع َ‬
‫َُّمَم ٍدَّو َعلى ِ‬
‫َّآلَّ‬ ‫ُ‬ ‫لى‬ ‫َّع‬
‫َ‬ ‫ك‬‫ح‬ ‫ر‬ ‫ََّحي ٌد َِ‬
‫ََّمحي ٌَّدَّاَلل ُهمَِّبَ ِ‬ ‫ك َِ‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫َّآلَّإِبحر ِاهحيمَّإِ‬ ‫و َعلى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َحي ٌد َِ‬
‫ََّمحي ٌَّد‬ ‫كَّ َِ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫ِ‬‫إ‬ ‫َّ‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫َّآلَّإِب ر ِ‬
‫اه‬ ‫َّعلىَّإِب ر ِاهيمَّو َعلى ِ‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ر‬
‫ح‬ ‫َ‬‫ِب‬ ‫َّ‬‫َ‬‫َّ‬
‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُُمم ٍ‬
‫د‬
‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ حَ ح َ َ َ حَ ح َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َحيَ ِاءَّ‬ ‫ِ ِ‬
‫نيََّّ َوالح ُم حسل َمات‪َّ،‬اْل ح‬
‫ِِ‬
‫‪َّ،‬والح ُم حسلم ح َ‬
‫ِ ِ‬
‫َّوالح ُم حؤمنَات َ‬ ‫ني َ‬
‫ِ ِ ِِ‬
‫الل ُهمََّّا حغف حرَّل حل ُم حؤمن ح َ‬
‫ُّع ِاء‪َ َّ.‬رب نَاَّ ا حغ ِف حرَّ لَنَاَّ‬
‫بَّ الد َ‬ ‫ُ‬ ‫ي‬
‫ح‬
‫كَّ ََِسي َّعََّّقَ ِريبَّ ُِ‬
‫َم‬ ‫ٌ‬ ‫ح‬ ‫ٌ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ِمحن همَّ واْلَمو ِ‬
‫ات‪ َّ،‬إِ‬
‫ُ ح َ حَ‬
‫ينَّآَ َمنُواَّ‬ ‫اَّغ ًَّّ ِ ِ‬
‫ََّتعل َِِّفَّقُلُوبِنَ ِ‬ ‫وِِِلخوانِنَاَّال ِذينَّسب ُق َ ِ ِ ِ‬
‫الَّللذ َ‬ ‫ونَِّب حَِّلَيَان ََّوَال َح َ ح‬ ‫َ ََ‬ ‫َ حَ‬
‫بَّلَنَ َّاَّ‬ ‫ه‬ ‫اَّو‬ ‫ن‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫َّه‬ ‫ذ‬ ‫اَّالَّتُِز حغَّقُلُوب نَاَّب حع َدَّإِ‬
‫َّ‬ ‫ن‬ ‫ب‬‫َّ‪َّ.‬ر‬ ‫وفَّرِ‬ ‫َرب نَاَّإِن َ‬
‫َ ح‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ك ََّرءُ ٌ َ ٌ َ‬
‫يم‬ ‫ح‬
‫تَّالح َوه َُّ‬
‫اب‬ ‫كَّأَنح َ‬ ‫ِم حنَّلَ ُدنح ََّ‬
‫كَّ َر حَحَةًَّإِن َ‬
‫َْج حعَّ َكلِ َمتَ ُه حمَّ‬
‫َعزَّا ِِلسالَمَّواَّلحمسلِ ِمني‪َّ،‬وو ِح ِدَّاللهمََّّص ُفوفَهم‪َّ،‬وأ حِ‬
‫ح ح َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ِّ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ ُح‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫اللهمََّّأ ِ‬
‫ُ‬
‫بَّالسالَمَّواْلَمنَّلِعِ ِ‬
‫باد َكَّ‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ك‬ ‫ا‬
‫‪َّ،‬و‬ ‫ني‬ ‫َّشوَك َّةَ َّالظالِ ِ‬
‫م‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ حَ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ َ‬ ‫‪َّ،‬وا حكس حر َ ح‬
‫َعلَىَّاْلَ ِّق َ‬
‫اتَّ‬‫َّخري ِ‬ ‫ِ‬ ‫اَّمنَّب رَك ِ‬‫ني ‪.‬اللهمَّأَنح ِزحلَّعلَي نَ ِ‬ ‫َْجعِ‬
‫َخر حِجَّلَنَاَّم حن ََّ َح‬
‫اءَّوأ ح‬
‫َ َ‬ ‫م‬ ‫َّالس‬ ‫ات‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬
‫َ‬ ‫أ حَ‬
‫اََّيَّ َذاَّا حْلَالَ ِل ََّوا ِِل حكَرِامَّ‬ ‫اَِّفَِّثَا ِرَنَّوزرو ِعناَّوُك ِلَّأَرزاقِ‬ ‫ض‪َّ،‬وِب ِرحكَّلَن ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ن‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ ُح‬‫ُ‬ ‫اْل حَر ِ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ابَّالنا َِّر‬
‫اَّع َذ َ‬ ‫اَّح َسنَةً ََّوِفَّاآلخَرِة َ‬
‫َّح َسنَةً ََّوقنَ َ‬ ‫‪َّ.‬رب نَاَّآتنَاَِّفَّالدُّنحيَ َ‬ ‫َ‬
‫َّويَحن َهىَّ‬ ‫َب‬ ‫ر‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ال‬ ‫َّ‬ ‫ي‬ ‫انَّوإِي ت ِاء ِ‬
‫َّذ‬ ‫َِّبلحع حد ِلَّوا ِِلحس ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ح‬
‫ََّي‬ ‫َّهللا‬ ‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪:‬‬ ‫َّ‬ ‫ِعباد ِ‬
‫َّ‬
‫َّهللا‬
‫حَ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ح َ َ ح‬ ‫ََ‬
‫َع ِنَّالح َف حح َش ِاء ََّوالح ُمحن َك ِر ََّوالحبَ حغ َِّيَّيَعِظُ ُك حمَّلَ َعل ُك حمَّتَ َذكُرحو ََّن‬

Anda mungkin juga menyukai