Sejarah Peradaban Mesofotamia
Sejarah Peradaban Mesofotamia
Bangsa Sumeria
Bangsa Sumeria merupakan bangsa pribumi Mesopotamia mereka
telah ada sejak 5000 SM, peradaban Sumeria berhasil kepada titik
puncak pada tahun 2000 SM sekaligus abad kehancurannya, pada
fase berikutnya Bangsa Sumeria bercampur baur dengan peradaban
yang datang kemudian ke Mesopotamia semisal Akkadia, Babylonia
(amori) dan Asyyiria.
Bangsa Sumeria terkenal akan kemampuannya dalam bidang
agraris dan ternak hewan, selain itu mereka mampu menciptakan
teknik penulisan “paku” sekitar tahun 3000 SM. Mereka
menggunakan ± 350 tanda gambar, setiap gambar merupakan satu
suku kata. Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah liat yang
digoresi/ditulisi menggunakan karang yang keras dan berujung
tajam. Mereka pun ahli dalam masalah ukiran kayu.
Bangsa Sumeria mendirikan kota-kota, antara lain adalah kota Ur
dan Sumer. Dimana pusat pemerintahan pada saat itu berada di
kota Ur (kota tertua pada masa bangsa Sumeria). Raja yang
memerintah adalah Ur Nanseh (2500SM) setelah itu Raja Gudea
(2400SM). Selama kurang lebih 500 tahun bangsa sumeria
mengalami beberapa tragedi perebutan kekuasaan, akhirnya bangsa
itu lemah dalam hal persatuan. Dalam kelemahan itu, bangsa
Akkadia dipimpin oleh Raja Sargon melakukan penyerangan dan
berhasil menaklukan sumeria pada tahun kurang lebih 2000 SM.
Bangsa Akkadia
Setelah berhasil merebut kekuasaan dari Sumeria, bangsa Akkadia
menjadi penguasa di Mesopotamia. Bangsa Akkadia adalah bangsa
semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab ke wilayah Irak Tengah
(Akkad) pada millennium ke-3 SM, masa keemasan Dinasti
Sumeria berakhir dengan penyatuan wilayah kerajaan-kerajaan
tersebut dalam satu kesatuan dibawah kekuasaan Raja Kish yang
dikenal dengan masa Lugalzagezi. Seperempat abad setelah itu
Munculah King Sargon (Shargoni-Shar-Ali), raja pertama dari
Imperium Akkadia. Ia mendirikan sebuah kota yang bernama
Akkadah sekaligus menjadikannya Ibu Kota dari Mesopotamia.
Pada masa pemerintahan bangsa Akkadia, sebagian kebudayaannya
diambil dari kebudayaan bangsa Sumeria. Maka muncullah sebuah
istilah Summer-Akkad berbahasa Semit. Namun secara teori
peradaban Akkadia banyak dipengaruhi oleh peradaban Sumeria
seperti perhitungan kalender tahunan berdasarkan bulan, hitungan
bilangan, timbangan, jarak dan lainnya, bahkan bangsa Akkadia
mampu membuat alat-alat dari bahan tembaga dan merakit
kendaraan perang. Bangsa Akkadia tidak pernah mengenal tulisan,
karena mereka terbiasa dengan tradisi oral (percakapan) akan
tetapi lambat laun mereka mulai mengerti akan pentingnya sebuah
aksara untuk menulis bahasa mereka yaitu Bahasa Arami.
Selama kurang lebih 400 tahun berkuasa di Mesopotamia, akhirnya
kekuasaan Akkadia berhasil ditaklukkan oleh bangsa Amorit (dari
syiria sekarang), yang bergerak masuk ke wilayah Mesopotamia
melalui arah barat daya kemudian menyeberangi sungai Eufrat dan
melakukan penyerangan.
Bangsa Assyria
Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Assyria. Bangsa Assyira adalah
bangsa semit yang hijrah dari semenanjung Arab pada millennium
ke-3 SM dan menetap disebuah tempat yang dikenal dengan
(benteng Sharqat atau Asyur) diwilayah timur Laut Mesopotamia.
Pada Masa Akkadia, Assyiria merupakan sektor politik dan
kebudayaan Akkadia, barulah pada millennium ke-2 SM bangsa
Assyria tampil sebagai kekuatan politik terbukti ketika mereka
barhasil menundukkan bangsa Mitanni, Hitties, Alcahien. Mereka
membangun kota yaitu kota Asshur dan kota Niniveh yang
dijadikan ibu kota dari kekuasaan bangsa Asyria. Kekuasaan ini
disebut dengan corak militer. Hal ini dikarenakan Bangsa ini telah
menaklukkan daerah-daerah disekitar.
Shalmaneser I adalah orang pertama yang mendirikan Negara
Assyria (1206-1280 SM) putranya, Tukulti-Ninurta I, termasuk
salah satu raja Assyiria yang paling terkemuka terutama ketika
memerangi Babylon. Imperium Assyiria mencapai puncaknya
selama pemerintahan Sargon II. Bangsa Assyiria dikenal sebagai
bangsa yang pandai membuat kendaran, tank, dan berbagai alat
pendobrak, selain itu gaya arsitektur Assyiria memiliki ciri khas
tersendiri dan sangat Indah.
Lambat laun kerajaan Assyria lemah dan kelemahannya itu
diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang didaerah
Mesopotamia selatan. Bangsa ini menyerang kerajaan Assyria. Pada
tahun 612 SM, ibu kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga
mengakibatkan runtuhnya kerajaan Assyria
Sejarah Babilonia
Babilon dalam bahasa Akkadia disebut “Babilani” artinya “the Gate
of God” (Gerbang Tuhan atau Dewa), namun pada kenyataannya
Babilon berasal dari bahasa Yunani bentuk dari istilah yahudi yaitu
“Babel” yang sekaligus menjadi ibukota babilonia. Disebelah utara
babilon berbatasan dengan Assyria, di sebelah Timur ada Elam,
bagian Selatan berbatasan dengan Gurun Arab dan di bagian
Tenggara berbatasan dengan Teluk Persia.
Penduduk asli babilonia berasal dari bangsa Amori yaitu rumpun
ras semit yang berimigrasi dari Jazirah Arab pada millennium ke-3
SM kemudian mereka menetap di wilayah yang dikenal dengan
daerah Mari yang sebelumnya dikuasai oleh bangsa Sumeria dan
Akkadia. Lambat laun bangsa Amori mulai menggerogoti imperium
Akkadia dan berhasil mendirikan sebuah kota yang diberi nama
Babylon, sekaligus ibu kota dari bangsa Amori, Sosok Samuabi
sering disebut-sebut sebagi pendiri pertama Dinasti Amori pada
tahun 1830 SM.
Ada tiga periode dalam masa perkembangan dan peradaban
Babylon yaitu :
4. Perkembangan Babilonia
5. Kehidupan dan peradaban bangsa Amori yang menjadi Cikal
bangsa Babylon sangatlah berbeda dengan pola peradaban
bangsa Mesopotamia lainnya, bangsa Amori mampu
menciptakan sebuah model civil-peradaban baru hingga
mencapai puncaknya pada masa Raja Amori yang terkenal
yaitu Hammurabi (1728-1686).
6. Pada masa pemerintahan Hamurabi, Babylon sangat dikenal
oleh bangsa lain karena kekuatan ekspansi-militernya,
Hamurabi berhasil menghalau orang-orang Elam (Iran) dan
menguasai wilayah pegunungan diarah Utara dan Timur laut
Mesopotamia.
7. Tidak hanya itu Hamurabi terus berupaya memperkuat
kekuasaannya dengan cara beraliansi dengan bangsa-bangsa
kuat lainnya, dibidang pemerintahan ia pun membuat model
Undang-undang yang mengatur tata kehidupan masyarakat
dan kerajaan yang dikenal dengan istilah “Codex
Hammurabi”. Disisi lain kuil-kuil tempat penyembahan pun
dibangun oleh hamurabi, kesejahteraan para pendeta dan ahli
agama juga turut menjadi perhatiannya.
8. Sepeninggal kekuasaan Hamurabi, Babylonia semakin
melemah hingga pada akhirnya Bangsa Hitties yang berasal
dari Asia kecil dan utara Syiria menyerang Babylon dan
menaklukannya namun mereka kembali lagi ke Negara
asalnya, namun malangnya Babylon mendapat serangan
kedua dari bangsa Khaskhi yang berasal dari pegunungan
timur laut Mesopotamia sekitar tahun 1550 SM dan berhasil
dikuasainya.
9. Setelah beradab-abad lamanya Babylon mengalami kekalahan
dan dikuasai oleh bangsa Khaskhi, bangsa Assyiria dan Elam,
akan tetapi ada saatnya dimana bangsa Babylon yang berasal
dari suku Kaldan bangkit dan memberontak pemerintahan
yang ada, saat itu bangsa Assyiria yang telah berkuasa.
Gubernur Babylon Nabopolassar memanfaatkan kelengahan
bangsa Assyiria paska kematian Raja mereka Ashurbanipal
(Asshur-bel-nisheshu) sehingga berhasil merebut Babylon
pada tahun 622 SM.
10. Pemerintahan Nabopolassar cukup mengesankan dimata
Bangsa Babylonia karena berhasil memukul mundur dan
menguasai Bangsa Assyiria dan Syiria berkat upaya aliansinya
dengan bangsa Media, akan tetapi Masa Pemerintahan yang
dianggap paling gemilang adalah periode kekuasaan
Nebukadnezar putra dari Nabopolassar.
11.Sepeniggal Nebukadnezar Babylon dipegang oleh Amel
Marduk anak dari Nebukadnezar, namun sayangnya Marduk
terlalu lemah dalam memimpin sehingga Babylon jatuh
ketangan Yahudi hingga akhirnya Babylon berhasil ditaklukan
oleh Bangsa Persia.\
Pemerintahan (Politik)
Sejak peradaban Mesopotamia berkembang, banyak terjadi
persaingan atau perebutan kekuasaan, yang mana tejadi konflik
internal antar bangsa (rumpun). Mulai dari pemimpin kekuasaan
bangsa Sumeria, terus dikalahkan oleh bangsa Akkadia, dan setelah
Akkadia berkuasa, terkalahkan oleh bangsa Babilonia.
Namun ketika Babilonia kehilanggan pemimpin yang kuat, maka
terkalahkan oleh bangsa Asyri, tak lama akhirnya Babilonia mampu
untuk menguasai Mesopotamia kembali dengan sedikit perubahan
nama menjadi Babilonia Baru. Masa kejayaan bangsa Babilonia
yaitu pada masa kepemimpinan Raja Hamurabbi.
Selain sebagai raja, Hamurabbi juga seorang pemimpin agama
masyarakat Babilonia. Ia senantiasa memerintahkan kaumnya
untuk menaati aturan yang telah ditetapkan demi berjalannya roda
kehidupan dan pemerintahan.
Sejak awal pemerintahannya, Hammurrabbi telah
memeperkenalkan sistem hukuman dalam kehidupan masyarakat
yang peraturannya didasarkan pada nilai-nilai tradisional.
Hukum tersebut lebih dikenal sebagai hukum Hammurrabbi yang
ditulis pada prasasti batu yang tingginya kurang lebih 2,5 meter dan
ditempatkan ditengah-tengah ibu kota Babilonia.Hukum tersebut
merupakan hokum tertulis pertama di dunia. Kitab Undang-
Undang Hammurabi ini sebagai “sebuah monumen kebijaksanaan
dan keadilan”.
Dalam hukum itu tertulis tentang peraturan-peraturan yang
menyangkut bidang pertanian, perdagangan, agama, pemerintahan,
dan kemasyarakatan. Hukum itu terdiri dari 300 pokok UU. Pada
setiap bagian tercantum jenis-jenis pelanggaran dan hukumannya.
Hukum tersebut dijalankan dengan tegas dan keras sehingga
tercipta suatu keadaan yang aman.
Hukum Hammurabi menggambarkan tentang struktur ideal
masyarakat Babilonia Lama. Diatas adalah raja, yang merupakan
penguasa segala sesuatu dikerajaannya. Kemudian dibawahnya
terdapat tiga kelas sosial, awilum (bangsawan), mushkenum (rakyat
biasa), dan wardum (budak). Kesemuanya memiliki tingkatan
hukum yang berbeda menurut tingkat masyarakat yang ada.
Masyarakat (Sosial-Budaya)
Daerah daerah di sekitar daerah Mesoptamia didiami oleh bangsa-
bangsa yang termasuk rumpun bangsa semit. Kehidupannya
bersifat seminomadik. Mereka Hidup dari beternak dan berdagang,
namun setelah mendapat tanah–tanah yang subur, mereka mulai
hidup dari hasil pertanian (sudah mengenal sistem irigasi). Para
pedagang dapat melakukan aktivitas perdagangannya melalui
sungai Eufrat dan Tigris.
Kira kira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa
Sumeria. Orang-orang Mesopotamia Lebih banyak bertempat
tinggal pada kota kota besar dan juga pada ibu kotanya yang
bernama Uruk (Ur). Bangsa Sumeria telah mengenal ilmu hitung,
lingkaran 360 derajat, dan bangunan dari tanah liat yang
dikeringkan dengan panas matahari.
Daerah ini (Mesopotamia) juga merupakan lalu lintas perdagangan
yang strategis antara Laut Tengah dan Sungai Shindu. Dengan
demikian aktivitas perdagangan di Mesopotamia sangat ramai.
Begitu pula sistem pertanian dijalankan dengan baik dan sudah
terdapat irigasi yang teratur, hasil utamanya yaitu gandum dan
kapas.
Mesopotamia merupakan peradaban pertama di dunia. Yang mana
wilayah ini memiliki lima imperial :
4. Sistem kalendar
Sistem penanggalan yang kita gunakan sekarang sangat
dipengaruhi oleh peradaban mesopotamia. Di Mesopotamia
pertama kali dilakukan pembagian 1 tahun menjadi 365 hari, atau
12 bulan. Kemudian hari ini dibagi dalam sistem minggu menjadi 7
hari dalam seminggu. Satu hari kemudian dibagi menjadi 24 jam
sehari, dan tiap jam dibagi menjadi 60 menit, dengan 1 menit setara
dengan 60 detik.
Pembagian dengan kelipatan 6 (24, 12, dan 60) ini dilakuakn oleh
ilmuwan Mesopotapia untuk memudahkan perhitungan dan
pembagian.
5. Busana
Kaftan adalah baju yang terbuat dari kain-kain longgar yang dibuat
sesuai dengan kondisi Mesopotamia yangterik dan panas. Kaftan
merupakan satu warisan Peradaban Mesopotamia yang muncul
sejak sekitar 4000 tahun yang lalu dan menjadi bentuk dasar bagi
bentuk dan model pakaian khas masyarakat Timur Tengah hingga
saat ini.