16030-Full Text
16030-Full Text
PURNAMA SARI
2015
RESPONSIVITAS KEPOLISIAN TERHADAP GANGGUAN KEAMANAN
LINGKUNGAN DI POLSEK RAPPOCINI MAKASSAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Administrasi Negara
Kepada
i
PERSETUJUAN
Menyetujui :
Mengetahui :
ii
PENERIMAAN TIM
Telah diterimah oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
memperoleh gelar sarjan (S.1) dalam program studi Ilmu Administrasi Negara Di
TIM PENILAI
Ketua, Sekretaris,
Penguji:
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/ dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Yang Menyatakan,
Purnama Sari
iii
ABSTRAK
PURNAMA SARI. 2015. Responsivitas Kepolisian terhadap Gangguan
Keamanan Lingkungan di Polsek Rappocini Makassar (dibimbing oleh Abdul
Kadir Adys dan Andi Rosdianti Razak).
Responsivitas merupakan salah satu indikator pelayanan berkaitan dengan
daya tanggap aparat terhadap harapan, keinginan, aspirasi ataupun tuntutan
pengguna layanan. Sehingga aparat kepolisian di Polsek Rappocini Makassar
sebagai penyedian layanan untuk memenuhi harapan ataupun tututan pengguna
layanan terkait gangguan keamanan lingkungan seperti pencurian, perampokan,
geng motor, pemerkosaan dan perkelahian. Karena itu aparat kepolisian di Polsek
Rappocini Makassar sebagai peyedia layanan harusnya lebih meningkatkan
responnya melalui beberapa indikator seperti kecepatan bertindak, ketepatan
bertindak, kesopanan dan komunikasi.
iv
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarja Ilmu Administrasi Negara Pada Fakultas Ilmu
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
1. Bapak Abdul Kadir Adys, SH. MM selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Andi
diselesaikan.
2. Bapak Dr. Muhlis Madani, M.si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Muhammadiyah Makassar.
v
4. Teristimewa orang tua saya Ayahanda Acang, Ibunda Nureda dan segenap
Makassar.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Purnama Sari
vi
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 57
B. Saran-Saran ............................................................................................ 58
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Informan ................................................................................................ 28
ix
DAFTAR GAMBAR
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat madani yang adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan
masyarakat.
dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia selaku alat negara yang
pelayanan publik oleh polisi yang selama ini masih belum maksimal. Sebagai
dalam kehidupan masyarakat yang begitu pesat, sehingga menjadi tantangan yang
1
2
2002 tentang Kepolisian Negara Republik Negara Indonesia yang memuat fungsi,
masih belum bisa menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan benar dalam
Polri lain dalam daerah hukumnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
mewujudkan Kamseltibcarlantas.
perundang-undangan.
berwenang bahwa telah ada atau sedang atau diduga akan terjadinya sebuah
tindak pidana atau bukan. Kita sebagai orang yang melihat suatu tidak kejahatan
peristiwa yang merupakan tindak pidana berhak untuk mengajukan laporan atau
polsek ini ada beberapa cara untuk melaporkan kejadian yang ingin kita laporkan
Masyarakat yang datang ataupun hanya melalui layanan via telpon yang
lingkungan tempat tinggalnya atau dia langsung yang mengalami kejadian itu,
tersebut.
merasa kecewa karena merasa kurang direspon pada saat mengadu. Kita hanya
disuruh untu menunggu dan tidak ditindak lanjuti lagi. Kepolisian hanya
mengaduh aparat kepolisian harus bertindak secara langsung dan tidak mengulur-
ngulur waktu. Agar masyarakat merasa puas dan tidak merasa terabaikan.
5
Kota Makassar”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademi:
2. Kegunaan Praktis:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Responsivitas
dengan organisasi bisnis, tetapi dalam menjalankan misi, tujuan dan programnya
publik.
baru. Birokrasi harus merespon secara cepat agar tidak tertinggal dalam
7
8
kecenderungan naik dari waktu kewaktu. Pelayanan yang responsif juga sangat
dipengaruhi oleh sikap front-line staf salah satunya adalah kesigapan dan
kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat,
staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
tidak dapat dijadikan dengan baik karena birokrasi tidak cukup responsif terhadap
seringkali tidak cocok dengan situasi dan kondisi pada variabilitas antar daerah.
partisipasi masyarakat karena tidak sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi daerah.
mereka. Salah satu yang dianggap sebagai biang keladinya adalah bentuk
Selain itu, penyediaan layanan masih belum patuh kepada ketentuan baku yang
Penyimpangan dari ketentuan yang telah ditetapkan acap kali tanpa adanya
pemberian layanan publik dapat disebabkan oleh : pertama, para birokrat yang
paradigma lama dengan semangat pangerah praja yang masih melekat; kedua,
menempuh jalan pintas; keempat, pengguna jasa masih berada pada posisi yang
lemah.
Kedua, terdapat kesenjangan yang lebar antara apa yang diputuskan oleh pembuat
jasa sebagai referensi perbaikan layanan publik, berbagai tindakan aparat birokrasi
pelayanan waktu yang tepat, pengurusan nota pembayaran dilakukan dengan tepat
mengukur daya tanggap birokrasi terhadap harapan, keinginan dan aspirasi, serta
responsivitas yang rendah dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek juga.
a) Terdapat tindakanya keluhan dari pengguna jasa selama satu tahun terakhir;
yang berlaku.
Dwiyanto (2008:152).
(KYC)
Prinsip know your custumer (KYC) dapat digunakan oleh birokrasi publik
jenis pelayanan yang akan diberikan untuk mengetahui keinginan, kebutuhan dan
Tidak ada alasan bagi birokrasi untuk tidak berbuat seperti itu (Osborne
dan Gaebler, 1996) dalam Dwiyanto (2008:152). Beberapa metode yang dapat
parlemen adalah pelanggan yang mereka harus layani karena merekalah dana
para pelanggan atau pengguna jasa mereka. Karena itu suatu unit birikrasi
Maka dari itu perlu ada identifikasi terhadap pelanggan sehingga bisa
publik atau mereka yang secara langsung atau tidak langsung terkena dampak dari
publik yang bekerja tergantung pada unit atau pegawai yang lain falam
organisasi publik.
tugas pemerintah adalah mencari cara agar warganya merasa senang dan puas
didunia bisnis, jika bisnis kita menjamin kepuasan pelanggan maka jumlah
pengguna layanan atau pelanggan sebagai pusat perhatian. Dalam hal ini,
16
proses pelayanan.
didefinisikan, dan diatur secara jelas. Prosedur, biaya dan waktu pelayanan juga
yang ada secara kritis. Dengan mengadopsi kontrak pelayanan, birokrasi juga
harapan publik karena hanya di desain oleh penyedian layanan tanpa pernah
Kondisi ini seringkali melahirkan pelayan publik yang kurang sesuai dengan
Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan pada aspek responsivitas, strategi
pengguna layanan sebagai pusat perhatian. Dalam hal ini, kebutuhan dan
keseimbangan hak dan kewajiban antara penyedia dan pengguna layanan. Karena
kepada masyarakat.
2. Konsep Kepolisian
Istilah polisi adalah sebagian organ atau lembaga pemerintahan yang ada
dalam negara, sedangkan kepolisian adalah sebagai organ dan sebagai fungsi.
terstruktur dalam organisasi negara. Sedangkan sebagai fungsi, yaitu tugas dan
Sebagai alat negara kepolisian secara umum memiliki fungsi dan tugas pokok
kepolisian.
Soeharto menjadi bagian dari militer (ABRI), dan yang selama masa tersebut,
Adanya penegakan hukum yang sangat baik akan tercipta kepastian hukum
dan akan menambah rasa keadilan yang dirasakan masyarakat banyak, hal ini
Penegak hukum sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia ini dalam proses
utama dalam mendukung terwujudnya masyarakat madani yang adil dan makmur
dan beradab.
kepada masyarakat.
dibebankan kepada tugas fungsi kepolisian negara. Untuk itu peran dari kepolisian
keamanan negara bersama Tentara Nasional Indonesia dalam ikut serta melakukan
Kepolisian adalah salah satu bagian dari pranata penegak hukum yang ada
dan aturan yang tertulis itu menjadi nyata. Tanpa polisi segala hukum dan aturan
peraturan perundang-undangan;
pengamanan swakarsa;
kepolisian;
21
atas dapat berjalan dengan baik, pelaksanaan tugasnya itu dapat dipatuhi, ditaati,
dan dihormati oleh masyarakat dipatuhi dalam rangka penegakan hukum, maka
oleh Undang-undang Polri diberi kewenangan secara umum yang cukup besar
antara lain;
kepolisian;
11. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
peraturan perundang-undangan.
swakarsa.
23
lainnya.
yang dalam pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
kejahatan, polisi berperan dalam penyelidikan setiap kejahatan yang terjadi. Polisi
juga bisa menjadi penengahan saat terjadinya konflik antara dua orang maupun
dilaksanakan oleh seluruh fungsi kepolisian secara berjenjeng mulai dari tingkat
pusat sampai tingkat daerah yang terendah yaitu Pos Polisi, dan tanggungjawab
atas pelaksanaan tugas dan wewenang kepolisian secara hierarkhi dari tingkat
persetujuan DPR-RI
B. Kerangka Pikir
Indikator Responsivitas :
C. Fokus Penelitian
masalah maupun data yang dikumpulkan, dinama fokus merupakan pecahan dari
masalah. Agar peneliti ini lebih terarah dan mudah dalam pencarian data, maka
a. Kecepatan bertindak
b. Ketepatan bertindak
c. Kesopanan
d. Komunikasi
kepada masyarakat.
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Rappocini Makassar.
2. Waktu Penelitian
1. Jenis Penelitian
data dan informasi sehingga mencapai titik jenuh dari proses pengumpulan data
dalam penelitian ini. Peneliti akan mendeskripsikan dan menjelaskan secara jelas
Rappocini Makassar.
26
2. Tipe Penelitian
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang peneliti dapat secara langsung dari
2. Data Sekunder
D. Informan Penelitian
Makassar adalah:
NO NAMA INISIAL JABATAN KET
Teknik
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
buku dan hasil laporan lain yang ada kaitannya dengan penelitian.
menggunakan teknik analisis data kualitatif yakni dengan cara merangkum dan
dijadikan sebagai sumber referensi dapat berupa artikel serta hasil pengamatan
yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap objek penelitian, sehingga
G. Keabsahan Data
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Teknik seperti ini juga
data dari sumber yang sama. Teknik triangulasi data memiliki tiga macam jenis,
yaitu :
1. Triangulasi sumber, yaitu teknik untuk menguji keabsahan data yang
dan mana yang spesifik. Data yang dianalisis oleh peneliti sehingga
keabsahan data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
diperoleh melalui wawancara lalu diuji dan dicek dengan observasi, dan
dengan cara suasana dan waktu berlainan. Untuk menguji kredibilitas data
yang diperoleh melalui wawancara, observasi atau teknik lain pada pagi
hari kemudian diuji dan dicek pada siang hari. Selain itu hal ini dapat
dilakukan dengan cara suasana yang berbeda seperti setelah dilakukan
pengambilan data dikantor pada pagi hari kemudian dicek dengan cara
datang langsung pada siang hari pada alamat informan senbagai sumber
data.
32
BAB IV
pencapaian sasaran fungsi dan peran Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta
perangkat sistem peradilan pidana terpadu, namun demikian untuk daerah tertentu
Pemerintahan Daerah.
32
33
organisasi Polri.
Makassar dengan luas wilayah ± 9,23 Km² . Ada pun batas-batas wilayah
sampai dengan 86 °C. Musim kemarau antara bulan April sampai dengan
dengan Maret. Angin Timur dari bulan Juni sampai dengan Maret, angin Barat
1. Kelurahan Rappocini
3. Kelurahan Karunrung
34
5. Kelurahan Mappala
6. Kelurahan Tidung
8. Kelurahan Ballaparang
9. Kelurahan Buakana
1. Visi
2. Misi
3. Motto
4. Struktur organisasi
yang luas dan kompleks, masalah penyusunan organisasi menjadi hal yang sangat
penting. Hal ini dilakukan agar setiap anggota dalam suatu instansi mengetahui
jalinan hubungan kerja yang tidak ditetapkan dengan resmi dalam organisasi
tersebut.
WAKAPOLRES
UNIT
PROVOS
POLSUBSEKTOR
37
38
NOMOR PANGKA
URAIAN ESELON JUMLAH KETERANGAN
UNIT JAB T
1 2 3 4 5 6 7
UNSUR PIMPINAN
01 00 PIMPINAN
01 Kapolsek KP III B 1
02 Waka Polsek AKP IV A 1
2
UNIT PENGAWASAN
02 00 UNIT PROVOS IP IV B 1
01 Kanitprovos BA - 3
02 Banit 4
UNSUR PELAYANAN
DAN PEMBANTU
PEMIMPIN
1
03 00 SIUM IP IV B 1
01 Kasium BA - 1
02 Bamin BA - 2
03 Bataud BA - 2
04 Batahti PNS II/I -
05 Banum 7
1 2 3 4 5 6 7
04 00 SIKUM
01 Kasikum IP IV B 1
02 Bamin BA - 2
3
05 00 SIHUMAS
01 Kasihumas IP IV B 1
02 Bamin BA - 2
3
UNSUR PELAKSANA
06 00 TUGAS POKOK
01 SPKT IP IV B 3
02 Ka SPKT BA - 6
39
Ba SPKT 9
( PM ) *)
12 00 UNIT POLARIS Pembentuka
nnya
disesuaikan
dengan
kebutuhan
dan
ditetapkan
dengan
keputusan
kapolri.
Sumber: Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010
40
5. Job Description
Kapolri. Dalam buku tersebut telah dijelaskan secara rinci mengenai jabatan dan
tanggung jawab dari masing-masing jabatan tersebut. Untuk lebih jelasnya akan
1. Tupoksi Kapolsek
Kapolres.
kendali Wakapolsek.
dibawah Kapolsek.
kegiatan polsek.
Wakapolsek.
tugas Polsek.
f. Sihumas hanya terdapat pada polsek tipe metropolitan, polsek tipe urban,
Kapolsek.
barang bukti.
bertugas :
a. SPKT adalah unsur pelaksana tugas Polsek yang terdiri dari tiga unit dan
Kapolsek.
dibawah Wakapolsek.
a. Unit Intelkam adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang berada
dibawah Kapolsek.
kendali Wakapolsek.
kendali Wakapolsek.
a. Binmas adalah unsur pelaksana tugas pokok Polsek yang berada dibawah
Kapolsek.
kendali Wakapolsek.
a. Unit Sabhara adalah unsur pelaksana tugas polsek yang berada dibawah
Kapolsek.
kendali wakapolsek.
9. Tupoksi Lantas
diberikan, ada beberapa indikator yang telah ditetapkan didalam menguji tingkat
dan komunikasi. Untuk lebih memperjelas maka akan diuraikan hasil penelitian
1. Kecepatan bertindak
melayani masyarakat sama dengan batas waktu yang standar pelayanan yang
keamanan lingkungan.
a. Menerima laporan
berusaha didalam bertindak secara cepat, ketika ada aduan dari masyarakat. Akan
47
tetapi dalam kenyataanya masih ada beberapa masyarakat yang mengaggap bahwa
pihak Kepolisian belum mampu mertindak secara cepat ketika kami melapor, dari
“ketika saya melaporkan bahwa saya kecurian saya sangat kecewa dengan
aparat kepolisian karena saya hanya disuruh untuk menunggu dan tidak
menindak lanjuti kasus yang saya alami”.
kurang puas dengan pelayanan aparat kepolisian ketika masyarakat yang sedang
waktu yang ditetapkan aparat didalam bertindak, didapatkan jawaban dari salah
satu informan dari pihak kepolisian bahwa (wawancara: TJ. Tanggal 1 Mei 2015)
pelayan cepat. Tapi dalam kenyataannya masih ada masyarakat yang mengagap
aparat kepolisian masih lambat dalam melayani masyarakat. Dari hasil wawancara
lambat , tolak ukur terlambat dalam presfektif masyarakat tidak sesuai dengan
tolak ukur pelayanan lambat yang sudah ditetapkan dari pihak kepolisian. Untuk
tempat terjadinya perkara itu melihat dari kasus apa yang akan dipecahkan ketika
itu mudah maka memerlukan waktu sehari tapi ketika kasus tersebut rumit maka
dibutuhkan waktu tiga hari. Jadi ketika ada kasus yang ditangani maka hanya
2. Ketepatan bertindak
ini, didalam mewujudkan salah satu indikator dari pelayanan yang responsiv. Dari
hasil wawancara salah satu informan yang merupakan pengguna jasa maka
ditemukan masih ada ketidak tepatan waktu yang disepakati didalam memberikan
Mei 2015)
satu aparat kepolisian, dari hasil wawancara mengenai pemberian pelayanan tepat
“Dalam hal ini ketika ada masyarakat yang melapor, jika perlu pada saat
itu juga kami akan bergerak dan menyelesaikan masalah tersebut.
Terkadang kami dari aparat kepolisian terhalang atau terhambat dengan
tidak adanya barang bukti kemudian saksinya tidak jelas”.
Dari hasil wawancara diatas saya pun mencoba mewawancarai salah satu
informan yang merupakan masyarakat maka kami temukan ada ketepatan waktu
“Saya merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh aparat kepolisian
karena pada saat saya melapor bahwa saya kecopetan dalam perjalanan,
polisi langsung menindak lanjuti kasus yang saya adukan tanpa
mengundur-undur waktu”.
50
informan dari aparat kepolisian, dari hasil wawancara mengenai ketepatan dalam
3. Kesopanan
satu indikator pelayanan yang responsiv ini yaitu kesopanan, maka saya
mewawancarai salah satu aparat kepolisian, guna mendapatkan data yang akan
Mei 2015)
51
salah satu informan dari kalangan masyarakat yang dimana merupakan orang
yang menilai secara langsung pelayanan dalam hal kesopanan yang diberikan oleh
informan dari aparat kepolisian yang mengatakan bahwa (wawancara: TJ. Tanggal
1 Mei 2015)
dimana merupakan pihak pemberi layanan, serta dari pihak masyarakat yang
kesopanan aparat kepolisian sudah memenuhi salah satu indikator ini, ini terbukti
dari pernyataan masyarakat yang sudah puas terhadap perilaku kesopanan para
4. Komunikasi
seberapa besar aparat kepolisian sudah memenuhi salah satu indikator pelayanan
responsiv ini maka saya mencoba mewawancarai salah satu informan yang
kelancaran hubungan bisa berjalan dengan baik, untuk lebih memperjelasnya saya
akan mewawancarai salah satu aparat kepolisian (wawancara: TJ. Tanggal 1 Mei
2015)
Dari hasil wawancara yang telah saya peroleh diatas maka aparat
salah satu pengguna layanan dari kalangan masyarakat (wawancara: AC. Tanggal
6 Mei 2015)
“mengenai komunikasi saya rasa aparat kepolisian sudah baik dalam hal
ini, sehingga yang mana pada awalnya kami marah-marah dan tidak
menahu kendala yang kami laporkan berkat komunikasi yang baik dan
jelas kami mampu mengetahui dasar permasalahan mengapa laporan kami
belum bisa diproses dengan langsung”.
“dalam hal komunikasi saya merasa kepolisian sudah baik. Ketika laporan
yang saya masukkan, saya bisa memahami permasalahan saya melalui
komunikasi yang baik yang disampaikan oleh aparat kepolisian”.
Dari apa yang dijelaskan salah satu informan dari kalangan pengguna
layanan maka bisa disimpulkan bahwa aparat kepolisian telah mampu memenuhi
salah satu indikator dari pelayanan responsiv ini, ini terlihat dari pernyataan
masyarakat yang secara tidak langsung sudah merasa puas dengan apa yang
diberikan.
tersebut ada tiga yaitu sarana dan prasarana, tidakadanya barang bukti, dan saksi
maka yang dibutuhan salah satunya adalah sarana dan prasarana. Jika ada laporan
“Ketika ada masyarakat yang melapor maka kami akan melakukan introgasi
terlebih dahulu untuk mengetahui akar permasalahan tersebut dan setelah itu
kami langsung berangkat ke tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan
mobil patroli.
Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa aparat kepolisian sudah
kejadian. Hal senada dituturkan oleh aparat kepolisian ditemukan (wawancara: TJ.
“jadi ketika ada laporan dari masyarakat dan pada saat itu sarana yang akan
dipergunakan ada kami langsung berangkat ketempat kejadian”.
kejadian perkara (TKP) ketika sarana dan prasarana yang dibutuhkan ada pada
saat itu juga. Tapi kadang masyarakat tidak bisa mengerti apa kendala yang
sarana yang dibutuhkan harus lebih dari satu agar masyarakat yang mengadu akan
Dan merasa puas akan layanan yang diberikan oleh kepolisian Rappocini
Makassar.
nyata. Ketika barang bukti yang dibutuhkan tidak ada dan tidak jelas maka suatu
kasus akan sukar atau sulit untuk ditindak lanjuti. Dari hasil wawancara salah
“jadi untuk menindak lanjuti kasus maka kami membutuhkan barang bukti
untuk lebih memperjelas kasus tersebut agar supaya kasus tersebut dapat di
proses”.
Demikian halnya dengan penuturan salah satu aparat kepolisian yang lain
“penyidikan tidak akan berjalan ketika barang bukti yang dibutuhkan tidak
ada dan kasus tersebut tidak bisa diproses jadi sangant dibutuhkan barang
bukti suatu kasus”.
kepolisian susah dan tidak bisa memproses suatu kasus ketika barang bukti tidak
ada. Maka untuk mempermudah kerja kepolisian dan untuk kelancaran proses
aduan masyarakat maka akan lebih baik jika pengadu mempersiapkan barang
bukti yang diperlukan dalam proses penangan kasus yang akan diproses oleh
kepolisian tersebut.
Sebuah kasus akan lebih jelas ketika ada saksi mata yang mengetahui dari
mana dan bagaimana suatu peristiwa tersebut terjadi. Dari hasil wawancara
“ketika kami menangani suatu kasus dan kasus tersebut tidak mempunyai
saksi mata maka kami agak lambat untuk bertindak karena kami tidak bisa
tahu akar kejadian tersebut”.
“kami agak susah memproses suatu kasus ketika saksi matanya yang tidak
jelas karena dari pihak kepolisian ingin mengetahui kasus dan proses
kejadian yang sebetul-betulnya terjadi di tempat kejadia perkara (TKP)
tersebut”.
Dari hasil wawancar diatas, maka dapat di simpulkan bahwa ketika ada
suatu peristiwa atau kasus tidak memiliki saksi mata yang melihat betul peristiwa
tersebut maka kasus tersebut susah dan lambat untuk diproses. Maka untuk
dilaporkan maka harus terlebih dahulu untuk mencari saksi mata yang benar-benar
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
beberapa indikator untuk menjadi tolak ukur dari suatu pelayanan yang responsiv,
semua indikator ini maka kami menggunakan untuk menguji pelayanan pada
polsek yang merupakan badan hukum milik negara (BHMN) di Polsek Rappocini
pengguna jasa yang belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh aparat kepolisian, namun dalam beberapa hal masyarakat sudah merasa
57
58
kemudian dalam hal ketepatan bertindak; dari hasil penelitian maka diperoleh
sebagian masyarakat sudah merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh
responsiv ini, ini dapat dilihat dari pernyataan para pengguna layanan/
ditemukan; sarana dan prasarana, tidak adanya barang bukti dan saksi
B. SARAN
masyarakat.
59
berbagi.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja pada Tingkat Polres
60
61
Santoso Pandji. 2008. Administrasi Publik, Teori dan Aplikasi Good Governance,
PT. Refika Aditama. Bandung