Anda di halaman 1dari 6

TAFSIR SURAH

AL ‘ASHR

Laras Pamekas Wicaksono


202020401011114
Kelompok F35

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
PENGAJIAN RUTIN

Tema Nama Pemateri


No Tanggal Link kajian
Pengajian
Tafsir surah Ustadz Hanan https://www.youtube.com/
1 12/1/2021 Attaki Lc watch?v=qvkcYpnebUM
Al-‘Ashr

RESUME TAFSIR SURAT AL ‘ASHR

Surat Al’Ashr ini merupakan salah satu surat yang paling istimewa dalam Al-Quran.

Sangking istimewanya, Nabi Muhammad SAW mencontohkan sebuah sunnah, yang

mana saat kita bertemu dengan saudara, teman, sahabat, kemudian kita duduk,

mengobrol dengan mereka, baik obrolan mulai tentang agama ataupun duniawi, lalu

saat akan mengakhirinya, disunnah kan untuk membaca surat Al’Ashr.

Kita dianjurkan menutup majelis dengan membaca Al’Ashr ini adalah penasehat dan

sebagai pengingat bagi kita semua umat manusia tentang banyak waktu yang kita

habiskan secara sia-sia. Saat kita mengobrol tadi, membicarakan aib orang lain ,
berdusta secara tidak sengaja, bersendaugurau berlebihan, lalai dalam obrolan-obrolan

tidak bermanfaat, maka surat al Ashr ini sebagai peralat ucapan kita tadi dengan

istigfar.

Allah bersumpah dengan waktu

Allah SWT bersumpah dalam surat al Ashr, dan tidaklah Allah bersumpah kecuali

tentang sesuatu yang besar. saat Allah SAW akan membicarakan hal yang penting akan

di awali dengan sumpah.

Bahwa sesungguhnya manusia benar-bebar berada dalam kerugian

Banyak orang yang menghabis waktunya dengan hal-hal sia-sia. Menghabiskan

pemikirannya dengan hal yang sia-sia, menghabiskan tenaganya untuk hal yang sia-

sia, menguras perasaannya untuk hal sia-sia.

Kadang kita menjalani ruinitas sehari-hari namun rasanya lelah dan seperti tidak ada

arti. Mencari uang tapi tidak tau buat apa, mencari cinta, untuk mencintai dan dicintai,

namun setelah mendapatkannya kita merasa lelah sendiri. Mencari kesenangan kesana

kemari tetapi semuanya seperti semu. Bahkan membuat semakin terlarut dalam dosa-

dosa yang kita pikir dosa itu bisa membahagiakan kita.


Ternyata semakin kita menambah dosa, semakin berfoya-foya itu semua malah

menambah rasa jenuh dan lelah, tidak ada perasaan yang indah di hati kita selain rasa

kesenangan sesaat karena hawa nafsu.

Inilah kehidupan kita sebelum kita mengenal Allah.

Manusia itu rugi sekali, hanya menjadi manusia saja adalah rugi. Karena pada dasarnya

manusia itu penuh hawa nafsu, manusia itu suka mengeluh, manusia itu tidak ada

cukupnya, manusia itu bodoh, manusia itu tidak ada pegangan, tidak tau apa sehingga

jika ia hidup hanya mengandalkan hidupnya sebagai manusia.

Kalau hidupnya hanya sekedar menjawab pertanyaan “wajarkan saya ingin ini pingin

itu” maka hidupnya rugi.

Semakin lama manusia menyadari kesalahan itu, maka semakin banyak yang hilang

dalam hidupnya, semakin banyak kebaikan-kebaikan yang hilang dari hidupnya.

Kehidupan manusia tidak akan sempurna jika ia jauh dari Allah. Kehidupan manusia

akan menemukan kejenuhan, kebosanan, kesia-siaan sampai akhirnya bingung apa arti

dari hidup ketika seorang manusia jauh dari Allah SWT.

Sehingga satu-satunya cara untuk memperbaiki kehidupan kita yang mulai kehilangan

arah, kembalilah pada Allah, perbaiki hubungan dengan Allah. Datang ke rumah Allah,

sujud pada Allah, renungkan kebesaran-kebesaran Allah, dzikir pada Allah, minta maaf

pada Allah untuk memperbaiki hubungan dengan Allah. Maka dengan begitu Allah
secara bertahap akan mengembalikan kualitas hidup kita, akan memperbaiki masalah-

masalah hidup kita karena jauh dari Allah.

Saat manusia hidup mengeluh terus tentang hidupnya, pasti ada masalah dirinya

dengan Allah. Perbaiki perasaan dan pikiran kita pada Allah, berbaiksangkalah pada

Allah, nanti Allah yang akan perbaiki hubungan manusia dengan hidupnya

Paksakan diri kita untuk berbuat amal solih, untuk membaca al-quran, untuk berdoa,

untuk solat untuk berzikir, bersedekah, membantu orang lain.

Semua amalan soleh memang membuat lelah, tapi bukankah berbuat dosa juga

membuat lelah?

Amalan soleh memang membuat lelah namun lelahnya seperti olahraga. Lelah, namun

bermanfaat. Olahraga melelahkan namun akan menghasilkan endorphine yang akan

membuat tubuh menjadi segar, begitu juga beramal soleh. Akan membuat hatinya

senang, hidupnya lebih berkualitas.

Kalau ingin hidup berkualitas, hidup semua yang baik dan terarah, senang, bahagia,

yaitu manusia butuh teman, lingkungan yang bisa mendukung kita, menguatkan,

menjaga mood spiritual kita, mood hati kita. Yang saat kita lemah, dia menguatkan,

saat galau dia memantapkan hati kita, ketika kita bingung dia memberikan saran.

Sebaik-baiknya teman adalah yang bisa membawa kita pada kebaikan dan keshalihan.
Refleksi Diri

Manusia hanya akan merugi jika tidak menggunakan waktu sesuai dengan ajaran Islam.

Segala sesuatu di dunia hanya akan sia-sia jika tujuan utama kita bukanlah pada Allah

SWT. Hal yang dianggap membuat kita bahagai nyatanya adalah hanya kebahagian

semu yang pada akhirnya malah akan membuat diri ini lebih lelah. Refleksi pada diri

saya sendiri yaitu saya masih banyak menyianyakan waktu hanya untuk kebahagian

semu dan kegiatan yang tidak bermanfaat. Saya malah memilih memberikan waktu

saya pada sesuatu hal yang duniawi dibandingkan meluangkan waktu untuk

mendekatkan diri pada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai