Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH TURUNYA NUZULUL QUR’AN

Nuzulul Qur’an terjadi pada Malam 17 Ramadhan Tahun ke 41 Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang juga
bertepatan pada Tahun 610 M. pada saat itu Nabi Muhammad SAW sedang melaksanakan Khalwat (mengasingkan
diri ditempat yang sunyi untuk bertafakur) di Gua Hira. Pada saat khalwat tersebut Nabi Muhammad SAW menerima
wahyu pertama surah Al-Alaq yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril.
Menurut Manna’ al-Qaththan, terdapat dua mazhab pokok di kalangan para ulama di seputar pemahaman tentang
proses turunnya Al-Quran, yaitu pendapat Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, bahwa yang dimaksud dengan turunnya
Al-Quran ialah turunnya Al-Quran secara sekaligus ke Baitul ’Izzah di langit dunia untuk menunjukkan kepada para
malaikatnya bahwa betapa besar masalah ini, selanjutnya Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Pendapat ini didasarkan pada riwayat-riwayat dari Ibnu Abbas. Antara lain: “Al-Quran diturunkan sekaligus ke langit
dunia pada lailah al-qadr. Kemudian setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh tahun”. Pendapat yang disandarkan
pada al-Sya’bi bahwa permulaan turunnya Al-Quran dimulai pada lailah al-qadr di bulan Ramadhan, malam yang
diberkahi. Sesudah itu turun secara bertahap sesuai dengan peristiwa yang mengiringinya selama kurang lebih
duapuluh tiga tahun. Dengan demikian, Al-Quran hanya memiliki satu macam cara turun, yaitu turun secara bertahap
kepada Rasulullah SAW.
Pada saat wahyu pertama ini turun, Rasulullah tidak bisa membaca, Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah SWT
memerintahkan Rasulullah untuk membaca “Iqra” (Bacalah). Wahyu yang pertama tersebut adalah surah Al-Alaq
yang terdiri dari ayat 1 sampai dengan 5. Ayat ini menjadi pendorong, penggerak dan memotivasi umat islam untuk
memperoleh pengetahuan melalui membaca.
Tradisi membaca dan menterjemah menjadi kegiatan utama yang dilakukan para ulama pada zaman dahulu sehingga
Islam mempunyai peradaban ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Kemampuan literasi para ulama terdahulu mulai
dari membaca Al-Qur’an, hadist dan kitab-kitab sehingga menghasilkan berbagai macam karya dibidang ilmu
pengetahuan.
Keistimewaan Nuzulul Qur’an
Peristiwa Nuzulul Qur’an telah menguatkan hati Rasulullah dan para sahabat untuk berjuang dan berdakwah dan
menyiarkan agama islam kepada suluruh umat manusia walaupun perjuangan tersebut tidak mudah karena Rasulullah
dan para sahabat banyak mendapatkan cemoohan, ejekan serta hinaan dari para kaum pembenci islam. Nuzulul
Qur’an menjadi peristiwa yang sangat penting bagi umat islam diseluruh dunia. Allah SWT Menurunkan Wahyu
berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan petunjuk hidup bagi seluruh umat islam di dunia.
Ada beberapa keistimewaan pada malam Nuzulul Quran, diantaranya adalah :
1. Malam turunnya Al-Quran
Sebuah keistimewaan malam Nuzulul Quran yang pertama yaitu malam turunnya Al-Quran. Dan ini tidak terjadi
di malam-malam yang lain. Kitab suci Al-Quran ini diturunkan bukan untuk Nabi Muhammad sendiri tetapi
untuk menjadi pembeda antara hak dan bathil juga menjadi petunjuk bagi umat Muslim.
2. Diturunkannya Wahyu yang pertama
Wahyu pertama yang diturunkan kepada NabiMuhammad adalah surat Al Alaq ayat 1sampai dengan 5. Saat
wahyu tersebut diturunkan, Nabi Muhammad sedang menyendiri di Gua Hira. Setelah itu, datanglah Malaikat
Jibril menyampaikan wahyu tersebut.
3. Diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi utusan Allah dan menjadi Nabi yang terakhir
Tepat setelah menerima wahyu yang pertama, Nabi Muhammad diangkat menjadi seorang Rasulullah. Beliau
juga merupakan Nabi Akhir zaman, yang artinya adalah Nabi terakhir dan Nabi yang membawa kita dari zaman
jahiliyah hingga menuju zaman yang terang benderang ini.

Anda mungkin juga menyukai