ah pesisir yang
mengirim pasukanJor = utara’) karena pernah menyeberangi Laut Jawa
Malaka untuk melawan bangsa Portugis. Pati Unus tewas
dalam serangan itu. Pada 1521, Demak sekali lagi mer
Portugis di Malaka, kali ini di bawah pimpinan Raden Patah
sendiri. Raden Patah pun tewas.
Kendati gagal, kedua serangan itu, setidaknya, membuktikan
betapa kuat posisi Demak di bawah Raden Patah. Pada masa
pemerintahan Raden Patah, dibangun Masjid Agung Demak,
sebuah masjid yang masih berdiri megah di Kota Demak
sampai saat ini.
Raden Patah kemudian digantikan oleh putranya yang
bernama Raden Trenggana (memerintah 1521-1546). Pada
masa Sultan Trenggana, Demak berkembang pesat. Wilayah
kekuasaannya meluas sampai ke Jawa Barat dan Jawa Timur.
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di kedua wilayah
tersebut.
Ekspansi Demak mencemaskan Kerajaan Pajajaran
(Sunda), yang saat itu menguasai pelabuhan penting dan
strategis, yaitu Pelabuhan Sunda Kelapa. Oleh karena itu,
Raja Sunda Sri Baduga (Prabu Siliwangi) meminta bantuan
Portugis di Malaka. Caranya diplomatis, yakni menjalin kerja
sama perdagangan dengan bangsa Portugis dan member!
izin kepada Portugis untuk membangun benteng di Sunda
Kelapa. Kerja sama perdagangan itu berupa izin monopoli
perdagangan lada kepada Portugis di dua pelabuhan utama
Pajajaran: Banten dan Sunda Kelapa. Sebagal bagian dat
konsesi kepada Portugis tersebut, Pajajaran berkomitme?
menyediakan 1.000 karung/#160 bahar (11.200 kilogram) Pa
tahun.
Sementara itu, dengan bersedia membangun pentane
Portugis juga secara simbolis bersedia melindungi Pelela
dari ancaman musuh-musuhnya. Perjanjian br i
ditandatangani kedua belah pihak pada tahun 1522. tuk
demikian, bangsa Portugis gagal memenuhi janjiny Z
Dips dengan Carseamrer_ menunjukkan ancaman inva:
_ depan mata. Jika hal itu terj
r dan mengislamkan seluruh Jawa
_ itu, cepat atau lambat, Portugis
Kesultanan Demak. Oleh karena itu, sel
membangun benteng dan menancay
pimpinan panglima perang bernam;
terlebih dahulu menyerang Sunda Kelapa’
pun menguasai Sunda Kelapa.
Fatahillah atau kerap juga disebut
Falatehan, Ratu Bagus dari Pasai, berasal
_ Ayahnya adalah pedagang Arab dari Gi
pindah ke Pasai. Setelah Pasai ditaklukkan
Fatahillah hijrah dari Pasai ke Demak dan ¢
_ bak oleh Sultan Trenggana. Fatahllah jelas ”
_ karena pangkalan dan jaringan niaga ofa
eluarganya di Pasai dihancurkan oleh P¢
enikahi Ratu Ayu, putri Syarif Hidayaty
dari
a dari Jayakelana,
Ing Jati) dari ibu Syarifal
Selanjutnya, tanpa meny2'
a eee pada 1527, dalPindailah OR
Code berikut
untuk mengakses
video Kesultanan
Mataram Islam.
age
menjadi Jayakarta, yang
Kemenangan Demak tidak te!
jaringan pedagang Gujarat sudal
Kelapa sehingga mudah saja bag!
kekuatan dan kelemahan Kota Sunda Kelapa.
Menurut Babad Tanah Jawi, sepeninggal Trenggana, yang
meninggal di Pasuruan saat hendak menyerang Kerajaan Hindu
Blambangan, terjadi konflik perebutan takhta di antara anggota
keluarga kesultanan. Penggantinya adalah Pangeran Sedo
Lepen, saudara Trenggana, yan dibunuh oleh anak Trenggana
sendiri, Pangeran Prawoto. Konflik dan perebutan kekuasaan
berlanjut, bahkan berkembang menjadi perang saudara. Putra
Sedo Lepen bernama Arya Penangsang membunuh Prawoto.
Hal ini membuat murka Jaka Tingkir (ipar Sedo Lepen) dan
para sesepuh kesultanan, terutama Ki Gede Pamanahan dan
Ki Penjawi. Arya Penangsang kemudian dikalahkan oleh Jaka
Tingkir dan takhta Demak jatuh ke tangannya.
Jaka Tingkir (Hadiwijaya) menjadi sultan Demak pada 1568
dan memindahkan ibu kota dari Demak ke Pajang. Dengan
pemindahan itu, riwayat Kesultanan Demak berakhir. Sebagai
tanda terima kasih, Hadiwijaya menghadiahkan sebidang
tanah perdikan atau daerah otonom yang disebut Mataram
kepada Ki Gede Pemanahan (menjadi penguasa Mataram
dengan sebutan Ki Ageng Mataram); Ki Penjawi diberi jabatan
sebagai adipati di Pati.
Jaka Tingkir wafat tahun 1582 dan digantikan oleh Aria
Pangiri putra Pangeran Prawoto, sedangkan putra Jaka
Tingkir sendiri, Pangeran Benowo diangkat sebagai sultan
dengan wilayah kekuasaan di Jipang. Karena kecewa, Benowo
meminta bantuan Sutawijaya atau yang dikenal dengan
Panembahan Senopati (anak dari Ki Gede Pemanahan) untuk
merebut takhta Pajang. Benowo berhasil menggulingkan Aria
Pangiri. Atas jasanya, Sutawijaya diserahi kekuasaan atas
Jipang, sedangkan Pangeran Benowo sendiri tetap berada
di Pajang sebagai bupati. Oleh Sutawijaya, ibu kota keraton
Pajang kemudian dipindahkan ke Mataram (1586). Peristiwa
ini menandai berakhirnya Kesultanan Pajang.
4. Kesultanan Mataram Islam
a. Lokasi dan Sumber Sejarah
Kesultanan Mataram (Islam) tidak ada hubunganny?
: inan Mataram Hindi—vahetulan saja meme
Dips ean canamer