Lajutranspirasi
Lajutranspirasi
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
Laboratorium Kesuburan Tanah Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
( Ir.Meiriani MP )
NIP. 196505181992032001
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
praktikum Fisiologi Tumbuhan: Ir. Meiriani, MP, serta abang dan kakak asisten
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
laporan ini.
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
Kegunaan Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar belakang
Transpirasi merupakanproses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan
hilang menjadi uap air ke atmosfer. Proses transpirasi dimulai dariabsorbs air
tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport melalui batang menuju daun
dipengaruhi oleh faktor vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola budidaya
tanaman. Lau transpirasi mempunyai relasi dengan jenis tanaman dan populasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel. Transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap H2O dan
CO2, terjadi siang hari saat panas, melaui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah
dengan udara luar, yaitu melalui pori-pori daun seperti stomata, lubang kutikula,
dalam bentuk uap air ke atmosfir. Pengeluaran air oleh tumbuhan dalam bentuk
uap air prosesnya disebut dengan transpirasi. Banyaknya air yang ditranspirasikan
oleh tumbuhan merupakan kejadian yang khas, meskipun perbedaan terjadi antara
suatu species dan species yang lainnya. Transpirasi dilakukan oleh tumbuhan
dengan cara mengontrol laju metabolisme, adaptasi struktural daun yang dapat
mengurangi proses kehilangan air dan mengatur konduktivitas stomata. Stomata
Jumlah stomata beragam pada daun tumbuhan yang sama dan juga pada daerah
daun yang sama . Pada umunya stomata tumbuhan darat lebih banyak terdapat
pada epidermis daun bagian bawah. Pada banyak jenis tumbuhan bahkan tidak ada
stomata sama sekali pada epidermis daun bagian atas. Suatu stoma terdiri atas
lubang (porus) yang dikelilingi oleh 2 sel penutup, umumnya berbentuk ginjal dan
siang hari dan menutup pada malam hari. Stomata akan membuka apabila turgor
sel penutup tinggi dan apabila turgor sel penutup rendah maka stomata akan
Suhu juga berpengaruh terhadap stomata. Pada suhu tinggi stomata akan
menutup. Stomata akan menutup apabila terjadi cekaman air. Jumlah stomata
pada daun bagian atas lebih sedikit daripada jumlah stomata pada bagian bawah
ditumbuhi oleh rambut berbentuk bintang yang berfungsi untuk menghemat air.
Pada pagi hari suhu lingkungan masih seimbang dengan suhu tubuh tanaman,
sehingga penguapan air tanaman masih terkontrol. Sementara itu pada siang hari
suhu naik sementara suhu tanaman masih rendah, sehingga tanaman harus
internal dan faktor eksternal terhadap laju transpirasi tanaman pacar air
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
Sistematika dari tumbuhan bunga pacar air merah adalah sebagai berikut:
Sistematika dari tumbuhan bunga pacar air merah adalah sebagai berikut:
Bentuk akar dari tanaman pacar air ini adalah serabut. Bunga keluar dari
ketiak daun tanpa daun penumpu, Bunga bewarna cerah, ada beberapa macam
warna. Seperti merah, merah jingga, ungu, putih, dll. Ada yang “engkel” dan ada
yang “dobel”. Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5
Bulat, bercabang, Warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai
tanaman hias. Berdasarkan arah tumbuhnya, batang utama tumbuhan ini tegak
lurus (erectus) yaitu arah tumbuh batang utama beserta percabangannya tegak
Genus Impatiens atau banyak dikenal dengan inai air atau pacar air
ekonomis. Terdapat ±850 jenis inai air di dunia, namun di Indonesia baru sekitar
50 jenis yang diketahui. Daerah Jawa memiliki ±10 jenis inai air yang tersebar,
tempat yang lembab seperti hutan dan pinggir sungai (Utami, 2014).
Tanaman pacar air kini sudah mulai dikenal luas sebagai tanaman
berkhasiat obat Bagian tumbuhan pacar air yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
adalah biji, bunga, daun, dan akar. Selain bagian-bagian tersebut, batang tanaman
pacar air juga memiliki potensi sebagai sumber senyawa antibakteri. Kandungan
naftakuinon yang memiliki aktifitas antibakteri pada batang pacar air lebih besar
dibandingkan dengan bagian daun tanaman pacar air. Batang tanaman pacar air
Tanaman pacar air memiliki ketinggian batang yaitu berkisar 40-100 cm,
gemuk, tegak, dan tebal. Berwarna hijau dengan semburat kemerahan. Daun
tanaman ini tumbuh spiral dengan panjang tangkai daunnya sekitar 1-3 cm. Urat
ujung seperti tombak dengan panjang 4-12 cm dan lebar 1-3 cm. Bunga pacar air
tumbuh tunggal dengan berkumpul dari ketiak daun dan memiliki tangkai bunga
yang pendek. Berwarna merah, putih, merah muda, ungu, maupun kombinasi dari
warna tersebut. Bijinya cukup banyak, berwarna hitam dan berbentuk menyerupai
bola, sedangkan buahnya berbentuk kapsul berwarna hijau, penuh dengan bulu-
Curah hujan yang baik sekitar 400-1.000 mm. Suhu yang baik untuk
tanaman bunga pacar air adalah sekitar 20-30°C.Tanaman bunga pacar air akan
dengan baik pada dataran tinggi, karena tanaman bunga pacar air menghendaki
daerah yang sejuk. Dalam hal ini tanaman bunga pacar air akan tumbuh subur
pada daerah yang memiliki temperatur 20-25°C. Maka dalam hal ini temperatur
Tanaman bunga pacar air akan tumbuh subur di dataran tinggi yaitu pada
yang ideal bagi tanaman bunga pacar air dimana tanaman tersebut memerlukan
curah hujan 600 - 1.900 mm per tahun, maka curah hujan sangat mendukung
Media tanah untuk menanam bunga pacar air tidak terlalu sulit.,yang
penting cukup unsur hara.Jenis tanah regosol coklat kekuningan dengan bahan
batuan induk abu dan lafa vulkan mediteran. Jenis tanah ini memiliki ciri-ciri
bertekstur kasar dengan kadar pasir lebih dari 80% .pada umumnya jenis tanah
seperti ini sangat cocok untuk pertanian karena subur (Purwanti et al., 2013).
Ketika benih kecil hanya menguap beberapa tetes air dalam seminggu, berbeda
hal nya dengan pohon dewasa yang mampu menguap lebih dari 1000 liter/hari.
Selama proses transpirasi air akan menguap dari daun melalui celah kecil yang
disebut dengan stomata. Sebagian besar air yang diabsorbsi akar akan ditransprasi
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
daun. Daya hisap daun timbul dari peristiwa transpirasi. Transpirasi ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, stomata dan tanaman itu sendiri. Faktor
cahaya, kecepatan angin, tekanan udara, dan lain-lain. Sedangkan faktor stomata
seperti bentuk, jumlah tiap satuan luas, letak, waktu bukaan. Tanaman berbulu
atau tidak berbulu, warna dan ukuran daun, posisi daun, dan jumlah daun juga
Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman
yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang stomata, paling
rendah menyebabkan kehilangan air dalam jaringan daun menjadi lambat dan
munculnyan kelayuan tanaman menjadi tertunda. Suhu yang tinggi memacu laju
proses transpirasi. Faktor internal antara lain ukuran daun; tebal tipisnya daun;
tebal lapisan lilin pada daun; jumlah rambut daun; jumlah, bentuk dan lokasi
stomata; umur jaringan daun; keadaan fisiologis jaringan daun; dan laju
kelembaban udara; angin; kandungan air tanah; gradien potensial air antara tanah;
yang diterima daun. Ketebalan daun akan menurun ketika transpirasi dimulai dan
kemudian akan meningkat ketika menyerap air dari batang (Da Costa, 2022).
BAHAN DAN METODE
pada hari Rabu, 10 Mei 2023 pukul 10.00 WIB sampai selesai pada
ketinggian ± 25 mdpl.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman pacar
air (Balsamina impatient Linn.) sebanyak 15 buah sebagai objek yang akan
diamati, kapas untuk menutup cup, vaselin sebagai zat untuk menutup stomata, air
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cup plastik
sebagai wadah untuk air, pisau cutter dan gunting untuk memotong bagian
sinar matahari dan kipas angin sebagai alat untuk membantu dalam proses laju
transpirasi pada tanaman, gelas beker sebagai wadah untuk mengukur berat air,
timbangan sebagai alat untuk mengukur berat tanaman, kalkulator sebagai alat
Prosedur Percobaan
2. Disediakan 15 buah cup plastik lalu isi dengan volume yang sama.
b. dilapisi vaselin
e. tanpa daun
6. Dimasukkan bahan tanam ke dalam cup plastik, lalu mulut cup plastic
Hasil
Perlakuan: Angin
Perhitungan
Kontrol:
Dilapisi Vaseline:
Tanpa akar:
Dipotong ½ daun:
Kontrol:
Dilapisi Vaseline:
Tanpa akar:
Dipotong ½ daun:
Tanpa daun:
Kontrol:
Dilapisi Vaseline:
Tanpa akar:
Tanpa daun:
Pembahasan
ini sesuai dengan literatur Klarisya (2019) yaitu Tranpirasi merupakan proses
penguapan dari tumbuhan melalui daun. Ketika benih kecil hanya menguap
beberapa tetes air dalam seminggu, berbeda hal nya dengan pohon dewasa yang
mampu menguap lebih dari 1000 liter/hari. Selama proses transpirasi air akan
menguap dari daun melalui celah kecil yang disebut dengan stomata. Sebagian
mengalami proses transpirasi karena suhu yang panas dari cahaya matahari
mempercepat transpirasi pada praktikum ini, sesuai literatur dari trisnawati (2013)
munculnyan kelayuan tanaman menjadi tertunda. Suhu yang tinggi memacu laju
menjadi layu
Pada penelitian ini bsik pada masing masing percobaan tiap perakuan
tanpa daun proses transpirasi tidak berjalan dengan baik karena proses transpirasi
menguap melalui stomata dan pada percobaan ini stomata telah hilang dan
transpirasi terjadi di tempat ain seperti kutikula atau lentisel, hal ini sesuai literatur
dari Alam (2022) yaitu Proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang
kutikula, dan lentisel 80% air yang ditranspirasikan berjalan melewati lubang
Dengan perlakuan kipas angin laju transpirasi karenan ki[as angin dapat
mempengaruhi laju transpirasi sesuai dengan penelitian dari Delayota (2016) yaitu
estimasinya. Faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal.
Berdasarkan penelitian Fatonah et al. (2013), Faktor internal antara lain ukuran
daun; tebal tipisnya daun; tebal lapisan lilin pada daun; jumlah rambut daun;
jumlah, bentuk dan lokasi stomata; umur jaringan daun; keadaan fisiologis
jaringan daun; dan laju metabolisme tumbuhan. Faktor eksternal antara lain
radiasi cahaya; suhu; kelembaban udara; angin; kandungan air tanah; gradien
Kesimpulan
4. Faktor internal laju transpirasi antara lain ukuran daun, tebal tipisnya
daun, tebal lapisan lilin pada daun, jumlah rambut daun, jumlah,
oleh faktor eksternal laju transpirasi yaitu radiasi matahari suhu dan
transpirasi yang tinggi sebab daun yang dimiliki oleh tanaman tersebut
Saran
Sebaiknya diberi kapas pada setiap cup yang menjadi wadah agar
air tidak ikut menguap secara langsung dan perhitungan laju transpirasi
22.
Fatimah, Z., Sitawati, Suryanto, A., & Thamrin, M. (2022). Pengaruh Interval
Lestari, G. S. (2015). Tanaman Hias Lanskap Edisi Revisi. Penerbit Swadaya, 25-
27.
Punti Kayu . Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 30.
Sukmawan, Y., Riniarti, D., Utoyo, B., & Rifai, A. (2019). Efisiensi Air Pada
https://doi.org/10.35760/jpp.2019.v3i2.2331
Sukmawan, Y., Sesar, A. K. R., Parapasan, Y., Riniarti, D., & Utoyo, B. (2018).
Pengaruh mulsa organik dan volume air siraman pada beberapa sifat kimia
LAMPIRAN