Bab II Diskripsi Proses
Bab II Diskripsi Proses
DISKRIPSI PROSES
A. Asam Asetat
Kemurnian : 99 % berat
B. Isopropanol
18
19
A. Isopropil Asetat
Drum 160 kg
A. Katalis
Amberlyst 15 dry
- Bentuk : padatan
- Bentuk ion : H+
asam asetat dan Isopropanol pada kondisi cair jenuh (Persamaan (II.1)) di
menara pemisah antara produk utama dan produk samping. Reaktor ini
tambahan sedikit dan konversi besar. Reaksi berlangsung pada suhu 90–
pemisahan.
21
hasil reaktan dan produk samping berupa air dikeluarkan sebagai hasil atas
Reaksi:
= -16,07 kJ/mol
panas).
= -6,31 kJ/mol
fungsi Gibs:
G o RT ln K
G o
ln K
RT
6,31kJ / mol
8,31314.10 3 kJ / mol.Kx 298K
ln K1 = 1,0908
K1 = 2,9767
K 2 Hf o
1 1
ln
K1 R T2 T1
Hf o
1 1
K 2 K 1 . exp
R T2 T1
(16.07) 1 1
2,9767. exp 3
8,31314.10 363 298
= 0,9319
k21
68620.43
= 7.667 × 10 23.81 −
24
T = Temperatur, K
sebagai umpan reaktor, kedua bahan dicampur dengan arus bawah dari
terbentuk. Air teruapkan juga mengandung sisa reaktan tak bereaksi yaitu
asam asetat dan Isopropanol. Karena antara air, isopropanol dan isopropil
sisa reaktan sebagai hasil atas RD, kemudian diembunkan oleh kondenser,
isopropil asetat dan sebagian sisa reaktan sebagai refluks RD dan sisanya
pemisahan antara produk isopropil asetat dengan sisa reaktan dan air
Proses pembuatan Isopropil Asetat dari asam asetat dan Isopropanol dibagi
Bahan baku yang berupa asam asetat dan isopropanol disimpan pada fase cair
dengan suhu 300 C dan tekanan 1 atm dalam tangki penyimpanan (T-01) dan (T-02).
Asam asetat dan isopropanol dari tangki penyimpanan (T-01) dan tangki
penyimpanan (T-02) dipompa melalui P-01 dan P-02 dan dicampur dengan hasil
bawah dari Reactive Distillation dengan suhu 103,7°C dan tekanan 1 atm sehingga
Asam asetat dan isopropanol yang telah bercampur dengan hasil bawah RD
dengan suhu 45,84°C diumpankan pada bagian Base Coloumn Reactor menara
Reactive Distillation yang berisi katalis resin amberlyst 15. reaktor beroperasi secara
non isothermal-adiabatic pada tekanan 1 atm dan suhu 90-150°C. Reaksi esterifikasi
Reaktor yang berupa menara Reactive Distillation terdiri dari dua bagian
yaitu seksi enriching dan seksi reaksi. Seksi enriching berada pada bagian atas
menara, pada seksi ini tidak terjadi reaksi melainkan terjadi pemurnian produk yakni
memisahkan isopropil asetat terhadap komponen yang lebih berat. Pada seksi reaksi
30
terdapat 12 stage termasuk pada base column. Sebelas seksi reaksi berisi katalis resin
amberlyst 15 seberat 4 kg sedangkan pada base coloumn berat katalis adalah 16,7 kg.
suhu atas menara sebesar 92,2°C dan suhu bawah menara sebesar 107,7°C. Hasil atas
yang keluar dari menara Reactive Distillation (RD-01) berupa campuran isopropil
dengan hasil atas Stripping Column (SC-01). Decanter (DC-01) beroperasi pada suhu
89°C dan tekanan 1 atm. Decanter digunakan untuk memisahkan campuran yang
berupa isopropil asetat, isopropanol, asam asetat dan air. Arus keluar dari Decanter
(DC-01) berupa 2 fase yaitu light component (fase ringan) dan heavy component
(fase berat). Arus fase ringan akan keluar sebagai hasil atas dn arus fase berat akan
keluar sebagai hasil bawah. Arus fase ringan yang sebagian besar mengandung
isopropil asetat dipompa melalui P-03 sebagai refluk menuju reaktor menara
(SC-01). Sedangkan arus fase berat yang sebagian besar mengandug air dialirkan
dimurnikan lebih lanjut. Stripping Column (SC-01) merupakam packed tower dengan
bahan isian rasching ring keramik. Kondisi operasi berlangsung pada tekanan 1 atm.
31
Hasil bawah Stripping Column (SC-01) yang bersuhu 103,87°C dimbil sebagai
produk dengan kemurnian 99,5% berat dengan air 0,5% berat selanjutnya hasil ini
akan ditampung dalam tangki penyimpanan produk (T-03) yang sebelumnya terlebih
dahulu didinginkan melalui HE-03 sampai suhu 40°C. sedangkan hasil atas Stripping
Satuan : kg/jam
32
Input Output
Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 4 Arus3
Input Output
Komponen
Arus 3 Arus 8 Arus 9 Arus 5
Input Output
Komponen
Arus 6 Arus 7 Arus 8
Input Output
Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 5 Arus 7
HAc 1969,33 - - -
Satuan : kJ/jam
34
Q arus 1 32595,34 -
Q arus 2 60976,59 -
Q arus 3 - 2530267,11
Q arus 4 2959278,89 -
Hvap - 41902637,77
Qreak 3251369,82 -
Q reboiler 38128684,23 -
Q arus 3 3872384,58 -
Q arus 8 1583132,45 -
Q arus 5 495308,37
Q arus 9 - 4960208,66
Q arus 6 2045712,52 -
Q arus 7 - 998874,94
Q arus 8 - 8229383,62
Q reb 7182546,04 -
Q arus 7 513551,93 -
Q arus 7’ - 93611,84
Q HE-01 - 419940,09
Lay out pabrik merupakan suatu pengaturan optimal dari seperangkat fasilitas-
fasilitas dalam pabrik. Tata letak sangat penting guna mendapatkan efisiensi,
keselamatan, dan kelancaran kerja dari para karyawan serta keselamatan proses
Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:
2. Daerah proses
Daerah proses merupakan daerah peletakan alat proses dan proses berlangsung.
Daerah penyimpanan bahan baku dan produk merupakan daerah tempat bahan
Daerah gudang, bengkel dan garasi merupakan daerah penampung bahan baku
5. Daerah utilitas
berlangsung dipusatkan.
37
Lay out peralatan proses adalah tempat peletakan alat-alat proses produksi.
Tata letak peralatan proses pada prarancangan pabrik ini dapat dilihat pada Gambar
II.5. Beberapa hal penting dalam penentuan lay out peralatan proses pada pabrik n-
1. Aliran udara
Tujuan pengaturan aliran udara di dalam dan di sekitar peralatan proses adalah
2. Cahaya
Tujuan perancangan lay out peralatan adalah pekerja dapat mencapai seluruh
alat proses dengan cepat dan mudah, sehingga gangguan pada alat proses
4. Pertimbangan ekonomi
dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran
(Vilbrandt, 1959)
Keterangan :