Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

INPUT ATRIBUT DATA DAN VISUALISASI DATA KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA


MALANG

Dosen Pengampu :
Dr. Purwanto, S.Pd, M.Si.

Oleh :
1. Ananda Putri Ragil 210721611614
2. Cancherina Johana Olivia 210721611644
3. Rizki Ari Hendriansyah 210721611764
4. Rindiani Orvala Putri Atmajaya 210721611744
5. Tiara Risqina Dewani 210721611678

OFFERING K-AA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
DEPARTEMEN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 4
BAB II METODE ......................................................................................................................... 5
2.1 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 5
2.2 Langkah Kerja .................................................................................................................. 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 13
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Malang, BPS 2020.......................... 13
Tabel 2. Format Zona yang digunakan ........................................................................................... 14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Contoh Visualisasi Kepadatan Penduduk Kota Malang Dengan Titik .......................... 16
Gambar 2. Output dari praktikum input data atribute dan visualisasi data .................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya sehingga
Kota Malang memiliki letak yang sangat trategis ditengah-tengah wilayah Kabupaten Malang. Kota
Malang memiliki luas 110,06 Km². Jumlah penduduk sampai tahun 2010 adalah sebesar 820.243
jiwa, yang terdiri dari 404.553 jiwa penduduk laki-laki dan penduduk perempuan sebesar 415.690
jiwa. Kepadatan penduduk kurang lebih 7.453 jiwa/Km². Wilayah Kota Malang tersebar menjadi 5
Kecamatan dan 57 Kelurahan. Kota Malang sebagai kota yang berkembang memiliki luas wilayah
yang akan terus meluas dengan seiringnya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Luas
wilayah Kota Malang dapat di peroleh informasinya menggunakan peta. Pendataan penduduk
menjadi hal yang sangat penting di pemerintahan baik tingkat kelurahan, kecamatan, maupun
pemerintah daerah. Cara untuk memperoleh informasi penduduk dapat dilakukan dengan penyajian
data menggunakan visualisasi pemetaan.
Bentuk visualisasi georeferensi dapat diperoleh dengan adanya Geographic Information System
(GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) (Nirwansyah, 2017). SIG merupakan sistem komputer
dengan kemampuan mengolah, menganalisis, memanipulasi dan menyajikan data spasial yang
bergeorefensi beserta atribut-atributnya (Setyawan et al., 2018). Data spasial adalah data yang
merujuk terhadap lokasi yang mempunyai koordinat-koordinat geografis (Adil & Kom, 2017)
sedangkan atribut adalah detail informasi dari setiap lokasi yang tersedia (D. E. Kurniawan &
Amanda, 2017), contoh jumlah penduduk suatu provinsi, ruang terbuka hijau pada suatu kota, dan
lain-lain.
Visualisasi diartikan sebagai suatu metode untuk mempresentasikan suuatu data atau
permasalahan dalam format grafik atau bentuk gambar yang mudah dipahami(K. Kurniawan &
Antoni, 2020). Konsep menggunakan gambar atau grafik untuk memahami data telah ada selama
berabad-abad dari peta dan grafik abad ketujuh belas hingga penemuan diagram lingkaran di awal
tahun 1800-an (Triatmodjo et al., 2022). Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah
mengedepankan seni dan ilmu visualisasi data, dan ini mengubah lanskap perusahaan. Visualisasi
data dalam bentuk gambar dan grafik akan memberikan kemudahan dalam membaca dan
memahami data tersebut. salah satu bentuk visualisasi yaitu pemetaan.
Adapun bidang yang berkaitan dengan visualisasi yaitu GIS. Geographic Information Sustems
(GIS) atau Sistem Informasi Geografi dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan
dengan pemetaan. SIG dibuat dengan menggunakan infromasi yang berasal dari pengolahan
sejumlah data yaitu data eografis atau data yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan bumi.
Untuk memecahkan masalah dalam menentukan kepadatan penduduk berbasis GIS adalah
membuat sistem visualisasi data penduduk yang dapat digunakan oleh lembaga pemerintahan Kota
dan masyarakat untuk mendapatkan informasi titik lokasi penyebaran penduduk di wilayahnya.

3
Sistem ini dapat membantu pemerintah dalam melakukan pengamatan persebaran penduduk di 5
kelurahan Kota Malang . Pemantauan data persebaran penduduk oleh kelurahan dapat dilakukan
melalui sistem ini sehingga informasi penduduk di daerah tersebut dapat diperoleh secara cepat dan
akurat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membedakan berbagai bentuk visualisasi peta?
2. Bagaimana menentukan jumlah penduduk di suatu wilayah dalam peta?
3. Bagaimana menentukan kepadatan penduduk di suatu wilayah dalam peta?
1.3 Tujuan
1. Untuk membedakan berbagai bentuk visualisasi peta.
2. Untuk mengidentifikasi jumlah penduduk di setiap kelurahan Kota Malang.
3. Untuk mengidentifikasi kepadatan penduduk di setiap kelurahan Kota Malang.

4
BAB II
METODE
2.1 Diagram Alir

Penyiapan Data

Input Data

Pengolahan Data

Visualisasi

Peta Tematik

Analisis Peta

Laporan

2.2 Alat dan Bahan


1. Software ArcMap
2. Laptop
3. Peta RBI Kota Malang
2.3 Langkah Kerja

5
Langkah Kerja
1. Download bahan praktikum pada
sipejar yang sudah diberikan.

2. Buka Aplikasi QGis, kemudian Klik


Add Data dan masukan data yg
sudah di download pada langkah
kedua yaitu
admin_kecamatan_malang.shp, lalu
klik add.

3. Masuk menu atribute table pada


admin_kecamatan_malang yang
sudah di Add > Klik Add Field >
menuliskan nama field dengan “Luas
Wilayah”, type double, dan field
properties disetel menjadi 30 pada
precision dan scale. Lalu tekan Ok
4. Klik kanan tabel luas yg telah di
tambah, lalu klik calculate geometry.
Pada bagian property, setel dengan
area, dan pada units setel menjadi
square kilometers. Klik ok.

5. Pada admin_kecamatan_malang, klik


kanan lalu pilih Join and Relates >
pilih join. Pada gambar, terdapat
kolom nomor 1, setel menjadi

6
WADMKC, kolom 2 setel menjadi
Jumlah penduduk kota malang
(FIX).csv. Kolom 3, setel menjadi
WADMKC, klik ok.

6. Tekan menu File pada pojok kiri atas


> pilih Add Data > lalu pilih Add XY
Data.

7. Pada kolom paling atas, masukkan


file Jumlah penduduk kota malang
(FIX).csv yang telah di download.
Pada kolom X Field, setel menjadi
X, kolom Y Field setel menjadi Y,
dan kolom Z dibiarkan saja. Klik
OK.

8. Tampilan peta akan muncul satu titik


pada setiap wilayah seperti pada
gamabr disamping.

9. Pada layer
admin_kecamatan_malang, buka
atribute table > add field dengan
nama “Jumlah penduduk,” > tipe
float > precision dan scale diisi 30.

7
10. Klik kanan pada jumlah penduduk
lalu buka field calculator. Lalu klik 2
kali pada jumlah penduduk laki laki
+ jumlah penduduk perempuan. Klik
OK.

11. Setelah itu, tambahkan add field


dengan nama “Kepadatan Penduduk”
> tipe float > presicion dan scale diisi
30.

12. Klik kanan pada field kepadatan


penduduk, pilih field calculator. Pada
kotak bawah masukkan rumus (Luas
Wilayah/Jumlah
Penduduk). Klik OK.

13. Buka properties pada


admin_kecamatan_malang. Pada

8
bagian symbology > tabel value field
pilih dengan WADMKC. Dibagian
bawah, pilih add all values. Lalu
pilih Apply dan OK.

14. Kembali ke properties pada


admin_kecamatan_malang > buka
Labels, pada label field setel menjadi
WADMKC. Klik Apply lalu OK

15. Kemudian Buka ArcToolbox > Data


management tools > Feature >
Poligon to line

16. Akan keluar sebuah menu akan


muncul tabel Input Features > pilih
file admin_kecamatan_malang >
pada tabel Output Features Class
akan keluar secara otomatis file
admin_kecamatan malang_Polygon.

17. Klik start editing pada bagian atas


tool, lalu pilih

9
admin_kecamatan_malang_Polygon.
Klik OK.

18. Pada layer


admin_kecamatan_malang_Polygon
> buka atribute table > buat field
dengan nama keterangan, tipe text,
klik OK.

19. Start editing > klik garis pada batas


pinggiran kota dengan menekan
tombol shift pada keyboard.

20. Menuju ke atribute tabel, terdapat


tabel yg sudah berwarna biru karena
telah ditandai, lalu klik kanan pada
keterangan dan buka field kalkulator.
Pada kolom bawah, ketik "Batas
Kota". Lalu OK.

21. Ganti dengan menandai garis pada


dalam kota seperti menandai batas

10
luar kota. Seperti pada langkah
sebelumnya, hanya saja pada field
calculator, ketik "Batas Kecamatan".

22. Buka properties pada layer


admin_kecamatan_malang, buka
bagian symbology. Pada tabel kiri,
klik bagian Quantities lalu klik Dot
density. Pada Field Selection, pilih
field kepadatan penduduk, lalu klik
Apply dan OK.

23. Akan muncul menjadi gambar


berikut

24. Kembali pada properties seperti


langkah 22, klik Multiple Atribute.
Pada Value Fields, kolom pertama
setel menjadi WADMKC, kolom
kedua setel menjadi Luas Wilayah,
dan kolom ketiga setel menjadi
admin_kecamatan_malang_Jumlah
Penduduk .
\

23. Klik Symbol Size pada variation by.


Pada kolom value, setel menjadi
admin_kecamatan_malang_Kepadata

11
n Penduduk > Pada kolom Classes,
setel menjadi 5. Untuk bentuk titik,
bisa di variasi pada bagian template.

24. Buka properties pada layer


admin_kecamatan_malang_Polygon
> Pada bagian symbology > pilih
categories > pilih unique values.

25. Klik 2 kali pada batas kecamatan,


lalu setel simbol batas kecamatan
sesuai dengan yang ada pada peta
yaitu strip dan titik 3 kali. Begitu
juga pada batas kota, sesuaikan
dengan simbol pada peta yaitu strip
dan titik 2 kali. Bedakan warna pada
2 simbol tersebut agar mudah
dibedakan. Lalu Apply, OK.
Hasil

12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktikum pertemuan kali ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 17 Februari 2023.
Praktikum acara kedua pada mata kuliah sistem informasi geografi membahas tentang visualisasi data
dan input data menggunakan software QGIS, yaitu AcrMap. Data yang digunakan yaitu data jumlah
penduduk kota Malang. Pada pembuatan visualisasi data dan input data ini terdiri dari dua pengerjaan
utama dalam praktikum ini, yaitu mengisi data pada atribut tabel dan melakukan visualisasi data.
Pengerjaan pertama yaitu dengan mengisi data atribut dengan menambahkan Peta Administrasi Kota
Malang dengan format shp.
Secara geografis Kota Malang terletak pada ketinggian antara 440 hingga 667 mdpl dan secara
astronomis Kota Malang terletak 112,06°-112,07° bujur timur dan 7,06°-8,02° lintang selatan, dengan
batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kecamatan Singosari, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
• Sebelah Timur : Kecamatan Pakis, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
• Sebelah Selatan: Kecamatan Tajinan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
• Sebelah Barat : Kecamatan Tajinan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Adapun secara administrasi Kota Malang memiliki 5 kecamatan yang terdiri dari Kecamatan
Blimbing (11 kelurahan), Kedungkandang (12 kelurahan), Klojen (11 kelurahan), Lowokwaru (12
kecamatan), dan sukun (11 kecamatan). Berikut merupakan data penduduk berdasarkan kecamatan pada
tahun 2020 Kota Malang :
Kecamatan Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Jumlah
Perempuan Laki-laki Penduduk

Lowokwaru 82576 81063 163639

Blimbing 91667 90664 182331

Klojen 48184 45928 94112

Sukun 98210 98090 196300

Kedungkandang 103272 104156 207428

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kota Malang, BPS 2020

13
Data yang tertera diatas merupakan data jumlah penduduk kota Malang. Data tersebut
merupakan data utama dalam mengerjakan proses klasifikasi data profil wilayah meliputi
pengelompokan data menjadi 4 tema, yakni peta dasar, profil fisik, profil sosial dan ekonomi, dan profil
budaya. Keempat data tersebut sesuai dengan tingkatan skala peta yang digunakan yakni 2500. 5000.
10000, 150000, dan 250000. Data profil wilayah hasil skema klasifikasi kemudian di prosesn
generalisasi data sesuai dengan tingkatan skala yang akan digunakan. Generalisasi data meliputi
generalisasi konseptual dan generalisasi grafis. Konseptual terkait dengan isi tema peta, sedangkan
grafis terkait dengan bentuk geometrik data yang berubah sesuai dengan tingkatan skala. Semakin besar
skala maka informasi yang ditampilkan semakin bertambah. Simbolisasi data profil wilayah
memperhatikan level data, simbol, cara penggambaran simbol, variabel visual, dan persepsi visual. Data
Profil Kependudukan Wilayah Kota Malang dipublish dalam bentuk service kedalam ArcGIS service
dengan format zona. Seperti pada tabel 1.
No Data Format Zona
1 Jumlah Penduduk Perempuan WGS 1984 UTM ZONE 49S
2 Jumlah Penduduk Laki-laki WGS 1984 UTM ZONE 49S
3 Kepadatan Penduduk WGS 1984 UTM ZONE 49S
4 Jumlah luas wilayah WGS 1984 UTM ZONE 49S
Tabel 2. Format zona yang digunakan

Langkah selanjutnya Setelah shp peta administrasi Kota Malang dimasukkan, selanjutnya
membuka atribut tabel dengan cara memilih add field yang bertujuan untuk menambah kolom baru
yaitu "Luas". Kemudian memasukan data julah penduduk berdasarkan jenis Kota Malang dengan
format file csv. Pada kolom atribut tabel peta administrasi Kota Malang dengan tujuan agar data dapat
dicocokkan dan tervalidasi, dalam hal ini praktikan menyamakan atribut tabel dan excel dengan judul
WADMKC. Setelah menggabungkan data excel, selanjutnya membuka atribut tabel dan melakukan add
field kembali yaitu menambah kolom "Jumlah Penduduk", kemudian dilakukan penjumlahan pada
kolom ini dengan field calculator, yaitu dengan menjumlah penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan Kota Malang, sehingga dapat dihasilkan jumlah dari keduanya yang secara otomatis terisi
pada kolom "Jumlah Penduduk" berdasarkan kecamatan. Pada Masuk menu atribute table pada
admin_kecamatan_malang yang sudah di Add > Klik Add Field > menuliskan nama field dengan “Luas
Wilayah”, type double, dan field properties disetel menjadi 30 pada precision dan scale agar Ketika
memunculkan nominal angka sinkron dan tidak berlebihan dikarenakan luas wilayah butuh Bilangan
decimal yakni angka“koma”.
Langkah selanjutnya melakukan add field kembali yaitu menambah kolom "Kepadatan
Penduduk". Terdapat dua kolom yaitu "Luas" dan "Jumlah Penduduk" yang selanjutnya akan digunakan
untuk menghitung "Kepadatan Penduduk". Pada masuk bagian property penyetelan dengan area,

14
menjadi square kilometers dikarenakan satuan daripada area dengan nominal harus angka satuan KM
(kilometer) yang nantinya dapat menghasilkan angka “koma”yakni juga bilangan Bilangan decimal.
Fungsi Join adalah penggabungan tabel yang dilakukan melalui kolom/key tertentu yang memiliki nilai
terkait untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap. Join table adalah penggabungan
tabel-tabel menggunakan Query yang dilakukan melalui kolom/key tertentu yang memiliki nilai terkait
untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap. Lengkap artinya kolom data didapatkan
dari kolom-kolom hasil join antar tabel tersebut (Sinuraya et al. 2014). Pada masuk bagian perhitungan
Jumlah penduduk menggunakan rumus :

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑳𝒂𝒌𝒊𝒍𝒂𝒌𝒊 + 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒑𝒆𝒏𝒅𝒖𝒅𝒖𝒌 𝑷𝒆𝒓𝒆𝒎𝒑𝒖𝒂𝒏

Tabel yang terdapat dalam data spasial ini berisi data-data tentang peta spasial. Tabel
merupakan data atribut dari data spasial tersebut. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari
data spasial tersebut agar Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis
spasialnya (Wibowo et al. 2015). Langkah dalam data management berikutnya adalah menggunakan
fungsi join attribute table. Join attribute table adalah tools yang tersedia dalam GIS untuk
menggabungkan attribute suatu peta dengan attribute lain (Kemenristek, 2013). Peta yang sudah di beri
atribut akan memberikan arti yang lebih mudah dimengerti terutama bagi masyarakat secara umum.
Informasi atribut akan selalu melekat ke setiap feature (titik, garis, poligon) hasil deliniasi.Kepadatan
penduduk dapat dihitung menggunakan field calcutor dengan rumus sebagai berikut :
Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (Km2)

Hasil dari perhitungan kepadatan penduduk selanjutnya digunakan sebagai memvisualisasikan


data kepadatan penduduk Kota Malang. Setelah melakukan input data tabel langkah selanjutnya adalah
tahap visualisasi data. Visualisasi data dalam ArcGIS adalah suatu proses pembuatan gambar atau grafik
yang menampilkan data spasial dalam bentuk visual, seperti peta, grafik, atau diagram. Visualisasi data
ini bertujuan untuk memperlihatkan pola dan informasi penting yang terkandung dalam data spasial
secara lebih mudah dipahami oleh pengguna. Dalam ArcGIS, visualisasi data sering digunakan untuk
menyajikan informasi spasial secara ilustratif dalam berbagai jenis proyek, seperti pemetaan,
perencanaan lingkungan, pemantauan keamanan, analisis sosial ekonomi, dan sebagainya.
Dari data data yang telah diperoleh kita harus dapat memasukannya kedalam peta. Hal ini kita
lakukan dengan membuat garis untuk membatasi antar wilayah kecamatan yang ada. Cara ini dapat
digunakan dengan menggunakan Arctoolbox, kemudian kalian harus memilih opsi poligon to line yang
kemudianakan keluar tabel input features yang disana kalian dapat memilih file yang akan digunakan.
Setelah klik file yang ada kalian dapat klik start editing yang berada pada bagian atas tool, dan mulai
untuk klik pada bagian garis pinggiran wilayah kecamatan. Barulah disitu kita dapat menggunakan

15
properties data untuk melihat skema wilayah yang ada. Berikut merupakan contoh visualisasi kepadatan
penduduk kota malang dengan titik.

Gambar 1. Contoh Visualisasi Kepadatan Penduduk Kota Malang Dengan Titik

Dari sini kita dapat mengamati persebaran kepadatan penduduk yang ada atau kerapatan penduduk
pada suatu wilayah menggunakan dot density. Dot Density Map merupakan peta titik yang digunakan
untuk menggambarkan atau memvisualisasikan suatu nilai yang absolut pada kartografi tematik.
Pada kolom X Field, setel menjadi X, kolom Y Field setel menjadi Y, agar Tampilan peta akan
muncul satu titik pada setiap wilayah, Melalui pengggunaanya calculate geometry pada tabel atribut
data vektor mempunyai 3 fungsiyang sering digunakan yaitu: menghitung luasan area (Poligon),
menghitung panjang (Line), dan lokasi koordinat data (untuk data titik meskipun untuk data line
(koordinat titik awal, tengah dan akhir). Dapat dikatakan bahwa Visualisasi (pencitraan) informasi
salah satu bentuk metode dalam mengomunikasikan informasi. Kualitas dari informasi bersifat
memberikan manfaat (relevant), tidak usang (aktual), bebas dari kesalahan (akurat) dan dapat dipercaya
(reliable). Visualisasi informasi merepresentasikan data yang telah diolah dan bertujuan utama dari
visualisasi data adalah untuk mengkomunikasikan informasi secara jelas dan efektif dengan cara grafis
(Gusta & Setiawan, 2017). Pada data vector sendiri terdiri berupa titik (point) yang berwarna abu2,
garis (line) terdapat jalan, area (polygon) terdapat di batas batas wilayah.
Visualisasi data dalam ArcGIS meliputi beberapa tahapan, tahapan pertama kita perlu
menyiapkan data spasial yang ingin divisualisasikan. Data spasial tersebut bisa berupa shapefile, feature
class, atau layer lainnya. Setelah data telah disiapkan, kita dapat membuka program ArcMap atau
ArcGIS Pro, lalu buka dokumen kerja baru. Selanjutnya, tambahkan data spasial yang ingin
divisualisasikan ke dalam dokumen kerja dengan cara klik menu "Add Data" dan pilih data spasial yang
ingin ditambahkan. Setelah itu, pilih simbol yang ingin digunakan untuk data tersebut dengan cara klik

16
kanan pada layer yang ingin diubah simbolnya, lalu pilih "Properties". Pilih tab "Symbology" dan pilih
jenis simbol yang diinginkan, misalnya simbol lingkaran untuk data titik. Selanjutnya, sesuaikan simbol
tersebut sesuai dengan kebutuhan, seperti mengubah warna simbol dengan mengklik dua kali pada
simbol dan memilih warna yang diinginkan. Selain itu, kita juga dapat menambahkan label ke dalam
data dengan cara klik kanan pada layer dan memilih "Properties", lalu pilih tab "Labels" dan pilih field
yang ingin ditampilkan sebagai label. Sesuaikan jenis dan ukuran huruf, serta warna label tersebut.
Atribut dalam GIS menyimpan relasi antar data table, dimana setiap feature berupa titik, garis,
polygon atau raster dengan setiap layer akan menggambarkan table yang sudah tersimpan (Muarayama
dan Estique 2010). Data atribut berbentuk tabel, dan lumrah juga disebut sebagai tabel Atribut. Tabel
atribut memilikikolom (field) dan baris (record). Format data yang digunakan adalah file Jumlah
penduduk kota malang (FIX).csv dan txt. Table Attribute untuk membuka table attribute gunakan klik
kanan pada layer yang dikehendaki pilih “Open Attribute Table”. Pada laporan ini proses input data ada
yang dilakukan secara manual yaitu input data jumlah penduduk Kota Malang dan ada juga penginputan
data secara otomatis melalui acrgis yaitu input data luas wilayah, input data kepadatan penduduk, dan
input data klasifikasi kepadatan Penduduk
Berikut merupakan output dari praktikum input data atribute dan visualisasi data

Gambar 2. Output dari praktikum input data atribute dan visualisasi data

Dapat di ketahui dalam output tersebut wilayah malang dapat dikategorikan menjadi 5
kecamatan dengan warna yang berbeda ditiap wilayahnya. Yakni kecamatan Lowokwaru, kecamatan
Blimbing, kecamatan Klojen, kecamatan Sukun, dan kecamatan Kedungkandang. Dari data tersebut
kelompok kami dapat mengetahui luas wilayah dalam tiap kawasannya. Dari wilayah paling luas,
kecamatan kedungkandang memiliki luas sebesar 39,9071705899, 207428 , kecamatan lowokwaru
seluas 22,0525031248, 163639 , kecamatan sukun memiliki luas 20, 2221897151, 196300, kecamatan
blimbing memiliki luas sebesar 17,9456589706, 182331 dan kecamatan klojen seluas

17
9,81962614764735,94112. Hasil visualisasi luas wilayah menujukkan urutan terbesar sampai terkecil
yaitu:
1. Kedungkandang (orange) : 39,9071795899,207428
2. Lowokwaru (Ungu) : 22,0525031248,163639
3. Sukun (kuning) : 20,2221897151,196300
4. Blimbing (Merah muda): 17,9456589706,182331
5. Klojen (biru) : 9,81962614764735,94112
Dapat dikatakan wilayah yang paling luas adalah kedungkandang dan yang terkecil klojen. Jika dari
Hasil kepadatan penduduk terbesar sampai yang terkecil urutanya yakni sebagai berikut:
1. Kedungkandang (Orange) : 0,000136 – 0,000192
2. Lowokwaru (Ungu) : 0,000105 – 0,000135
3. Klojen (Biru) : 0,00104
4. Sukun (Kuning) : 0,000099 – 0,000103
5. Blimbing (Merah muda) : 0,000098
Jika dianalisa kepadatan penduduk tertinggi adalah Kedungkandang sedangkan Kepadatan
penduduk terkecil adalah Blimbing.

18
BAB IV
KESIMPULAN

Visualisasi diartikan sebagai suatu metode untuk mempresentasikan suatu data atau permasalahan
dalam format grafik atau bentuk gambar yang mudah dipahami. Hasil dari perhitungan kepadatan
penduduk digunakan sebagai memvisualisasikan data kepadatan penduduk Kota Malang. Visualisasi
data dalam ArcGIS adalah suatu proses pembuatan gambar atau grafik yang menampilkan data spasial
dalam bentuk visual, seperti peta, grafik, atau diagram. Visualisasi data ini bertujuan untuk
memperlihatkan pola dan informasi penting yang terkandung dalam data spasial secara lebih mudah
dipahami oleh pengguna. Dalam ArcGIS, visualisasi data sering digunakan untuk menyajikan informasi
spasial secara ilustratif dalam berbagai jenis proyek, seperti pemetaan, perencanaan lingkungan,
pemantauan keamanan, analisis sosial ekonomi, dan sebagainya. Dapat di ketahui dalam output tersebut
wilayah Kota Malang dapat dikategorikan menjadi 5 kecamatan dengan warna yang berbeda di setiap
wilayahnya yakni kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Blimbing, Kecamatan Klojen, Kecamatan
Sukun, dan Kecamatan Kedungkandang. Hasil visualisasi luas wilayah menunjukkan urutan terbesar
sampai terkecil yaitu wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Kedungkandang dan yang terkecil
adalah Kecamatan Klojen. Jika dari Hasil kepadatan penduduk tertinggi adalah Kecamatan
Kedungkandang sedangkan kepadatan penduduk terkecil adalah Kecamatan Blimbing.

19
DAFTAR PUSTAKA
Adil, A., & Kom, S. (2017). Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi.
Gusta, I. L. da, & Setiawan, J. (2017). Data Visualization Indicator Disease (Malaria, Dengue Fever,
and Measles) in The Year 2012-2015. International Journal of New Media Technology, 4(2).
https://doi.org/10.31937/ijnmt.v4i2.785
Kemenristek. 2013. Modul 3 Analisis Spasial. Bandung (ID): Kementrian Riset dan Teknologi.
Kurniawan, D. E., & Amanda, S. T. (2017). Pemilihan Rumah Menggunakan Metode Weight Product
Dengan Visualisasi Lokasi Objek. Klik-Kumpul. J. Ilmu Komput, 4(1), 102.
Kurniawan, K., & Darius Antoni, D. A. (2022). Visualisasi Data Penduduk Dalam Membangun E-
government Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS). Visualisasi Data Penduduk Dalam
Membangun E-government Berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS).
Murayama Y, Estoque R. 2010. Fundamentals of Geographic Information System. Tsukuba
(JP): Tsukuba University.
Nirwansyah, A. W. (2017). Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya Menggunakan ARCGIS
9.3. Deepublish.
Setyawan, D., Nugraha, A. L., & Sudarsono, B. (2018). Analisis potensi desa berbasis sistem informasi
geografis (studi kasus: Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Kabupaten
Semarang). Jurnal Geodesi Undip, 7(4), 1-7.
Sinuraya J, Zarlis M, Nababan EB. 2014. Perbandingan pencarian data menggunakan Query Hash Join
dan Query Nested Join. Jurnal Teknovasi. 1(2) : 71-93
Triatmodjo, M., Merdekawati, A., Pratama, N. A., Rahma, N. A., Agung, I. G. P., & Asyah, A. M.
(2022). Pulau, Kepulauan, dan Negara Kepulauan. UGM PRESS.
Wibowo KM, Kanedi I, Jumadi J. 2015. Sistem informasi geografis (SIG) menentukan lokasi
pertambangan batu bara di Provinsi Bengkulu berbasis website. Jurnal Media Infotama. 11(1)
: 51-61.

20

Anda mungkin juga menyukai