Anda di halaman 1dari 2

Alasan Tepat Mengucap Syukur

Pendahuluan:
Ucapan Syukur yang biasanya di lakukan setiap tahun atau setiap momen adalah baik, tetapi
juga dapat melhirkan konsep yang keliru oleh karena ucapa syukur dalam menjadi sebuah kebiasaan
belaka dan kita melupakan hal utama alasan kita mengucap syukur. Semuah kita dalam pengalaman
sehari-hari kita pasti kita punya cerita yang dapat kita rangkai sebagai alasan mengapa kita mengucap
syukur. Oleh sebab itu saya perlu untuk mengingatkan melalui kebenaran Firman Tuhan bahwa ada
alasan yang tepat ketika kita mengucap syukur, sehingga kita dapat menilai kehidupan kita sendiri
apakah alasan saya mengucap syukur itu benar dan diperkenankan Tuhan.

Pembacaan Mazumur 44:9


I. Karena Semua Yang Dapat kita Capai oleh Karena Allah
Kita dapat melihat hal yang menarik dalam kesaksian bani Korah ini melalui pujian mereka. Jika apa
yang terjadi di masa lalu adalah hal-hal yang tekah dikerjakan oleh Allah sepenuhnya. Bahhkan dalam
semuah perjuangan untuk menduduki tanah Perjanjian adalah bagian yang tidak dapat di pisah dari
tindakan Allah. Kita menyaksikan suatu cerita masa lalu yang oleh generasi dimana Mazmur ini di tulis
adalah hal-hal yang menakjubkan yang Tuhan kerjakan buat mereka. Oleh sebab itu tidak heran jika di
awal ayat ke 9 ini dikatakan “Karena Allah” namun kenyataan bahwa seberapa banyak di antara kita
yang terlihat memang mengucap syukur, oleh karena ia merasa perlu penilaian orang lain karena ia
sanggup buat acara. Seberapa diantara kita yang ketika mengucap syukur bukan pengalaman di dalam
Tuhan yang menjadikan mereka bersyukur melainkan oleh karena supaya dapat dilihat orang lain. Oleh
sebab itu, yang menjadi alasan kenapa kita mengucap syukur oleh karena semua kepuasan hidup kita
ada di dalam Tuhan. Ini sama sekali tidak menunjukkan tidak adanya hal-hal berbahaya dan
menakutkan seperti ketika Israel memasuki tanah perjanjian, tetapi mereka telah melihat kemenangan
demi kemenangan sebagai hadih dan pemberian Tuhan sendiri sehingga dikatakan “Karena Allah”
setiap mereka dapat menyanyikan puji-pujian dan mengucap syukur.

II. Mengenal Allah Dengan Benar.


Hal yang pentiing untuk kita juga perhatikan adalah, kalimat kedua dari ayat 9 dengan pernyataan “dan
bagi nama-Mu, yang juga disebutkan di ayat yang ke-6 di kalimat kedua. Jika kita telusuri dalam
sejarah Israel maka kita temukan bahwa Musa ketika ia dipanggil Allah Musa pernah bertanya tentang
siapa nama Allah yang mengutusnya Keluaran 3:13 yang kemudian di jawab oleh Allah di ayat 14,
dengan menyebutkan “AKU ADALAH AKU” pertanyaannya apakah Musa tidak mengenal siapa yang
memanggilnya? Alasan pertama adalah oleh karena di setiap suku memiliki Allah dengan nama yang
berbeda-neda. Kedua, melalui sebuah perjumpaan itu ia dapat diyakinkan jika yang mengutus-Nya
adalah Allah yang benar. Oleh karena itulah Musa ingin secara pribadi mengenal Pribadi Allah yang
sedang memanggilnya. Saya tidak perlu menjelaskan apa makna dari AKU ADALAH AKU tapi saya
ingin menegaskan bahwa inilah yang juga dikenal bani Korah dan juga yang telah mendapatkan
pengakuan di pembacaan kita, sehingga kalimat ini mengandung arti bahwa alasan dari ucapan syukur
adalah karena kita mengenal Allah kita secara benar. Ini tidak sekedar bicara dalam relasi dengan apa
yang diciptakan dan setiap karya-Nya lebih dari itu kita mengenal pribadi-Nya kita mengenal Allah
tidak hanya dari kedashyatan-Nya melainkan kita mengenalnya dalam setiap kehadiran-Nya sebab hal-
hal menakjubkan bisa di buat oleh Iblis tetapi mengenal Tuhan dalam relasi sebagai pribadi yang hadir
dalam hidup kita akan membawa kita kepada suatu hubungan yang tidak hanya melihat dari apa yang
dapat diberikannya untuk kita melainkan apa yang kita mau lakukan untuk Dia. Sebab Nama Tuhan
bukan hanya sekadar sebuah kata, tetapi mencerminkan karakter dan sifat-Nya yang agung. Mengenal
nama Tuhan berarti mengenal-Nya secara pribadi, mempercayai-Nya, dan hidup dalam hubungan yang
dekat dengan-Nya.

III. Kita Percaya Dalam Kasih Karunia Allah Ada Pengharapan.


Jika kita membaca di ayat 10-25, maka jelas yang kita temukan adalah hal yang berbeda dengan ayat
sebelumnya. Pederitaan dan ketertindasan Bangsa Israel, sekan-akan mengahpus jejak segala kebaikan
Tuhan. Pengalaman dalam sepanjang ayat ini seakan kebaikan Tuhan hanya berlangsung pada masa
dan waktu tertentu. Bahkan keadaan mengerikan selalu dihadapi setiap saat seperti di katakan di ayat
23. Ini adalah pengalaman nyata yang dialami oleh Israel, yang juga mau menunjukkan bahwa
sekalipun ada jaminan tentang segala kebaikan Tuhan, itu bukan berarti hidup akan menjadi tenang dan
beruntung. Namun juga ada suatu keadaan yang dapat menghantarkan kita pada keadaan sulit dan
mengerikan. Namun perhatikan apa yang disampaikan di ayat 27, ada suatu permohonan kepada Allah
yang di dasarkan pada Kasih Setia Tuhan. Hal ini menunjukkan dalam segala situasi mereka tidak
menjadi kecewa dan putus asa, apa lagi meninggalkan Tuhan. Mungkin ada hari-hari dimana kita tidak
lagi bisa berbicara tentang segala perbuatan ajaib Tuhan oleh karena kita berada di situasi sulit dan
tercela, namun ingat bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih karunia dan Setia. Ia sama sekali
tidak akan menghianati kita, Ia sama sekali tidak akan membuang kita sekalipun kita berada dalam
keadaan yang paling buruk sekalipun. Oleh sebab itu alasan mengapa kita mengucap syukur oleh
karena ada Harapan di dalam Kasih Karunia Allah.

Kesimpulan:
apakah alasan saya mengucap syukur itu benar dan diperkenankan Tuhan.
I. Karena Semua Yang Dapat kita Capai oleh Karena Allah
II. Mengenal Allah Dengan Benar.
III. Kita Percaya Dalam Kasih Karunia Allah Ada Pengharapan.

Anda mungkin juga menyukai