Anda di halaman 1dari 24

HASIL PENDATAAN

POTENSI DESA 2018

Jakarta, 10 Desember 2018


Latar Belakang

Pembangunan desa menjadi salah satu prioritas Pemerintah saat ini sebagaimana
dinyatakan dalam Nawacita ketiga, yaitu “membangun Indonesia dari pinggiran
dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kerja negara kesatuan”

Pembangunan Desa dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan Undang-


Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa serta mengawal pencapaian target-
target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Pendataan Potensi Desa (Podes) merupakan kegiatan sensus terhadap seluruh


wilayah administrasi terendah setingkat desa/kelurahan, termasuk pendataan di
kecamatan dan kabupaten/kota.

2
Pendataan Potensi Desa

 Pendataan Podes dilakukan


3 kali setiap 10 tahun
mendahului kegiatan
Sensus yang dilakukan oleh
BPS.
 Pendataan Podes terakhir
pada tahun 2018, yaitu 2
tahun menjelang Sensus
Penduduk 2020.

3
Tujuan Pendataan Podes

Menghasilkan data potensi desa/kelurahan: sosial, ekonomi,


sarana, prasarana wilayah.

Menyediakan karakteristik infrastruktur yang ada di daerah-


daerah pinggiran.

IPD Membentuk Indeks Pembangunan Desa (IPD).

Menghasilkan data klasifikasi/tipologi desa.

Sumber data pemutakhiran peta wilayah kerja statistik.

Informasi dasar untuk Sensus Penduduk 2020.

4
Cakupan Hasil Podes 2018

• Pendataan Podes 2018 dilaksanakan pada bulan Mei 2018 di


seluruh wilayah Indonesia.
• Pendataan Podes 2018 mencakup seluruh:
 Desa/Kelurahan/Unit Pemukiman Transmigrasi
(UPT)/Satuan Pemukiman Transmigrasi (SPT)
 Kecamatan
 Kabupaten/Kota
• Syarat desa/kelurahan/UPT/SPT yang didata :
 ada wilayah,
 ada penduduk,
 ada pemerintahan
5
Cakupan dan Perkembangan Wilayah Administrasi

Hasil Pendataan Podes 2018:


• Sebanyak 83.931 wilayah administrasi setingkat desa meliputi:
 75.436 desa (74.517 desa dan 919 nagari di Sumatera Barat),
 8.444 kelurahan, dan
 51 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT)/Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT).
• Sebanyak 7.232 kecamatan dan 514 kabupaten/kota.

Desa/Kelurahan
Kecamatan Kabupaten/Kota
UPT/SPT

UPT/SPT Desa Kelurahan

82 190 83 931
78 609 7 232 514
8 412 8 444
8 083 511
7 074

75 436
6 771 497
70 390 73 709

136 69 51
2011 2014 2018 2011 2014 2018 2011 2014 2018
6
Indeks Pembangunan Desa (IPD)
IPD terdiri dari 5 dimensi, yaitu:

IPD
Ketersediaan Kondisi Aksesibilitas/ Pelayanan Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Dasar Infrastruktur Transportasi Pemerintahan
1. Fasilitas 1. Infrastruktur 1. Sarana 1. Kesehatan 1. Kemandirian
Pendidikan Ekonomi Transportasi Masyarakat 2. Kualitas Sumber
2. Fasilitas 2. Infrastruktur 2. Aksesibilitas 2. Olah Raga Daya Manusia
Kesehatan Energi Transportasi (SDM)
3. Infrastruktur Air
Bersih dan
Sanitasi
4. Infrastruktur
Komunikasi dan
Informasi

IPD MEMBAGI DESA MENJADI TIGA KATEGORI:

Desa Mandiri Desa Berkembang Desa Tertinggal


7
Indeks Pembangunan Desa (IPD), 2018
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalah indeks komposit yang menggambarkan tingkat
kemajuan atau perkembangan desa pada suatu waktu.

Jumlah Desa Menurut Status IPD 2018

Desa Mandiri;
5 606; (7,43%) Desa Tertinggal;
14 461; (19,17%)

Desa Berkembang;
55 369; (73,40 %)

Catatan: Jumlah Desa 2018 sebesar 75 436


8
Perkembangan Pembangunan Desa 2014 – 2018

Jumlah Desa Menurut Status IPD Jumlah Desa Menurut Status IPD
2014 2018

Desa Mandiri; Desa Tertinggal; Desa Mandiri; Desa Tertinggal;


2 894; (3,93%) 19 750; (26,81%) 5 559; (7,55%) 13 232; (17,96%)

Desa Berkembang;
51 026; (69,26%) Desa Berkembang;
54 879; (74,49 %)

Catatan: Perbandingan status IPD ini dilakukan untuk desa-desa yang sama dengan tahun 2014, yaitu sebesar 73 670
9
Target RPJMN 2015-2019

SASARAN PEMBANGUNAN DESA DAN


KAWASAN PERDESAAN HASIL PODES 2018*

Mengurangi jumlah desa


Desa tertinggal berkurang
tertinggal sampai dengan 5 000
sebanyak 6 518 desa
desa

Meningkatkan jumlah desa Desa mandiri bertambah


mandiri sedikitnya 2 000 desa sebanyak 2 665 desa

*) Penghitungan berdasarkan desa-desa yang match sejumlah


73 670 desa pada PODES 2014

10
Sebaran Desa Menurut Status IPD, 2018

Desa dengan status TERTINGGAL banyak berada di pulau


Papua, Maluku, dan Kalimantan

11
Aceh 12,36 84,17 3,47
Sumatera Utara 27,02 69,30 3,68
Sumatera Barat 2,97 76,94 20,10
Riau 5,48 87,43 7,09
Jambi 4,93 87,78 7,29
Sumatera Selatan 12,10 86,02 1,88
Bengkulu 12,75 85,76 1,49
Lampung 2,98 90,72 6,30
Kep. Bangka Belitung 1,29 88,67 10,03
Kep. Riau
Persentase Desa
14,55 84,36 1,09
Jawa Barat 0,43 77,09 22,48
Jawa Tengah 0,56 84,93 14,51
DI Yogyakarta
Jawa Timur
0,00
1,06
59,69
85,53
40,31
13,40
Menurut Provinsi
Banten
Bali
3,88
0,00 72,33
84,57 11,55
27,67 dan
Nusa Tenggara Barat 0,90 90,35 8,74
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
35,89
39,89
63,81
57,16
0,30
2,94
Status IPD, 2018
Kalimantan Tengah 22,73 74,90 2,37
Kalimantan Selatan 8,64 87,71 3,65
Kalimantan Timur 14,27 81,21 4,52
Kalimantan Utara 61,07 36,69 2,24
Sulawesi Utara 9,10 87,32 3,59
Sulawesi Tengah 14,55 82,95 2,50 Desa Tertinggal
Sulawesi Selatan 7,45 87,23 5,32 Desa Berkembang
Sulawesi Tenggara 20,01 79,02 0,96
Gorontalo 3,65 91,17 5,18 Desa Mandiri
Sulawesi Barat 19,65 78,43 1,91
Maluku 46,42 51,00 2,58
Maluku Utara 37,90 60,32 1,78
Papua Barat 82,03 17,81 0,16
Papua 87,12 12,70 0,18
0% 20% 40% 60% 80% 100% 12
IPD Menurut Dimensi

IPD Menurut Dimensi

77,00
73,50 71,40
61,59
56,73 57,65
53,60 55,71 59,36
51,72
44,63
39,21

0,92 5,42 3,50 1,88 9,81 3,65

Pelayanan Dasar Kondisi Infrastruktur Transportasi Pelayanan Umum Penyelenggaraan IPD


Pemerintah Desa
2014 2018

 Secara umum semua dimensi mengalami kenaikan


 Dimensi yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Dimensi
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 Dimensi yang mengalami kenaikan paling kecil adalah Dimensi Pelayanan Dasar

13
Menilai Kemandirian Desa:
Dimensi Pelayanan Dasar
Pelayanan Dasar (56,73  57,65)

Ketersediaan dan akses ke SMU sederajat


(Desa yang ada SMU/MA meningkat 19% dari 2014)

Ketersediaan dan kemudahan akses ke apotek


(Desa yang ada apotek meningkat 54% dari 2014)

Ketersediaan dan kemudahan akses ke rumah sakit


(Desa yang ada rumah sakit meningkat 20% dari 2014)

*) Dimensi ini ada 12 indikator, 4 indikator pelayanan pendidikan dan 8 indikator pelayanan kesehatan 14
Menilai Kemandirian Desa:
Dimensi Kondisi Infrastruktur
Kondisi Infrastruktur (39,21  44,63)

Akses ke bahan bakar lebih mudah


(Desa yang ada pangkalan/agen/penjual LPG
meningkat sebesar 14% dari 2014)

Tempat buang air besar sebagian besar keluarga


(Desa yang sebagian besar keluarganya menggunakan
jamban sendiri di desa meningkat 26% dari 2014)

Akses ke pengiriman pos atau barang


(Desa yang ada layanan pos meningkat 59% dari
2014)

*) Dimensi ini ada 13 indikator, 5 indikator infrastruktur ekonomi, 3 indikator infrastruktur energi, 3 indikator
infrastruktur air bersih dan sanitasi, 2 indikator infrastruktur komunikasi dan informasi 15
Menilai Kemandirian Desa:
Dimensi Transportasi
Transportasi (73,50  77,00)

Waktu tempuh per kilometer transportasi


ke Kantor Camat
(Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 1 jam
32 menit pada tahun 2014 menjadi 34 menit tahun 2018)

Waktu tempuh per kilometer transportasi


ke Kantor Bupati/Walikota
(Waktu tempuh menjadi lebih singkat dari rata-rata 2 jam 44
menit pada tahun 2014 menjadi 1 jam 54 menit tahun 2018)

Lalu lintas dan kualitas jalan untuk transportasi


antardesa
(Desa dengan jalan utama aspal/beton meningkat 15%
dari 2014)

*) Dimensi ini ada 8 indikator, 4 indikator sarana transportasi, 4 indikator aksesibilitas transportasi 16
Menilai Kemandirian Desa:
Dimensi Pelayanan Umum
Kondisi Infrastruktur
Pelayanan Umum (51,72  53,60)

Ketersediaan fasilitas olahraga


(Desa yang ada fasilitas olah raga meningkat 8%
dari 2014)

Penanganan gizi buruk


(Desa yang ada kejadian gizi buruk
(marasmus/kwasiorkor) berkurang 29% dari 2014)

Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)


(Desa yang mengalami KLB berkurang 6% dari 2014)

*) Dimensi ini ada 4 indikator, 2 indikator kesehatan masyarakat, 2 indikator olahraga 17


Menilai Kemandirian Desa:
Dimensi Penyelenggaraan Pemerintah Desa
Pemerintah
Kondisi
Penyelenggaraan
Infrastruktur
Desa Pemerintah Desa (61,59  71,40)

Otonomi Desa (Penerimaan desa selain Dana Desa)


(Penerimaan desa meningkat lebih dari 50% dari
2014)

Kelengkapan Pemerintahan Desa


(Desa yang memiliki sekretaris desa meningkat 13%
dari 2014)

Kualitas SDM Kepala Desa


(Pendidikan Kepala Desa minimal SMU meningkat
sebesar 10% dari 2014)

*) Dimensi ini ada 5 indikator, 3 indikator kemandirian, 2 indikator kualitas sumber daya manusia 18
Potensi Desa/Kelurahan 2018
Potensi Desa/Kelurahan Wisata Menurut Pulau, tahun 2018
Sumatera
355 desa/kelurahan Kalimantan Sulawesi
117 desa/kelurahan 119 desa/kelurahan
Papua
74 desa/kelurahan

Jawa - Bali
857 desa/kelurahan Nusa Tenggara Maluku
189 desa/kelurahan 23 desa/kelurahan

Jumlah Desa/Kelurahan wisata meningkat dari 1.302 tahun 2014 menjadi 1.734 tahun 2018
19
Tantangan Desa/Kelurahan(1)
Desa/Kelurahan terdampak Bencana Alam 3 Tahun Terakhir : SDGs Goal 13 Target 3

Banjir
19.675 Kekeringan Banjir bandang
Desa/Kelurahan 8.587 Desa/Kelurahan 1.869 Desa/Kelurahan
Tanah longsor Angin puyuh/puting
10.246 beliung/Topan
Gelombang pasang laut
Desa/Kelurahan 7.251 Desa/Kelurahan 1.808 Desa/Kelurahan
Gempa bumi Kebakaran hutan
10.115 dan lahan Gunung meletus
Desa/Kelurahan 4.394 Desa/Kelurahan 623 Desa/Kelurahan

Jumlah Desa/Kelurahan menurut Upaya Mitigasi Bencana Alam 2018


Sistem Peringatan Dini Bencana Alam Sistem Peringatan Dini Khusus Tsunami
7.968 Desa/Kelurahan 634 Desa/Kelurahan

Perlengkapan Keselamatan Jalur Evakuasi


2.738 Desa/Kelurahan 5.048 Desa/Kelurahan
20
Tantangan Desa/Kelurahan(2)

Desa Terdampak Pencemaran Setahun Terakhir

16.847 desa/kelurahan 2.200 desa/kelurahan 8.882 desa/kelurahan

Sebanyak 61.891 desa/kelurahan tidak ada pencemaran

21
Tantangan Desa/Kelurahan(3)

KEAMANAN

Desa/kelurahan yang ada


Desa/kelurahan yang menjadi
penyalahgunaan/pengedaran
lokasi Perkelahian Massal
narkoba

NARKOBA PERKELA-
HIAN 3,75%
14,99%

22
KESIMPULAN
Pembangunan Desa
1. Tahun 2018, terjadi peningkatan jumlah desa/kelurahan sebesar 1.741 desa
dari tahun 2014.
2. Perkembangan pembangunan desa yang diukur melalui IPD, mengalami
kenaikan pada semua dimensi.
3. Potensi desa/kelurahan wisata tahun 2018 mencapai 1.734 desa

Tantangan
1. Masih adanya desa/kelurahan yang terdampak pencemaran lingkungan
2. Masih adanya desa/kelurahan yang menjadi lokasi penyalahgunaan
/pengedaran narkoba
3. Masih adanya desa/kelurahan yang menjadi lokasi perkelahian massal
23
TERIMA KASIH www.bps.go.id

Jl. Dr. Sutomo 6-8 Jakarta 10710 bpshq@bps.go.id

(021) 3841195, 3842508, 3810291 Badan Pusat Statistik (Page)

BPS Statistics @bps_statistics

Anda mungkin juga menyukai