Anda di halaman 1dari 14

Sejarah Peradaban Mesofotamia

Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani dari kata “Mesos


(Tengah)” dan Patmos (Sungai), yang artinya “daerah diantara
sungai-sungai”. Sungai yang dimaksud adalah sungai Trigis dan
sungai Eufrat.
Kawasaan di lembah sungai Eufrat dan Tigris di bagi secara alami
menjadi dua kawasaan yaitu Mesopotamia atas dan Mesopotamia
bawah (Babilonia). Pada zaman dahulu Mesopotamia atas memiliki
dua pusat peradaban utama, satu berada diwilayah Eufrat atas dan
pusat yang lama terletak dimuara Zab (sungai Tigris atas).
Mesopotamia bawah yang merupakan situs bangsa Sumeria dan
Akkadia, secara alami juga terbagi menjadi bagian utara dan
selatan. Bagian utara terpusat disekitar Babillon, sedang bagian
selatan terpusat di kota-kota Sumeria seperti Lama, Esidu, dan Ur.
Bangsa ini hidup pada 4000 SM dan dapat bertahan dengan
melakukan irigasi.
Dilihat dari kondisi Geografi disebelah Utara Mesopotamia dibatasi
oleh bukit-bukit, gunung-gunung batu, dan area pertanian.
Sedangkan disebelah Selatan Mesopotamia dihiasi dengan rawa
yang luas dan tanah tandus
Tahun 3500 SM sampai 600 SM di wilayah Irak khusunya lembah
sungai Trigis berdiri beberapa kerajaan besar yang membangun
peradaban dunia paling awal, seperti Sumeria, Akkad, Assyiria dan
Babilonia.
Tahun 539 SM wilayah ini (Mesopotamia) dikuasai kerajaan Persia
setelah mengalahkan Babilonia Baru.
Tahun 331 SM Iskandar Agung (Iskandar Dzulkarnain/Alexander
The Great) mengusir bangsa Persia yang kemudian pemerintahan
Yunani berkuasa di wilayah ini (Orang Yunani menyebutnya
Mesopotamia).
Tahun 115 SM wilayah itu menjadi bagian dari kekaisaran Roma
selama 500 tahun. Kemudian sebagian daerahnya dikuasai Persia
daerah lain tetap dikuasai roma hingga datangnya Islam.
Daerah Mesopotamia ini, sekarang lebih dikenal dengan Republik
Irak. Dikawasaan Mesopotamia ini, terdapat berbagai macam
bangsa (suku).

Bangsa yang Pernah Berkuasa


Di Mesopotamia
Berikut ini terdapat beberapa bangsa yang pernah berkuasa
di Mesopotamia, yakni sebagai berikut:

 Bangsa  Sumeria
Bangsa Sumeria merupakan bangsa pribumi Mesopotamia mereka
telah ada sejak 5000 SM, peradaban Sumeria berhasil kepada titik
puncak pada tahun 2000 SM sekaligus abad kehancurannya, pada
fase berikutnya Bangsa Sumeria bercampur baur dengan peradaban
yang datang kemudian ke Mesopotamia semisal Akkadia, Babylonia
(amori) dan Asyyiria.
Bangsa Sumeria terkenal akan kemampuannya dalam bidang
agraris dan ternak hewan, selain itu mereka mampu menciptakan
teknik penulisan “paku” sekitar tahun 3000 SM. Mereka
menggunakan ± 350 tanda gambar, setiap gambar merupakan satu
suku kata. Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah liat yang
digoresi/ditulisi menggunakan karang yang keras dan berujung
tajam. Mereka pun ahli dalam masalah ukiran kayu.
Bangsa Sumeria mendirikan kota-kota, antara lain adalah kota Ur
dan Sumer. Dimana pusat pemerintahan pada saat itu berada di
kota Ur (kota tertua pada masa bangsa Sumeria). Raja yang
memerintah adalah Ur Nanseh (2500SM) setelah itu Raja Gudea
(2400SM). Selama kurang lebih 500 tahun bangsa sumeria
mengalami beberapa tragedi perebutan kekuasaan, akhirnya bangsa
itu lemah dalam hal persatuan. Dalam kelemahan itu, bangsa
Akkadia dipimpin oleh Raja Sargon melakukan penyerangan dan
berhasil menaklukan sumeria pada tahun kurang lebih 2000 SM.

 Bangsa Akkadia
Setelah berhasil merebut kekuasaan dari Sumeria, bangsa Akkadia
menjadi penguasa di Mesopotamia. Bangsa Akkadia adalah bangsa
semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab ke wilayah Irak Tengah
(Akkad) pada millennium ke-3 SM, masa keemasan Dinasti
Sumeria berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan-kerajaan
tersebut dalam satu kesatuan dibawah kekuasaan Raja Kish yang
dikenal dengan masa Lugalzagezi. Seperempat abad setelah itu
Munculah King Sargon (Shargoni-Shar-Ali), raja pertama dari
Imperium Akkadia. Ia mendirikan sebuah kota yang bernama
Akkadah sekaligus menjadikannya Ibu Kota dari Mesopotamia.
Pada masa pemerintahan bangsa Akkadia, sebagian kebudayaannya
diambil dari kebudayaan bangsa Sumeria. Maka muncullah sebuah
istilah Summer-Akkad berbahasa Semit. Namun secara teori
peradaban Akkadia banyak dipengaruhi oleh peradaban Sumeria
seperti perhitungan kalender tahunan berdasarkan bulan, hitungan
bilangan, timbangan, jarak dan lainnya, bahkan bangsa Akkadia
mampu membuat alat-alat dari bahan tembaga dan merakit
kendaraan perang. Bangsa Akkadia tidak pernah mengenal tulisan,
karena mereka terbiasa dengan tradisi oral (percakapan) akan
tetapi lambat laun mereka mulai mengerti akan pentingnya sebuah
aksara untuk menulis bahasa mereka yaitu Bahasa Arami.
Selama kurang lebih 400 tahun berkuasa di Mesopotamia, akhirnya
kekuasaan Akkadia berhasil ditaklukkan oleh bangsa Amorit (dari
syiria sekarang), yang bergerak masuk ke wilayah Mesopotamia
melalui arah barat daya kemudian menyeberangi sungai Eufrat dan
melakukan penyerangan.

 Bangsa   Babilonia Kuno


Ketika bangsa Amorit ( salah satu dari Rumpun suku bangsa
Haimiah) menaklukkan bangsa Akkadia. Sejarawan mengatakan
bahwa kerajaan babilonia didirikan oleh bangsa Amorit. Kata
babilonia berasal dari kata “Babilu” yang artinya ( Gerbang Menuju
Tuhan).
Sekitar tahun 1800 SM, kerajaan Babilonia diperintahkan oleh
seseorang yang bernama Hammurabi. Serangan yang datang dari
bangsa Hittite telah memperlemah keadaan (1600 SM). Serangan
itu terjadi pada masa pemerintahan Samsu Iluna (putera
Hammurabi) pada 1595 SM, raja Mursilis memimpin penyerangan
terhadap kerajaan Babillonia lama dan menguasainya serta
membuat keadaan dalam abad gelap selama 150 tahun.

 Bangsa  Assyria
Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Assyria. Bangsa Assyira adalah
bangsa semit yang hijrah dari semenanjung Arab pada millennium
ke-3 SM dan menetap disebuah tempat yang dikenal dengan
(benteng Sharqat atau Asyur) diwilayah timur Laut Mesopotamia.
Pada Masa Akkadia, Assyiria merupakan sektor politik dan
kebudayaan Akkadia, barulah pada millennium ke-2 SM bangsa
Assyria tampil sebagai kekuatan politik terbukti ketika mereka
barhasil menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien. Mereka
membangun kota yaitu kota Asshur dan kota Niniveh yang
dijadikan ibu kota dari kekuasaan bangsa Asyria. Kekuasaan ini
disebut dengan corak militer. Hal ini dikarenakan Bangsa ini telah
menaklukkan daerah-daerah disekitar.
Shalmaneser I adalah orang pertama yang mendirikan Negara
Assyria (1206-1280 SM) putranya, Tukulti-Ninurta I, termasuk
salah satu raja Assyiria yang paling terkemuka terutama ketika
memerangi Babylon. Imperium Assyiria mencapai puncaknya
selama pemerintahan Sargon II. Bangsa Assyiria dikenal sebagai
bangsa yang pandai membuat kendaran, tank, dan berbagai alat
pendobrak, selain itu gaya arsitektur Assyiria memiliki ciri khas
tersendiri dan sangat Indah.
Lambat laun kerajaan Assyria lemah dan kelemahannya itu
diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang didaerah
Mesopotamia selatan. Bangsa ini menyerang kerajaan Assyria. Pada
tahun 612 SM, ibu kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga
mengakibatkan runtuhnya kerajaan Assyria

 Bangsa  Babilonia Baru


Setelah Babilonia berhasil merebut kekuasaanya kembali dari
Asyria dibawah pimpinan Raja Nebukhadnezer (Bukkhtanasar).
Kini babilonia menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan lagi.
Kerajaan ini disebut dengan Babilonia Baru karena Raja
Nebukhadnezer membangun kembali babilonia sehingga menjadi
pusat pemerintahan kembali dan di sebut dengan Babilonia Baru.
Namun kekuasaan politik babilonia ke dua ini tidak bertahan lama,
sepeninggalan Raja Nebukhadnezer wilayah ini ditaklukkan oleh
Sirus Agung dari Persia

Sejarah Babilonia
Babilon dalam bahasa Akkadia disebut “Babilani” artinya “the Gate
of God” (Gerbang Tuhan atau Dewa), namun pada kenyataannya
Babilon berasal dari bahasa Yunani bentuk dari istilah yahudi yaitu
“Babel” yang sekaligus menjadi ibukota babilonia. Disebelah utara
babilon berbatasan dengan Assyria, di sebelah Timur ada Elam,
bagian Selatan berbatasan dengan Gurun Arab dan di bagian
Tenggara berbatasan dengan Teluk Persia.
Penduduk asli babilonia berasal dari bangsa Amori yaitu rumpun
ras semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab pada millennium ke-3
SM kemudian mereka menetap di wilayah yang dikenal dengan
daerah Mari yang sebelumnya dikuasai oleh bangsa Sumeria dan
Akkadia. Lambat laun bangsa Amori mulai menggerogoti imperium
Akkadia dan berhasil mendirikan sebuah kota yang diberi nama
Babylon, sekaligus ibu kota dari bangsa Amori, Sosok Samuabi
sering disebut-sebut sebagi pendiri pertama Dinasti Amori pada
tahun 1830 SM.
Ada tiga periode dalam masa perkembangan dan peradaban
Babylon yaitu :

1. The Old Babylonian Periode (2000-1595 BC)


2. Midle Babylonian Periode (1595-1000 BC)
3. Neo Babylonian Periode (1000-539 BC

4. Perkembangan Babilonia
5. Kehidupan dan peradaban bangsa Amori yang menjadi Cikal
bangsa Babylon sangatlah berbeda dengan pola peradaban
bangsa Mesopotamia lainnya, bangsa Amori mampu
menciptakan sebuah model civil-peradaban baru hingga
mencapai puncaknya pada masa Raja Amori yang terkenal
yaitu Hammurabi (1728-1686).
6. Pada masa pemerintahan Hamurabi, Babylon sangat dikenal
oleh bangsa lain karena kekuatan ekspansi-militernya,
Hamurabi berhasil menghalau orang-orang Elam (Iran) dan
menguasai wilayah pegunungan diarah Utara dan Timur laut
Mesopotamia.
7. Tidak hanya itu Hamurabi terus berupaya memperkuat
kekuasaannya dengan cara beraliansi dengan bangsa-bangsa
kuat lainnya, dibidang pemerintahan ia pun membuat model
Undang-undang yang mengatur tata kehidupan masyarakat
dan kerajaan yang dikenal dengan istilah “Codex
Hammurabi”. Disisi lain kuil-kuil tempat penyembahan pun
dibangun oleh hamurabi, kesejahteraan para pendeta dan ahli
agama juga turut menjadi perhatiannya.
8. Sepeninggal kekuasaan Hamurabi, Babylonia semakin
melemah hingga pada akhirnya Bangsa Hitties yang berasal
dari Asia kecil dan utara Syiria menyerang Babylon dan
menaklukannya namun mereka kembali lagi ke Negara
asalnya,  namun malangnya Babylon mendapat serangan
kedua dari bangsa Khaskhi yang berasal dari pegunungan
timur laut Mesopotamia sekitar tahun 1550 SM dan berhasil
dikuasainya.
9. Setelah beradab-abad lamanya Babylon mengalami kekalahan
dan dikuasai oleh bangsa Khaskhi, bangsa Assyiria dan Elam,
akan tetapi ada saatnya dimana bangsa Babylon yang berasal
dari suku Kaldan bangkit dan memberontak pemerintahan
yang ada, saat itu bangsa Assyiria yang telah berkuasa.
Gubernur Babylon Nabopolassar memanfaatkan kelengahan
bangsa Assyiria paska kematian Raja mereka Ashurbanipal
(Asshur-bel-nisheshu) sehingga berhasil merebut Babylon
pada tahun 622 SM.
10. Pemerintahan Nabopolassar cukup mengesankan dimata
Bangsa Babylonia karena berhasil memukul mundur dan
menguasai Bangsa Assyiria dan Syiria berkat upaya aliansinya
dengan bangsa Media, akan tetapi Masa Pemerintahan yang
dianggap paling gemilang adalah periode kekuasaan
Nebukadnezar putra dari Nabopolassar.
11.Sepeniggal Nebukadnezar Babylon dipegang oleh Amel
Marduk anak dari Nebukadnezar, namun sayangnya  Marduk 
terlalu lemah dalam memimpin sehingga Babylon jatuh
ketangan Yahudi hingga akhirnya Babylon berhasil ditaklukan
oleh Bangsa Persia.\

Sosial, Budaya, Politik dan Kepercayaan


Peradaban Mesopotamia
 Kepercayaan (Agama)
Bangsa Sumeria ialah bangsa yang merintis peradaban
Mesopotamia. Maka, kepercayaan yang dianut bangsa ini pun
menjadi sebuah dasar dari kepercayaan-kepercayaan bangsa yang
menguasai Mesopotamia lainnya. Bangsa ini menganut
kepercayaan politeisme atau mempercayai adanya banyak dewa.

Baca Lainnya :  Curriculum Vitae

Pertama kali bangsa Sumeria masuk ke wilayah Mesopotamia,


mereka sudah memiliki system kepercayaan. Yang mana bangsa
Sumeria sudah menyebah para Dewa (Politheisme). Hingga bangsa
Babilonia semasa kejayaannya mengadopsi kepercayaan tersebut.
System dari peradaban Mesopotamia yang dianut yaitu, ketika
suatu Imperial menguasai wilayah Mesopotamia maka seluruh
Imperial atau bangsa yang lain harus mengikuti apa yangn di
perintah oleh Raja dari Imperial tertinggi, baik itu mengenai system
kepemerintahan maupun system keyakinan.
Bangsa Babilonia sejak masa purbanya sampai pada masa
perkembangannya menganut faham keTuhanan yang Politeistik.
Sekalipun faham ini cukup lama di anut bangsa Babilonia, tetapi
bangsa itu tidak mmpu merubah faham dan kepercayaannya. Dewa
pertama atau dewa tertinggi adalah dewa Marduk. Selain itu ada
dewa-dewa alam yang mereka sembah yakni:

 Enlil (Dewa Bumi)


 Ea (Dewa Air)
 Anu (Dewa Langit)
 Sin  (Dewa Bulan)Samas (Dewa matahari)
 Ereskigal (Dewa Kematian)

Di jelaskan pula, bahwa masyarakat Mesopotamia harus selalu


memenuhi kewajibannya kepada Dewa, yaitu:

1. Memberikan Dewa Rumah ( kuil )


2. Patung dewa harus berpakaian mahal
3. Harus mengelolah tanah dan memasak untuk para Dewa dari
jagung dan buah-buahan yang dittanam di tanah kuil dan
kebun.
4. Harus merayakan Festival untuk menyengakan para dewa

Salah satu kepercayaan agama Sumeria adalah bahwa kehidupan


dibumi adalah kehidupan hakiki, tidak ada kebahagiaan dan
kesenangan setelah dibumi. Sementara kehidupan kedua mirip
dengan kematian sekalipun bukan kematian yang sebenarnya,
kehidupan tersebut adalah tempat kembali setiap manusia, tidak
ada perbedaan antara yang baik dengan yang jahat siapapun tidak
dapat mengelak hal itu, kecuali Dewa.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh
masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika
bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah
ajaran agama Persia. Kitab Suci Awesta ini merupakan firman-dewa
dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia.

 Pemerintahan (Politik)
Sejak peradaban Mesopotamia berkembang, banyak terjadi
persaingan atau perebutan kekuasaan, yang mana tejadi konflik
internal antar bangsa (rumpun). Mulai dari pemimpin kekuasaan
bangsa Sumeria,  terus dikalahkan oleh bangsa Akkadia, dan setelah
Akkadia berkuasa, terkalahkan oleh bangsa Babilonia.
Namun ketika Babilonia kehilanggan pemimpin yang kuat, maka
terkalahkan oleh bangsa Asyri, tak lama akhirnya Babilonia mampu
untuk menguasai Mesopotamia kembali dengan sedikit perubahan
nama menjadi Babilonia Baru. Masa kejayaan bangsa Babilonia
yaitu pada masa kepemimpinan Raja Hamurabbi.
Selain sebagai raja, Hamurabbi juga seorang pemimpin agama
masyarakat Babilonia. Ia senantiasa memerintahkan kaumnya
untuk menaati aturan yang telah ditetapkan demi berjalannya roda
kehidupan dan pemerintahan.
Sejak awal pemerintahannya, Hammurrabbi telah
memeperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat
yang peraturannya didasarkan pada nilai-nilai tradisional.
Hukum tersebut lebih dikenal sebagai hukum Hammurrabbi yang
ditulis pada prasasti batu yang tingginya kurang lebih 2,5 meter dan
ditempatkan ditengah-tengah ibu kota Babilonia.Hukum tersebut
merupakan hokum tertulis pertama di dunia. Kitab Undang-
Undang Hammurabi ini sebagai “sebuah monumen kebijaksanaan
dan keadilan”.
Dalam hukum itu tertulis tentang peraturan-peraturan yang
menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan,
dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok UU. Pada
setiap bagian tercantum jenis-jenis pelanggaran dan hukumannya.
Hukum tersebut dijalankan dengan tegas dan keras sehingga
tercipta suatu keadaan yang aman.
Hukum Hammurabi menggambarkan tentang struktur ideal
masyarakat Babilonia Lama. Diatas adalah raja, yang merupakan
penguasa segala sesuatu dikerajaannya. Kemudian dibawahnya
terdapat tiga kelas sosial, awilum (bangsawan), mushkenum (rakyat
biasa), dan wardum (budak). Kesemuanya memiliki tingkatan
hukum yang berbeda menurut tingkat masyarakat yang ada.

 Masyarakat (Sosial-Budaya)
Daerah daerah di sekitar daerah Mesoptamia didiami oleh bangsa-
bangsa yang termasuk rumpun bangsa semit. Kehidupannya
bersifat seminomadik. Mereka Hidup dari beternak dan berdagang,
namun setelah mendapat tanah–tanah yang subur, mereka mulai
hidup dari hasil pertanian (sudah mengenal sistem irigasi). Para
pedagang dapat melakukan aktivitas perdagangannya melalui
sungai Eufrat dan Tigris.
Kira kira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa
Sumeria. Orang-orang Mesopotamia Lebih banyak bertempat
tinggal pada kota kota besar dan juga pada ibu kotanya yang
bernama Uruk (Ur). Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung,
lingkaran 360 derajat, dan bangunan dari tanah liat yang
dikeringkan dengan panas matahari.
Daerah ini (Mesopotamia) juga merupakan lalu lintas perdagangan
yang strategis antara Laut Tengah dan Sungai Shindu. Dengan
demikian aktivitas perdagangan di Mesopotamia sangat ramai.
Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan baik dan sudah
terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu gandum dan
kapas.
Mesopotamia merupakan peradaban pertama di dunia. Yang mana
wilayah ini memiliki lima imperial :

 Sumeria, bangsa yang pertama kali memasuki dan


menakhlukkan wilayah Mesopotamia. Masa ini sudah
mempunyai tatanan kepemerintahan yang terkoordinir,
masyarakat yang hidup dengan cara bertani, dan sudah
mengenal tulisan. Tulisan dari bangsa Sumeria disebut
dengan “Tulisan Paku”.
 Akkadia, bangsa yang telah mengalahkan kekuasaan bangsa
Sumeria dan mengadopsi budaya bangsa Sumeria, sehingga
muncullah kebudayaan baru yakni “Sumer Akkad” yang
berbahasa Semit.
 Babilonia, masa puncak kejayaan Babilonia yaitu pada masa
Raja Hammurabi. Hammurabi yang pertama kali
mencetuskan sebuah Undang-Undang yang mengatur tatanan
hidup masyarakat pada waktu itu atau “Codex Hammurabi”.
 Asyiria, pada millennium ke-2 SM bangsa Assyria tampil
sebagai kekuatan politik terbukti ketika mereka barhasil
menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien. Tukulti-
Ninurta I, termasuk salah satu raja Assyiria yang paling
terkemuka terutama ketika memerangi Babylon. Namun
ketika bangsa Asyiria lengah, Babilonia mudah untuk merebut
dan menguasai wilayah Mesopotamia kembali. Namun bukan
lagi disebut dengan Imperial Babilonia melainkan “Babilonia
Baru”.

Wilayah Mesopotamia berkembang dengan maju. Hingga mampu


untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang terkondisirkan.
Kepercayaan yang dianut yaitu politeisme, mempercayai Dewa-
Dewa, namun di balik itu ada dewa yang tertinggi yaitu “Dewa
Marduk” atau Dewa Matahari.
Peninggalan dari peradaban ini sebagian masih ada dan
terlestarikan, sebagian juga ada yang mengalami evolusi sesuai
dengan perkembangan zaman. Tak bisa di pungkiri lagi bahwa ilmu
yang telah kita dapat adalah evolusi dari pemikiran dan kerja keras
masyarakat peradaban. Yakni munculnya pengetahuan berasal dari
peradaban Mesopotamia.

Hasil Peninggalan Peradaban Mesopotamia


1. Peninggalan di bidang arsitektur
Salah satu peninggalan peradaban mesopotamia yang sangat
mencolok adalah peninggalan sejarah dari segi arsitektur, Hampir
semua orang dari bangsa sumeria membangun kotanya
menggunakan aturan aturan perkotaan yang sangat terencana,
umumnya mereka membuat bangunan dari tanah liat dan batu
bata.
Selain itu, ditemukannya ziggurat juga menandai peninggalan
peradaban mesopotamia di bidang arsitektur. Ziggurat sendiri
merupakan sebuah menara yang terdiri dari beberapa tingka yang
dibuat oleh bangsa babilonia kuno. Ziggurat yang paling terkenal
hingga saat ini ialah menara barbel yang memiliki ketinggian
hingga 90 meter. Fungsi dari bangunan ini adalah untuk
menambah keindahan kota serta menjadi mercusuar bagi pedagang
sekitar yang hendak menuju ke kota babilonia.
Selain itu, peinggalan mesopotamia yang sangat menarik terkait
arsitektur ialah pembuatan taman gantung. Taman ini dibuat pada
era babilonia baru, dibawah kepemimpinan raja bangsa khaldea.
Sebagai peninggalan sejarah, taman ini dibuat menyerupai taman
yang sedang menggantung jika dilihat dari kejauhan. Taman
gantung ini memiliki bentuk menyerupai podium yang ditanami
pepohonan, rumput, hingga bunga bungan dan berdiri diatas bukit
buatan. Selain itu, terdapat aliran air terjun buatan yang berasal
dari sungai Eufrat yang membuat taman ini menjadi lebih indah
pada masanya. Sebagai tambahan, peninggalan peradaban
mesopotamia ini dipersembahkan raja babilonia kepada istrinya.

2. Peninggalan di bidang kebudayaan


Salah satu hasil budaya mesopotamia adalah penggunaan bahasa
komunikasi, bangsa sumeria umumnya menggunakan abjad berupa
huruf paku. Hal ini diperkuat dengan temuan prasasti yang berisi
tata aturan, hukum, serta undang undang yang mengatur kerajaan
yang seluruh bahasanya menggunan huruf paku.

3. Peninggalan di bidang ilmu pengetahuan


Peninggalan peradaban mesopotamia yang tidak kalah hebat dari
bangsa lain adalah di bidang ilmu pengetahuannya. Bangsa khaldea
merupakan salah satu bangsa yang pada saat itu telah
mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa
bintang bintang dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa
depan.
Masih pada bidang ilmu pengetahuan, bangsa sumeria juga
memiliki peninggalan yang masih kita terapkan hingga saat ini
yaitu sistem kalender atau penanggalan. Mereka mampu membagi
minggu menjadi tujuh hari, dan satu hari menjadi duabelas jam
secara ganda (12 jam siang, 12 jam malam). Selain itu, bangsa
sumeria juga menggunakan sistem kalender tahunan yang setiap
tahunnya terdiri dari 360 hari. Inilah yang menjadi peninggalan
peradaban mesopotamia yang masih tetap kita terapkan.
Lain halnya dengan bangsa sumeria, bangsa assyria memberikan
peninggalan sejarah berupa perpustakaan tertua di dunia yakni
perpustakaan niniveh. Perpustakaan ini menyimpan berbagai buku
buku pengetahuan yang berbentuk lempengan tanah liat. Selain itu,
bangsa assyria lah yang telah menyempurnakan huruf paku setelah
disederhanakan oleh bangsa persia. Kerajaan assyria juga telah
menemukan berbagai obat obatan dan mengembangkan ilmu
kedokteran. Hal ini ditandai dengan budaya mereka yang lebih
mementingkan kesehatan para tentaranya.

4. Sistem kalendar
Sistem penanggalan yang kita gunakan sekarang sangat
dipengaruhi oleh peradaban mesopotamia. Di Mesopotamia
pertama kali dilakukan pembagian 1 tahun menjadi 365 hari, atau
12 bulan. Kemudian hari ini dibagi dalam sistem minggu menjadi 7
hari dalam seminggu. Satu hari kemudian dibagi  menjadi 24 jam
sehari, dan tiap jam dibagi menjadi 60 menit, dengan 1 menit setara
dengan 60 detik.
Pembagian dengan kelipatan 6 (24, 12, dan 60) ini dilakuakn oleh
ilmuwan Mesopotapia untuk memudahkan perhitungan dan
pembagian.

5. Busana
Kaftan adalah baju yang terbuat dari kain-kain longgar yang dibuat
sesuai dengan kondisi Mesopotamia yangterik dan panas. Kaftan
merupakan satu warisan Peradaban Mesopotamia yang muncul
sejak sekitar 4000 tahun yang lalu dan menjadi bentuk dasar bagi
bentuk dan model pakaian khas masyarakat Timur Tengah hingga
saat ini.

6. Irigasi di sugai Eufrat dan Tigris


Pertumbuhan peradaban ini ditunjang oleh kedua sungai yang
sangat subur, sehingga menunjang pertanian dan peradaban yang
kompleks. Hal ini semakin ditunjang dengan adanya irigasi agar air
dapat didistribusikan ke wilayah yang jauh dari sungai. Perawatan
irigasi agar tidak dangkal akibat sedimentasi dan pembagian air
yang adil mendorong terbentuknya pemerintahan pertama di
Mesopotamia.

7. Sistem penulisan cuneiform


Di Sumeria, sistem tulis menulis berupa Cuneiform atau tulisan
garis di lempengan tanah liat mulai dikembangkan pada akhir
millennium ke 4 sebelum Masehi (sekitar tahun 3500-3000 SM).
Sistem ini digunakan untuk mencatat pesan, transaksi, hukum dan
ajaran agama, dalam medium tablet tanah liat.
 

Demikian Penjelasan Materi Tentang Sejarah Peradaban


Mesopotamia Terlengkap
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi

Anda mungkin juga menyukai