Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TULIS RADIOLOGI

1. Jelaskan cara persiapan dan pemeriksaan colon in loop, serta urutan anatomi yang
tampak
● Persiapan Pasien
- 48 jam sebelum pemeriksaan pasien makan makanan lunak rendah serat
(bubur kecap)
- 18 jam sebelum pemeriksaan minum tablet pencahar
- 4 jam sebelum pemeriksaan pasien diberi dulkolak kapsul per anus
Seterusnya puasa sampai pemeriksaan

● Teknik pemasukan media kontras


- Pemeriksaan menggunakan BaSO4 sebagai media kontras. 
- Kontras dimasukkan ke kolon sigmoid, desenden, transversum, ascenden
sampai daerah caecum.
- Dilakukan pemotretan secara bertahap sesuai kebutuhan
- Evakuasi, dibuat foto post evakuasi
- Bila perlu dilakukan pemeriksaan dengan double contrast

● Urutan anatomi yang tampak


Rectum→ colon sigmoid → colon descenden → flexura lienalis → colon
transversum → flexura hepatica → colon ascenden → ileocaecal

2. Sebutkan Jenis-jenis kontras dan perbedaannya


Berdasarkan kemampuan penerapan sinar-X :
● Media kontras positif
- Mempunyai berat atom yang lebih tinggi dibandingkan jaringan
disekitarnya.Contohnya : Barium sulfat,Organik iodine
- Bahan kontras positif yakni media kontras yang memberikan efek
gambaran opaque (putih) dalam citra radiografi
- 2 jenis bahan baku dasar pada media kontras positif :
a. Media kontras Non- Iodinated/tidak mengandum yodium(Barium
sulfat)
b. Media kontras Iodinated (Mengandung iodium)
● Media kontras negative
- (mempunyai berat atom lebih rendah dibandingkan jaringan sekitarnya).
Contoh kontras media negatif adalah udara, CO2 dan gas lainnya
- media kontras yang digunakan untuk memberikan efek gambaran lucen
(hitam) dalam citra radiografi

Berdasarkan daya pelarutannya :


● Mengandung minyak : vehikel (berupa minyak tumbuhan)
● Water soluble (contohnya : organik iodine)
- Biasanya berbentuk cairan
- Larut dalam air
- cepat diserap dan diekresikan tubuh
- tidak bertahan lama di tubuh
- biasanya untuk pemeriksaan sistem Genitourinaria
- Dikelompokkan lagi menjadi 2: High osmolar contrast media ,Low
osmolar contrast media
● Non water soluble (contohnya : Barium sulfat)
- Biasanya berbentuk powder atau suspensi semisolid
- tidak larut dalam air
- tidak mudah diserap dan diekresikan tubuh
- bertahan ditubuh dalam jangka waktu lama
- lebih sering digunakan untuk pemeriksaan sistem gastrointestinal
- Tidak boleh digunakan bila curiga perforasi atau obstruksi
3. Jelaskan perbedaan foto Thoraks PA dan AP serta ekspertisenya
4. Sebutkan macam-macam modalitas pemeriksaan radiologi,serta manfaat,kelebihan dan
kekurangannya
● Foto Polos
Pemeriksaan radiografi konvensional untuk pemeriksaan sistem gastrointestinal,
sistem respirasi,sistem urinarius dan reproduksi,sistema tulang,organ-organ
superficial dan jaringan lunak
Kelebihan : murah,cepat ,dapat menggunakan mesin portabel,telah dipelajari
dengan mendalam
Kekurangan : menghasilkan radiasi sehingga tidak bisa untuk ibu hamil
● CT-scan
Sinar dan detektor yang berputar 360 derajat dapat mengukur atenuasi dari
pencitraan serial dan berbagai macam proyeksi. dapat menentukan sifat dan
luat suatu lesi/kedalaman serta penyebaran atau perluasan ke jaringan /organ
lain, sebagai sarana peningkatan nilai diagnostik suatu lesi yang dicurigai dan
belum terdeteksi dengan radiologi konvensional,membantu evaluasi hasil terapi
Kelebihan :
- Non invasif
- Kecepatan diagnostik cukup tinggi
- waktu perekaman cepat
- Gambar dapat direkontruksi menjadi 3 dimensi
- bisa untuk setting emergency
Kekurangan :
- Mahal
- Tidak mobile
- paparan radiasi
● USG (Ultrasonography)
Salah satu pencitraan diagnostik untuk memeriksa organ tubuh menggunakan
gelombang ultrasonik (1-10MHz). Dapat mengamati bentuk,ukuran ,struktur
jaringan ,gerakan dan hubungan dengan organ sekitarnya.
Kelebihan : cukup aman,non-invasif ,mudah dan cepat,murah
Kekurangan :
- organ yang mengandung udara dan organ dibawah tulang tidak dapat
dicitrakan
- sulit untuk orang obsesitas
- operator depandent
● MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Dapat memvisualisasikan dengan baik jaringan lunak,saraf dan sendi
Kelebihan :
- non invasif
- Tanpa radiasi
- Zat kontras jarang memberikan alergi
- gambar struktur jaringan lunak sangat jelas dan detail
- menghasilkan potongan gambar yang lebih banyak
Kekurangan :
- Relatif mahal
- Tersedia di fasilitas kesehatan yang lebih besar
- Tidak boleh pada pasien dengan alat pacu jantung,implan, riwayat
operasi kepala
- Proses pengerjaan cukup lama

5. Sebutkan dan gambarkan jenis-jenis tipe fraktur pada tulang panjang

6. Jelaskan cara pemeriksaan IVP


● Persiapan Pasien
- 2 hari sebelum pemeriksaan pasien hanya makan bubur kecap,
pasien mulai puasa makan dan minum mulai jam 20.00, kecuali untuk minum
laksatif,
- Pasien diberikan laksatif oral (Dulcolax) pukul 20.00 pukul 21.00, pukul 22.00
dan pukul 23.00
- Pasien diberikan Dulcolax suppositoria per anus pada pukul 05.00 keesokan
harinya
- Pasien datang pukul 07.30 untuk pendaftaran pemeriksaan

● Cara pemeriksaan IVP


- Lakukan FPA sebelum injeksi kontras untuk melihat persiapan pasien
- Jika persiapan pasien baik, lakukan tes alergi terhadap kontras.
- Lanjutkan jika tidak terdapat reaksi alergi
- Saat injeksi zat kontras dilakukan , waktu injeksi dimulai dan durasi injeksi
harus dicatat. (waktu yang digunakan sebagai panduan foto serial adalah
berdasarkan waktu injeksi dimulai. Durasi injeksi sebaiknya berkisar 30 detik
– 1 menit.
- Perhatikan tanda alergi terhadap zat kontras karena reaksi alergi dapat
terjadi walaupun pada saat tes alergi dengan skin test memberikan hasil
negative
- Kompresi dilakukan pada saat injeksi zat kontras selesai. Kompresi dilakukan
jika tidak terdapat kontraindikasi.
Setelah injeksi zat kontras, ambil foto serial pada waktu:
a. Diambil segera setelah injeksi zat kontras selesai (menit 1 sampai ke-3) :
fase nefrogram
b. Menit ke-5 : fase ekskresi ginjal
c. Menit ke-15 : system pelviokalises
d. Menit ke-30 : foto setelah kompresi dilepas untuk melihat keseluruhan
traktur urinarius
e. Menit ke-45 atau ke-60 : foto untuk melihat VU dalam keadaan penuh
Jika VU penuh pasien diminta miksi dan dilakukan foto pasca miksi (post
void)

7. Jelaskan cara membaca foto thorax/abdomen


Foto Thorax :
- Identitas pasien
- Marker R / L
- Teknik pengambilan foto: posisi, proyeksi, inspirasi cukup atau tidak
- Cor: nilai ukuran dan bentuk jantung
- Pulmo: amati kedua lapang paru dari bagian apeks dan terus kebawah.
Bandingkan penampkan setiap zona paru kanan dan kiri, nilai adakah kelainan
local/general, penilaian densitas dan vascular paru, cari bayangan homogen
pada setiap area atau lesi massa
- Pleura: sudut costofrenicus, sudut cardiofrenikus
- Diaphragma: nilai outline, bentuk dan posisi. Pada bagian bawah diaphragma
nilai bayangan udara, kalsifikasi
- Tulang dan jaringan lunak: perhatikan costa dan klavikula untuk mengetahui
adanya fraktur; penampakan bayangan payudara dan apakah telah dilakukan
mastektomi; bagian bawah diaphragma

Foto Abdomen :
- Identitas pasien
- Marker
- Teknik pengambilan foto
- Perotenal fat line
- Pola udara dalam saluran cerna
- Adanya udara bebas
- Soft tissue mass (+)/(-)
- Kalsifikasi (+)/(-)
- Tulang (Corpus,pedicle,spatium intervertebralis)

8. Jelaskan cara pemeriksaan Uretrografi, urutan anatomi uretra


a. Persiapan pasien
- tidak ada persiapan khusus.
- vesika urinaria harus dikosongkan.
b. Persiapan alat dan bahan
c. Jalannya pemeriksaan
- Pasien tidur telentang di atas meja pemeriksaan, setelah disuruh buang air
kecil.
- Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin.
- Masukkan media kontras melalui kateter, sebanyak 12 cc.
- Lakukan pemotretan dengan beberapa proyeksi.
d. Proyeksi pemotretan
Proyeksi AP (Anteroposterior)
Proyeksi RPO atau LPO

Uretra Prostatika ,Uretra Membranosa,uretra Kavernosa

9. Pada kasus ileus ,pemeriksaan apa saja yang dilakukan dan tanda-tanda yang ditemukan
a. X-ray
Dari pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi gas yang atau adanya sumbatan
pada usus. Berdasarkan hasil foto X-ray atau rontgen hasil diagnosis ileus
diterjemahkan dalam hasil berikut ini.
- Ileus obstruktif: pelebaran usus, adanya sumbatan, tidak terdapat udara pada
rektum, serta air-fluid level atau batas antara udara dan cairan
- Ileus paralitik: adanya udara di rektum serta melebarnya usus besar dan kecil akan
tetapi, rontgen bukanlah pemeriksaan yang akurat untuk mendiagnosis ileus.
b. CT scan
CT dengan kontras oral dan intravena 90% lebih sensitif dan spesifik untuk diagnosis
ileus mekanik dan menjadi gold standard pemeriksaan. CT dapat menunjukkan
derajat keparahan (ileus komplit dan inkomplit), lokasi presisi, dan penentuan
penyebab (hernia incarcerated, tumor, dan perubahan inflamasi), seiring dengan
deteksi dari komplikasi potensial (iskemia dan perforasi)
c. Ultrasonografi (USG)
USG pada keadaan darurat bermanfaat dalam mendeteksi adanya cairan bebas atau
hernia incarcerated. USG memainkan peran kurang penting dalam evaluasi ileus
karena fungsinya terbatas karena adanya artefak dari udara pada distensi abdomen.
USG lebih sering digunakan untuk pasien anak-anak.
d. Barium enema
Hasil negatif. Pemeriksaan barium enema dianggap negatif jika tidak terdeteksi
kelainan pada usus besar.
Hasil positif. Pemeriksaan barium enema dianggap positif jika terdeteksi kelainan
pada usus besar.

10. Jelaskan pemeriksaan cystografi

a. Persiapan: tidak ada persiapan khusus, kosongkan VU sebelum pemeriksaan


b. Prosedur: masukan kateter ke VU, kosongkan VU, suntikan kontras dan kunci
kateter
c. Teknik pemotretan: posisi AP, RPOP, LPO, lateral dan bila perlu post void

Anda mungkin juga menyukai