Anda di halaman 1dari 9

TAFSIR PROFIL KONSELOR

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Religius Literature
Dosen pengampu Mohamad Mizan Sya’roni,M.Ag,

Disusun oleh:
Hana Nurzakiyah
Ganis Ainnur Rahmah
Khamdiallah
Mohamad Sofyan

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kami kemampuan dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Kaidah dan aturan-
aturan penulisan ilmiah.
Makalah ini pasti memiliki kekurangan didalamnya. Adapun harapan
penulis agar pembaca dapat memberikan saran dan kritiknya pada makalah
ini, karena hasil tulisan penulis tidak terlepas dari kesalahan, seperti
kesalahan dalam penulisan ataupun yang lainnya. Untuk itu penulis
memohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan ataupun kesalahan
lainnya, karena penulis adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan
kemampuan.

Cirebon, 07 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan................................................................................................ 2
BAB II: PEMBAHASAN
A. Pengertian Profil Konselor................................................................ 3
B. Karakteristik atau Ciri Konselor Islami............................................ 3
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konselor Islami, dalam tugasnya membantu klien menyelesaikan


masalah kehidupan, haruslah memperhatikan nilainilai dan moralitas
Islami. Apalagi yang ditangani adalah membantu mengatasi masalah
kehidupan yang dialami oleh klien, maka sudah sewajarnyalah konselor
harus menjadi teladan yang baik, agar klien termotivasi dalam
menyelesaikan masalah kehidupannya. Sebagai seorang teladan,
seharusnya konselor Islami menjadi rujukan bagi klien dalam menjalani
kehidupan. Oleh karena itu sebagai suri teladan, maka sudah tentu
konselor adalah seorang yang menjadi rujukan dalam perilaku kehidupan
sehari-hari klien. Kehidupan konselor menjadi barometer bagi klien
Konselor dalam tugasnya memberikan layanan bimbingan dan konseling
haruslahselalu menjadi panutan atau teladan bagi kliennya, jangan sampai
seorang konselor memiliki kepribadian yang bagus hanya dalam setting
konseling saja, namun di luar kegiatan pemberian layanan bimbingan dan
konseling seorang konselor tidak bisa menjadikan dirinya contoh bagi
seorang kliennya.

Konselor harus bisa menjadi contoh dan suri teladan di mana pun
dan kapan pun dia berada. Namun demikian, seiring dengan minimnya
konselor Islami di Indonesia menjadikan hal tersebut belum terlalu
terwujud dengan yang semestinya. Melihat fenomena agamis dan sosialis
seperti itu membuat kita khususnya sebagai konselor atau pembimbing
maupun pendidik berkewajiban untuk mendampingi, mengarahkan,
membimbing, menyampaikan kebenaran (dakwah) kepada mereka yang
membutuhkan asupan-asupan mental dan kerohanian baik secara religius,

1
spiritual dan emosional. Keefektifan seorang konselor Islami harus
didahului oleh kepribadiannya yang Islami pula(Kharisma & Anidar,
2022).

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa itu Profil Konselor?
2. Apa saja Karakteristik Profil Konselor?

C. Tujuan
Adapun Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Profil Konselor.
2. Untuk mengetahui Karakteristik Profil Konselor

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Konselor
Profil diartikan dengan pandangan, lukisan, atau gambaran orang dari
samping grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.
Sementara itu menurutsudarsono profil diartikan dengan tampang, gambaran,
grafik yang menggambarkan variasi dari seorang mengenai tingkat atau
kedudukannya. Konselor merupakan orang yang melakukan proses konseling
kepada kliennya.
Sedangkan profil konselor diartikan dengan gambaran singkat dari
karakter dan kehidupan seorang konselor. Keberhasilan seorang konselor tidak
hanya ditentukan oleh kemampuannya dalam memahami konsep-konsep
konseling saja,akan tetapi sangat ditentukan akhlak/kepribadian seorang konselor.
hal ini juga sejalan dengan keberhasilan Rasulullah ! dalam menerapkan dakwah
islamiyyah, yang di dalamnya juga terdapat proses konseling,yang amat didukung
oleh kemuliaan akhlaknya. Dengan demikian, akhlak seorang konselor sangat
dibutuhkan dalam menentukan keberhasilan proses konseling yang ia lakukan,
terutama dalam pendidikan islam (Jaelani et al., 2022).
B. Kemampuan dan kekurangan diri
Seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik, sebab
pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan pembentukan perilaku
dan kepribadian klien. melalui konseling diharapkan terbentuk perilaku
positif, akhlak baik, dan kepribadian yang baik pula pada diri klien. Upaya ini
akan efektif apabila dilakukan oleh seseorang yang memiliki kepribadian dan

3
akhlak yag baik pula. Menurut Samsul Munir Amin seorang konselor islami
hendaknya memiliki kepribadian sebagai berikut:
1. Mampu Berempati Dan Bersimpati
َ ‫َق ْد َج ٓا َء ُك ْم َر ُس و ٌل مِّنْ َأنفُ ِس ُك ْم َع ِزي ٌز َعلَيْ ِه َم ا َع ِن ُّت ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُكم ِب ْٱلمُْؤ ِمن‬
‫ِين َرءُوفٌ رَّ حِي ٌم‬
Artinya: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin. (QS At-taubah 128)
Seorang konselor adalah seorang yang tanggap terhadap persoalanklien.
ia dapat bersimpati pada apa yang terjadi dalam diri klien serta berempati
terhadap apa yang dirasakan oleh klien.
2. Kepribadian yang Mutmainnah
Dalam menghadapi konseli yang merasa cemas , Allah
mengingatkan dalam surat (Ar Ra’du ayat 28) yang berbunyi :
ُ‫لَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َوت َۡط َم ِٕٮ ُّن قُلُ ۡوبُهُمۡ بِ ِذ ۡك ِر هّٰللا ‌ِ ؕ اَاَل بِ ِذ ۡك ِر هّٰللا ِ ت َۡط َم ِٕٮ ُّن ۡالقُلُ ۡوب‬
Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tenteram”. (QS Ar-Rad ayat 28)

Perasaan cemas tarafnya bermacam-macam, mulai dari yang paling


ringan sampai yang paling berat. Mulai dari yang sifatnya normal/biasa
sampai kecemasan neurotik yang merupakan gejala gangguan kejiwaan.
Ibn Qayyim Al-jauziyah (dalam Netty Hartaty, 2005:107) menggambarkan
kepribadian mutmainnah dan kepribadian amarah ibarat dua kutub yang
berlawanan . Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh banyak
faktor. ada beberapa hal yang dapat memperkuat pribadi muslim ialah :
a. Isyqa-muhabbat, yakni cinta kasih
b. Toleransi, rasa tenggangmenenggang
c. Faqr yakni tidak mengharapkan imbalan
Sementara hal yang melemahkan pribadi adalah takut, suka meminta-
minta, perbudakan dan sombong.
3. Mampu menjadi seseorang yang bijak

4
Selanjutnya, dalam Islam profil konselor ideal telah diciptakan Allah
yaitu nabi Muhammad SAW. Allah berfirman dalam surat Al ahzab ayat 21 :
‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”.
(QS Al ahzab Ayat 21 )
Perlu kita ketahui bahwa Nabi Muhammad merupakan sebaik
baiknya suri tauladan, maka kita calon konselor perlu mengikuti dan
mencontoh perbuatan serta akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah.
4. Sikap menerima penghormatan, sopan santun, menghargai eksistensi

۟
َ‫•••••••وا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُم•••••••ون‬ ۟ ‫ص•••••••لِح‬
ُ‫ُوا بَ ْينَ َأخَ••••••• َو ْي ُك ْم ۚ َوٱتَّق‬ ْ ‫ِإنَّ َم•••••••ا ْٱل ُمْؤ ِمنُ•••••••ونَ ِإ ْخ••••••• َوةٌ فََأ‬
Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan
takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS Al-
Alhujurat ayat 10 )
Konselor berkewajiban menjalin hubungan konseling yang baik
dengan klien, dimulai dari penerimaan terhadap klien dengan
memberisalam atau menjawab salam klien. Konselor harus memberikan
respon yang baik terhadap sapaan klien, serta mamapu menjadikan
hubungan konseling menjadi suatu bentuk silatu diluar konseling , tidak
hanya sekedar setting dalam konseling , terutama silaturrahmi pasca
konseling,dan membangun ukhuwah (Diniaty, 2013).

5
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi dapat kita simpulkan dalam kacamata Islam konseling merupakan
bagian dari ibadah yang dilakukan umat muslim guna mendapatkan amal di sisi
Khaliknya Allah SWT. Nabi Muhammad SAW diciptakan Allah sebagai Profil
Konselor ideal yang Perlu dicontoh oleh konselor muslim. Dan sebenarnya Allah
telah mengatur dalam kitab suci Alquran prosedur, teknik dan metode dalam
pelaksanaan konseling. Hal penting lainnya dalam kacamata Islam, seorang
konselor perlu menguasai nilai nilai agama guna membantu klien yang mengalami
masalah dan butuh kejelasan, pandangan dari ajaran agama tersebut.
Untuk membahas hal ini, akan diuraikan bagaimana Allah berfirman yang
ada dalam Al Quran tentang hakekat manusia, kepribadian dan perkembangannya
serta kasus atau bermasalahnya hidup manusia. Tujuan konseling dan teknik
konseling yang termaktub dalam Al Quran akan diuraikan juga untuk memahami
kekurangan dalam diri sendiri menerima dan dapat mengatasi kekurangan tersebut
dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Diniaty, A. (2013). Dalam Islam Menjawab Tuntutan. Jurnal Al-Ta’lim, 1(4), 312–323.

Jaelani, J., Hidayat, T., & Istianah, I. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Al-Qur’an
(Studi Analisis Surat Al-Muddaṡṡir Ayat 1-7). ZAD Al-Mufassirin, 4(2), 223–239.

Kharisma, R. F., & Anidar, J. (2022). Jurnal Al-Taujih. 8(1), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai