Denaturasi Protein
Denaturasi Protein
Asisten: Nurlina
ABSTRAK
Protein merupakan biomolekul berukuran besar, tersusun atas sejumlah rantai asam
amino yang berikatan dengan ikatan peptida serta membentuk struktur tiga dimensi tertentu.
Protein dapat terdenaturasi yang dimana terjadi pemecahan protein dalam hal ini terjadi
perubahan kimia, fisik, dan biologi daripada protein yang dengan sendirinya dapat merubah
sifat protein alaminya. Tujuan praktikum untuk mengamati dan mempelajari tentang denaturasi
protein dalam putih telur dan susu melalui berbagai perlakuan. Adapun metode yang dilakukan
dengan melakukan pemanasan terhadap salah satu sampel dan menghomogenkan sampel
lainnya dengan susu dan telur. Alat yang digunakan bunsen, gelas piala, penjepit, pipet tetes,
rak tabung, dan tabung reaksi. Bahan yang digunakan adalah air, alkohol 70%, biuret, jeruk
nipis, NaCl 5 %, NaHCO3 5%, putih telur, dan susu. Hasil yang didapatkan terdapat sampel
yang mengalami denaturasi dengan ditemukan adanya gumpalan. Kesimpulannya bahan yang
bersifat asam, basa, dan pelarut organik dapat menyebabkan denaturasi.
Kata Kunci: Protein, Denaturasi, Pengendapan
1. PENDAHULUAN disebut sebagai sebagai polipeptida.
Menurut Rosana (2019), kata protein Struktur dari protein yaitu struktur primer,
berasal dari Bahasa Yunani “Proteios” yang struktur sekunder, struktur tersier, dan
berarti “barisan pertama”. Struktur protein struktur kuartener.
merupakan sebuah struktur biomolekuler Menurut Rosaini et al. (2015),
dari suatu molekul protein. Setiap protein, denaturasi adalah suatu perubahan struktur
khususnya polipeptida merupakan suatu protein yang dimana proses ini mengubah
polimer yang menjadikan sebab adanya struktur molekul tanpa memutuskan ikatan
urutan terbentuk dari berbagai asam L-α- peptida. Nilai nutrisi protein tidak hilang
amino (nama lain urutan ini disebut sebagai karena dengan denaturasi bahkan mungkin
residu). Syarat yang harus dipenuhi suatu bertambah dari segi gizi, denaturasi dapat
rantai yang panjangnya kurang dari 40 meningkatkan daya cerna suatu protein.
residu Menurut Erianti et al. (2015), faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya denaturasi Pada percobaan ini akan dilakukan
protein yaitu suhu, pH, tekanan, aliran pengujian denaturasi protein dengan
listrik, adanya campuran bahan kimia, menggunakan bahan utama berupa putih
alkohol, dan agen pereduksi. Panas dapat telur. Mula-mula 300 mL air dipanaskan
menyebabkan denaturasi protein karena dalam gelas piala di atas bunsen sampai
dapat mengacaukan ikatan hydrogen yang mendidih. Setelah itu, putih telur akan
meningkatkan energi kinetic serta hal ini dituangkan ke dalam enam tabung reaksi
menyebabkan protein molekul bergerak masing-masing 5 mL. Kemudian tabung
atau bergetar dengan cepat sehingga reaksi pertama ditempatkan dalam tempat
mengacaukan ikatan molekul tersebut. penangas air selama 5 menit atau sampai
Suatu protein yang mengalami denaturasi susu mendidih. Tabung reaksi kedua
akan berkurang kelarutan cairannya ditambahkan 5 mL NaCl 5% kemudian
sehingga mudah mengendap. Hal tersebut diaduk hingga homogen. Tabung reaksi
dikemukakan juga oleh Damodaran dan ketiga ditambahkan 5 mL NaHCO3 5%.
Paraf (2017), faktor yang menjadi penyebab Kemudian, diaduk hingga tercampur..
denaturasi protein adalah lingkungan ionic, Tabung reaksi keempat ditambahkan 5 mL
pH, interaksi konstituen, dan suhu. jus lemon kemudian diaduk hingga
homogen. Selanjutnya, tabung reaksi
2. MATERI DAN METODE kelima ditambahkan 5 mL alkohol 70%
2.1 Alat dan Bahan kemudian diaduk hingga larut. Tabung
2.1.1 Alat reaksi keenam ditambakan 5 mL biuret
Alat yang digunakan adalah bunsen kemudian diaduk hingga larut. Setelah
(2 buah), gelas piala (2 buah), penjepit (2 melakukan percobaan pada kelima tabung
buah), pipet tetes (12 buah), rak tabung (2 reaksi catat hasil praktikum pada tabel data
buah), tabung reaksi (12 buah). pengamatan denaturasi protein.
2.1.2 Bahan 2.2.2 Denaturasi Protein pada Sampel
Bahan yang digunakan adalah air Susu
(600 mL), alkohol 70% (10 mL), biuret (10 Pada percobaan ini akan dilakukan
mL), jeruk nipis (10 mL), NaCl 5% (10 mL), pengujian denaturasi protein dengan cara
NaHCO3 5% (10 mL), putih telur ayam (30 menggunakan bahan utama berupa susu.
mL), dan susu (250 mL). Mula-mula 300 mL air dipanaskan dalam
2.2 Metode gelas piala di atas bunsen hingga sampai
2.2.1 Denaturasi Protein pada Sampel mendidih. Setelah itu, susu dituangkan ke
Putih Telur dalam 6 tabung reaksi masing-masing
5mL. Kemudian tabung reaksi pertama
ditempatkan dalam penangas air selama 5 diaduk hingga homogen. Tabung reaksi
menit atau sampai susu mendidih. Tabung kelima ditambahkan 5 mL alkohol 70%
reaksi kedua ditambahkan 5 mL NaCl 5% kemudian diaduk hingga terlarut. Tabung
kemudian diaduk hingga terlarut. Tabung reaksi keenam ditambakan 5 mL biuret
reaksi ketiga ditambahkan 5 mL NaHCO3 kemudian diaduk hingga terlarut. Setelah
5% kemudian diaduk hingga terlarut.. melakukan percobaan pada kelima tabung
Selanjutnya, pada tabung reaksi keempat reaksi catat hasil praktikum pada tabel data
ditambahkan 5 mL jus lemon kemudian pengamatan denaturasi protein