MODUL 3 KELOMPOK 14 7juni
MODUL 3 KELOMPOK 14 7juni
LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN
(TEL 1204)
MODUL 3 (PENANAMAN MIKROBA)
KELOMPOK 14
DOSEN:
Ir. NETTI HERLINA, M.T.
Dra. NUNUK PRIYANI, M.Sc.
YASMINE ANGGIA SARI, S.Si., M.T.
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini diperlukan dalam pemisahan bakteri guna untuk mengetahui jenis, mempelajari
kultural, morfologi, fisiologi, dan karakteristik. Teknik pemisahan inilah yang dinamakan
sebagai isolasi. Isolasi bakteri merupakan proses pengambilan bakteri dari medium atau
lingkungan asalnya, dan menumbuhkan pada medium buatan sehingga diperoleh biakan atau
kultur murni hasil isolasi tersebut. Populasi bakteri dapat diisolasi menjadi biakan atau kultur
murni, terdiri dari satu jenis bakteri yang dapat dipelajari morfologi, sifat, kemampuan
biokimianya (Singleton dan Sainsbury, 2006 dalam Kusnaa, 2022).
Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Dengan demikian akan
diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi
(Suharman, 2020).
Pada praktikum Mikrobiologi Lingkungan dengan judul Penanaman Mikroba ini, terlebih
dahulu melakukan prosedur Sterilisasi dan Preparasi Media. Pada Penanaman Media ini
metode yang digunakan adalah metode cawan sebar untuk media Nutrient Agar (NA) dan
metode cawan gores untuk media Potato Dextrose Agar (PDA). Adapun teknik pemindahan
dan penanaman mikroba dilakukan secara aseptis agar tidak terjadi kontaminasi yang
menyebabkan mikroba tidak tumbuh sesuai yang diinginkan. Dengan mengikuti praktikum
ini, praktikan dapat mengidentifikasikan metode yang baik digunakan dalam penanaman
mikroba.
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
I-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penanaman Mikroba
Penanaman Mikroba atau inokulasi mikroorganisme adalah pekerjaan memindahkan bakteri
dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi,
untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat
yang ada hubungannya dengan medium mtetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi (Dwidjoseputro, 1994 dalam Rubiati, 2021). Penanaman bakteri dilakukan
dengan cara menanam bakteri dengan pengenceran dari setiap pengenceran diambil 0,1 ml
dengan menggunakan pipet steril dan dimasukkan kedalam petri dish. Setelah itu
diinkubasikan selama 1 x 24 jam pada suhu ruang. ( Yunita et all, 2015 dalam Moda, 2019).
Inokulan mikroba bisa ada dalam berbagai bentuk seperti padat atau cair. Itu bisa terdiri dari
bakteri atau jamur. Itu juga bisa terdiri dari budaya murni atau budaya campuran (Reddy dan
Saravanan, 2013 dalam Alori dan Babalola, 2018).
II-2
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
II-3
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
3. Goresan T
Goresan T merupakan goresan Agar pada cawan petri yang dibagi menjadi 3 bagian
menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose
dipanaskan dan didinginkan, lalu di streak zig-zag pada daerah berikutnya.
4. Goresan Sinambung
Goresan sinambung umumnya digunakan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
Prosedur kerjanya adalah jarum inokulum (ose) disentuhkan pada koloni bakteri dan
gores secara kontinyu sampai setengah permukaan agar. Lalu cawan petri diputar 180
dan dilanjutkan goresan sampai habis.
II-4
BAB III
METOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Berikut alat-alat yang digunkan dalam praktikum sebagai berikut:
1. Alat-alat yang digunakan pada Modul 1 Sterilisasi.
2. Alat-alat yang digunakan pada Modul 2 Preparasi Media.
3. Kawat Inokulasi : berfungsi untuk menanam mikroba dengan cara gores, sebelum
digunakan harus dipastikan steril agar terhindar dari kontaminasi mikroorganisme.
6. Pipet Tetes : berfungsi sebagai alat ukur untuk memindahkan cairan dari wadah asli ke
wadah lain dengan volume kecil.
III-2
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
III-3
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
2. Media NA : Nutrient Agar (NA) merupakan media yang paling umum digunakan untuk
pertumbuhan sebagian besar bakteri. Nutrient agar mengandung zat pemadatan. Nutrient
Agar (NA) adalah salah satu contoh media instan yang sering digunakan untuk isolasi dan
pertumbuhan bakteri, yang harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bakteri seperti dari bahan-bahan yang kaya akan karbohidrat dan protein
(Khaerunnisa dkk, 2019).
III-4
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
III-5
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
Mulai
Tutup media NA, lalu simpan ditempat yang gelap dan masukkan
ke dalam kardus
Selesai
Gambar 3.13 Diagram Alir Prosedur Percobaan Metode Cawan Sebar
Sumber: Modul Praktikum Mikrobiologi Teknik Lingkungan, 2023
Mulai
Panaskan kawat ose diapi bunsen, ambil jamur dengan kawat ose
Tutup media PDA, lalu simpan ditempat yang gelap dan masukkan
ke dalam kardus
Selesai
Gambar 3.14 Diagram Alir Prosedur Percobaan Metode Cawan Gores
Sumber: Modul Praktikum Mikrobiologi Teknik Lingkungan, 2023
III-6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Mengisolasi mikroba didefinisikan sebagai proses memisahkan mikroba dari lingkungannya
dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Dalam melakukan
isolasi, diperlukan suatu teknik aseptis sehingga mikroorganisme yang kita dapatkan tidak
tercemar oleh mikroorganisme lainnya. Dan untuk langkah ini dalam teknik dasar
mikrobiologi biasanya dilakukan dengan pemurnian isolat dengan beberapa kali penggoresan
yang berulang dengan cara yang sama. Pada praktikum penanaman mikroba ini menggunakan
metode teknik biakan cawan sebar (spread plate) untuk media NA yang dan metode teknik
biakan gores (streak plate) untuk media PDA. Pada praktikum penanaman mikroba ini
menggunakan metode teknik biakan cawan sebar untuk media NA yang dan metode goresan
sinambung untuk media PDA.
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan (TEL 1204)
Dengan menggunakan metode cawan sebar, sampel bakteri akan dituang dan disebar pada
media NA kemudian diratakan dengan membentuk angka 8 menggunakan kawat inokulasi.
Namun, kawat inokulasi harus terlebih dahulu dipanaskan. Pada saat sampel bakteri disebar
menggunakan kawat inokulasi, cawan petri yang berisi media NA didekatkan ke bunsen agar
menjaga kondisi tetap steril. Setelah itu tutup kembali dan disimpan hingga muncul bakteri
yang diinginkan. Sampel yang kami gunakan pada metode ini adalah kotoran gigi.
Dengan menggunakan metode goresan sinambung, sampel jamur akan digoreskan pada media
PDA berbentuk zig-zag dengan menggunakan galski yang telah dipanaskan terlebih dahulu.
Sama seperti penanaman bakteri, pada penanaman jamur ini cawan petri yang berisi media
PDA didekatkan ke bunsen agar menjaga kondisi tetap steril dan setelah itu tutup kembali dan
disimpan hingga mikroorganisme yang diinginkan muncul. Disini sampel yang kami gunakan
adalah kayu lembab.
IV-2
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah
1. Penanaman mikroba atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan
bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat
tinggi. Inokulasi dilakukan dalam kondisi aseptis, yakni kondisi dimana semua alat yang
ada dalam hubungannya dengan medium dan pengerjaan, dijaga agar tetap steril.
2. Prinsip yang mendasari penanaman mikroba atau inokulasi adalah inokulasi mikroba yaitu
dengan memisahkan campuran mikroba sehingga membentuk koloni yang terpisah antar
satu mikroba dengan mikroba yang lain dengan menumbuhkan mikroba pada media agar,
sehingga masing-masing mikroba bisa tumbuh secara berjauhan dan setiap selnya
berhimpun membentuk koloni.
3. Tipe goresan pada metode penanaman mikroba terbagi menjadi empat yaitu, goresan T,
goresan kuadran, goresan radian dan goresan sinambung
4. Faktor yang mempengaruhi penanaman mikroba adalah sifat setiap jenis mikroba yang
akan diinokulasi, tempat hidup atau asal mikroba, media pertumbuhan yang tepat, cara
menginokulasi mikroba, dan bagaimana cara meneteskan mikroba.
5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah
1. Sebaiknya laboratorium melengkapi alat-alat laboratorium dalam praktikum.
2. Sebaiknya kakak dan abang asisten lebih sabar menghadapi praktikan saat berlangsungnya
praktikum.
3. Sebaiknya praktikan memahami materi untuk praktikum.
4. Sebaiknya praktikan bersikap sopan dan tenang saat berlangsungnya praktikum.
5. Sebaiknya praktikan memahami prosedur dan tata tertib laboratorium.
6. Sebaiknya praktikan menjaga meja kerja agar tetap steril.
DAFTAR PUSTAKA
Alori, E. T., & Babalola, O. O. (2018). Microbial Inoculants for Improving Crop Quality and
Human Health in Africa. Mahikeng South Africa; Frontiers in microbiology, 9, 1-
12.
Atmanto, Y. K. A. A., Asri, L. A., & Kadir, N. A. (2022). Media Pertumbuhan Kuman.
Makassar; Jurnal Medika Hutama, 4, 3069-3075..
Diarsih, I., Yuniarty, T., & Darmayani, S. (2022). Uji Daya Hambat Ekstrak Bawang Bombai
(Allium Cepa L) Terhadap Bakteri Salmonella Typhi (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Kendari).
Khaerunnisa, R., Kurniati, I., Nurhayati, D., & Dermawan, A. (2019). Pemanfaatan Air
Rebusan Umbi Kuning Dan Ungu Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan
Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Bandung; Jurnal Riset Kesehatan
Poltekkes Depkes Bandung, 11(1), 269-276..
Kusnaa, O. L. (2022). Isolasi Bakteri Pendegradasi Hidrokarbon sebagai Penghasil Enzim
Lipase dan Protease dari Tanah Tercemar Minyak Bumi di Kecamatan Wonocolo
Kabupaten Bojonegoro (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim).
Moda, K. F. (2019). Laporan Praktikum Mikrobiologi “PENANAMAN BAKTERI PADA
MEDIUM PADAT & CAIR”,Jakarta; Universitas Esa Unggul.
Nirhalimah, N. (2020). Pembuatan Media Dari Tepung Umbi Gadung (Dioscorea hispida
Dennst) Sebagai Alternatif Pengganti Media PDA (Potato Dextrose
Agar) (Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah Palembang).
Pramita, I. (2021). Pengaruh Variasi Konsentrasi Karbopol Terhadap Efektivitas Antibakteri
Gel Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus (Doctoral dissertation, Akademi Farmasi Putra Indonesia
Malang).
Rubiati, S. (2021). Penentuan Senyawa Fenolik Dan Uji Aktivitas Antioksidan Pada Dedak
Padi Terfermentasi Oleh Saccharomyces Cerevisiae. (Doctoral dissertation,
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta).
Suharman, T. H. P. (2020). Bahan Ajar Mata Kuliah Mikrobiologi Umum, Daerah Istimewa
Yogyakarta; Universitas PGRI Yogyakarta.