Anda di halaman 1dari 21

HAK CIPTA

A. Ridwan Siregar
PENGERTIAN HAK CIPTA
• Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau penerima
hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku (UU 19/2002)
• Hak cipta merupakan hak ekslusif, yang memberi arti bahwa
selain pencipta maka orang lain tidak berhak atasnya
kecuali atas izin penciptanya

16-Mar-22 Hak Cipta 2


PENGERTIAN HAK CIPTA (Lanjutan)
• Hak cipta timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan
dilahirkan
• Hak cipta tidak dapat dilakukan dengan cara penyerahan
nyata karena ia mempunyai sifat manunggal dengan
penciptanya dan bersifat tidak berwujud (vide: Penjelasan
Pasal 4 Ayat 1 UU 19/2002)
• Hak cipta tidak dapat digadaikan (sifat manunggal), karena
jika digadaikan berarti si pencipta harus ikut beralih ke
tangan kreditur
16-Mar-22 Hak Cipta 3
ISTILAH-ISTILAH DALAM HAK CIPTA
• Pencipta: adalah seorang atau beberapa orang secara bersama-sama
yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan
pikiran, imajinasi, cekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan
dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi
• Pemegang hak cipta: adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau
pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut
• Ciptaan: adalah hasil setiap karya pencipta dalam bentuk yang khas
dan menunjukkan keasliannya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni,
dan sastra

16-Mar-22 Hak Cipta 4


PENGATURAN TENTANG HAK CIPTA DALAM
HUKUM NASIONAL
• Zaman Belanda  diatur pada Auteurswet 1912 Staatsblad No. 600
• Setelah kemerdekaan  diatur dalam: UU 6/1982, diperbaharui
dengan UU 7/1987, diperbaharui dengan UU 12/1997, dan
diperbaharui dengan UU 19/2002
• UUHC sangat diperlukan untuk mendorong dan melindungi pencipta
dan hasil karya ciptaannya
• Selanjutnya UUHC melindungi secara yuridis penyebarluasan hasil
kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra yang pada
gilirannya dapat mempercepat proses pertumbuhan kecerdasan dan
kehidupan bangsa
16-Mar-22 Hak Cipta 5
STAATSBLAD (LEMBARAN NEGARA)
• Staatsblad adalah penyebutan singkat dari Het Staatsblad van
Nederlandsch-Indie atau Het Staatsblad van Indonesie, merupakan
referensi pemuatan publikasi dari segala bentuk
pengumuman, ordonantie (UU) dan reglement (keputusan pemerintah)
• Staatsblad  Lembaran Negara Republik Indonesia Serikat  Lembaran
Negara Republik Indonesia (LNRI), merupakan publikasi berkala dengan
penomoran pemuatan, yang berisikan berbagai informasi berkaitan
dengan segala bentuk kebijakan, pengumuman, peraturan, dan
perundangan yang dikeluarkan oleh badan, lembaga, atau pemerintah
• Setelah pencatatan dan dipublikasikan dalam LNRI mempunyai
kekuatan pemaksaan atas pemberlakuan di seluruh wilayah
kedaulatan RI
16-Mar-22 Hak Cipta 6
PENGATURAN HAK CIPTA MENURUT
KONVENSI INTERNASIONAL
1. Berne Convention for the Protection of Literary and Artistic Works
2. Universal Copyright Convention 1955
3. Rome Convention for tile Protection of Performers, Producers of Phonograms and
Broadcasting Organizations 1961
4. WIPO (World Intellectual Property Organization) Copyright Treaty (WCT) 1996
5. WIPO Performances and Phonograms Treaty (WPPT) 1996
6. Brussels Convention relating to the Distribution of Programme carrying signals
transmitted by Satellite 1974
7. Convention for tile Protection of Producers of Phonograms against Unauthorized
Duplication of Their Phonograms 1971
8. Treaty on the International Registration of Audiovisual Works (Film Register
Treaty) 1991
*A phonogram, the sound recording element of a phonorecord
16-Mar-22 Hak Cipta 7
KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG
HAK CIPTA
1. TRIPS (Trade-Related Aspects of Intellectual Property
Rights) (Marrakesh Agreement 15 April 1994)
2. OAPI (Organisation Africaine de la Propriété Intellectuelle)
(Bangui Agreement Revising Extracts 24 February 1999)
3. OAPI (Bangui Agreement 2 March 1977)
4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)
(Intellectual Property Excerpts 8 December 1993)

16-Mar-22 Hak Cipta 8


KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG
HAK CIPTA (Lanjutan)
• Konvensi Bern (sebagai yang tertua) hingga 1 Januari 1996 telah
diratifikasi oleh 117 negara
• Belanda pada 1 November 1912 memberlakukan keikutsertaannya
dalam Konvensi Bern berdasarkan asas konkordansi bagi lndonesia
• Dengan demikian, Indonesia sejak 1912 telah mempunyai UU hak cipta
(Auteurswet 1912) berdasarkan UU Belanda 29 Juni 1911 (Staatsblad
No. 197) yang memberi wewenang kepada Ratu Belanda untuk
memberlakukan bagi negara Belanda sendiri dan negara-negara
jajahannya Konvensi Bern 1886 termasuk revisi yang dilakukan pada 13
November 1908 di Berlin

16-Mar-22 Hak Cipta 9


KONVENSI INTERNASIONAL TENTANG
HAK CIPTA (Lanjutan)
• Sejak 15 Maret 1958, Indonesia menyatakan berhenti menjadi
anggota Konvensi Bern berdasarkan Surat No. 15.140 XII tanggal 15
Maret 1958
• Dalam kurun waktu sekitar 100 tahun keberadaan Konvensi Bern,
tercatat 5 negara yang menyatakan berhenti menjadi anggota
konvensi, yaitu: Haiti (1887-1943), Montenegro (1893-1900), Liberia
(1908-1930), lndonesia (1913-1960), dan Syria (1924-1962)
• 30 tahun kemudian, 7 Mei 1997 lndonesia menyatakan ikut serta
kembali menjadi anggota Konvensi Bern dengan melakukan ratifikasi
dengan Keppres 16/1997 sebagai konsekuensi keikut-sertaan
Indonesia dalam forum WTO, yang diratifikasi dengan UU 7/1994

16-Mar-22 Hak Cipta 10


PENGATURAN HAK CIPTA DALAM
HUKUM NASIONAL
Sejak Indonesia menyatakan berdaulat penuh pada 17
Agustus 1945 diikuti dengan dibuatnya UUD 45 pada
tanggal 18 Agustus 1945, maka berdasarkan Pasal 2
Aturan Peralihan UUD 45 maka semua peraturan
perundangan peninggalan zaman kolonial Belanda
tetap langsung berlaku sepanjang belum dibuat yang
baru dan tidak bertentangan dengan UUD 1945

16-Mar-22 Hak Cipta 11


PENGATURAN HAK CIPTA DALAM
HUKUM NASIONAL (Lanjutan)
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka khusus yang berkaitan dengan
pengaturan hak cipta diberlakukan Auteurswet 1912, yang kemudian
diganti sbb:
1. UU 6/1982 Tentang Hak Cipta
2. UU 7/1987 Tentang Perubahan UU 6/1982 Tentang Hak Cipta
3. UU 12/1997 Tentang Perubahan UU 6/1982 Sebagaimana Diubah
Dengan UU 7/1987 Tentang Hak Cipta
4. UU 19/2002 Tentang Hak Cipta Yang Menyatakan Mencabut UU Lama
Tentang Hak Cipta
5. UU 4/1990 Tentang Wajib Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam
16-Mar-22 Hak Cipta 12
PERATURAN PELAKSANAAN UUHC
1. PP 14/1986 dan PP 7/1989 Tentang Dewan Hak Cipta
2. PP 1/1989 Tentang Penerjemahan dan Perbanyakan Ciptaan Untuk
Kepentingan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Pengembangan
3. Keppres 18/1997 Tentang Pengesahan Bern Convention for The Protection
of Literary and Artistic Works
4. Keppres 17/1988 Tentang Pengesahan Persetujuan Mengenai Perlindungan
Hukum Secara Timbal Balik Terhadap Hak Cipta Atas Rekaman Suara Antara
R.I. dengan Masyarakat Eropa
5. Keppres 25/1989 Tentang Pengesahan Persetujuan Mengenai Perlindungan
Hukum Secara Timbal Balik Terhadap Hak Cipta antara R.I. dengan Amerika
Serikat
16-Mar-22 Hak Cipta 13
PERATURAN PELAKSANAAN UUHC (Lanjutan)
6. Keppres 38/1993 Tentang Pengesahan Persetujuan Perlindungan Hukum
Secara Timbai Balik Terhadap Hak Cipta antara R.l. Dengan Australia
7. Keppres 56/1994 Tentang Pengesahan Persetujuan Mengenai Perlindungan
Terhadap Hak Cipta Antara R.I. Dengan Inggris
8. Peraturan Menteri Kehakiman No. M.01-HC.03.01 Tahun 1987 Tentang
Pendaftaran Ciptaan
9. Keputusan Menteri Kehakiman No. M.04.PW.07.03 Tahun 1988 Tentang
Penyidikan Hak Cipta
10. Surat Edaran Menteri Kehakiman No. M.01.PW 07.03 Tahun 1990 Tentang
Kewenangan Menyidik Tindak Pidana Hak Cipta
11. Surat Edaran Menteri Kehakiman No. M.02 .Ic.03.01 Tahun 1991 Tentang
Kewajiban Melampirkan NPWP Dalam Permohonan Pendaftaran Ciptaan
dan Pencatatan Pemindahan Hak Cipta Terdaftar
16-Mar-22 Hak Cipta 14
UNDANG-UNDANG HAK CIPTA
• UUHC yang berlaku di Indonesia adalah UU 19/2002, yang sebelumnya
UU ini berawal dari UU 6/1982 menggantikan Auteurswet 1912
• UUHC dikeluarkan sebagai upaya Pemerintah untuk merombak sistem
hukum yang ditinggalkan oleh Pemerintah Hindia Belanda kepada
suatu sistem hukum yang dijiwai falsafah Pancasila
• Pekerjaan membuat satu perangkat materi hukum yang sesuai dengan
hukum yang dicita-citakan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
• UUHC 1982 yang diperbaharui dengan UU No. 7 Tahun 1987 dan
diperbaharui lagi dengan UU No. 12 Tahun 1997, terakhir dengan UU No.
19 Tahun 2002

16-Mar-22 Hak Cipta 15


PROSEDUR PENDAFTARAN HAK CIPTA
Permohonan pendaftaran hak cipta diajukan kepada Menteri
Kehakiman dan HAM melalui Direktorat Jenderal HKI dengan surat
rangkap dua, ditulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas folio
berganda dalam surat permohonan itu tertera:
1. Nama, kewarganegaraan, dan alamat pencipta
2. Nama, kewarganegaraan, dan alamat pemegang hak cipta
3. Nama, kewarganegaraan, dan alamat kuasa
4. Jenis dan judul ciptaan
5. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali
6. Uraian ciptaan rangkap tiga
16-Mar-22 Hak Cipta 16
PROSEDUR PENDAFTARAN HAK CIPTA
(Lanjutan)
• Apabila surat permohonan pendaftaran ciptaan telah memenuhi
syarat-syarat tersebut, ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya
didaftarkan oleh Direktorat Hak Cipta, Paten, dan Merek dalam Daftar
Umum Ciptaan dengan menerbitkan surat pendaftaraan ciptaan
dalam rangkap 2
• Kedua lembaran tersebut ditandatangi oleh Direktur Jenderal HKI
atau pejabat yang ditunjuk, sebagai bukti pendaftaran, sedangkan
lembar kedua Surat Pendaftaran Ciptaan tersebut beserta surat
permohonan pendaftaran ciptaan dikirim kepada pemohon dan
lembar pertama disimpan di Kantor Direktorat Jenderal HKI

16-Mar-22 Hak Cipta 17


JANGKA WAKTU PERLINDUNGAN HAK CIPTA
1. Ciptaan buku, ceramah, alat peraga, lagu, drama, tari, seni rupa,
arsitektur, peta, seni batik terjemahan, tafsir, saduran, berlaku selama
hidup pencipta ditambah 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia
2. Ciptaan program komputer, sinematografi, fotografi, database, karya
hasil pengalihwujudan berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali
diumumkan
3. Ciptaan atas karya susunan perwajahan karya tulis yang diterbitkan,
berlaku selama 25 tahun sejak pertama kali diterbitkan
4. Ciptaan yang dimiliki atau dipegang oleh badan hukum berlaku selama
50 tahun sejak pertama kali diumumkan
5. Ciptaan yang dipegang atau dilaksanakan oleh negara berdasarkan
ketentuan pasal 10 ayat (2) huruf b, berlaku tanpa batas

16-Mar-22 Hak Cipta 18


CIPTAAN YANG DILINDUNGI (Pasal 12 UUHC)
Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout) karya tulis yang diterbitkan,
dan semua hasil karya tulis lain
1. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu
2. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan
3. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks
4. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomime
5. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi,
seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan
6. Arsitektur
7. Peta
8. Seni batik
9. Fotografi
10. Sinematografi
16-Mar-22 Hak Cipta 19
TANPA PERLINDUNGAN HAK CIPTA
(Pasal 13 UUHC)
1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga Negara
2. Peraturan Perundang-undangan
3. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah
4. Putusan pengadilan atau penetapan hakim
5. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-
badan sejenis lainnya

16-Mar-22 Hak Cipta 20


TERIMA KASIH

16-Mar-22 Hak Cipta 21

Anda mungkin juga menyukai