BAGAIMANA MENGGUNAKAN FORMULIR KT HIV ? Gunakan pendekatan Konseling Tes HIV dengan KTS, jika : a. Klien datang secara sukarela ingin pemeriksaan HIV b. Klien merupakan Populasi Kunci (WPS,PPS,LSL,Waria, Penasun) yang datang sendiri secara sukaréla atau dirujuk oleh LSM atau Kader. Hal ini karena jika menggunakan pendekatan TIPK Kelompok Risiko dari Klien tidak akan tergambar dalam Laporan klien/yang melakukan test ulang. Misalkan hasil test dari TIPK dinyatakan klien harus test tulang 3 bulan kemudian karena alasan Window Periode, atau hasil test. Perlu diingat pada TIPK tidak ada opsi Kujungan Ulang. 4, Kemudian isi Formulir Kecuali pada blok Pemberian Informasi (TIPK), dan Tindak Lanjut IPK) Gunakan pendekatan TIPK (atas inisiatif petugas kesehatan), jika a. Klien rawat jalan atau rawat ini ejala atau kondisi medis yan; mengindikasikan. teriadi infeksi HIV. b. Pasien TB, Hepatitis B atau C, IMS, Ibu Hamil (sasaran perluasan testing HIV) 4 Penyakit yang dimaksudkan adalah pasien Terdiagnosis bukan Suspek . Untuk pasien TB ‘merupakan pasien yang sudah terdiagnosis oleh layanan 7B DOTS, sehingga untuk kualitas pencatatan sebaiknya penawaran testing dilakukan oleh poli TB DOTS ager nantinya dapat dievaluasl program TB HIV dengan program TB. % Semua kunjungan ibu hamil yang melalui ANC menggunakan TIPK. Tetapi nantinya jika dibutuhkan kunjungan ulang karena alasan pemeriksaan ulang maka dirujuk ke konselor untuk menggunakan pendekatan KTS. Hal ini dikarenakan sampai seat ini di SIHA untuk TIPK belum dimungkinkan untuk diisi kinjungan ulang, Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan infeksi HIV Anak-anak dengan pertumbuhan suboptimal atau malnutrisi diwilayah epidemi luas, atau anak dengan mainutrisi yang tidak menunjukkan respon yang baik dengan pengobatan nutrisi yang adekuat, dan lakilaki dewasa yang meminta sirkumsisi sebagai tindakan pengobatan HIV. @. si Formulir Kecuali pada blok Pengkajian Kelompok Risiko, Pasangan Klien, Konseling Pra Test (KTS), dan Tindak Lanjut KTS.