STANDAR a RS - Kemekes 2022
BimTek
Manajemen eae dan
Keselamatan (MFK)
Sa uuPresented by:
S Kanaidi, SE., M.Si., cSAP
=
Meas . kanaidi63@gmail.com HP.08122353284@ Background
* Fasilitas dan lingkungan dalam rumah sakit harus
aman, berfungsi baik, dan memberikan lingkungan
perawatan yang aman bagi pasien, keluarga, staf,
dan pengunjung.
* Untuk mencapai tujuan itu maka fasilitas fisik,
bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan
serta sumber daya lainnya harus dikelola secara
efektif untuk mengurangi dan mengendalikan
bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan
penyakit akibat kerja.
* Dalam pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta
pemantauan keselamatan, rumah sakit menyusun
program pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta
program pengelolaan risiko untuk pemantauan
keselamatan di seluruh lingkungan rumah sakit.Backgraund ...
* Bila di rumah sakit memiliki entitas non-rumah sakit atau
tenant/penyewa lahan (seperti restoran, kantin, kafe, dan
toko souvenir) maka rumah sakit wajib memastikan bahwa
tenant/penyewa lahan tersebut mematuhi program
pengelolaan fasilitas dan keselamatan, yaitu program
keselamatan dan keamanan, program pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun, program penanganan bencana dan
kedaruratan, serta proteksi kebakaran.
* Rumah sakit perlu membentuk satuan kerja yang dapat
mengelola, memantau dan memastikan fasilitas dan
pengaturan keselamatan yang ada sehingga tidak
menimbulkan potensi bahaya dan risiko yang akan
berdampak buruk bagi pasien, staf dan pengunjung. Satuan
kerja yang dibentuk dapat berupa Komite/Tim K3 RS yang
disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan sumber daya
dan beban kerja rumah sakit.
Rumah sakit harus memiliki program pengelolaan fasilitas
dan keselamatan yang menjangkau seluruh fasilitas dan
lingkungan rumah sakit.Fokus Standar I
* Fokus pada standar Manajemen Fasilitas dan
Keamanan ini meliputi:
a. Kepemimpinan dan perencanaan;
b. Keselamatan;
c. Keamanan;
d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) dan Limbah B3;
e. Proteksi kebakaran;
f. Peralatan medis;
g. Sistim utilitas;
h. Penanganan kedaruratan dan bencana;
i. Konstruksi dan renovasi; dan
j. Pelatihan.Butir-Butir Penilaian MFK
a. Kepemimpinan dan perencanaan
(MFK 1, MFK 2)
1) Standar MFK 1
* Rumah sakit mematuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan bangunan, prasarana dan
peralatan medis rumah sakit.
2) Maksud dan Tujuan MFK 1
* Rumah sakit harus mematuhi peraturan
perundangundangan termasuk mengenai
bangunan dan proteksi kebakaran.Maksud dan Tujuan MFK 1...
Rumah sakit selalu menjaga fasilitas fisik dan
lingkungan yang dimiliki dengan melakukan
inspeksi fasilitas secara berkala dan secara
proaktif Pees purnpullken data serta membuat
strategi untuk mengurangi risiko dan
meningkatkan kualitas fasilitas keselamatan,
kesehatan dan keamanan lingkungan pelayanan
dan perawatan serta seluruh area rumah sakit.
Pimpinan rumah sakit dan penanggung jawab
fasilitas keselamatan rumah sakit bertanggung
jawab untuk mengetahui dan menerapkan hukum
dan peraturan perundangan, keselamatan gedung
dan kebakaran, dan persyaratan lainnya, seperti
perizinan dan lisensi/sertifkat yang masih berlaku
untuk fasilitas rumah sakit dan
mendokumentasikan semua buktinya secara
lengkap.3) Elemen Penilaian MFK 1
a) Rumah sakit menetapkan regulasi terkait
fokus Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) yang meliputi poin a) —j) di atas.
b) Rumah sakit telah melengkapi izin-izin dan
sertifikasi yang masih berlaku sesuai
persyaratan peraturan perundang-undangan.
c) Pimpinan rumah sakit memenuhi
perencanaan anggaran dan sumber daya
serta memastikan rumah sakit memenuhi
persyaratan perundang-undangan.4) Standar MFK 2
* Rumah Sakit menetapkan penanggungjawab yang
kompeten untuk mengawasi penerapan
manajemen fasilitas dan keselamatan di rumah
sakit.
5) Maksud dan tujuan MFK 2
* Untuk dapat mengelola fasilitas dan keselamatan
di rumah sakit secara efektif, maka perlu di
tetapkan penanggung jawab manajemen fasilitas
dan keselamatan (MFK) yang bertanggungjawab
langsung kepada Direktur. Penanggung jawab
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
dapat berbentuk unit, tim, maupun komite sesuai
dengan kondisi dan kompleksitas rumah sakit.6) Elemen Penilaian MFK 2
a) Rumah sakit telah menetapkan Penanggungjawab MFK
yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam
melakukan pengelolaan pada fasilitas dan keselamatan
di lingkungan rumah sakit.
b) Penanggungjawab MFK telah menyusun Program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang
meliputi poin a) —j) dalam maksud dan tujuan.
c) Penanggungjawab MFK telah melakukan pengawasan
dan evaluasi Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK) setiap tahunnya meliputi poin a) — g) dalam
maksud dan tujuan serta melakukan penyesuaian
program apabila diperlukan.
d) Penerapan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) pada tenant/penyewa lahan yang
ee) berada di lingkungan rumah sakit meliputi poin a) — e)
dalam maksud dan tujuan.Butir-Butir Penilaian MFK...
1) Standar MFK 3
* Rumah sakit menerapkan Program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
terkait keselamatan di rumah sakit.
2) Maksud dan tujuan MFK 3
* Keselamatan di dalam standar ini adalah
memberikan jaminan bahwa bangunan,
prasarana, lingkungan, properti, teknologi
medis dan informasi, peralatan, dan sistem
tidak menimbulkan risiko fisik bagi pasien,
keluarga, staf, dan pengunjung.Maksud dan Tujuan MFK 3...
* Program keselamatan dan Kesehatan kerja staf
diintegrasikan dalam Program Manajemen fasilitas
dan keselamatan terkait keselamatan sesuai
ruang lingkup keselamatan yang telah dijelaskan
diatas.
Pencegahan dan perencanaan penting untuk
menciptakan fasilitas perawatan pasien termasuk
area kerja staf yang aman. Perencanaan yang
efektif membutuhkan kesadaran rumah sakit
terhadap semua risiko yang ada di fasilitas.
Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan
dan cedera serta untuk menjaga kondisi yang
aman, dan menjamin keselamatan bagi pasien,
staf, dan lainnya, seperti keluarga, kontraktor,
@ vendor, relawan, pengunjung, peserta pelatihan,
dan peserta didik.3) Elemen Penilaian MFK 3
a) Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan
keselamatan rumah sakit meliputi poin a) - c)
pada maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit telah mengintegrasikan program
Kesehatan dan keselamatan kerja staf ke dalam
program manajemen fasilitas dan keselamatan.
c) Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko
secara proaktif terkait keselamatan di rumah
sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam
daftar risiko/risk register.
d) Rumah sakit telah melakukan pemantauan risiko
keselamatan dan dilaporkan setiap 6 (enam)
Qe bulan kepada piminan rumah sakit.Butir-Butir Penilaian MEK...
1) Standard MFK 4
» Rumah sakit menerapkan ae Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) terkait
keamanan di rumah sakit.
2) Maksud dan tujuan MFK 4
* Keamanan adalah perlindungan terhadap
properti milik rumah sakit, pasien, staf, keluarga,
dan pengunjung dari bahaya kehilangan,
kerusakan, atau pengrusakan oleh orang yang
tidak berwenang. Contoh kerentanan dan
ancaman yang terkait dengan risiko keamanan
termasuk kekerasan di tempat kerja, penculikan
bayi, pencurian, dan akses tidak terkunci/tidak
aman ke area terlarang di rumah sakit.Maksud dan Tujuan MFK 4...
* Area yang berisiko seperti unit gawat darurat,
ruangan neonatus/bayi, ruang operasi, farmasi,
ruang rekam medik, ruangan IT harus diamankan
dan dipantau. Anak-anak, orang dewasa, lanjut
usia, dan pasien rentan yang tidak dapat
melindungi diri mereka sendiri atau memberi
isyarat untuk bantuan harus dilindungi dari
bahaya. Area terpencil atau terisolasi dari fasilitas
dan lingkungan misalnya tempat parkir, mungkin
memerlukan kamera keamanan (CCTV).
* Rumah sakit menerapkan proses untuk
mengelola dan memantau keamanan (merupakan
Qe bagian dari program MFK pada standar MFK 1).3) Elemen Penilaian MFK 4
a) Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan
keamanan dilingkungan rumah sakit meliputi
poin a) - e) pada maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko
secara proaktif terkait keamanan di rumah sakit
setiap tahun yang didokumentasikan dalam
daftar risiko/risk register.
c) Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko
secara proaktif terkait keselamatan di rumah
sakit. (Daftar risiko/risk register).
d) Rumah sakit telah melakukan pemantauan risiko
keamanan dan dilaporkan setiap 6 (enam) bulan
ee) kepada Direktur rumah sakit.Butir-Butir Penilaian MEK...
1) Standar MFK 5
* Rumah sakit menetapkan dan menerapkan
pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) serta limbah B3 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
2) Maksud dan tujuan MFK 5
* Rumah sakit mengidentifikasi, menganalisis
dan mengendalikan seluruh bahan berbahaya
dan beracun dan limbahnya di rumah sakit
sesuai dengan standar keamanan dan
peraturan perundang-undangan.Maksud dan Tujuan MFK 5...
* Rumah sakit melakukan identifikasi menyeluruh
untuk semua area di mana bahan berbahaya
berada dan harus mencakup informasi tentang
jenis setiap bahan berbahaya yang disimpan,
jumlah (misalnya, perkiraan atau rata-rata) dan
lokasinya di rumah sakit.
Dokumentasi ini juga harus membahas jumlah
maksimum yang diperbolehkan untuk
menyimpan bahan berbahaya di area kerja
(maximum quantity on hand). Misalnya, jika
bahan sangat mudah terbakar atau beracun, ada
batasan jumlah bahan yang dapat disimpan di
ee) area kerja.3) Elemen Penilaian MFK 5
a) Rumah sakit telah melaksanakan proses
pengelolaan B3 meliputi poin a) —h) pada
maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit telah membuat pengkajian
risiko secara proaktif terkait pengelolaan B3
di rumah sakit setiap tahun yang
didokumentasikan dalam daftar risiko (risk
register).
c) Di area tertentu yang rawan terhadap
pajanan telah dilengkapi dengan eye
washer/body washer yang berfungsi dan
) terpelihara baik dan tersedia kit tumpahan/
spill kit sesuai ketentuan. d) ....>>>Elemen Penilaian MFK 5 ...
d) Staf dapat menjelaskan dan atau
memperagakan penanganan tumpahan B3.
e) Staf dapat menjelaskan dan atau
memperagakan tindakan, kewaspadaan,
prosedur dan partisipasi dalam
penyimpanan, penanganan dan
pembuangan limbah B34) Standar MFK 5.1
* Rumah sakit mempunyai sistem pengelolaan
e limbah B3 cair dan padat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
5) Maksud dan Tujuan MFK 5.1
* Rumah sakit juga menetapkan jenis limbah
berbahaya yang dihasilkan oleh rumah sakit dan
mengidentifikasi pembuangannya (misalnya,
kantong/tempat sampah yang diberi kode warna
dan diberi label). Sistem penyimpanan dan
pengelolaan limbah B3 mengikuti ketentuan
peraturan perundangan-undangan.6) Elemen Penilaian MFK 5.1
a) Rumah sakit melakukan penyimpanan limbah
B3 sesuai poin a) —k) pada maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit mengolah limbah B3 padat secara
mandiri atau menggunakan pihak ketiga yang
berizin termasuk untuk pemusnahan limbah B3
cair yang tidak bisa dibuang ke IPAL.
c) Rumah sakit mengelola limbah B3 cair sesuai
peraturan perundang-undangan.Butir-Butir Penilaian MEK...
1) Standar MFK 6
+ Rumah sakit menerapkan proses untuk pencegahan,
penanggulangan bahaya kebakaran dan penyediaan
sarana jalan keluar yang aman dari fasilitas sebagai
respons terhadap kebakaran dan keadaan darurat
lainnya.
2) Maksud dan tujuan MFK 6
*« Rumah sakit harus waspada terhadap risiko
kebakaran, karena kebakaran merupakan risiko yang
selalu ada dalam lingkungan perawatan dan
pelayanan kesehatan sehingga setiap rumah sakit
perlu memastikan agar semua yang ada di rumah
sakit aman dan selamat apabila terjadi kebakaran
termasuk bahaya dari asap.Maksud dan Tujuan MFK 6...
.
Proteksi kebakaran juga termasuk keadaan
darurat nonkebakaran misalnya kebocoran gas
beracun yang dapat mengancam sehingga perlu
dievakuasi.
Rumah sakit perlu melakukan penilaian terus
menerus untuk memenuhi regulasi keamanan
dan proteksi kebakaran sehingga secara efektif
dapat mengidentifikasi, analisis, pengendalian
risiko sehingga dapat dan meminimalkan risiko.
Pengkajian risiko kebakaran Fire Safety Risk
Assessment (FSRA) merupakan salah satu upaya
untuk menilai risiko keselamatan kebakaran.3) Elemen Penilaian MFK 6
a) Rumah sakit telah melakukan pengkajian
risiko kebakaran secara proaktif meliputi
poin a) —i) dalam maksud dan tujuan setiap
tahun yang didokumentasikan dalam daftar
risiko/risk register.
b) Rumah sakit telah menerapkan proses
proteksi kebakaran yang meliputi poin a) — f)
pada maksud dan tujuan.
c) Rumah sakit menetapkan kebijakan dan
melakukan pemantauan larangan merokok
Qe di seluruh area rumah sakit. d) ....>>>Elemen Penilaian MFK 6...
d) Rumah sakit telah melakukan pengkajian
risiko proteksi kebakaran.
e) Rumah sakit memastikan semua staf
f
memahami proses proteksi kebakaran
termasuk melakukan pelatihan penggunaan
APAR, hidran dan simulasi kebakaran setiap
tahun.
Peralatan pemadaman kebakaran aktif dan
sistem peringatan dini serta proteksi
kebakaran secara pasif telah diinventarisasi,
diperiksa, di ujicoba dan dipelihara sesuai
dengan peraturan perundangundangan dan
didokumentasikan.Butir-Butir Penilaian MEK...
1) Standar MFK 7
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan
proses pengelolaan peralatan medik.
2) Maksud dan tujuan MFK 7
Untuk menjamin peralatan medis dapat
digunakan dan layak pakai maka rumah sakit
perlu melakukan pengelolaan peralatan medis
dengan baik dan sesuai standar serta peraturan
perundangan yang berlaku.
Proses pengelolaan peralatan medis (yang
merupakan bagian dari progam MFK pada
standar MFK 1).Maksud dan Tujuan MFK 7...
* Rumah sakit memiliki sistem untuk memantau
dan bertindak atas pemberitahuan bahaya
peralatan medis, penarikan kembali, insiden
yang dapat dilaporkan, masalah, dan
kegagalan yang dikirimkan oleh produsen,
pemasok, atau badan pengatur.
Rumah sakit harus mengidentifikasi dan
mematuhi hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pelaporan insiden terkait
peralatan medis.
* Rumah sakit melakukan analisis akar masalah
dalam menanggapi setiap kejadian sentinel.3) Elemen Penilaian MFK 7
a) Rumah sakit telah menerapkan proses
pengelolaan peralatan medik yang
digunakan di rumah sakit meliputi poin a) -
e) pada maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit menetapkan penanggung
jawab yang kompeten dalam pengelolaan
dan pengawasan peralatan medik di rumah
sakit.
c) Rumah sakit telah melakukan pengkajian
risiko peralatan medik secara proaktif setiap
tahun yang didokumentasikan dalam daftar
Qe risiko (risk register). d) ....>>>Elemen Penilaian MFK 7...
d) Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh
pihak yang berwenang dan kompeten.
e) Rumah sakit telah menerapkan pemantauan,
pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan
penarikan (recall) peralatan medis yang
membahayakan pasien.
f
Rumah sakit telah melaporkan insiden
keselamatan pasien terkait peralatan medis
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.Butir-Butir Penilaian MFK...
1) Standar MFK 8
* Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan proses
untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem
pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi
pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem
utilitas.
2) Maksud dan Tujuan MFK 8
* Definisi utilitas adalah sistem dan peralatan untuk
mendukung layanan penting bagi keselamatan pasien.
Sistem utilitas disebut juga sistem penunjang yang
mencakup jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara,
gas medik dan uap panas.
* Sistem utilitas yang berfungsi efektif akan menunjang
lingkungan asuhan pasien yang aman.Maksud dan Tujuan MFK 8...
Selain sistim utilitas perlu juga dilakukan
pengelolaan komponen kritikal terhadap
listrik, air dan gas medis misalnya perpipaan,
saklar, relay/penyambung, dan lain-lainnya.
Asuhan pasien rutin dan darurat berjalan
selama 24 jam terus menerus, setiap hari,
dalam waktu 7 (tujuh) hari dalam seminggu.
Pengelolaan sistim utilitas yang baik dapat
mengurangi potensi risiko pada pasien
maupun staf. Sebagai contoh, kontaminasi
berasal dari sampah di area persiapan
makanan, kurangnya ventilasi di laboratorium
klinik, dll.3) Elemen Penilaian MFK 8
a) Rumah sakit telah menerapkan proses
pengelolaan sistem utilitas yang meliputi
poin a) - e) dalam maksud dan tujuan.
b) Rumah sakit telah melakukan pengkajian
risiko sistim utilitas dan komponen
kritikalnya secara proaktif setiap tahun
yang didokumentasikan dalam daftar
risiko (risk register).4) Standar MFK 8.1
* Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan
Q perbaikan sistem utilitas.
5) Maksud dan Tujuan MFK 8.1
* Rumah sakit harus mempunyai daftar
inventaris lengkap sistem utilitas dan
menentukan komponen yang berdampak pada
bantuan hidup, pengendalian infeksi,
pendukung lingkungan, dan komunikasi.
* Proses menajemen utilitas menetapkan
pemeliharaan utilitas untuk memastikan
utilitas pokok/penting seperti air, listrik,
sampah, ventilasi, gas medik, lift agar dijaga,
diperiksa berkala, dipelihara, dan diperbaiki.