Anda di halaman 1dari 9

Pre-eclampsia

Wanita, 28 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk pada dahi 1 jam yang
lalu. Pandangan mata kabur, ada nyeri ulu hati. Tidak ada riwayat minum obat-obatan. Ibu ini
sedang hamil pertama 8 bulan. Cek kandungan rutin. Saat kehamilan 5 bulan, tekanan darahnya
meningkat dari 120/80 mmHg menjadi 170/100 mmHg. Diberikan obat metildopa 300 mg 3x1, dan
vitamin 1x1. Riwayat keluarganya ada DM dan hipertensi. HPHT: 12 November 2012.
PF:
• Mata: konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-)
• Leher: KGB (-), trakea ditengah
• Status gizi: obese
• TD: 170/100 mmHg
• RR: 24x/mnt
• Nadi 86x/mnt
• TFU: 25 cm
• TBJ: 18… gr.
• Cor: cardiomegali (-), bunyi jantung 1 dan 2 reguler, gallop murmur (-)
• Pulmo: mengembang simetris, sonor di semua lapangan paru, bunyi napas vesicular, ronki
wheezing (-)
• Ekstrimitas: edema +│+, akral hangat, capillary refill time (CRT) < 2s
• CTG: NST reaktif

PP:
• Hematologi:
o Hb: 12 mg/dL
o Ht: 37%
Trombosit: 385.000/dL

Tinggi Fundus Uteri


Patof:
Patof

Patof dari Preeklampsia sampai sekarang masih ga jelas, tp dipercaya


permasalahannya dari plasenta bukan dari fetus.

Plasenta normal pada ibu hamil:


Placentation and trophoblast invasion of the maternal tissue involves two processes,
firstly vascularization to establish a foeto-placental vascular network, and secondly,
invasion of the maternal spiral arteries by the cytotrophoblasts or endovascular
trophoblasts (EVTs).At the time of implantation, trophoblastic cells differentiate into
cytotrophoblasts and syncytiotrophoblasts. The cytotrophoblasts form the
extravillous trophoblasts (EVT), which invade the decidual and junctional zone
myometrial segments, the inner third of the myometrium and the spiral arteries. The
EVTs induce remodelling of the latter, perhaps by causing loss of the elastic lamina,
most of the smooth muscle cells, and temporarily replacing the endothelial cells,thus
transforming a high-resistance, low-flow vascular system into a low-resistance, high-
flow type, essential for normal foetal growth.
The syncytiotrophoblasts are multinucleated, line the chorionic villi, and act as an
interface between maternal and foetal blood.

Pada pre-eclampsia
In PE, it has almost been established that there is reduced blood flow to the
placenta, especially in the early-onset type, because of defective spiral artery
remodelling and acute artherosis.
It is believed that reduced placental blood flow could result in hypoxia of the
placenta, which has been suggested as the ultimate cause of PE. reduced blood flow
or chronic hypoxia on their own are not the direct cause of the placental lesions seen
in PE but could be a contributing factor. It has therefore been assumed that the
lesions could rather be due to an ischaemia–reperfusion or hypoxia–reoxygenation
(HR) type of injury caused by free radicals such as reactive oxygen species (ROS).

Sebenernya teori pencetus PE itu banyak, cuma yg paling dini keseimbangan factor
angiogenik dan anti-angiogenik. The disproportionate levels of anti-angiogenic
factors such as sEng and sFlt-1, and pro-angiogenic factors such as VEGF, PlGF and
TGFβ, are believed to cause generalised maternal endothelial dysfunctions, leading
to hypertension, renal endotheliosis and blood coagulation. Measurement of
circulatory angiogenic and anti-angiogenic proteins as biomarkers could possibly
indicate placental dysfunction and differentiate PE from other disorders, such as
gestational hypertension and chronic glomerulonephritis.
Gejala fisik
Kerusakan
dari
dinding

endothelial menyebabkan pembentukan thrombus kecil yang banyak dalam


peredaran darah
Perubahan sistem dan organ pada preekalmpsia :
a. volume plasma
pada hamil normal volume plasma meningkat dengan bermakna (hipervolemi), untuk
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Pe ningkatan tertinggi volume plasma pada
hamil normal terjadi pada umur kehamilan 32-34 minggu.
Pada preeklampsia terjadi penurunan volume plasma antara 30-40% dibanding hamil
normal (hipovolemi). Hipovolemi diimbangi dengan vasokonstriksi sebabkan hipertensi.
Preeklampsia sangat peka terhadap pemberian cairan intravena yang terlalu cepat dan
banyak, juga sangat peka terhadap kehilangan darah waktu persalinan. Maka observasi
cairan masuk ataupun keluar harus ketat.

b. hipertensi
Pada preeklampsia peningkatan reaktivitas vaskular dimulai umur kehamilan 20 minggu,
tapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester II. TD yg tinggi pada preeklampsia
bersifat labil dan dan mengikuti irama sirkadian normal. TD menjadi normal bbrpa hari
pascapersalinan, kecuali bbrpa kasus preeklampsia berat kembalinya TD normal dapat trjadi
2-4 minggu pascapersalinan.

c. Fungsi ginjal
- proteinuria
Merupakan syarat untuk diagnosis preeklampsia, tp proteinuria umumnya timbul jauh pada
akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin
sudah lahir terlebih dahulu.
Pengukuran proteinuria, dapat dilakukan dengan :
1. urin dipstick : 100 mg/l atau +1, sekurang-kurangnya diperiksa 2 kali urin acak selang 6
jam
2. pengumpulan proteinuria dalam 24 jam. Dianggap patologis bila besaran proteinuria
≥300mg/24jam
Secara teori urutan gejala yang timbul di preeklampsia : edema, hipertensi dan terakhir
proteinuria sehingga bila gejala yang timbul tidak dalam urutan di atas, dapat dianggap
bukan preeklampsia.

PREEKLAMPSIA RINGAN

Definisi : sindroma spesifik kehamilan dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat
terjadinya vasospasme PD dan aktivasi endotel.

Diagnosis : timbul hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah kehamilan 20


mgg.
Hipertensi : sistolik/diastolic ≥140/90 mmHg.
Proteinuria : ≥300 mg/24 jam atau ≥1 + dipstick
Edema : edema local tidak dimasukkan dalam kriteria preeklampsia, kecuali edema pada
lengan, muka dan perut, edema generalisata.

Manajemen :
Tujuan utama perawatan preeklampsia : mencegah kejang, perdarahan intracranial,
mencegah gangguan fungsi organ vital dan melahirkan bayi sehat
Rawat jalan : ibu hamil dgn preeklampsia ringan dapat dirawat secara rawat jalan.
Dianjurkan banyak istirahat (berbaring/tidur miring) tp ga mutlak harus tiduran.
Tiduran posisi miring dapat hilangkan tekanan rahim pada v. kava inferior sehingga
mengurangi vasospasme. Pada preeklampsia ibu hamil umumnya masih muda, berarti
fungsi jantung masih bagus jd ga perlu restriksi garam. Diet mengandung 2g natrium / 4-6g
NaCl (garam dapur) udh cukup.
Rawat inap : kriteria preeklampsia ringan yang dirawat dirumah sakit :
a. tidak ada perbaikan dari TD, kadar proteinuria selama 2 mgg
b. ada satu/lebih gejala dan tanda-tanda preeklampsia berat. Selama di RS dilakukan anam,
PF, dan lab. Pemeriksaan kesejahteraan janin, berupa pemeriksaan USG dan doppler
khususnya untuk eval pertumbuhan janin dan jumlah cairan amnion. Pemeriksaan nonstress
test dilakukan 2x seminggu dan konsultasi dengan bag.mata, jantung, dll.

PREEKLAMPSIA BERAT

Definisi : preeklampsia dengan TD sistolik ≥160 mmHg dan TD diastolik ≥110 mmHg
disertai proteinuria lebih 5g/24jam

Diagnosis : berdasarkan kriteria preeklampsia berat :


- TD sistolik ≥160 mmHg dan TD diastolik ≥110 mmHg. TD tidak menurun walau
sudah dirawat di RS dan sudah menjalani tirah baring
- Proteinuria lebih 5g/24 jam atau 4+ dalam pemeriksaan kualitatif
- Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500cc/24 jam
- Kenaikan kadar kreatinin plasma
- Gangguan visus dan serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala, scotoma dan
pandangan kabur
- Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen (akibat tegangnya
kapsula Glisson)
- Edema paru-paru dan sianosis
- Hemolisis mikroangiopatik
- Trombositopenia berat: <100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat
- Gangguan fungsi hepar (kerusakan hepatoselular): peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase
- Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat
- Sindroma HELLP

Pembagian : preeklampsia berat tanpa impending eclampsia dan preeklampsia berat


dengan impending eclampsia. Disebut impending eclampsia bila preeklampsia berat disertai
gejala-gejala subjektif berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-muntah, nyeri
epigastrium, dan kenikan progresif TD

Perawatan : pencegahan kejang, pengobatan hipertensi, pengelolaan cairan, pelayanan


suportif terhadap penyulit organ yang terlibat dan saat yang tepat untuk persalinan.

Monitoring selama di RS : pemeriksaan sangat teliti diikuti dengan observasi harian tentang
tanda-tanda klinik berupa nyeri kepala, gangguan visus, nyeri epigastrium, dan kenaikan
cepat BB. Perlu jg dilakukan penimbangan BB, pengukuran proteinuria, pengukuran TD,
pemeriksaan lab dan pemeriksaan USG dan NST

Manajemen umum perawatan preeklampsia berat: penderita preeklampsia berat harus


segera masuk RS dan dianjurkan tirah baring ke satu sisi (kiri). Perawatan yang penting
pengelolaan cairan(monitoring input&output cairan) krn penderita preeklampsia dan
eclampsia mempunyai risiko tinggi untuk terjadi edema paru dan oliguria.
Diberikan antasida untuk menetralisir asam lambung sehingga bila mendadak kejang dapat
menghindari risiko aspirasi as. Lambung yg sangat asam. Diet cukup protein, rendah
karbo,lemak dan garam.
Obat anti kejang :MgSo4

Anda mungkin juga menyukai