Anda di halaman 1dari 5

Anjangsana Perdana Guru MA Nurud Dhalam, Perjalanan Penuh

Tantangan Dan Menegangkan


Demi meningkatkan jalinan silaturrahmi antar para guru di Madrasah Aliyah Nurud
Dhalam, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso, atas inisiatif pembina Madrasah Aliyah
Nurud Dhalam (Dr. Ust Musholli Ready,MA) dibentuklah rutinan anjangsana.
Rutinan dilaksanakan setiap bulan satu kali, yaitu pada hari Ahad terakhir setiap bulannya,
dan di jadwalkan setelah shalat dhuhur, atau sekitar jam 13.00 WIB.
Berdasarkan keputusan saat rapat yang digelar di Kantor Madrasah, rutinan pertama jatuh
pada tanggal 30 Juli, di kediaman Ust Ramli, Desa Ampelan, Kecamatan Wringin.
Rutinan perdana yang hanya di ikuti para Guru lelaki, tak satupun dari Guru perempuan
ambil bagian dalam anjangsana perdana di Rumah Ust. Ramli.
Ternyata, tidak ikutnya para ibu-ibu cukup berasalan. Pasalnya, jalur yang dilalui hingga
mencapai lokasi harus berjuang penuh kehati-hatian, hampir separuh perjalanan melewati
tanjakan dan turunan curam.
Tentunya, bagi Ust Ramli tidaklah begitu sulit karena hampir setiap hari, tetapi bagi para
guru pemula, termasuk penulis sendiri, bahwa jalur ini berada di lereng gunung dengan tebing
curam dan jalan tidak terlalu luas.
Dengan melewati jalan berliku-liku, naik turun dan melewati jalanan aspal yang hampir
rusak, hingga menyusuri jalan cor. Kurang lebih ditempuh dalam waktu 60 menit, sampai juga di
lokasi anjangsana.
Meskipun ditempuh susah payah, akhirnya semua lelah terbayar lunas dengan jamuan
hidangan yang di sediakan tuan rumah, lelah dan penat langsung hilang dengan santapan pisang
goreng, kopi dan rokok.
Sementara guru-guru yang hadir dalam anjangsana perdana adalah, Ustadz Musholli, Ust
Abu Khair, Ustadz Fauzan, Ustadz Mustafa, Ustadz Tola'uddin, Ustadz Algi, Penulis, dan Ust
Ramli selaku tuan rumah, dan sebagian dari wali murid terdekat juga ikut menghadiri acara
tersebut.
Acara di mulai dengan membaca tahlil dan sholawat bersama yang di pimpin langsung oleh
Ust Musholli Ready, selaku pembina Madrasah Aliyah Nurud Dhalam, Wringin, Bondowoso.
(REDAKSI).
PENTINGNYA PENDIDIKAN BAGI ANAK BANGSA
(Penulis : Pengajar Aktif di MANDe)
Sebenarnya pendidikan itu dapat kita perolah dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu,
kita sebagai manusia hendaknya mau menyadari hal tersebut. Pendidikan sangat berdampak besar
bagi pengaruh perkembangan masa depan. Tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan dapat pula
berpengaruh bagi bangsa dan Negara Repubik Indonesia. Pendidikan itu ada bersifat formal , non
formal dan informal.
Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup
yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Pendidikan merupakan hal yang sangat penting
dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu
modal yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Tentu saja pendidikan,
kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Dengan bekal Pendidikan yang
baik, masyarakat akan mendapatkan peluang kerja yang baik di masyarakat dan masa depan yang
cerah. Ditambah dengan pesatnya kemajuan zaman dan teknologi di Indonesia, Pendidikan harus
dijadikan prioritas.
Peranan pendidikan sangat besar dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara sehat tetapi juga memiliki rasa
kebersamaan dengan sesama manusia meningkat. Ilmu endidikan termasuk salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang sifatnya praktis karena ilmu tersebut ditujukan kepada paraktek dan perbuatan
- perbuatan yang mempengaruhi anak didik. Mendidik bukanlah Perbuatan sembarangan karena
menyangkut kehidupan dan nasib anak manusia untuk kehidupan selanjutnya, yaitu manusia
sebagai makhluk yang bermartabat dengan hak-hak asasinya. Itulah sebabnya melaksanakan
pendidikan merupakan tugas moral yang tidak ringan. Berikut ini adalah alasan pentingnya
Pendidikan untuk masa depan;
Membangun Karakter yang Baik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat. Pendidikan sangat penting
untuk membangun karakter anak bangsa. Masyarakat dengan Pendidikan bisa menghadapi
masalah dengan bijak. Selain itu, Pendidikan juga akan membuat individu lebih manusiawi dan
memiliki toleransi tinggi.
Mengembangkan Rassa Percaya Diri, seseorang yang berpendidikan akan berani dan
percaya diri untuk tampil di depan khalayak dan berani menghadapi tantangan dimasa depan.
Dengan ilmu yang dimiliki, seseorang bisa mengambil keputusan secara bijak. Menciptakan
generasi penerus bangsa, dengan Pendidikan mampu untuk menciptakan generasi penerus yang
ahli dalam berbagai bidang. Hal ini berhubungan dengan tersediannya berbagai macam jenjang
Pendidikan dan jurusan yang tersedia diberbagai sekolah ataupun universitas.
Sehingga dapat membantu melahirkan banyak sekali generasi muda yang berguna untuk
banyak orang.Membentuk Pola Pikir yang Ilmiah, dengan Pendidikan maka pola pikirakan tertata
lebih baik. Oleh karena itu, pentingnya pendidikan bagi manusia untuk menghadapi tantangan
zaman sekarang ini. Dengan pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan kompetensi
dirinya seperti mudah mendapatkan pekerjaan, mengembangkan karir dalam dunia kerja,
menambah pengetahuan, menjadi manusia yang beradab, memiliki pola pikir yang maju, sehingga
memiliki pengetahuan yang luas dan dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan dengan
tepat dan benar.
!!!
(Pengajar Aktif di MANDe)
Impian itu harus dijemput bukan hanya sekedar menjadi angan‐angan. Berani mengejar
Impian, berarti berani menjemput masa depan yang lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk
menggapai semua impian yang kita inginkan. Selama seseorang masih memiliki akal dan masih
bisa bernafas, maka memiliki Impian yang besar adalah hal yang sangat wajar untuk dikejar.
Impian dalam setiap individu adalah berbeda-beda, di dalam setiap impian adalah
terdapat keinginan-keinginan yang positif, yang sifatnya memacu kita untuk meraih sesuatu hal
yang indah yaitu cita-cita. Impian merupakan motivasi dalam meraih cita-cita, karena motivasi
adalah suatu pendorong yang sangat mempengaruhi tercapainya suatu cita-cita. Motivasi tidak
akan muncul begitu saja, namun motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari
dalam atau luar diri individu.
Mengejar Impian bukanlah hal yang salah dalam kehidupan, banyak orang yang
menasehati saya, supaya saya berani mengejar apa yang menjadi Impian saya, berani mengejar
dan berani memperjuangkan Impian tersebut. Impian itu memang harus dikejar, Impian itu
memang harus diraih.
Ingat… Kita harus Konsisten dengan apa yang kita yakini dan berjuang tanpa kenal
lelah akan mengantarkan anda pada sebuah kesuksesan yang jauh dari prediksi anda
sebelumnya. Do the best..!!
Impian besar bisa berupa kesuksesan dalam bisnis, pendidikan, karier atau yang lainnya.
Karena sesungguhnya setiap manusia tidak memiliki keterbatasan dalam mengejar sebuah
Impian, semua bisa kita lakukan. Asalkan selalu fokus dan bekerja keras untuk menggapai
Impian itu dengan sekuat tenaga.
Bagaimanakah Etika Santunan Anak Yatim ?
Pada dasarnya tidak ditemukan ketentuan yang harus di praktikkan dalam santunan anak
yatim. Persoalan santunan dalam bentuk perayaan, dengan mengundang anak yatim, ataupun
dibagikan secara langsung, semua itu tidak ditemukan keterangan mana yang lebih baik.
Terkait santunan anak yatim, KH. Anwar Manshur pernah mengatakan, bahwa alangkah
baiknya dalam santunan anak yatim tanpa harus mempublikasikannya. Pasalnya hal itu dapat
memyebabkan kesedihan si anak.
Terlebih sedekah secara rahasia itu lebih baik daripada sedekah secara terang-terangan. Hal
ini karena bisa menghindarkan dari rasa pamer, sombong, ataupun ujub.
Senada dengan yang di firmankan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 271 yang artinya,
"Apabila kalian memberikan sedekah dengan merahasiakan pada orang-orang fakir itu lebih
baik," (QS, Al-Baqarah: 271)
Akan tetapi, Ibnu Katsiir menyatakan dalam kitabnya jilid 1 halaman 701, jika sedekah
secara terang-terangan bisa memberikan motivasi pada orang lain, agar mereka tergerak untuk
menirunya, maka ini lebih baik daripada menyamarkan atau merahasiakan sedekah.
Begitupula dengan kasus santunan anak yatim, bilamana dengan santunan dapat
merangsang dan memberikan motivasi orang lain untuk memberikan santunan, tentunya lebih
baik daripada secara sembunyi-sembunyi.
Mengenai adanya kekhawatiran jika membawa anak yatim dalam santunan besar-besaran
dapat menjadikan si yatim malu atau bersedih, maka hal ini juga bisa dijadikan pertimbangan
untuk merahasiakan pemberian santunan pada anak yatim. (REDAKSI)

Anda mungkin juga menyukai