Anda di halaman 1dari 15

Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

PENGELOLAAN MEDIA INTERNAL “NEWSLETTER


LEGAL & CORSEC” PT SALIM IVOMAS PRATAMA TBK JAKARTA

Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania


Konsultan PR Prima Jakarta
greatgandhy@gmail.com

ABSTRACT: The role of internal media becomes very important because through this media
between employees and between employees and management can interact equate the views
and objectives. Information has become the main needs of employees as the audience to meet
the need for information and knowledge. The purpose of taking the object of study of the
Internal Media Management "Newsletter Legal & Corsec" is to know how the internal media
management issued Dept. Legal & Corsec and information submitted in the form of the laws
and regulations that apply in Indonesia and other policies. This study used a qualitative
approach with the research method used was a case study and data collection techniques
used were in-depth interviews.
The results of this study discusses the internal media management "legal newsletter & corsec"
as a management process carried out from the planning phase to take action and
communicate (release). Framework used the theory of communication is the process of
communication, internal media, and described the process of management in dealing with
internal media. This study concludes that the Internal Media Management "Newsletter Legal
& Corsec" Pratama Tbk PT Salim Ivomas given to employees can add to the information and
knowledge that are useful in daily life.

Kata Kunci: Management, Internal Media, Newsletter

ABSTRAK: Peran media internal menjadi sangat penting karena melalui media inilah antar
karyawan maupun antara karyawan dan manajemen dapat berinteraksi menyamakan
pandangan dan tujuan. Informasi menjadi kebutuhan utama karyawan sebagai khalayak untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi dan pengetahuan. Tujuan dilakukannya mengambil
objek penelitian terhadap Pengelolaan Media Internal “Newsletter Legal&Corsec” adalah
untuk mengetahui Bagaimana pengelolaan media internal yang dikeluarkan Dept. Legal &
Corsec dan informasi yang disampaikan berupa mengenai hukum perundangan yang berlaku
di Indonesia dan kebijakan-kebijakan lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dan teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam.
Hasil penelitian ini membahas mengenai pengelolaan media internal “newsletter legal &
corsec” seperti proses pengelolaan yang dilakukan dari tahap perencanaan sampai mengambil
tindakan dan berkomunikasi (release). Kerangka Pemikiran yang digunakan teori komunikasi
yaitu proses komunikasi, media internal, dan dijabarkan proses manajemen dalam menangani
media internal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Pengelolaan Media Internal “Newsletter
Legal & Corsec” PT Salim Ivomas Pratama Tbk yang diberikan untuk karyawan dapat
menambah informasi dan pengetahuan yang berguna dalam kehidupan sehari-sehari.

Kata Kunci: Pengelolaan, Media Internal, Newsletter


Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
192
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

PENDAHULUAN Salim Ivomas Pratama Tbk. “Newsletter


Perusahaan membutuhkan bentuk Legal & Corsec” terbit setiap 3 bulan
komunikasi yang dapat menjembatani dan sekali diberikan kepada karyawan dengan
memberikan informasi kepada karyawan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pribadi
agar dapat berjalan dengan baik dan dan sosial khalayak mengenai informasi
memiliki tujuan yang sama dalam bekerja. perusahaan dan regulasi atau peraturan
Komunikasi dengan karyawan dapat mengenai ketenagakerjaan, kebijakan
dijembatani oleh seorang Public Relations pemerintah, informasi seputar hukum,
secara lisan atau melalui media. Media pelanggaran, dan sanksi yang dikemas
internal adalah salah satu alat yang tepat secara ringan namun bermutu.
sebagai media komunikasi disebuah Newsletter diberikan kepada
Perusahaan. karyawan melalui email internal
Media internal menjadi sarana untuk perusahaan, memilih melalui email internal
memberikan informasi berbagai karena dengan melalui media tersebut
perkembangan perusahaan dan juga dirasa lebih efektif dan efisien, karena
mampu menjadi sarana menambah “email” merupakan salah satu media
pengetahuan dan informasi untuk komunikasi yang dapat digunakan dan
kebutuhan personal maupun perusahaan, dibaca oleh karyawan dimana saja.
memacu kinerja dan menumbuhkan
semangat kebersamaan. Peran media
internal menjadi sangat penting karena KAJIAN PUSTAKA
melalui media inilah antar karyawan
maupun antara karyawan dan manajemen Menurut Everett Kleinjan dalam
dapat berinteraksi dapat menyamakan buku Hafied Cangara (2012:1-2)
pandangan dan tujuan. “komunikasi sudah merupakan bagian
Salah satu perusahaan yang kekal dari kehidupan manusia seperti
menerapkan adanya media internal halnya bernapas. Sepanjang manusia ingin
didalamnya adalah PT Salim Ivomas hidup, ia perlu berkomunikasi.” Dalam
Pratama Tbk “SIMP Tbk”, adalah sebuah hidup bermasyarakat, orang yang tidak
perusahaan yang bergerak di bidang pernah berkomunikasi dengan orang lain
Agribisnis (perkebunan kelapa sawit) yang niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya.
terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. (1). Tujuan Komunikasi, Komunikasi
Berdasarkan Annual Report Tahun 2013, menurut Onong Uchjana Effendy
perusahaan memiliki jumlah karyawan (2007:55) merupakan suatu bentuk
yang cukup besar terbagi di Head Office, kegiatan interaksi diantara sesama
pabrik dan perkebunan wilayah (Riau, manusia, maka didalam melakukan setiap
Sumatera Selatan, dan Kalimantan). Oleh kegiatan tentunya kita memiliki tujuan
karena banyaknya karyawan yang dimiliki yang ingin dicapai. Dan tujuan komunikasi
PT SIMP Tbk, maka dirasa sangat penting tersebut: (a)). Mengubah sikap (to change
memberikan informasi yang dapat the attitude) (b). Mengubah
menambah informasi dan wawasan seluruh opini/pendapat/pandangan (to change the
karyawan. opinion) (c). Mengubah perilaku (to
Berdasarkan atas dasar hal tersebut change the behavior) (d). Mengubah
Dept. Legal & Corsec pada akhirnya masyarakat (to change the society) (2).
menerima dan berinisiatif mengeluarkan Fungsi Komunikasi, Fungsi komunikasi
media internal berupa Newsletter yang menurut H .A.W Widjaja (2008:9-11)
diberikan untuk seluruh karyawan PT dipandang dari arti yang lebih luas, tidak
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
193
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

hanya diartikan sebagai pertukaran berita Hiburan yaitu penyebaran sinyal , symbol,
dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu suara dan image dari drama, tari, kesenian,
dan kelompok mengenai tukar-menukar kesusastraan, musik, olahraga, permainan
data, fakta, maka fungsinya dalam sistem dan lain-lain untuk rekreasi, kesenangan
sosial adalah sebagai berikut: (a). kelompok dan individu. (h). Integrasi yaitu
Informasi yaitu pengumpulan, menyediakan bagi bangsa, kelompok dan
penyimpanan, pemrosesan berita, data, individu kesempatan untuk memperoleh
gambar, fakta dan pesan opini dan berbagai pesan yang mereka perlukan agar
komentar yang dibutuhkan agar dapat mereka dapat saling kenal dan mengerti
dimengerti dan beraksi secara jelas kondisi, pandangan dan keinginan orang
terhadap kondisi lingkungan dan orang lain lain. (2). Proses Komunikasi, Menurut
dapat mengambil keputusan yang tepat. Tommy Suprapto (2009:7) Proses
(b). Sosialisasi (pemasyarakatan) yaitu komunikasi adalah setiap langkah mulai
penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang dari saat menciptakan informasi sampai
memungkinkan orang bersikap dan dipahami oleh komunikan. Komunikasi
bertindak sebagai anggota masyarakat adalah sebuah proses, sebuah kegiatan
yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi yang berlangsung continue atau terus
sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam menerus. (2). Komunikasi Organisasi,
masyarakat. (c). Motivasi yaitu Menurut Alo Liliweri (2007:22) Istilah
menjelaskan tujuan setiap masyarakat “Organisasi” mengisyaratkan bahwa
jangka pendek maupun jangka panjang, sesuatu yang nyata merangkum orang-
mendorong orang menentukan pilihannya orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-
dan keinginannya, mendorong kegiatan tujuan. Sebagaian orang menyebut
individu dan kelompok berdasarkan tujuan pendekatan ini sebagai pandangan yang
bersama yang akan dikejar. (d). Perdepatan menganggap organisasi sebagai wadah
dan diskusi yaitu menyediakan dan saling (container view of organizations).
menukar fakta yang diperlukan untuk Berdasarkan pandangan objektif,
memungkinkan persetujuan atau organisasi berarati struktur, berdasarkan
menyelesaikan perbedaan pendapat pandangan subjektif organisasi berarti
mengenai masalah public, menyediakan proses.
bukti-bukti yang relevan yang diperlukan Komunikasi Organisasi adalah
untuk kepentingan umum agar masyarakat komunikasi antarpribadi atau komunikasi
lebih melibatkan diri dalam masalah yang kelompok yang bersifat impersonal (atau
menyangkut kepentingan bersama di komunikasi yang berstruktur) yang
tingkat nasional dan lokal. (e). Pendidikan dilakukan oleh pribadi atau kelompok.unit
yaitu pengalihan ilmu pengetahuan kerja dalam satu organisasi. Jalur
sehingga mendorong perkembangan komunikasi organisasi adalah jalur vertical
intelektual, pembentukan watak dan (atas-bawah, bawah-atas), horizontal
pendidikan keterampilan dan kemahiran (antara unit/satuan kerja yang
yang diperlukan pada semua bidang sederajat/level), dan diagonal (komunikasi
kehidupan. (f). Memajukan kebudayaan lintas unit/satuan kerja).
yaitu penyebaran hasil kebudayaan dan Organisasi merupakan wadah yang
seni dengan maksud melestarikan warisan mempekerjakan karyawan yang berasal
masa lalu, perkembangan kebudayaan dari berbagai latar pendidikan,
dengan memperluas horizon seseorang, pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
membangunkan imajinasi dan mendorong dan kebudayaan yang berbeda. (3). Public
kreativitas dan kebutuhan estetikanya. (g). Relations, Public Relations dari buku
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
194
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Frank Jefkins (2003:9-10) menyangkut solusi. Mereka baru bergabung untuk


kepentingan setiap organisasi, baik itu melakukan komunikasi dan
organisasi yang bersifat komersial maupun mengimplementasikan program, terkadang
yang non-komersial. Public Relations tanpa mengetahui secara menyeluruh
terdiri dari semua bentuk komunikasi yang motivasi atau tujuan yang diharapkan.
terselenggara antara organisasi yang Meskipun mereka tidak hadir saat diskusi
bersangkutan dengan siapa saja yang tentang kebijakan baru atau keputusan
menjalin kontak dengannya. manajemen baru, merekalah yang diberi
Definisi Public Relations menurut tugas untuk menjelaskannya kepada
Institute of Public Relations (IPR) “Public karyawan dan pers. (2). Expert Prescriber
Relations adalah keseluruhan upaya yang Communication, Ketika para praktisi
dilakukan secara terencana dan mengambil peran sebagai pakar/ahli, orang
berkesinambungan dalam rangka lain akan menganggap mereka sebagai
menciptakan dan memelihara niat baik otoritas dalam persoalan PR dan solusinya.
(goodwill) dan saling pengertian antara Manajemen puncak menyerahkan PR di
suatu organisasi dengan segenap tangan para ahli dan manajemen biasanya
khalayaknya.” mengambil peran pasif saja. Praktisi yang
beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas
Peran Public Relations: Peran profesi mendefinisikan probelm, mengembangkan
public relations diambil dari buku Scott program, dan bertanggung jawab penuh
M.Cutlip (2011:45-47) semakin bias tanpa atas implemetasinya. (3). Communication
adanya spesialisasi profesi sehingga Facilitator, Peran fasilitator komunikasi
diharapkan seorang praktisi PR memahami bagi seorang praktisi adalah sebagai
perannya dengan baik, bukan hanya pendengar yang peka dan broker
sekedar pelengkap kerja dan pekerjaan (perantara) komunikasi. Fasilitator
rangkap seorang sekretaris direksi. Konsep komunikasi bertindak sebagai perantara
peranan petugas PR yang dikembangkan (liason), interpreter, dan mediator antara
oleh Broom, kemudian dikembangkan oleh organisasi dan publiknya. Mereka menjaga
Bromm dan Smith (Dozier,1992). komunikasi dua arah dan memfasilitasi
Peran PR merupakan salah satu percakapan dengan menyingkirkan
kunci penting untuk pemahaman fungsi PR rintangan dalam hubungan dan menjaga
dan komunikasi organisasi. .Ada beberapa agar saluran komunikasi tetap terbuka.
fungsi dominan yang harus dilaksanakan Tujuannya adalah memberi informasi yang
seorang PR sejati antara lain berperan dibutuhkan oleh baik itu manajemen
sebagai : (1). Technician Communication, maupun publik untuk membuat keputuasan
Kebanyakan praktisi masuk ke bidang ini demi kepentingan bersama. Praktisi yang
sebagai teknisi komunikasi. Deskripsi berperan sebagai fasilitator komunikasi ini
kerja dalam lowongan pekerjaan biasanya bertindak sebagai sumber informasi dan
menyebutkan keahlian komunikasi dan agen kontak resmi antara organisasi dan
jurnalistik, sebagai syarat. Teknisi publik. Mereka menengahi interaksi,
komunikasi disewa untuk menulis dan menyusun agenda mendiagnosis dan
mengedit newsletter karyawan, menulis memperbaiki kondisi-kondisi yang
news release dan feature, mengembangkan menganggu hubungan komunikasi di
isi web, dan mengangani kontak media. antara kedua belah pihak. Fasilitator
Praktisi yang melakukanm peran ini komunikasi menempati peran di tengah-
biasanya tidak hadir disaat manajemen tengah dna berfungsi sebagai penghubung
mendefinisikan problem dan memilih antara organisasi dan publik. (4)
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
195
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Fasilitator Pemecah Masalah, Ketika untuk para staf dan pegawai dan bersifat
praktisi melakukan peran ini, mereka eksternal yang ditujukan untuk pihak luar
berkolaborasi dengan manajer lain untuk tertentu. Publikasi atau terbitan yang
mendefinisikan dan memecahkan masalah. didistribusikan kepada para anggota
Mereka menjadi bagian dari tim ataupun khalayak pendukung dari suatu
perencanaan strategies. Kolaborasi dan organisasi seperti institusi-institusi
musyawarah dimulai dengan persoalan profesional, universitas, komunitas profesi
pertama dan kemudian sampai ke evaluasi tertentu, serikat buruh, dan yayasan amal
program final. Praktisi pemecah masalah biasa disebut jurnal internal semi-
membantu manajer lain untuk dan eksternal.
organisasi untuk mengaplikasikan PR Kemp (2014:108) study, Pavlick et
dalam proses manajemen bertahap yang al. (1990) in have found that
juga dipakai untuk memecahkan problem employees who feel comfortable
organisasional lainnya. within an organization are more
apt to read organizational news
Media – Media Public Relations: about social relations. Pincus et al.
Menurut buku Frank Jefkins (2003:145- (1991) have audited the
147) Untuk menjangkau khlayak (publik) communication behaviours of
tertentu dalam rangka mencapai tujuan- corporate chief officers (CEOs)
tujuan Public Relations, adakalanya and found that CEOs spend twenty
penggunaan media massa melalui pers, per cent of their working time
radio, atau televisi tidak lagi sesuai, communicating with their
apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri employees, favoured face to face
dari beberapa kelompok kecil. Contoh communication more than written
khalayak kecil dalam hal ini adalah para memos or video taped messages,
staf atau anggota organisasi yang mungkin and did most of their
hanya dapat dijangkau melalui jurnal communication with top
internal. Wahana komunikasi internal itu management.
sendiri memiliki bentuk, antara lain: (1).
Jurnal Internal (2). Video/Slide (3). Kaset- Jenis-jenis Jurnal Internal: Istilah
kaset Rekaman Audio (4). Kursus “Jurnal” diartikan secara luas yakni
Pendidikan Tambahan (5). Ucapan-ucapan sebagai terbitan atau bahan cetakan yang
Lisan (6). Seminar dan Konferensi (7). diterbitkan secara teratur. Adapun bentuk-
Eksibisi Khusus bentuknya cukup bervariasi, antara lain
Onyiengo(2014) says Ideally, sebagai berikut: (1). Majalah. Jurnal
according to Wilcox et al. (1989, p. internal dengan format majalah biasanya
6), a public relations activity is berukuran A4 (287x110mm). Isinya adalah
mutually beneficial to the kebanyakan tulisan fiture dan ilustrasi.
organization and the public: “it is Jurnal ini bisa dicetak dengan
an alignment of the organisation's menggunakan teknik lithografi dan
self interest with the public's photographer. (2). Koran. Meskipun mirip
concerns and interests.” dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri
dari berita yang disisipi dengan tulisan
Jurnal Internal: Jurnal Internal sering fiture dan ilustrasi. Proses percetakannya
disebut sebagai organ internal atau surat biasanya lebih canggih, yakni secara offset-
kabar perusahaan, ada dua jenis jurnal litho. Sedangkan di Inggris kebanyakan
internal yaitu bersifat internal (khusus memakai proses web-ofset-litho. (3).
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
196
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Newsletter. Jumlah halamannya biasanya didesain untuk mencapai tujuan tersebut di


sedikit, yakni 2 sampai 8 halaman, dan atas dan tujuan lain ditentukan untuk
biasanyaberukuran A4. Sebagian besar merespons seting dan situasi
isinya adalah tulisan-tulisan singkat organisasional tertentu. Karena sifatnya
dengan atau tanpa gambar. Percetakannya yang relatif permanen, bisa menjadi
menggunakan teknik lithografi atau dapat referensi, dan berpengaruh besar, maka
diproduksi pada mesin fotokopi kantor publikasi cetak masih tetap menjadi alat
(officer copier). (4). Majalah dinding. utama komunikasi karyawan.
Bentuknya seperti poster kecil yang Sebuah publikasi organisasional bisa
ditempelkan pada dinding. Ini merupakan berbentuk Newsletter sederhana, wbsite,
suatu media yang biasa digunakan untuk intranet, e-mail yang dikirim secara
keperluan internal maupun eksternal. regular, koran, majalah atau “Koran-
majalh” yang mengombinasikan format
Media Internal: Menurut Scott M Cutlip koran dengan gaya majalah. Publikasi
(2011: 271-272) Komunikasi dalam organisasi ditujukan untuk banyak public,
organisasi terjadi dalam bentuk tetapi yang paling umum adalah untuk
komunikasi lisan dan tertulis. Semua komunikasi karyawan.
bentuk komunikasi dan media yang
digunakan adalah tanggung jawab bagian Media Internal Newsletter: Menurut
hubungan internal. Scott M Cutlip (2011:273-274) Newsletter
Bahkan dengan adanya teknologi cetak masih merupakan alat utama
komunikasi baru, publikasi cetak masih komunikasi karyawan, meskipun kita
menjadi media utama untuk komunikasi sudah memasuki abad computer dan
internal di kebanyakan organisasi. intranet. Newsletter adalah bentuk paling
Bayangkan bagaimana persaingan menarik umum dari publikasi periodik. Karena
perhatian pada publikasi ini yang harus sudah ada teknologi desktop publishing
diatasi saat publikasi itu sampai di rumah yang mudah dan murah, newsletter relatif
karyawan dan keluarganya. Tujuan mudah, murah, dan cepat untuk diproduksi.
publikasi ini umumnya adalah: (1). Akibatnya, kebanyakan organisasi
Menjaga karyawan tetap mendapat mengandalkan newsletter untuk
informasi strategi dan tujuan organisasi. mengkomunikasikan berita secara tepat
(2). Memberikan informasi yang waktu dan sesuai sasaran. Menurut Paul
dibutuhkan karyawan untuk menjalankan Swift, editor di Newsletter on Newsletter:
tugas mereka dengan baik. (3).Mendorong “Newsletter adalah medium yang
karyawan untuk memelihara dan akan tetap ada.. dan berkembang..
memperkuat standar organisasi dan menetapkan sasaran komunikasi dengan
komitmen pada peningkatan kualitas, dunia korporat dan komunikasi antara
meningkatkan efisiensi, menigkatkan asosiasi dan anggotanya akan memiliki
pelayanan, dan tanggung jawab sosial yang nilai tambah. Dibandingkan melalui media
lebih besar. (1). Mengaku prestasi dan massa, newsletter lebih baik dalam
kesuksesan karyawan (2). Menciptakan mengirimkan pesan spesifik ke audien
peluang komunikasi dua arah dengan sasaran dalam konteks spesifik. Newsletter
meminta umpan balik, pertanyaan, dan sebagai sebentuk narrowcasting –
perhatian karyawan. kebalikan dari broadcasting–berkembang
Setiap pulikasi, setiap edisi, setiap bersamaan dengan revolusi desktop
kalimat yang dicetak adalah bagian dari publishing.”
program komunikasi karyawan yang
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
197
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Dalam melakukan kegiatannya measurements of its appearance. At


berhubungan dengan publik internal, Humas this point, it is important to note the
menggunakan metode-metode komunikasi limitations of media analysis because
sehingga diharapkan akan ada saling it cannot judge the message(s)
pengertian yang baik antara organisasi dengan impact upon non-media targets
publiknya. Dilihat dari teori modern, maka
groups. This needs an additional
fungsi komunikasi dalam internal humas
adalah kegiatan menyatukan kepentingan yang level of research among those
berbeda antara para pelaksana dengan groups, although in practice
memperhatikan kenyataan dan tugas pimpinan. response to articles via letters, phone
Secara terperinci dapat dijelaskan calls, sales, literature uptake or visits
bahwa peranan internal Humas adalah do give an informal (but partial)
menggunakan fungsi komunikasi ini measure. Measuring media coverage
sebaik-baiknya untuk : (a). should be systematic, continuous,
Mengidentifikasikan kepentingan individu (b). part of an overall evaluation process
Menjaga keserasian didalam kerjasama and related to objectives. The
individu (c). Mengetahui setiap motivasi yang process of creating a simple media
mengakibatkan perubahan didalam
monitoring system is essentially a
organisasi dengan memperhatikan perasaan,
emosi dan sikap para individu. clerical process that has more time
spent on the initial set-up stage than
Proses Manajemen Dalam Menangani on the continuing regular analysis.
Media Internal: Pengelolaan media The raw material is media clippings
internal oleh seorang public relations and transcripts, which can be
adalah bagian sebuah proses perubahan generated through monitoring of the
dan pemecahan masalah di organisasi yang media by the practitioner or through
dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu, agencies and broadcast monitoring
tahapan pengelolaan media internal bureaux. These can be supplemented
mengadopsi dari teori Proses Manajemen by word and topic searches by online
yang dilakukan seorang Public Relations information organizations and
dalam melakukan pemecahan problem. scanning of the internet through
search engines. There are six steps
Watson (2007:109) says: to set up the system and fully utilize
Lindenmann’s Public Relations the information drawn from it:(1).
Yardstick has proposed three Define objectives.(2). Determine
increasingly complex stages of criteria.(3). Choose a nchmark.((4).
evaluation entitled Output, Select a measurement tool.(5).
Outgrowth or Out-take and Compare results with objectives.(6).
Outcomes. For a simple media Modify campaign.”
monitoring system the appropriate
Yardstick is Output, which measures Menurut Scott M Cutlip (2011:321)
production of the PR effort, as Pengelolaan media internal oleh seorang
opposed to audience response and public relations adalah bagian sebuah
attitudinal change, which are proses perubahan dan pemecahan masalah
covered by the others. di organisasi yang dilakukan secara ilmiah.
Output analysis judges where the Oleh karena itu, tahapan pengelolaan
message was received in the media, media internal mengadopsi dari teori
the manner and tone of its Proses Manajemen yang dilakukan seorang
interpretation and quantitative Public Relations dalam melakukan
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
198
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

pemecahan problem. Praktisi Public berhasil atau tidak. Program akan


Relations jenis ini menggunakan teori dan dilanjutkan atau dihentikan setelah
bukti terbaik yang ada untuk melakukan menjawab pertanyaan “Bagaimana
proses empat langkah pemecahan problem: keadaan kita sekarang atau seberapa baik
(1). Mendefinisikan problem atau langkah yang telah kita lakukan?”
planning. Langkah pertama ini mencakup Masing-masing langkah adalah
penyelidikan dan memantau pengetahuan, penting, namaun proses itu dimulai dari
opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang pengumpulan data untuk mendiagnosis
terkait dengan, dan dipengaruhi oleh, permasalahan. Informasi dan pemahaman
tindakan dan kebijakan organisasi. Pada yang terbentuk di langkah pertama akan
dasarnya ini adalah fungsi inteligen mendorong dan memandu langkah
organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar berikutnya dalam proses tersebut. Dalam
untuk semua langkah dalam proses praktiknya, tentu saja, diagnosis,
pemecahan problem dengan menentukan perencanaan, implementasi, dan evaluasi
“Apa yang sedang terjadi saat ini?” (2). tidak dapat dipisah-pisah secara tegas
Perencanaan dan pemrograman. Informasi seperti itu, sebab proses ini berkelanjutan
yang dikumpulkan dalam langkah pertama dan bersifat siklis dan diaplikasikan dalam
digunakan untuk membuat keputusan pengaturan yang dinamis.
tentang program public, strategi tujuan, Noble, (2007:166) says:
tindakan dan komunikasi, taktik, dan “All of these general attributes of
sasaran. objectives have key benefits when
Langkah ini akan specifically applied to public
mempertimbangkan temuan dari langkah relations programming. In
dalam membuat kebijakan dan program particular, the last two points cover
organisasi. Langkah kedua ini akan the potential value that objectives
menjawab pertanyaan “Berdasarkan apa can play in proving the worth and
kita tahu tentang situasi, dan apa yang assessing the value of business
harus kita lakukan atau apa yang harus kita activities. Figure 8.1 shows how
ubah, dan apa yang harus kita katakan?” objectives (and goals) are the link
(1). Mengambil tindakan dan between the organization’s mission
berkomunikasi. Langkah ketiga adalah and values, and the strategies and
mengimplementasikan program aksi dan tactics required to fulfil that
komunikasi yang didesain untuk mencapai mission.
tujuan spesifik untuk masing-masing In this way, public relations
public dalam rangka mencapai tujuan practitioners do not derive
program. Pertanyaan dalam langkah ini objectives in isolation. They are
adalah “siapa yang harus melakukan dan identified and selected specifically
menyampaikannya, dan kapan, dimana, so that their achievement makes
dan bagaimana caranya?” (2). some contribution to solving the
Mengevaluasi program. problems and seizing the
Langkah terakhir dalam proses ini opportunities that face the
adalah melakukan penilaian atas persiapan, organization. If a number of
implementasi dan hasil program. communications objectives can be
Penyesuaian akan dilakuakan bersamaan established (and then met) that
program diimplementasikan, dan ultimately contribute to an
didasarkan pada evaluasi atas umpan balik organization achieving its mission,
tentang bagaiman program tersebut then public relations can truly be
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
199
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

described as playing a strategic suatu pandangan dunia (worldview) yang


role within that organization. menentukan bagi penganutnya, sifat dari
While any discussion of objectives “dunia” sebagai tempat individu dan
tends to be uncritically approving, kemungkinan hubungan dengan dunia
it is worth adding one note of tersebut beserta bagian-bagiannya.
caution. The desire to be specific Seperti yang dilakukan oleh peneliti
and crystal clear when outlining pada penelitian kali ini, memilih
objectives should not go to the paradigma konstruktivisme dalam
extent of creating a straitjacket. As membahas Pengelolaan “Newsletter Legal
Mullins (2005: 153) states: An & Corsec” karena nantinya pada saat
explicit statement of objectives may peneliti melakukan penelitian mengenai
assist communications and reduce pengelolaan “Newsletter Legal & Corsec”
misunderstandings, and provide akan dijelaskan secara terkonstruksi mulai
more meaningful criteria for dari pemilihan ide tema, design, dan isi
evaluating organizational dari newsletter tersebut. Peneliti
performance. However, objectives menggunakan teori milik Scott M. Cutlip
should not be stated in such a way dalam bukunya Effective Public Relations
that they detract from the dengan penjelasan mengadopsi teori
recognition of possible new Proses Manajemen Dalam Menangani
opportunities, potential danger Media Internal, yang akan dijadikan
areas, the initiative of staff, or the pegangan dalam meneliti pengelolaan
need for innovation or change. “Newsletter Legal & Corsec” akan terlihat
apakah realitasnya sesuai dengan teori
yang digunakan, dan hasil ini akan dibahas
pada Bab IV Hasil Penelitian dan
Pembahasan.
Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode studi kasus untuk
mengetahui secara mendalam pengelolaan
newsletter oleh Dept. Legal & Corsec
sebagai media internal untuk memberikan
informasi kepada karyawan PT Salim
Ivomas Pratama Tbk dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Dalam hal ini
pendekatan kualitatif digunakan untuk
mengembangkan pemahaman yang
Figure 8.1 Strategic planning pyramid (based mendalam mengenai Pengeloalaan Media
on Austin and Pinkleton,2001) Internal “Newsletter Legal & Corsec” di
PT Salim Ivomas Pratama Tbk Jakarta.
METODE PENELITIAN Secara umum menurut Robert K. Yin
metode studi kasus merupakan strategi
Menurut Guba dan Lincoln dalam yang lebih cocok bila pokok pertanyaan
buku Adnan Husein (2011 hal 4). suatu penelitian berkenaan dengan
Paradigma sebagai serangkaian keyakinan- “Bagaimana atau Mengapa”.
keyakinan dasar (basic beliefs) atau Untuk mendapatkan data-data yang
metafisika yang berhubungan dengan sahih dan mendukung penelitian ini,
prinsip-prinsip utama atau prinsip-prinsip peneliti melakukan wawancara dengan
pokok. Paradigma ini menggambarkan
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
200
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

subjek penelitian. Subjek Penelitian adalah Data Primer: Menururt Rachmat


orang yang memberikan informasi tentang Kriyantono (2012:102) Teknik
situasi dan kondisi latar belakang pengumpulan data penelitian ini
penelitian. menggunakan wawancara (in depth
Menurut Manullang Marihot interview). Wawancara mendalam
(2002:67) Karyawan merupakan kekayaan merupakan suatu cara untuk
utama dalam suatu perusahaan, karena mengumpulkan informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informan
tanpa adanya keikutsertaan mereka,
agar mendapatkan data lengkap dan
aktifitas perusahaan tidak akan terlaksana. mendalam. Pada penelitian kualitatif ini,
Beberapa pengertian karyawan menurut wawancara mendalam menjadi alat utama.
para ahli: (1). Menurut Hasibuan (dalam
Manullang, 2002), Karyawan adalah orang Data Sekunder: Peneliti memperoleh data
penjual jasa (pikiran atau tenaga) dan sekunder dengan cara mempelajari dan
mendapat kompensasi yang besarnya telah mengambil bahan-bahan dari buku
panduan atau buku-buku yang
ditetapkan terlebih dahulu. (2). Menurut
bersangkutan dengan penelitian ini,
Subri (dalam Manullang, 2002), Karyawan terutama tentang pengelolaan media
adalah penduduk dalam usia kerja (berusia internal “newsletter legal & corsec”.
15 - 64 tahun) atau jumlah seluruh Dalam mencari data sekunder ini juga
penduuk dalam suatu negara yang dilakukan penggalian data-data melalui
memproduksi barang dan jasa jika ada studi kepustakaan untuk melengkapi
permintaan terhadap tenaga mereka, dan kerangka teori sesuai dengan judul yaitu
tentang Pengelolaan Media internal
jika mereka mau berpartisipasi dalam “Newsletter Legal & Corsec” PT Salim
aktivitas tersebut. Ivomas Pratama Tbk. Studi Dokumentasi:
Dokumentasi yaitu suatu teknik
Informan Kunci: Bpk. M. Shevy, posisi pengumpulan data yang dilakukan dengan
Asisten Manajer Dept. Legal & Corsec cara mengumpulkan catatan-catatan
selaku Key Informan. Bpk Shevy tentang organisasi atau dokumen-dokumen
merupakan orang yang berperan penting tertentu sebagai sumber data untuk diteliti.
didalam ruang lingkup Dept. Legal & Teknik analisis data digunakan
Corsec, beliau juga bertanggungjawab dari dalam pendekatan kualitatif adalah bersifat
penerbitan “Newsletter Legal & Corsec”. deskriptif. yaitu menjelaskan situasi yang
Informan pendukung dalam diteliti oleh peneliti dan kemudian
penelitian ini adalah Bapak Yandi Brata, mengevaluasinya. Dalam menganalisa
Asisten Manajer Dept. Government data, diperlukan beberapa tahap
Relations, selaku informan. melakukannya. Menurut Bodgan dan
Dipilih sebagai narasumber karena beliau Viklen, proses analisis data adalah upaya
merupakan karyawan yang telah bekerja di yang dilakukan dengan jalan bekerja
perusahaan ± 5 tahun, sehingga dianggap dengan data, mengorganisasikan data,
sudah mengetahui bagaimana komunikasi memilah-milahnya menjadi satuan yang
yang terjalin antar perusahaan dan dalam dapat dikelola, mensistensikan, mencari
hal ini Bapak Yandi Brata adalah sebagai dan menemukan pola, menemukan apa
pembaca dari “Newsletter Legal & yang perlu dipelajari, dan memutuskan apa
Corsec”. yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205


201
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Untuk menghindari kesalahan atau SIMP Tbk berinisiatif mengeluarkan


kekeliruan data yang telah terkumpul, “Newsletter Legal & Corsec” yang
perlu dilakukan pengecekkan keabsahan bertujuan sebagai sarana media
data. Pengecekkan keabsahan data komunikasi internal karyawan PT SIMP
didasarkan pada derajat kepercayaan Tbk dalam rangka membangun dan
dengan teknik triangulasi. Triangulasi menjalin komunikasi antar karyawan dan
merupakan teknik pengecekkan keabsahan karyawan dengan manajemen. Newsletter
data yang didasarkan pada sesuatu di luar yang diterbitkan Dept. Legal & Corsec
data untuk keperluan mengecek atau berisi informasi yang terkait dengan
sebagai pembanding terhadap data yang pengetahuan dan wawasan khususnya yang
telah ada. Triangulasi yang digunakan berhubungan dengan peraturan
adalah triangulasi sumber. Tahap perundangan yang masih berlaku di
triangulasi yang dilakukan dengan cara Indonesia.
mengumpulkan semua informasi seperti Ide untuk membuat Newsletter Legal
wawancara mendalam (in depth interview) & Corsec ini pada awalnya berasal dari
yang diperoleh dari beberapa sumber data pihak Manajemen, mereka adalah orang-
atau narasumber, yaitu dari lima orang yang sangat peduli mengenai hukum
narasumber sebagaimana telah dirinci perundangan yang ada di Indoensia.
nama-namanya diatas. Kepedulian mereka akan hal tersebut yang
kemudian meminta Dept. Legal & Corsec
HASIL PENELITIAN DAN membuat sebuah media komunikasi yang
PEMBAHASAN berisi seputar hukum dan kebijakan
perundangan, kemudian disampaikan ke
Hasil Penelitian : Berdasarkan dari hasil seluruh internal karyawan PT SIMP Tbk.
penelitian yang dihubungkan dengan teori Hasil penelitian yang ditemukan adalah
pada Bab II menurut Scott M. Cutlip bahwa seluruh tahapan peneglolaan dari
mengenai “Proses Manajemen Dalam mulai merencanakan pembuatan media
Menangani Media Internal dijelaskan internal “newsletter legal & corsec”
bahwa Public Relations adalah bagian dari sampai dengan tahap release dilakukan
proses perubahan dan pemecahan masalah oleh Dept. Legal & Corsec.
di organisasi yang dilakukan secara ilmiah.
Praktisi Public Relations menggunakan Perencanaan dan pemrograman:
teori dan bukti terbaik yang ada untuk Penggunaan media internal seperti majalah
melakukan proses empat langkah (in-house magazine) saat ini telah dimiliki
pemecahan masalah. Berdasarkan hasil oleh PT SIMP Tbk yang dikelola dengan
penelitian, berikut penjelasan yang terkait baik oleh divisi HRD, isi dari in-house
mengenai fokus penelitian: magazine tersebut berupa informasi
mengenai kegiatan yang dilakukan oleh
Mendefinisikan Problem atau Planning: perusahaan, dan sampai saat ini sudah
Membangun komunikasi yang baik antar berjalan dengan baik. Didistribusikan
karyawan dan karyawan dengan kepada karyawan dalam bentuk hardcopy
manajemen sangat dibutuhkan dalam atau cetak.
sebuah perusahaan, hal tersebut dilakukan Berbeda dengan yang dipilih oleh
agar tercipta persamaan pandangan atau Dept. Legal & Corsec dalam memberikan
persepsi satu sama lain. Saat ini yang informasi kepada karyawan mereka
terjadi adalah dimana Dept. Legal & memilih menggunakan “Newsletter” yang
Corsec salah satu Dept. supporting di PT diberi nama “Newsletter Legal & Corsec”.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
202
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Memilih menggunakan newsletter karena memberikan informasi yang actual kepada


Dept. Legal & Corsec meyesuaikan karyawan dengan disadarkan fakta.
kebutuhan informasi yang akan
disampaikan dengan media yang Mengambil tindakan dan
digunakan dan juga menghindari adanya berkomunikasi: Pemilihan media
kejenuhan yang akan dialami oleh komunikasi berupa Newsletter Legal &
karyawan apabila mereka menerima Corsec telah ditetapkan, tidak hanya
informasi yang disampaikan tidak sesuai sampai tahap perencanaan Dept. Legal &
dengan media yang diberikan. Corsec juga bertanggung jawab
Dengan diterbitkannya media menerbitkannya kepada karyawan secara
internal berupa Newsletter Legal & langsung. Newsletter Legal & Corsec terbit
Corsec, Manajemen menginginkan seluruh dalam periode 3 bulan sekali, disampaikan
karyawan PT SIMP Tbk setidaknya sedikit kepada karyawan melalui email internal
saja paham dan tahu dengan peraturan perusahaan. Pada tahap pembuatan
perundangan yang berlaku di Indonesia. Newsletter untuk membuat summary
Hal tersebut ditujukan sebagai bentuk peraturan terlebih dahulu Dept. Legal &
landasan yang dapat digunakan apabila Corsec mengambilnya dari Hukum Online
karyawan ingin melakukan sesuatu sebuah portal hukum dan referensi yang
tindakan yang berlandaskan hukum baik berisi berita, analisa, direktori praktisi
itu untuk kepentingan pribadi maupun hukum dan peraturan perundangan di
kepentingan perusahaan, sehingga mereka Indonesia. Setelah dibuat summary yang
mengetahui apa konsekuensi atau sanksi berhubungan dengan materi yang akan
yang didapatkan apabila melanggar aturan dibahas kemudian dikemasnya menjadi
tersebut. lebih sederhana dan ringan untuk dibaca
Dalam setiap terbitnya Newsletter oleh karyawan dengan ditambahkan design
Legal & Corsec, konten atau materi yang yang sesuai dan menarik agar Newsletter
berisi seputar peraturan perundangan yang tidak terlihat menjenuhkan sehingga
dibahas bersumber dari Hukum Online karyawan tidak ingin membaca.
sebuah portal hukum dan referensi yang Pemakaian ilustrasi seperti gambar,
berisi berita, analisa, direktori praktisi foto dan sebagainya tentu akan mendukung
hukum dan peraturan perundangan di daya tarik pembaca. Begitupun
Indonesia. menyangkut design, termasuk lay out, jenis
Disini rinsip proximity, sebagaimana dan warna huruf yang digunakan,
yang didengungkan dalam perspektif merupakan hal-hal yang mendukung daya
komunikasi, menjadi acuan dalam tarik media internal. Dalam hal waktu
penyajian informasi untuk pembaca. Tak penerbitan, media internal cenderung
beda dengan sebuah album, pembaca akan memilih waktu penerbitan secara periodik:
tertarik membuka media itu, manakala mingguan, dua mingguan atau bulanan,
potret dirinya atau yang terdekat dengan yang tentu semuanya terkait dengan
kepentingan, terekam atau terwakili kebijakan organisasi serta kemampuan
melalui media itu. artinya pemilihan materi tenaga para pengelola. Dewasa ini, sejalan
yang dekat dengan permasalahan karyawan dengan kemajuan teknologi informasi, bisa
akan membuat karyawan ingin membaca saja pengelolaan media internal dilakukan
newsletter tersebut. Contoh pada materi secara online. Para pembaca pun dapat
newsletter mengenai “BPJS”, pengelola dengan mudah mengakses berbagai
memilih pembahasan tersebut karena ingin informasi yang disajikan dalam media
tersebut.
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
203
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Dept. Legal & Corsec memilih mengembangkan media internal, dan yang
menggunakan email internal karena dirasa tentunya pula didukung oleh komitmen
lebih efisien dan efektif. Efektif karena pimpinan organisasi.
peran email sangat besar dimana selalu Dalam melakukan penelitian
digunakan oleh seluruh karyawan, pengelolaan media internal Newsletter
mengingat PT SIMP Tbk adalah Legal & Corsec, peneliti tidak menemukan
perusahaan perkebunan yang juga tahap evaluasi yang dilakukan Dept. Legal
memiliki karyawan tersebar di berbagai & Corsec. Pada prakteknya proses
wilayah Sumatera, Riau dan Kalimantan pengelolaannya hanya sampai tahap
jadi dengan melalui email internal seluruh tindakan dan berkomunikasi. Penilaian atas
karyawan dapat menerima “Newsletter persiapan dan implementasi dari hasil
Legal & Corsec” dimana saja dan dapat program yang dilakukan tidak dilakukan
langsung diterima oleh karyawan yang evaluasi. Pengelolaan newsletter legal &
bersangkutan. Selain itu apabila melalui corsec yang dilakukan hanya samapai
email internal maka Dept. Legal & Corsec tahap mengambil tindakan dan
tidak perlu lagi mengeluarkan biaya rutin berkomunikasi, atau hanya sampai tahap
untuk mencetak Newsletter sehingga dapat release diberikan kepada karyawan.
meminimalisasi budget internal dan
mengurangi pemakaian kertas yang SIMPULAN DAN SARAN
berlebihan (paperless) jadi dirasa sangat Simpulan : (1). Manajemen sepakat
efisien. memilih media internal berupa
Walaupun pengelolaan media “Newsletter” dengan alasan newsletter
internal tidak dilakukan oleh seorang media yang cukup simple, praktis,
public relations, namun pengelolaan media sederhana dan menarik untuk dibaca
internal oleh Dept. Legal & Corsec disertai dengan design yang menarik,
mengindahkan atau mematuhi prinsip- sehingga karyawan tidak bosan dalam
prinsip etika jurnalistik, misalnya dalam membacanya (2). Seluruh tahap dari mulai
pemakaian bahasa atau gambar yang perencanaan sampai mendistibusikan
sopan, yang tidak menyinggung perasaan Newsletter Legal & Corsec dilakukan oleh
atau prinsip kesusilaan. Dan yang terakhir Dept. Legal & Corsec. Untuk materi dan
adalah konsistensi waktu penerbitan. konten Dept. Legal & Corsec bersumber
Tentu, agar semua itu terwujud, sangat pada Hukum Online dan website sesuai
diperlukan dukungan tenaga pengelola dengan materi yang akan dibahas, tidak
media internal yang profesional. dari blog, dan disunting oleh orang yang
Mengevaluasi program: Sebuah mengerti hukum. (3). Newsletter diberikan
media internal, bila dikelola dengan baik, kepada karyawan bukan dalam bentuk
dapat menjadi sebuah catatan cetak melainkan softcopy dan dikirim
penting, yang terkait sejarah hidup suatu melalui email internal perusahaan. (4).
organisasi. Publik akan mengetahui dan Mengenai penilaian terhadap newsletter itu
memahami sejarah perkembangan sebuah sendiri terbukti bermanfaat kepada
organisasi dari media yang diterbitkan karyawan dengan adanya perbedaan
secara rutin dan konsisten. Media internal background sehingga background Dept.
pun akan menjadi dokumen bernilai yang Legal & Corsec yang kebanyakan adalah
terkait dengan citra sebuah organisasi. hukum, maka cocok untuk memberikan
Namun semua itu akan terwujud pengetahuan dan wawasan hukum kepada
dengan baik manakala pihak pengelola karyawan sebagai rujukan hukum dalam
memiliki kemauan dan kemampuan untuk perhitungan atau perencanaan dan
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
204
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

pelaksanaan pekerjaan untuk department Cutlip, M Scoot. Effective Public Relations


lainnya, terutama dalam hal melakukan Edisi Kesembilan. Jakarta:
kerjasama dengan pihak ketiga termasuk Kencana Prenada Media Group,
dengan pemerintah. Contoh lainnya adalah 2011
Karyawan terbantu contoh Newsletter
BPJS dan Undang Undang Perkebunan Diah, Maya. Teknik Wawancara, Jakarta:
Reka Cipta, 2003
SARAN: Hasil penelitian ini dapat
dijadikan suatu referensi tentang dunia Dundon, T., Wilkinson, A., Marchington,
ilmu komunikasi terutama ilmu M., Ackers, PThe meanings and
komunikasi berupa media internal purpose of employee voice.
Newsletter. Dept. Legal & Corsec (2004), The International
melakukan evaluasi terhadap newsletter Journal of Human Resource
yang telah diterbitkan mulai dari evaluasi Management 15(6): 1149-1170.
terhadap persiapan sampai dengan teahap http://www.ciprinside.co.uk/wp-
implementasi. content/uploads/2012/08/bledco
Departemen Legal & Corsec dapat m-2012-paper-FINAL-
membuka saluran komunikasi baik untuk 3005122.pdf
ruang kritik terhadap konten newsletter
Dept. Legal & Corsec mempertahankan
keberadaan tenaga ahli dibidang Public Effendy, Onong Uchjana, Effective Media
Relations dalam menjalankan proses Relations. Bandung: PT Remaja
komunikasi internal melalui newsletter ini, Rosdakarya, 2002
Public Relations dalam menjalankan
proses komunikasi internal melalui Gregory, Anne. Public Relations Dalam
newsletter ini, agar komunikasi yang telah Praktik Edisi Kedua, Jakarta:
dibangun dapat berlangsung terus menerus. Erlangga, 2005
Bagi karyawan atau pembaca “Newsletter
Jefkins, Frank. Public Relations Edisi
Legal & Corsec” yang dalam hal ini untuk
Kelima, Jakarta: Erlangga, 2003
memenuhi kebutuhan informasinya akan
mendapatkan kualitas isi informasi yang Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis: Riset
lebih baik dan akurat pada edisi berikutnya Komunikasi, Jakarta: Media
setelah dilakukan evaluasi terhadap Group, 2012
pengelolaan “newsletter legal & corsec”.
Kalla, H. K. (2005) Integrated internal
communications: a
multidisciplinary perspective,
DAFTAR RUJUKAN Corporate Communications: An
International Journal, Vol. 10
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif edisi
No. 4 pages 302-14,
Pertama, Jakarta: Perdana
http://www.emeraldinsight.com/
Media Group, 2007
doi/pdfplus/10.1108/CCIJ-06-
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu 2015-0037
Komunikasi edisi kedua. Jakarta:
Kitchen, P. J. and Daly, F., (2002), “Internal
PT Raja Grafindo Persada, 2012
Communication during change
management”, Corporate
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
205
Haililah Tri Gandhi dan Suci Destania: Pengelolaan Media Internal ...

Communications: An best practice guide to public


International Journal, vol. 7, relations planning, research &
issue 1, pp. 46-53, evaluation, 120 Pentonville
http://shura.shu.ac.uk/3978/1/me Road 525 South 4th Street, #241
l_paper_with_diagrams.pdf London N1 9JN Philadelphia PA
19147 United Kingdom USA
Liliweri, Aro. Makna Budaya Dalam www.kogan-page.co.uk
Komunikasi Antarbudaya,
Yogyakarta: M.S. PT LKIS
Pelangi Aksara, 2007 West, Richard. Pengantar Teori Komunikasi
Analisis dan Aplikasi. Jakarta:
Linggar, Anggoro. Teori dan Profesi Salemba Humanika, 2008
Kehumasan; Serta Aplikasi di
Indonesia. Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara, 2005

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung: PT. Remaja .
Rosdakarya, 2006

Onyiengo, Stellah I. Effectiveness of


Communication Media Used by
the Public Relations Department
in Facilitating Effective Internal
Public Relations at the Kerio
Valley Development Authority in
Kenya, International Journal of
Humanities and Social Science
Vol. 4,No. 9; July 2014
http://www.ijhssnet.com/journal
s/Vol_4_No_9_July_2014/11.pdf

Rakhmat, Jalaludin. Psikologi Komunikasi


(Edisi Revisi), Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2004

Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar


Public Relations Teori dan
Praktik, Jakarta: PT Grasindo.
2005

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan


Manajemen Komunikasi,
Yogyakarta: MedPress, 2009

Watson, Tom and Paul Noble, 2007,


Evaluating public relations : a
Jurnal Visi Komunikasi/Volume 14, No. 02, November 2015: 192-205
206

Anda mungkin juga menyukai