PENGARUH AZADIRACHTIN A TERHADAP SERANGGA Dolleschalia polibete
[AGUS KARDINAN.IKA MUSTIKA, MOMO ISKANDAR. dan CUCU SUKMANA,
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor
RINGKASAN
Peneitian mengenai pengaruh azaractin A yang disolasi dari bij
mimba lzoctrachia nda A. uss) pada serangaa jt Daleschalapolibee
‘Yang meropakanhama la naman daun wang (Graptophylim pctun)
XG dakukan & labortorum dan roma kaca Balai Penelitan Tanaman
RRemplh dan Obat, Boge, dai hulan November 1997 sampai dengan Mei
998, Penclian ni bertajuan unk mengevaluasi pengaruhazadirachtin A
lerhadap beberapa apek iolog serangga ui D.polibee. Formula mia
traal dr EID Parry Lid Ind) dengan kandunganazaizachtin A sebesar
TS. Ronerraianjoran adalah 2-4 nt kstrak ier ai ata seta dengan
2040 ppm acadiracain A. Larva serangga wi diperoleh dari hasilpemeli-
thar rumah Kaca, Peel dirancang alam acaklengkap dan acak
‘lompok (untuk penta clr, dengan 6 perskuan an vlangan astra
"Cok, Perahunn teri las Koen azdicachtin A. (1) 80 pp, 2) 40
tom. (3) 20 pp, 2) 10 ppm, () 5 ppm, dan (6 0 ppenkontrol.Penliian
(rds we 3 Repatan, ye pengard azadiachtin A terhadap (1) motalitas
Sramgga oi dan kebesilan larva menjadi pps dan pupa menjad imago,
(@) penoak akan, dan (3) pengharbat penctaan ter, Hasl penlitian
‘menjukkan, baw aadirachin A mampu membunch srangga wi dengan
Tibet yt emer wakiu3-IOhan. Azadiracitin Aberperan sebagai
jparghandat tami dengan menanjukkan baba scbaian imago yang ter-
‘ent tidak norma dan bberapa mat karenagagalsewakt lua dar pupa
uk menjdhimago,Azadiracin A berperansebagal penolak makan de-
‘nem memnjukkan penolakansebesar 4%. Azadirachtin Ajupaberpengaruh
‘Sbugn penghantat penetaan elu dengan menghambal enciasanscbesar
sm.
Katakunei: Asodracham A , Azadiracka indica, Dolleschaia plier,
ABSTRACT
Rete on the effet of aeadiracin A iscated from neem tree
\Uzadrach indica Aha) on inst Dolleschli polite the met poten
tial inset desroying Graptophylhon piton crop was cared out atthe
niomsogical laboratory during November 1997 May 1998 The objective
tthe research aso eval the effect of wadirachtin A on some Biological
spouts of D. polite The formulation was cbtained from EID Pay Li.
{infin containing 1% zadracttin A. The concentration recommended was
2-4 ml of formulation tof water cr equal o 20-40 pp of szadiactin A.
‘The insects tested were obtained by rearing tiem in screen howe, Research
‘ras aranged in a completely randomized design, and randomized Mock
‘daign (for oval) 6 Weatments and 4-6 replications. The teaments were
‘Smcenrations of azadrahtin A (1) 8 ppm 2) 40 ppm (3) 20 ppm, (4) 10
‘ppm. (5) 5 ppm and (6) 0 pp. Reseach consid of thre activities, i.
hee of nem extract on (1) insect mortality and the survival rate, (2) a8
“htfeodan, nd) az ovieida on the insect. Ress owed that azadiracin
‘Nulled the insect slow, needed 3-10 days. Azadirachtin A acted a &
growth inhibitor shown bythe fat tha at and 10 ppm azairacitn A some
‘upc became malformed adult andasher pupae ded ina filed mol aticmpt.
‘Kandchtin functioned. ean atifeedant cn some all insects where the
‘pupae were malformed and died on anifeedant and inhibit abou 40% of
Fondngdceronce. Acadiachtin A alo acted as an oval inhibited about
‘Soho exa-hatching.
Key weeds Acodrachtn A . Azatracha inbew Dllrchabo polite
PENDAHULUAN
Hiingga saat ini, insektisida sinttis masih diperlukan
‘oleh petani di Indonesia dalam pengendalian hama tanaman,
‘walaupun dampak negatifnya sudah banyak diketahi. Menu-
rut ANOX. (1997), terdapat sekitar 90 kasus keracunan pes-
tisida dalam kurun waktu 27 Maret 1995 sampai 31 Juli 1997.
(Oleh karena itu diperlukan suatu altematif pengendalian hama
yang ramah lingkungan. Salah satu alternatifnya adalah peng
‘gunaan pestisida nabati seperti produk dari pohon mimba
(Azadirachta indica) (eRMEL., 1995). Pestsida nabati bersfat
mudah terurai di alam sehingga relatif tidak mencemant
lingkungan dan tidak berbahaya bagi manusia dan hewan
peliharaan. Selain dapat dibuat di aboratorium oleh tenaga
ahli untuk keperluan industri pestisida nabati juga dapat
disiapkan oleh petani karena bahanaya banyak tersedia.
‘Mimba berasal dari India dan Myanmar, merupakan
tanaman tahunan yang dapat tumbuh baik hampir di semua
tempat dan tidak memeriukan pemelitaraan yang, Khusus.
Mimba mengandung azadirachtin (C35H44016), meliantriol,
salanin, nimbin, dan lainnya yang mampu mengendalikan
sekitar 127 jenis hama (ORAINGE dan AHMED, 1987). Azadi-
rachtin sendiri mengandung sekitar 17 komponen, salah
satunya adalah azadirachtin A (REMBOLD, 1989), sehingga
sulituntuk menentukan komponen mana yang paling berperan
sebagai pestisda (REJESUS, 1995). Bahan aktif ini terdapat di
semua bagian tanaman. tetapi yang paling tinggi terdapat pada
bijinya.Bijinya mengandung minyak sebesar 35-45% (STOLL.
1986). Mimba selain sebagai bafan pestsida juga berguna
sebagai bahan sabun mani, pasta gigi, obat-obatan, sayuran,
‘engganti pakan terak, bahan bakar, tanaman hias, dan lain-
nya (SENRAYAN, 1997; SOMBATSIRI, 1997: ZELEDON, 1997).
Beberapa kali konferensi intemasional telah diseleng-
sgarakan untuk membahas masalah mimba, di antaranya yang
diadakan di Jerman, India, Filipina, Kenya, Australia, Thai-
land, dan Indonesia. Semua konferensi menempatkan mimba
sebagai priortas pertama untuk bahan pestisida nabati. Di
‘egara-negara tersebut, mimba telah terdaftar sebagai pes-
tisida. Di India misalnya, telah terdaftar sckitar 200 formula
pestisida yang berasal dari mimba. Oleh karera itu perlu untuk
segera menggalakkan penggundan pestisida nabat ini di Indo-
resin.
Beberapa hasil penelitian mengenai mimba di negara
{etanggaantara fain memurut hasil penelitian CH (1988) yang
‘mengatakan bahwa mimba berpengaruh sebagai penghambat
tumbuh (growth inhibitor) terhadap serangga. Kutikula[AGUS KAROINAN ea. : Pergarsh acodirachtm A terhadapseranggo Dalleschalapolibete
serangga menjadi mengkerut dengan struktur yang tidak tera-
tur. Kematian serangga terjadi pada penggantian instar atan
ppada proses metamorfosa, Selanjutnya SENRAYAN (1997) me=
nyatakan bahwa mimba tidak membunuh hama secara lang
sung, tetapi mempengaruhi serangga dalam aktivitas makan,
reproduksi, dan pertumbuhan sto... (1986) membuktikan
‘bahwa mimba tidak hanya berperan sebagai insektisida,tetapi
juga dapat berperan sebagai fungisida dan nematisida.
SCHMUFTTERER (1980) mengatakan, bahwa ekstraksi sederha-
na daun mimba dengan metanol yang diaplikasikan secara
topikal terhadap serangga menyebabkan gangguan pertum-
bbuhan terhadap serangga. GAAGOUPdan HAYES (1984) menge-
‘mukakan bakwa mimba berperan sebagai inscktisida, meng-
hhambat pembentukan imago, mengurangi produksi telur dan
‘menekan penetasan telur serangga. saXENA (1989) menya-
‘akan, bahwa mimba dapat bekerja secara sistemik serta ber-
Pengaruh sangat luas terhadap serangga, meliputitingkah lak
ddan fisiologi serangea, seperti penolak makan, memandulkan,
mengganggu proses perkawinan, menghambat peneluran, dan
Jainnya. Mimba dapat mempengaruhi hampir 200 spesies
serangga yang termasuk ke dalam ordo Koleoptera, Diptera,
Heteroptera, Homoptera, Himenoptera, Lepidoptera, dan Or
toptera. CHAMPAGNE et al, (1989) mengatakan bahwa Azadi-
rachtin yang terkandung dalam ekstrak biji mimba dapat
‘meresap dengan baik melalui integumen serangga, oleh Karena,
iu pengaplikasian secara topikal lebih beracun (3 kali lipat)
ibandingkan secara oral, LDSO Azadirachtin secara topikal
adalah 4.5 ppm, sedangkan secara oral adalah 11.3 ppm AR-
NASON, ef al, (1985) menyatakan bahwa Azadirachtin pada
konsentrasi 10 ppm menyebabkan 100% kematian pada larva
serangga Osirinia mubilalis dan pada Konsentrasi 1 ppm
menyebabkan kematian 90%. Selanjutnya BALFAS (1994)
‘mengemukakan bahwa ekstrak mimba dengan etanol pada
konsentrasi 2.5% sampai 10% larutan mengakibatkan kema-
tian ulat D. polibete scbanyak 100%, sedangkan perlakuan
mimba dengan ckstrak air tidak mengakibatkan kematian uat.
Hasil penelitian WIKARDI dan KARDINAN (1994) menyatakan,
Dbahwa ekstrak daun mimba dengan air yang diaplikasikan
secara oral terhadap ulat kipat Criculatrifenesirata berpenga-
‘uh terhadap pertumbuhan dan produksi tur,
aun wungu merupakan tanaman bahan obat, di antara-
nya untuk ambeien, panas perut, hepatitis dan lainnya. Hama
‘ama tanaman ini adalah serangga D. polibete Larva serang-
{gin sangat rakus dan dapat menimbulkan kerusakan daun
tanaman mendekati 100% di Instalasi Penelitian Cimangeu,
Bogor. Telummya menetas antara 4-5 hari larvanya terri dari
5 instar yang berumur 11-12 hari, pupanya berumur sekitar 7
hari, sedangkan imagonya berumur antara 5-7 hari. Seckor
betina mampu bertelur antara 83-134 butir (BARIYAN dan
KARMAWATI 1992),
Penelitian ini bertujuan untuk mengetabui pengaruh
avadirachtin A yang berasal dari biji mimba terhadap mortali-
tas serangga wii, Keberhasilan larva menjadi pupa serta pupa
‘menjadi imago, penolakan makan dan penghambat penetasan
telur.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah
Kaca Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor, dari
bbulan Nopember 1997 sampai dengan Mei 1998. Formulasi
‘mimba yang mengandung 1% azadirachtin A. berasal dari
‘mimba yang diperoleh dari EID Parry Ltd. India yang masih
layak pakai (belum kadaluwarsa). Konsentrasi yang, dian-
Jurkan adalah 2 sampai 4 mi formulasi/iter air atau setara
‘dengan kandungan 20-40 ppm avadirachiin A. Serangga uji