IPA Demonstrasi Kls VI SD
IPA Demonstrasi Kls VI SD
PENDAHULUAN
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar menganjar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran.
Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga
menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa
guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting
dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu
memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat
jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung
3). Tujuan pendidikan nasional ini sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu
tingkatan sekolah yang kemudian dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang
kesulitan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai mata pelajaran ............
pelajaran ............ peringkat nilainya menempati urutan paling bawah dari enam
mata pelajaran yang diUAS kan, bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu
pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilalukan agar siswa
tujuan pembelajaran khusus yang dibuat oleh guru mata pelajaran ............ dapat
tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
kelebihan dan kelemahan, maka pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau
pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang
proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru,
dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang
pada gilirannya diharapkan konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru
dapat dipahami oleh siswa. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas
maka dalam penelitian ini memilih judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
demonstrasi.
D. Hipotesis Tindakan
pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa kelas
…………………… akan lebih baik dibandingkan dengan proses belajar
E.Manfaat Penelitian
demonstrasi.
dengan baik.
3. Bagi lembaga dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah
F.Batasan Masalah
1. Konsep ............ yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada pokok
bahasan ……………
…………………………………………………………………………..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (KBBI,
1996: 14).
belajar adalah suatu peoses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang
bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan
dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi
tertentu.
B. Hakikat ............
fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan
bentuk angka-angka.
2. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat memahami
bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan
asumsi tersebut lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam
metode ilmiah dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil
(produk).
unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling
200: 5).
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku pada diri individu
berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai
keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,
moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam
secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
mengajar ............ meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan,
pengajaran .............
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Menurut Poerwodarminto (1991: 768), Hasil Belajar belajar adalah hasil yang
dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini Hasil Belajar belajar merupakan
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian
yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya
setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut
dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana
Sejalan dengan Hasil Belajar belajar, maka dapt diartikan bahwa Hasil
Belajar belajar ............ adalah nilai yang dipreoleh siswa setelah melibatkan
E. Metode Demonstrasi
mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya
disampaikan ke kelas dan dievaulasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini,
siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh
guru. Jadi demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim
suatu perusahaan atau instansi, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat,
dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperlihatkan pada apa yang
memenej suatu perusahaan baik kecil atau pun besar, sehingga mereka dapat
memilih dan memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui
4. Apakah anda telah mencoba, atau telah mempatekkan terlebih dahulu, agar
6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi keterangan
8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu
perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan,
melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa
lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya
memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan
menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa.
Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses belangsungnya
demonstrasi, dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila
waktu tidak tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-
demonstasi bila siswa tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang
menyertai dengan teknik yang lain, atau menkombinasikan dengan lain, sehingga
F. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi
belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Nur (2001: 3) bahwa siswa yang termotivasi dalam
belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam
mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan
3. Macam-macam Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan
dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada
yang pokok.
motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya tidak perlu
dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
belajar. Misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya
2) Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal kegiatan
siswa TIK yang akan dicapai sehingga dengan demikian siswa berusaha
Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu yang
bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam melakuakan sesuatu
perbuatan.
5) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat yang
besar.
6) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau belajar
dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti dalam
kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak ada ulangan.
Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan diadakan ulangan
lisan, barulah siswa giat belajar dengan menghafal agar ia mendapat nilai
yang baik. Jadi, angka atau nilai itu merupakan motivasi yang kuat bagi
siswa.
yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang
dari laur, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan
lain sebagainya.
G. Gaya Belajar
Kalangan pendidik telah menyadari bahwa peserta didik memiliki
bermacam cara belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya
penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang
dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu
oleh kebisingan. Perserta didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori,
mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mereka mungkin banyak bicara dan
cenderung impulsive, semau gue, dan kurang sabaran. Selama pelajaran, mereka
mungkin saja gelisah bila tidak bisa leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu.
Cara mereka belajar boleh jadi tampak sembarangan dan tida karuan.
Tentu saja, hanya ada sedikit siswa yang mutlak memiliki satu jenis cara
belajar yang berkombinasi antara visual, auditori dan kinestik. Namun, 8 siswa
lainnya. Sehingga mereka mesti berupaya keras untuk memahami pelajaran bila
tidak ada kecermatan dalam menyajikan pelajaran sesuai dengan ara yang mereka
sukai. Guna memenuhi kebutuhan ini, pengajaran harus bersifat mulitsensori dan
METODE PENELITIAN
teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.
penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu, (a) guru sebagai penelitia; (b)
eksperimental.
penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama dari penelitian
tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru
secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi.
peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa,
sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek Penelitian
bahasan ………….
B. Rancangan Penelitian
Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
2000: 3).
Sedangkah menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke
dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Putar
an 2
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Putar
an 3
Tindakan/
Observasi
Rencana yang
Refleksi direvisi
Tindakan/
Observasi
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
4. Tes formatif
Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan
perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui Hasil Belajar belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh
respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembelajaran.
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
Σ N = Jumlah siswa
kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar
bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari
demonstrasi dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-
siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 80 √ 12 30 √
2 50 √ 13 70 √
3 80 √ 14 80 √
4 60 √ 15 70 √
5 40 √ 16 70 √
6 80 √ 17 70 √
7 70 √ 18 80 √
8 60 √ 19 60 √
9 70 √ 20 80 √
10 80 √ 21 100 √
11 60 √ Jumlah 710 8 2
Jumlah 730 6 5
Jumlah Skor 1440
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2100
Rata-Rata Skor Tercapai 68,57
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
demonstrasi diperoleh nilai rata-rata Hasil Belajar belajar siswa adalah 68,57
dan ketuntasan belajar mencapai 66,67% atau ada 14 siswa dari 21 siswa
sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama
secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh
nilai ≥ 65 hanya sebesar 66,67% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih
merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif II dan alat-
jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai
berikut.
Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 80 √ 12 70 √
2 70 √ 13 60 √
3 90 √ 14 90 √
4 60 √ 15 90 √
5 50 √ 16 80 √
6 60 √ 17 80 √
7 70 √ 18 80 √
8 80 √ 19 60 √
9 80 √ 20 80 √
10 70 √ 21 70 √
11 80 √ Jumlah 760 8 2
Jumlah 790 8 3
Jumlah Skor 1550
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2100
Rata-Rata Skor Tercapai 73,80
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 16
siswa adalah 73,81 dan ketuntasan belajar mencapai 76,19% atau ada 16
siswa dari 21 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan alat-
jumlah siswa 21 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi)
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III
tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah
sebagai berikut.
Keterangan Keterangan
No. Urut Skor No. Urut Skor
T TT T TT
1 80 √ 12 70 √
2 90 √ 13 80 √
3 90 √ 14 100 √
4 60 √ 15 90 √
5 90 √ 16 90 √
6 90 √ 17 80 √
7 90 √ 18 90 √
8 80 √ 19 80 √
9 60 √ 20 100 √
10 80 √ 21 80 √
11 80 √ Jumlah 860 10 -
Jumlah 890 9 2
Jumlah Skor 1750
Jumlah Skor Maksimal Ideal 2100
Rata-Rata Skor Tercapai 83,33
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Klasikal : Tuntas
sebesar 83,33 dan dari 21 siswa yang telah tuntas sebanyak 19 siswa dan
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
d. Revisi Pelaksanaan
demonstrasi dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan
dapat tercapai.
C. Pembahasan
memiliki dampak positif dalam meningkatkan Hasil Belajar belajar siswa. Hal
ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III)
yaitu masing-masing 66,67%, 76,19%, dan 90,48%. Pada siklus III ketuntasan
positif terhadap Hasil Belajar belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami
peningkatan.
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat
baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus,
dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (66,67%), siklus II
jawaban siswa hasil wawancara yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan
untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar ............ lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal
persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan atau
lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam taraf yang
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon.
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon,
Inc. Boston.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi
UGM.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
TAHUN ............
LAPORAN
OLEH
…………………
NIP: …………………
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil
Nama : ……………………..
NIP : ……………………
Unit Kerja : ………………………
Judul : Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil
……………….Tahun ............
Mengetahui
Ketua PD PGRI II Kepala ………………….
Kabupaten …………….. Kec……………………………….
…………………………….. …………………………..
NPA: NIP: …………….
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penetapan angka kredit
kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional guru. Karya ilmiah ini tidak
dipublikasikan tetapi telah disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan di
perpustakaan ……………………………………..
Tanggal : ……………………
Pustakawan Kepala
……………… …………………..
…………………………… …………………….
……………………… ……………………….
NIP: …………….
KATA PENGANTAR
Hasil Belajar Belajar ............ Pada Siswa Kelas …………………… Tahun ............”,
penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan
sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi
teman sejawat juga anak didik pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.
Penulis
ABSTRAK
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Abstrak ............................................................................................................. v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Hakekat .............................................................................. 6
E. Metode demonstrasi............................................................ 9
C. Pembahasan ....................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 39
B. Saran .................................................................................. 39